Babinsa Karangsari Monitoring Kegiatan Penyaluran Bantuan Gizi Program Penanganan Stunting


Brebes - Babinsa Karangsari Pelda Hernawan Fuadi melakukan monitoring terhadap pendistribusian Bantuan Stunting yang terdaftar di program Pemerintah.


Ini merupakan Program Pemerintah RI  tahap ke 2, dimana pendistribusian yang diberikan kepada setiap KPM.


Dalam proses pendistribusian tersebut, bantuan tersebut disalurkan melalui Petugas Kesehatan yang dilaksanakan di Posyandu Desa Karangsari, Kecamatan BUlakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Rabu (13/12/2023).


Dikatakan Pelda Hernawan Fuadi bahwa, bantuan yang didistribusikan pada tahap kedua ini adalah Bantuan Pangan untuk penanganan Stunting Tahun 2023, yang totalnya disalurkan kepada Keluarga Kecil/Kepala Keluarga Miskin (KK/KPM).


"Kita disini, untuk memonitoring secara intensif dan memastikan pendistribusian bantuan dapat berjalan tertib dan memastikan bahwa bantuan tersebut diterima oleh penerima yang tepat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi dalam pendistribusian bantuan tersebut."ujarnya.


Diharapkan dengan adanya monitoring, pendistribusian bantuan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan.


Sementara Danramil 07 Bulakamba Kapten Infanteri Sutarno mengatakan, tentunya setiap kegiatan yang dilakukan oleh Babinsa dalam mengawal program pemerintah harus benar - benar dilaksanakan untuk kemaslahatan masyarakat khususnya di wilayah binaannya.


"Babinsa harus dapat memastikan proses pendistribusian bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran dengan melakukan monitoring dan mengawal program-program pemerintah yang bersifat kemanusiaan." ungkap Danramil.(Pen0713).

Related Posts:

Upaya Cegah Stunting dengan Pemeriksaan Kesehatan Calon Pengantin

 


TEGAL - Sebagai upaya pencegahan stunting, salah satunya bagi calon pengantin untuk mengecek kesehatan, baik fisik maupun mental, agar siap menjalani kehidupan pernikahan. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag,M.M pada Kegiatan Penguatan Program Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja di Hotel Grand Dian Slawi Kabupaten Tegal, Rabu (13/12/2023).


Pemeriksaan kesehatan calon pengantin, kata Nur Nadlifah, memiliki beberapa manfaat, antara lain mendeteksi adanya penyakit atau kondisi kesehatan yang tidak diketahui sebelumnya. Hal ini penting agar penyakit atau kondisi kesehatan tersebut dapat segera diobati atau ditangani sebelum pernikahan.


" Selanjutnya juga memastikan calon pengantin dalam kondisi sehat untuk menjalani kehidupan pernikahan. Jika calon pengantin memiliki kondisi kesehatan tertentu, maka dapat dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu juga untuk mencegah penularan penyakit. Pemeriksaan kesehatan calon pengantin dapat membantu mendeteksi dan mencegah penularan penyakit menular, seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan sifilis," paparnya.


Dirinya berharap kepada semua pihak untuk getok tular kepada sanak saudara dan keluarga memberikan pengetahuan dan edukasi menghindari stunting. Dengan peran semuanya, bersama bisa untuk terus menurunkan angka stunting di Kabupaten Tegal.


Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih, S.H menyampaikan, kehamilan yang direncanakan merupakan salah satu upaya penting untuk mencegah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah usia 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.


" Kehamilan yang direncanakan dapat membantu mencegah stunting dengan beberapa cara, yakni memberikan kesempatan bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Ibu hamil yang merencanakan kehamilannya dapat memiliki waktu untuk memenuhi kebutuhan gizinya, mendapatkan pemeriksaan kehamilan secara rutin, dan mengikuti kelas persiapan persalinan," jelasnya.


Hal senada ditambahkan Kepala DP3KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM, cara lainnya dengan menjaga jarak kelahiran yang ideal. Jarak kelahiran yang ideal adalah 2-3 tahun. Jarak kelahiran yang lebih dekat dari 2 tahun dapat meningkatkan risiko stunting.



" Lalu dengan Menyediakan asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil. Ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang lebih banyak daripada wanita dewasa normal. Asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil dapat membantu bayi tumbuh dan berkembang dengan optimal," pungkasnya.


Related Posts:

Cegah Bullying di Sekolah, Babinsa Koramil 11 Paguyangan Berikan Edukasi

 


PAGUYANGAN - Guna mencegah terjadinya kasusperundungan atau bullying yang marak dikalangan pelajar, Babinsa Pakujati, Koramil 11 Paguyangan, Kodim 0713 Brebes Sertu Imam Subarjo bersama Sertu Maryono serta Babinkamtibmas memberikan sosialisasi dan edukasi anti perundungan dan kekerasan kepada murid-murid sekolah  dasar negeri Pakujati 01, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah. Sabtu, 9 Desember 2023.


Kegiatan yang berlangsung pada pagi hari di aula, sebanyak 220 siswa dan didampingi oleh Kepala Sekolah SD N 01 Pakujati Nur Hidayati, S.Pd. SD dan Dewan guru.


Dalam penyampaiannya Sertu Imam Subarjo menjelaskan bahwa perundungan atau bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, baik melalui fisik atau psikologis, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus sehingga berpotensi membuat korban trauma dan tertekan.


Tindakan bully tidak hanya berupa kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang. Bully juga dapat berupa tindakan tanpa melakukan kekerasan fisik tetapi bisa juga seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang tidak sewajarnya, bahkan cenderung tidak sopan, “ jelas Sertu Imam Subarjo.


Diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat bermanfaat buat siswa, agar selalu ingat dalam lingkungan sekolah harus saling menghargai dan menghormati sesama siswa, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan tidak ada gangguan.  Sementara Kepala Sekolah Nur Hidayati menyampaikan “Keberadaan TNI terutama Babinsa sangat efektik dalam edukasi bully kepada siswa, sebab para siswa melihat sosok TNI sangat tegas dan disiplin dan harapannya 220 siswa yang ikut sosialisasi mengikuti contoh kedisiplinan seperti TNI," pungkasnya.


Related Posts:

Nur Nadlifah : Upaya Pencegahan Stunting dengan Intervensi Gizi Spesifik


TEGAL - Sebagai upaya pencegahan stunting, salah satunya dengan melakukan intervensi gizi spesifik, seperti pemberian makanan tambahan dan intervensi gizi berbasis masyarakat. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag,M.M pada Kegiatan Sosialisasi Stunting dari hulu dalam rangka Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga di Gedung Rakyat Slawi Kabupaten Tegal, Senin (4/12/2023).


Intervensi gizi spesifik, kata Nur nadlifah, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.Beberapa intervensi gizi spesifik yang dilakukan untuk mencegah stunting adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT). PMT adalah pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita yang berisiko stunting. PMT ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita yang tidak dapat dipenuhi dari makanan sehari-hari. 


" Selain itu juga dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri, wanita usia subur (WUS), dan ibu hamil. TTD ini bertujuan untuk mencegah anemia pada ibu hamil, remaja putri, dan WUS. Anemia dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang merupakan salah satu faktor risiko stunting," paparnya.


Sementara itu menurut Agoes  Poedjianto, SH. M.Kes ( Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Alhi Madya BKKBN Jawatengah ) bahwa BKKBN telah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan stunting. Upaya-upaya ini telah membuahkan hasil, yaitu menurunnya prevalensi stunting di Indonesia dari 37,2 % pada tahun 2013 menjadi 27,6 % pada tahun 2022. 


"BKKBN akan terus berupaya menurunkan prevalensi stunting di Indonesia hingga mencapai target 14% pada tahun 2024," tegasnya.


Selain itu, menurut Retno Dewanti Purwomakarti, S.Sos, M.AP ( Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Muda, Direktorat Bina Ketahanan Remaja ) BKKBN Jawa Tengah, BKKBN telah menyediakan pelayanan kesehatan dan gizi, seperti pelayanan KB, pemeriksaan kehamilan, dan pemberian makanan tambahan. Pelayanan ini diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.


" Upaya lainnya Melakukan edukasi dan sosialisasi tentang stunting. BKKBN melakukan edukasi dan sosialisasi tentang stunting kepada masyarakat melalui berbagai media, seperti penyuluhan, pelatihan, dan diskusi. Edukasi dan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting, penyebab, dan cara pencegahannya," pungkasnya.



Related Posts:

Nur Nadlifah Apresiasi Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Brebes

 


BREBES - Dengan dilaunchingnya Kampung keluarga Berkualitas di kabupaten Brebes diharapkan mampu menjadi pusat edukasi pentingnya peran keluarga dalam segala hal. Demikian disampaikan anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada kegiatan penguatan program pembangunan keluarga bekerjasama dengan BKKBN Jawa Tengah di Hotel Anggraini, Minggu (3/12/2023).

Kampung KB telah memberikan dampak positif dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga, dan masyarakat. Beberapa dampak positif dari Kampung KB diantaranya meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga berkualitas.


" Selain itu juga dampaknya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan keluarga, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan keluarga dan meningkatkan ketahanan keluarga." paparnya.


Sementara itu, Kepala DP3KB Kabupaten Brebes Drs. Akhmad Ma'mun, M.Si mengatakan, sebagai wujud nyata, Pemerintah Kabupaten Brebes melalui DP3KB telah melaunching kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Pepedan Kecamatan Tonjong. Hal ini mengacu pada Inpres No.3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas bahwa Kampung KB harus setingkat Desa/Kelurahan, yang mana pada Kampung KB sebelumnya hanya setingkat RW/Dusun. 


" Pada Inpres ini berisi instruksi untuk menetapkan kebijakan dan mengambil Langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas," paparnya.


Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Harlin Is Ambarwarti, MM mengatakan, melalui Kampung KB upaya pengurangan angka kemiskinan bisa lebih optimal hasilnya. Terutama jika program-program terkait kependudukan berjalan di semua daerah, menekankan agar gerakan Kampung KB bisa didukung banyak pihak.


“ Upaya ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah setempat terkait dengan upaya pengendalian laju jumlah penduduk,” pungkasnya.


Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Minimalisir Stunting dengan Cek Persiapan Pernikahan


 BREBES - Minimalisir stunting dengan persiapan 3 bulan sebelum pernikahan. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag,M.M pada Kegiatan Sosialisasi Stunting dari hulu dalam rangka Penguata Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga di cafe d'Milk Jatibarang Kabupaten Brebes, Minggu (3/12/2023).


Sebelum menikah, kata Nur nadlifah, remaja putri harus diberi vitamin dan juga tablet tambah darah. Utk meminimalisir terjadinya keturunan yang stunting, maka semua komponen harus bergerak utk menyiapkan generasi yang sehat.


" Kaitannya pernikahan dini dengan stunting yakni saat melakukan sebuah pernikahan, perempuan yang masih berusia remaja secara psikologis belum matang, serta belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kehamilan dan pola asuh anak yang baik dan benar," paparnya.


Para remaja, lanjut Nur Nadlifah, masih membutuhkan gizi maksimal hingga usia 21 tahun. Jika mereka sudah menikah  pada usia remaja misalnya 15 atau 16 tahun, maka tubuh ibu akan berebut gizi dengan bayi yang dikandungnya. Jika nutrisi si ibu tidak mencukupi selama kehamilan, bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan sangat berisiko terkena stunting. 


Selain itu juga narasumber lainnya  Kepala DP3KB kabupaten Brebes Akhmad Ma'mun, M.Si menyampaikan, seorang wanita mulai memasuki usia produktif pada usia 21 tahun. 


" Jika dipantau dari segi biologis, pada usia 21-35 tahun perempuan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan sel telur yang diproduksi sangat berlimpah," ujarnya.


 

Sementara itu menurut Agoes  Poedjianto, SH. M.Kes ( Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Alhi Madya BKKBN Jawatengah ) bahwa faktor moral anak dan lemahnya pengawasan orang tua menjadi faktor paling utama terjadinya pernikahan dini. Untuk itu perlu penguatan ahlak terpuji dan perketat pengawasan untuk mencegah terjadinya perkawinan usia dini.


Hal senada disampaikan Retno Dewanti Purwomakarti, S.Sos. M.AP ( Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Alhi Muda, Direktorat Bina Ketahanan Remaja ) bahwa BKKBN optimis bahwa upaya menyelesaikan masalah stunting terutama terletak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 



"Tetapi jangan lupa bahwa mulainya (intervensi) pada saat remaja. Supaya pada saat sudah hamil dan menyusui dan seterusnya bisa betul-betul menghasilkan keturunan yang berkualitas," pungkasnya.

Related Posts:

Cegah Stunting untuk Tumbuh Kembang Anak


TEGAL - Semua stakeholder harus ikut berpartisipasi mencegah stunting di Kabupaten Tegal. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag,M.M pada Kegiatan Sosialisasi Stunting dari hulu dalam rangka Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga di GOR Serbaguna Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Jumat (01/12/2023).

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala DP3KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM, Ketua Tim Pokja Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Jawa Tengah Dra. Harlin Is Ambarwati, MM, Direktur Bina Kualitas pelayanan KB BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta S.E, M.Si.


Pergerakan masif, kata Nur Nadlifah, sangat penting dilakukan oleh beberapa pihak seperti tim kader, bunda asuh,  bapak asuh Kabupaten Tegal. Hal itu dilakukan secara mandiri untuk program pencegahan stunting. 


" Upaya pencegahan stunting ini dilakukan semua pihak agar tumbuh kembang anak sehat. Selain itu, menghasilkan keturunan yang berkualitas," jelasnya.


Selain itu juga narasumber lainnya Kepala DP3KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM menyampaikan bahwa angka stunting Kabupaten Tegal berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) berkurang 5,7 persen poin dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022.


Hal senada disampaikan Direktur Bina Kualitas pelayanan KB BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta S.E, M.Si, bahwa BKKBN optimis bahwa upaya menyelesaikan masalah stunting terutama terletak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 


" Peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan anak, termasuk pemberian nutrisi tambahan, dapat membantu mengurangi risiko stunting." pungkasnya.

Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Cegah Stunting untuk Hasilkan Keturunan Berkualitas


TEGAL - Semua stakeholder harus ikut berpartisipasi mencegah stunting di Kabupaten Tegal. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag,M.M pada Kegiatan Sosialisasi Stunting dari hulu dalam rangka Penguatan Peran Serta Mitra Kerja dan Stakeholder dalam Implementasi Kegiatan Prioritas Pembangunan Keluarga di Gedung KPRI Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Jumat (01/12/2023).

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala DP3KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM, Ketua Tim Pokja Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Jawa Tengah Dra. Harlin Is Ambarwati, MM, Direktur Bina Kualitas pelayanan KB BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta S.E, M.Si.


Pergerakan masif, kata Nur Nadlifah, sangat penting dilakukan oleh beberapa pihak seperti tim kader, bunda asuh,  bapak asuh Kabupaten Tegal. Hal itu dilakukan secara mandiri untuk program pencegahan stunting. 


" Upaya pencegahan stunting ini dilakukan semua pihak agar tumbuh kembang anak sehat. Selain itu, menghasilkan keturunan yang berkualitas," jelasnya.


Selain itu juga narasumber lainnya Kepala DP3KB Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, MM menyampaikan bahwa angka stunting Kabupaten Tegal berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) berkurang 5,7 persen poin dari 28 persen di tahun 2021 menjadi 22,3 persen di tahun 2022.


Hal senada disampaikan Direktur Bina Kualitas pelayanan KB BKKBN Jawa Tengah Martin Suanta S.E, M.Si, bahwa BKKBN optimis bahwa upaya menyelesaikan masalah stunting terutama terletak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 


" Peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan anak, termasuk pemberian nutrisi tambahan, dapat membantu mengurangi risiko stunting." pungkasnya.

Related Posts: