Manusia hutan

Manusia Hutan Tanpa Identitas di Belik

    Di sebuah hutan, hidup seorang bapak tua yang bernama Kasdan bin Wirakarya. Di usia 75 tahun, hidup sebatang kara di tengah hutan. Ia memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menggantungkan hidup dari hasil menanam di tengah hutan.

Mbah Kasdan lahir di Desa Beluk, Kecamatan Belik, Pemalang,Jawa Tengah. Setelah keluarganya sudah tiada, dirinya pindah ke RT 01/04, Karang Ceger, Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Pemalang,Jawa Tengah.

Awal pertama ke Desa, bertemu dengan seorang ibu yang bernama Sodah. Kemudian disuruh tinggal di gubuk kecil yang letaknya tengah ladang miliknya, sekalian untuk mengurus ladangnya.

Tahun berganti tahun akhirnya Kasdan pergi dari tempat itu karna ladang milik ibu Sodah di jual.

Mbah Kasdan memilih hutan untuk tempat tinggalnya karna dia tidak mempunyai tanah dan siapa-siapa di Desa. Lama tinggal di tengah hutan sampai akhirnya di juluki manusia hutan oleh warga setempat.

   Pada suatu ketika terjadi kelongsoran di hutan, pas di pinggir bukit dekat Kasdan tinggal, karena jarak antara hutan dengan Desa jauh kira-kira 2 KM.

Para warga dan perangkat Desa merasa kuatir dengan keadaan ini, akhirnya warga dan perangkat Desa sepakat untuk memindahkan kasdan dari hutan ke Desa. Tetapi kasdan tidak mau di pindahkan kedesa karena
tidak biasa hidup di Desa selayaknya manusia pada umumnya.

Dengan upaya dan semangat para warga dan perangkat, akhirnya kasdan mau pindah dari hutan ke Desa. Atas swadaya dari masyarakat akhirnya di bangunlah rumah kecil yang sangat sederhana untuk tempat tinggal Kasdan di atas tanah milik warga setempat yang bernama Kursi.

" Biarlah dia tinggal di atas tanah saya sampai dia meninggal ,karena saya kasihan dia tidak mempunyai siapa-siapa di Desa ini",tuturnya.

Beliau tidak mempunyai identitas sama sekali maka dari itu beliau tidak bisa menerima bantuan apapun dari Desa.

Yang mmbuatnya sedih, dia mempunyai penyakit kulit, kulitnya kemerah-merahan. Kondisi itu di alaminya 2 tahun terakhir,Kasdan mengaku tidak bisa berbuat apa-apa atas penyakit yang di alaminya.
Hal itu karena kondisi ekonominya yang paspasan.Terkadang makan dari uluran tangan warga setempat

" Buat apa di obati nanti juga sembuh sendiri" tutur kasdan(75th).

Ia tinggal di bangunan yang sangat kecil dan sederhana,l. Dindingnya berbuat dari lempeng, Atapnya terbuat dari seng bekas dan apabila hujan akan bocor semua, sehingga tidur hanya beralaskan ranjang  kecil yang terbuat dari kayu.

Setiap malam tidur hanya di terangi dengan penerangan lampu minyak seadanya.

Ketua RT 01 RW 04 Tarmo megatakan, sulit untuk mengurus identitasnya seperti KTP, KK dan lainnya.

" Ia sulit dibuatkan identitas, sebelumnya tinggal di hutan tanpa sanak saudara. Sehingga ia tidak mendapat bantuan dari Pemerintah," katanya.

Salah satu warga Bulakan, Yuli Setiowati mengatakan, Kasdan pindah dari hutan ke Bulakan saat ada Pemilihan Legislatif.

" Hal ini atas bantuan donatur dari Irna Junaedi dan Pemdes setempat," imbuhnya.

Related Posts:

0 Response to "Manusia hutan"

Post a Comment