Hj. Nur Nadlifah : Selamatkan Bangsa Indonesia dari Ancaman Perpecahan Melalui Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

BREBES - Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M anggota DPRI RI Dapil Jateng IX bersama Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Brebes menggelar Sosialiasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika pada Rabu, (8/5/24) di gedung BLKK FATAYAT NU Kab. Brebes. 

Pemahaman dan kesadaran tentang nilai-nilai wawasan kebangsaan harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, karena itu perlu pemahaman kembali terhadap Empat Pilar utama kebangsaan bagi generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Memahami kembali Empat Pilar kebangsaan itu sudah mutlak harus segera dilakukan demi menyelamatkan Bangsa Indonesia dari ancaman perpecahan," Ungkap Mba Nad.

Menurut Mba Nad, Empat Pilar tersebut yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keempat pilar tersebut, harus diterapkan secara bersama sebagai wawasan kebangsaan karena apabila hal itu dilaksanakan secara bersama tentu akan meredam berkembangnya pemahaman yang menonjolkan sikap primordialisme sempit dengan lebih mengedepankan rasa kesukuan dan kedaerahan sehingga dapat meneguhkan cinta kebangsaan. 

Sosialisasi Empat Pilar kata Mba nad adalah satu metode dari MPR untuk mensonsialisasikan nilai-nilai luhur bangsa, yaitu, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Sosialisasi Empat Pilar yang dilakukan MPR merupakan perintah dari Undang Undang Tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

"Jadi,  kalau kita kumpul di tempat ini, berarti kita tengah menjalankan amanat negara. Karena itu manfaatkan kesempatan yang terbatas ini, untuk menggali dan mencari tahu lebih mendalam tentang Empat Pilar, kemudian sampaikanlah apa yang didapat di sini kepada masyarakat, sesuai konteks peristiwa  yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari," Pungkas Mba Nad

Related Posts: