Festival merah putih

FESTIVAL MERAH PUTIH DAN TAUSYIAH KEBANGSAAN

Belik (suarawargabelik.com) - Dalam rangka memperingati HUT RI Ke-72 tingkat Kecamatan Belik diadakan berbagai macam lomba. Dari lomba tingkat antar desa, upacara 17 Agustus di lapangan Belik sampai karnaval, yang menampilkan kreatifitas dati anak-anak, sekolah, pemuda dan masyarakat.  Puncak kegiatan dilaksanakan hari ini Rabu (23/8) dengan dibentangkannya bendera merah putih dengan ukuran 72 meter dan lebar  45 meter di puncak Gunung Jimat, Desa Mendelem.

Acara yang bertajuk Festival Merah Putih dan Tausyiah Kebangsaan dihadiri Bupati Pemalang, Junaidi beserta jajarannya, TNI dan Polri, Habib Luthfi bin Yahya,  Kepala Desa, tokoh masyarakat dan masyarakat Belik.

Pemasangan bendera yang dilakukan puluhan anggota Organisasi Pecinta Alam ( OPA) Sabhawana bukan saja menarik perhatian tamu undangan , namun membuat decak kagum masyarakat yang melihatnya. Apalagi acara tersebut juga dihibur alunan shalawat dati group hadroh yang lagi kondang saat ini, An Munshidin dari Pekalongan.

Dalam acara tersebut Bupati Pemalang, Junaedi mengatakan , bahwasanya kita harus bersyukur atas kemerdekaan bangsa ini. Perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa membuat kita bisa menikmati hasil-hasil pembangunan.

"Kita sebagai generasi penerus harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.

Dia mengajak warganya untuk mengisi kemerdekaan sesuai keahlian dan bidangnya masing-masing. Dari pelajar, pedagang , alim ulama dan semua golongan masyarakat bersama-sama membangun negeri ini.

Supatmi (33) warga Desa Kuta yang turut menyaksikan merasa senang dengan atraksi pemasangan bendera sekaligus mendapat siraman rohani dari habib terkenal dari Pekalongan.

"Saya sangat mengapresiasi apapun jenis kegiatannya, untuk memeriahkan HUT RI. Yang terpenting bisa menyatukan masyarakat demi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," katanya.

Di akhir acara disajikan  tausyiah dan doa bersama dari Habib Lutfi bin Yahya, sebagai refleksi kemerdekaan bangsa ini.  Dalam tausyiahnya beliau menghimbau,untuk semua masyarakat untuk menjaga rasa nasionalisme dan tidak mudah terprofokator.

"Di zaman penjajahan peran ulama sangat besar dalam merebut kemerdekaan. Semangat cinta tanah air sebagian dari iman, mampu menggerakan jihad masyarakat untuk melawan penjajah," katanya. (Spm / Bas)

Related Posts:

RA Nurul Huda Selenggarakan Lomba Peringati HUT RI KE-72

Kuta (suarawargabelik.com) - Dalam rangka memeriahkan  HUT RI YANG KE-72 , sekolah Raudhatul Atfhal Nurul Huda, Kuta menggelar berbagai lomba (18/8). Perlombaan yang diikuti siswa-siswa diadakan di halaman sekolah berlangsung meriah.

Berbagai macam lomba diadakan seperti balap kelereng, balap karung, memasukan bendera kedalam  botol,memasukan paku kedalam botol serta cerdas kreatif yang merangsang motorik anak-anak.

Nur Ismuatun, Spd (29), Kepala Sekolah Raudhatul Athfal Nurul Huda, mengatakan tujuan kegiatan ini agar anak-anak memahami dan mengerti rasa cinta tanah air, rasa persatuan dan toleransi.

"Anak-anak harus dirangsang perkembangan motoriknya, agar terasah dan punya sikap trengginas. Disamping itu anak-anak punya keberanian dan mental untuk tampil kedepan," katanya.

Anak-anak sangat antusias mengikuti berbagai macam lomba. Dengan support orang tuanya anak-anak bersemangat memenangkan perlombaan.

Salah seorang wali murid yang turut hadir Marfuah  (27),   mengaku sangat  senang kegiatan yang diadakan pihak sekolah. Selain melibatkan  anak-anak  dalam aktibitas lomba , juga menjadi ajang silaturahmi untuk orang tua siswa.

"Menanamkan rasa patriotisme dan solidaritas pada anak-anak melalui permainan. Ini merupakan salah satu cara mendekatkan pendidikan dengan permainan," katanya .

Dengan mengikuti perlombaan ini diharapkan anak-anak bisa memperoleh spirit dari kemerdekaan dan wawasan kebangsaan.

"Semoga ditahun depan perlombaan lebih banyak dan bisa melibatkan orang tua siswa untuk memeriahkan , agar lebih semarak lagi," tambahnya.

Muhammad Rizky Saputra (5) yang mengikuti hampir semua mata lomba mengatakan, senang sekali mengikuti lomba ini karena seru dan ramai.

"Ternyata sekolah itu  menyenangkan banyak permainan, apa lagi sekarang banyak lomba.  Jadi betah sekolah dan mau masuk sekolah terus," katanya. (HN/Bas)

Related Posts:

Trans TV Tayangkan Film Hina Islam THE SIEGE

film laga The Siege yang dibintangi aktor berkulit legam, Denzel
Washington, menggambarkan Islam sama dengan terorisme.
Dalam The Siege dikisahkan New York diserang oleh teroris Islam. Pelaku teror
itu melakukan ibadah shalat, berwudlu, dan mengumandangkan azan sebelum
melakukan serangan bom bunuh diri. ''(Itu) betul-betul menghujat Islam. Masa,
ajaran Islam yang mengajarkan keselamatan dan perdamaian disamakan dengan
terorisme,'' ujar Syamsi Ali yang jebolan International Islamic University
Pakistan, yang juga pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Cabang
New York itu.

Related Posts:

Dua Orang Meninggal Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Jalur Ciledug - Kersana

Kersana (trelepnews.com ) – Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Kersana-Ciledug mengakibatkan 2 korban meninggal di tempat kejadian perkara (TKP). Para pelajar ini posisinya berlawanan arah yg sama-sama kencang dengan menggunakan sepeda motor dan kedua pengendaranya tanpa menggunakan helm.

Kronologi kejadian, Pada Minggu (13/8) pukul 19.30 WIB, sepeda motor Beat dari arah timur yg dikendarai oleh saudara Mitra Sanjaya Kelas 12 SMA Tanjung yg sedang melaksanakan kegiatan pramuka di Kecamatan Tanjung dan dari arah Barat Sepeda motor Beat warna putih yg dikendarai saudara Nursoleh (22) warga Desa Sarireja Tanjung.

Kedua pengendara adu kambing (benturan) yg cukup keras dan meninggal dunia di TKP. Sekarang kedua korban sudah ditangani pihak Laka Lantas dan jenazah dilarikan ke Rumah Sakit Dera As Syifa Banjarharjo.

Salah satu warga yang menyaksikan di TKP Atin Dwiyanto mengatakan, pas dirinya lewat, korban baru diangkat ke mobil patroli Polsek Kersana, terus di bawa ke Rumah Sakit Dera As Syifa Banjarharjo.

” Masih ada 2 orang lagi yang dibawa ke RS Dera As Syifa Banjarharjo dalam kondisi masih kritis, namanya saya lupa,” terangnya.

Atin hanya berpesan, dalam berkendaraan harus selalu berhati-hati dan disiplin termasuk memakai helm Standar Nasional Indonesia (SNI).

” Keselamatan berkendaraan sangatlah penting, pakailah helm dan disiplin dalam mematuhi rambu-rambu lalu lintas, Semoga jadi hikmah buat kita semua dan keluarga tercinta,” tandasnya. (BU/LH)

Related Posts: