Jurnalis Pertegas Kekuatan Rakyat

 
Peserta Pelatihan Jurnalis Warga di Hotel Plasa Tegal
TEGAL- “Jurnalis mempertegas perubahan kekuatan rakyat,”kata Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya (Pansosbud) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Brebes, Drs. Khaerul Abidin MM saat memberikan pengarahan di hadapan 70 peserta Evaluasi Jurnalis Warga Program Keluarga Harapan (PKH) Prestasi tahun 2016, Sabtu (27/02/2016).

Pengertian  jurnalis warga, kata Khaerul, adalah produk informasi yang tidak dikuasai kalangan elit. Namun demikian, dikuasai warga untuk memberikan informasi yang lebih akurat.  “Perkembangan Jurnalis warga di Kabupaten Brebes saat ini baru menjadi kepompong, maka selama dua hari ke depan para peserta mengikuti pelatihan untuk memperkuat teknik-teknik jurnalistik, sehingga menjadi kupu-kupu,”imbuhnya.

Disebutkan, saat melakukan presentasi di Jakarta tentang Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) kami memunculkan program jurnalis warga dan mendapatkan respon positif dari peserta 34 provinsi, sehingga kami mengajak kepada para jurnalis warga untuk masuk portal SIPBM menjadi anggota atau kontributor sbagai wakil Brebes untuk menulis berita tentang sepak terjang pendidikan di Brebes.

Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, 27-28 Februari 2016, oleh Bappeda bekerjasama dengan Bappenas dan UNICEF. Peserta berasal dari 35 desa Intervensi PKH Prestasi yakni Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, Ketanggungan dan Tonjong. Hadir sebagai narasumber Kuntoro Tayubi (PWI Brebes), Wahidin Soedja (Wartawan Suara Merdeka), Wasdiun (Wartawan NU Online, Humas kabupaten Brebes), Muamar Reza Pahlevi (Ketua KPU Brebes, mantan Redaktur Radar Tegal) dan Ismail Fuad ( Wartawan Radar Tegal).



Related Posts:

PULAU PASIR MAKIN DIMINATI WARGA BREBES

pandansari
Pengunjung Pulau Pasir di dukuh pandansari desa kaliwlingi

BREBES – Pesona alam Pulau Pasir, Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes ternyata masih menjadi daya tarik tersendiri bagi warganya terutama tempat wisata yang baru dikenal oleh warga Brebes. 

Wisatawan tiap hari minggu memadati obyek wisata ini, Minggu (21/02/2016).
Ratusan orang menikmati keindahan pulau pasir yang dijangkau menggunakan perahu. Biaya yang dikeluarkan pun cukup murah hanya 10 ribu per orang untuk 2 kali naik yakni berangkat dan pulang. 

Ipah (38) salah satu warga pandansari yang menjadi pedagang di sekitar pulau pasir merasakan keuntungan dengan berjualan rujak dan makanan ringan lainnya. Ia hanya berjualan setiap hari minggu saja. “ kalau hari-hari lain sepi mas, jadi hari minngu saja yang lumayan banyak pengunjungnya,”tutur ipah 

Waetun (40) warga Dukuh Lamaran Desa Sitanggal merasakan senang bisa menikmati naik perahu menuju Pulau pasir.”senang sekali mas, nanti saya akan mengajak suami dan anak saya untuk menikmati wisata ini lagi,”ujarnya dengan nada puas dan gembira.

Mashadi selaku pengelola mangrove di Pandansari menjelaskan bahwa Pulau pasir adalah fenomena alam di mana ada teluk dan muara sungai yang membawa sedimen maka akan muncul Pulau pasir/Tirang/Gosong.”Itu sudah ada sejak sungai NIPPON dan sungai pemali membawa sedimen,  lumpurnya akan mengendap dan pasirnya akan mengumpul membentuk daratan,”paparnya. Di Brebes ada Di desa Karang dempel Losari dan Sawojajar serta kaliwlingi. 

“Awalnya kami hanya melakukan rehabilitasi mangrove dan Uji coba berbagai jenis Budidaya di areal tambak rusak sebelum laut luar, biasanya kami uji coba kerang hijau, kerang darah, rumput laut Cottoni dan keramba jaring apung,”lanjut Mashadi peraih penghargaan kalpataru tahun lalu. 

Selama 10 Tahun Masyarakat melakukan rehabilitasi Mangrove Banyak peneliti yg datang baik dari dalam maupun luar negeri. Tahun 2017 menjadi target desa wisata mangrove yang disebut DEWI MANGROVESARI, namun seiring banyaknya pengunjung yang mengunggah di Facebook atau youtube sehingga  pengunjung mulai ramai mendatangi pulau pasir. Sehingga potensi ini telah disampaikan Bappeda Brebes dan Pariwisata dan mendapat sambutan baik dari Pemerintah Daerah untuk di kembangkan menjadi desa wisata.


Sarana dan prasarana belum maksimal dalam proses menuju desa wisata mangrove.”Kami berharap tidak di kelola oleh pemerintah, tetapi dikelola masyarakat bersama dengan arahan dan kebijakan pemerintah daerah Brebes,”kata Mashadi mengakhiri pembicaraannya.

Related Posts:

ATLET TINJU BREBES SIAP BERTARUNG DI TINGKAT PROVINSI

BREBES – Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kabupaten Brebes telah siap mengirimkan atletnya ke Semarang untuk mengikuti kejuaraan daerah tinju amatir Se-Provinsi Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 sampai 28 Februari 2016 di lapangan Tenis Indoor GOR Jati Diri Semarang.

Siap bertanding
Petinju Brebes Siap Bertanding
Atlet-atlet yang akan bertanding antara lain Andrean Kaspari kelas terbang mini (49 kg), Suripto kelas layang ringan (45 kg), Teguh Setiaji kelas terbang (52 kg), Hadiding Kelas Welter (64 kg) dan Muhammad Ali Sadikin kelas terbang (52 kg).

Di usia yang terbilang masih baru berdiri sekitar 3 tahun yang lalu, Pertina Brebes telah menorehkan prestasi mendapatkan juara pertama Tinju di Porwil Dulongmas atas nama Abit Faisal.

Ketua Pertina Brebes H. Mochamad Thoha, SKM, MM berharap atletnya bisa memperoleh juara di Semarang. “Kami memohon doa restu dari segenap simpatisan tinju dan lapisan masyarakat kabupaten Brebes,”imbuhnya.

Sebagai persiapan, para atlet telah mendapatkan gemblengan dari pelatih Pertina Johan SS yang meliputi latihan lari, latihan ringan dan penguatan teknik pukulan. “Latihan dilakukan setiap hari di halaman Koramil Desa Banjarharjo Kabupaten Brebes,”ujarnya.


Johan SS juga mengucapkan terimakasih kepada ketua KONI Brebes, H. Mochamad Thoha dan Suwarno,HS yang telah memberikan bantuan moriil dan materiil sehingga atlet tinju bisa berangkat ke kejuaraan daerah di Semarang.

Related Posts:

Pemberian Vitamin A Gratis oleh Posyandu "Nusa Indah"

Celotehlarangan.com – SITANGGAL- Posyandu Nusa Indah Jalan Merpati 7 Dukuh Lamaran Desa Sitanggal memberikan vitamin A kepada anak dibawah lima tahun (balita) secara gratis. “ Pemberian vitamin tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah, bulan februari sebagai bulan vitamin A, ” ujar Kader posyandu, Waetun, Sabtu (20/02/2016).

untuk balita
Kader Waetun (40) saat memberikan vitamin A kepada Balita
Kegiatan ini bukan hanya kepada anak yang dibawa ke posyandu saja, tetapi kepada anak didik TK yang merupakan wilayah posyandu Nusa Indah. “ Sudah saya berikan kepada guru TK untuk memberikan vitamin A kepada anak didiknya, ” papar Waetun.

salah satu warga yang hadir di posyandu Wati (29), Ibu dari anak yang mendapatkan vitamin A merasa senang dan berharap bisa berpengaruh terhadap kesehatan anak. “ Mudah-mudahan dengan pemberian vitamin A anak saya memiliki daya tahan tubuh yang kuat,” tambahnya.

Kegiatan posyandu dilaksanakan setiap bulan sekali dengan memeriksakan kesehatan ibu hamil dan anak balita oleh bidan desa dibantu kader posyandu. Bidan desa yang mengampu antara lain Sita Rosiana,S.ST dan Rustati, Amd.Keb.

selain mendapatkan vitamin A gratis di posyandu setiap bulan februari dan agustus, hadir keposyandu setiap bulan juga sangat penting untuk mengetahui tumbuh kembang anak serta imunisasi agar anak selalu sehat dan kuat. (lukman)

Related Posts:

MI Muhammadiyah Larangan biasakan Salam 5 Bahasa saat Apel pagi

slam 5 bahasa
Siswa kelas 1 sedang menyampaikan salam 5 bahasa saat Apel pagi


Trelepnews.id, LARANGAN- Ada yang menarik dari kegiatan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Larangan di halaman Sekolah yaitu apel pagi dengan salam 5 bahasa. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa dan dewan guru yang dilaksanakan sebelum jam pelajaran dimulai yakni pukul 07.00 – 07.15 WIB.

Feri Muktiyani, SPd.SD (29) selaku guru MI menyatakan bahwa kegiatan apel ini dilaksanakan setiap hari selasa sampai kamis. “Hari senin untuk upacara bendera, jumat untuk Sholat Dhuha dan Sabtu untuk senam sehat,”imbuhnya.

Kepala MI Muhammadiyah Larangan, Teguh Riyanto,SPd.SD menjelaskan bahwa pembiasaan apel pagi bagi siswa dan guru adalah kesempatan yang baik untuk berbagi informasi, walaupun singkat. “Inilah waktu yang tepat untuk mengupdate informasi sekolah, apalagi  diisi dengan salam sapaan lima bahasa  diisi dengan salam sapaan lima bahasa(Jawa, Jepang, Inggris, Arab, Indonesia) dan Janji Pelajar serta Do'a.,”paparnya.


Selain itu, masih menurut Teguh, pembiasaan salam 5 bahasa yang dipimpin oleh salah satu siswa MI kelas 1 (satu) Stevino Yanuar dan Revino Zulkifli ini nantinya setiap apel pagi digilir bergantian untuk melatih siswa berani maju ke depan sehingga mentalnya terbentuk.


Related Posts:

Endi Surono : Penerapan Hidup Sehat sangat penting

Trelepnews.id, SITANGGAL- Biasakan untuk hidup sehat, salah satunya dengan memperhatikan pola makan dan pola hidup yang sehat. Demikian disampaikan Endi Surono, S.Kep selaku petugas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Puskesmas Sitanggal saat memberikan penyuluhan dan pengarahan kepada puluhan guru PAUD/TK Kecamatan Larangan dalam rangka rapat bulanan Kelompok Kerja Gugus (KKG) Nusa Indah di TK Masyithoh Lamaran Desa Sitanggal, Selasa (16/02/2016).
KMS
Endi Surono, S.Kep sedang memberikan materi tentang KMS

Selain itu juga, kata Endi, setiap guru PAUD/TK perlu untuk memperhatikan peningkatan tumbuh kembang anak didiknya dengan media Kartu Menuju Sehat (KMS) salah satunya dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak didik setiap 6 bulan. Pembiasaan akhlak dan kesehatan juga perlu ditingkatkan antara lain kebiasaan membaca doa, melatih mengambil makanan sendiri, menggosok gigi dan membuang sampah pada tempatnya.
Pada kegiatan tersebut juga terungkap pelaksanaan pemberian vitamin A di bulan Februari, sehingga guru PAUD/TK bisa meminta kepada bidan desa untuk diberikan kepada anak didiknya. “Vitamin A bisa untuk memulihkan kondisi tubuh dan menyembuhkan diare,”ungkap Endi.

Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal Lamaran, Darwati (29) mengatakan bahwa Kegiatan ini sangat bermanfaat. “Kami mendapatkan pengetahuan tentang cara pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), sehingga kita dapat mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, apakah anak berada pada posisi kurang gizi, gizi cukup atau bahkan kelebihan gizi (obesitas),”paparnya.
Kegiatan ditutup dengan materi menempel geometri bentuk lingkaran dan pembagian doorprize bagi peserta terbaik dalam menyusun geometri.

Related Posts:

Khutbah Jumat : Perdukunan? No Way!

KHUTBAH PERTAMA:

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ”.
“يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً”.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً”.
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

Jama’ah Jumat rahimakumullah
No Way datang ke dukun
No Dukun
Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ta’ala dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya; yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ’alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ’alaihi wa sallam.
Jama’ah Jum’at yang semoga dimuliakan Allah…
Di antara potret keindahan ajaran Islam, selain mengajarkan karakter tawakkal, agama kita juga memotivasi umatnya agar berikhtiar, berdaya upaya dan berusaha untuk menggapai keinginan serta cita-citanya.
Guna mendulang rezeki misalnya, Islam memerintahkan umatnya untuk bekerja. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“لَأَنْ يَحْتَزِمَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً مِنْ حَطَبٍ، فَيَحْمِلَهَا عَلَى ظَهْرِهِ، فَيَبِيعَهَا؛ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ رَجُلًا يُعْطِيهِ أَوْ يَمْنَعُهُ”
Seseorang mencari seikat kayu bakar lalu dipanggul di atas pundaknya dan dijual, lebih mulia dibandingankan dia meminta-minta kepada orang lain, diberi atau tidak.” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu dengan redaksi Muslim).

Orang yang sakit dan menginginkan kesembuhan, diperintahkan Islam untuk berobat. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“تَدَاوَوْا! فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً، غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ؛ الْهَرَمُ”
Berobatlah! Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla tidaklah menurunkan penyakit melainkan menciptakan obatnya. Kecuali satu penyakit, yaitu penyakit tua.” (HR. Abu Dawud (IV/125 no. 3855) dari Usamah bin Syarik radhiyallahu ’anhu dan dinilai hasan sahih oleh at-Tirmidzy (hal. 461 no. 2039)).

Namun demikian, dalam hal ikhtiar, Islam tidaklah membebaskan umatnya berlaku sekehendaknya tanpa aturan. Justru agama kita membuat rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar. Yang pada hakikatnya bertujuan untuk kemaslahatan insan, dalam perkara duniawi maupun ukhrawi.

Kaum muslimin dan muslimat yang kami hormati…
Di antara rambu-rambu ikhtiar, yang amat disayangkan masih sering dilanggar, termasuk di negeri kita, larangan Islam untuk memanfaatkan ‘jasa’ dukun, paranormal, tukang sihir dan yang semisal.
Tidak sedikit di antara anggota masyarakat kita, dengan berbagai strata kehidupan, beragam latar belakang ideologi, tingkatan pendidikan dan kebutuhan, masih menganggap pergi ke dukun sebagai bentuk ikhtiar yang lazim. Padahal di KTP mereka tertulis beragama Islam.

Pejabat yang menginginkan kelanggengan kedudukannya.
Tokoh politik yang membidik kursi panas jabatan.
Bos yang berhasrat disegani dan terlihat berwibawa di depan karyawannya.
Bawahan yang bercita-cita naik pangkat.
Pedagang yang mengharapkan kelancaran rezekinya.
Pengusaha yang berkeinginan untuk menjatuhkan saingan bisnisnya.
Orang yang apes karena rumahnya disatroni maling dan ingin agar hartanya ditemukan kembali.
Remaja yang ingin mengintip masa depan ‘cintanya’.
Bujangan yang mengincar wanita idamannya.
Istri yang berharap suaminya tidak melirik ‘rumput tetangga’.
Rumah tangga yang bermimpi memiliki keturunan.
Bahkan, siswa sekolah yang menginginkan kelulusan dalam ujiannya.
Banyak di antara mereka tergopoh-gopoh datang mengetuk pintu para dukun, menghiba bantuannya. Mereka melakukannya, sekali lagi, atas nama “ikhtiar”!

Padahal sejak empat belas abad lalu, panutan kita Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam telah mengingatkan dengan tegas,
“مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ؛ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً”
Barangsiapa mendatangi peramal, lalu ia bertanya tentang sesuatu padanya; maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh malam.” (H.R. Muslim (IV/1751 no. 2230) dari sebagian istri Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam).

Hadits lain memberikan statemen yang lebih keras lagi,
“مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ سَاحِراً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ؛ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ”.
Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang sihir lalu mempercayai apa yang dikatakannya; maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam.” (H.R. Al-Bazzar (V/315 no. 1931) dari Ibn Mas’ud radhiyallahu ’anhu dan sanad-nya dinilai sahih oleh Ibnu Katsir [lihat: Tafsîr Ibn Katsîr (I/393)].
Hadirin dan hadirat rahimakumullah

Barangkali ada sebagian kalangan yang bertanya-tanya, mengapa Islam begitu ‘keras’ dalam hal ini? Toh, para dukun mereka hanya ingin berbuat baik kepada sesama, dengan memberdayakan ‘daya linuwih’ yang dimiliki. Lantas apa salahnya?

Sebelum menjawab kebimbangan di atas, satu hal yang seharusnya selalu diingat setiap insan, manakala Islam melarang suatu perbuatan, pasti perbuatan tersebut memuat kerusakan fatal atau mengakibatkan bahaya besar bagi pelakunya, baik di dunia maupun akhirat. Sekalipun barangkali perbuatan itu mengandung beberapa manfaat. Jika dicermati ulang dengan teliti, ternyata manfaat tadi bila dibandingan dengan keburukan yang ditimbulkannya, jelas tidak ada apa-apanya.
Segala yang berbau perdukunan, maupun praktik sihir memuat berbagai sisi negatif. Di antaranya:

Pertama: Demi menjalankan aktivitasnya, para dukun melakukan ritual kesyirikan dan praktik kekufuran
Seringkali para dukun dan tukang sihir bisa melakukan atraksi-atraksi ajaib yang mencengangkan. Orang yang beriman tidak mudah termakan; karena ia tahu bahwa sejatinya mereka telah berkolaborasi dengan setan untuk melakukan atraksi tersebut [lihat: Kitab an-Nubuwwât karya Ibn Taimiyyah (II/830-831)].
Setan tidak mungkin membantu para tukang sihir dalam hal itu, kecuali setelah mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat, sebagai bentuk kompensasi bantuan tersebut [lihat: Al-Furqân baina Auliyâ’ ar-Rahmân wa Auliyâ’ asy-Syaithân karya Ibn Taimiyyah (hal. 331-332)]. Semakin perbuatan yang dipersembahkan kufur atau syirik, maka bantuan yang diberikan setan semakin besar [lihat: At-Tafsîr al-Qayyim (hal. 581)].

Kenyataan ini bukanlah isapan jempol belaka atau fitnah murahan, namun fenomena tersebut diakui oleh para mantan dukun yang telah bertaubat. Mereka bersaksi bahwa untuk menggapai ‘kesaktian’ yang dimiliki, mereka diharuskan untuk melakukan kesyirikan dan kekufuran. Ada yang mengatakan bahwa mereka dulunya memohon bantuan kepada iblis, ada yang tidak menunaikan shalat lima waktu dan berpuasa Ramadhan, ada yang menempelkan lembaran-lembaran mushaf al-Qur’an di tembok WC dan berbagai tindak kekufuran lainnya [lihat: Majalah Ghoib, edisi khusus “Dukun-dukun Bertaubat” (hal. 12-14, 17, 19, 20, 22, 43), edisi 32 (hal. 5), edisi 56 (hal. 11), edisi 70 (hal. 8)].

Adanya kolaborasi para dukun dengan setan telah dijelaskan para ulama Islam sejak dulu kala. Sebagaimana dipaparkan antara lain oleh Imam Syafi’i (w. 204 H) [lihat: Tafsir al-Qurthuby (II/274)], al-Baidhawy (w. 685 H) [lihat: Tafsir al-Baidhawy (hal. 21)] dan Ibn Hajar al-‘Asqalany (w. 852 H) [lihat: Fath al-Bary (X/222)].

Kedua: Tukang ramal dan paranormal telah menabrak salah satu prinsip dasar akidah Islam, yakni keyakinan bahwa Dzat yang mengetahui hal ghaib hanyalah Allah ta’ala.
Terlalu banyak fakta yang membuktikan bahwa para pelaku perdukunan telah mengklaim dirinya mengetahui hal-hal ghaib. Salah satu contoh nyatanya, lihatlah apa yang bermunculan di media massa, elektronik maupun cetak, setiap datang penghujung tahun? Para dukun dan ‘spiritualis’ berlomba meramal kejadian tahun depan! Ini hanyalah satu contoh, dan masih banyak contoh lainnya yang senada. Bahkan ada pula yang berani meramal kapan datangnya hari kiamat!
Padahal dalam al-Qur’an, begitu gamblang dijelaskan bahwa pengetahuan tentang hal ghaib hanyalah dimiliki Allah tabaraka wa ta’ala, Rabb semesta alam.
“قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّه”
Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad), “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib, kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65).
Dan masih banyak ayat lain serta hadits nabawi yang senada.

Ketiga: Pergi ke dukun dan paranormal membentuk mentalitas pemalas dalam diri seseorang.
“Pemikiran yang mistik mencerminkan mentalitas jalan pintas. Orang yang tidak mau kerja keras, tidak mau berencana, dan hanya mengharapkan solusi dengan cara gaib. Mistik membuat orang malas, tidak ulet dan tidak bermental tangguh.” (Perkataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagaimana dalam buku Harus Bisa – Seni Memimpin ala SBY,  karya Dr. Dino Patti Djalal (hal.127)).
Islam menginginkan umatnya ulet, tangguh, rajin berkerja, bersungguh-sungguh dalam berusaha, serta tidak bergantung pada sesuatu yang fiktif dan terbuai dengan angan-angan kosong. Islam juga sangat membenci karakter pemalas. Karenanya di antara doa yang kerap dilantunkan Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam adalah,
“اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ”
Ya Allah sungguh aku memohon perlindungan kepada-Mu dari ketidakberdayaan, kemalasan, sifat pengecut dan lanjut usia. Aku memohon perlindungan-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian. Serta aku memohon perlindungan-Mu dari azab kubur.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu).

Sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah…
Pembahasan di atas bukan hanya membidik para dukun yang notabene beraliran hitam. Yang  biasanya ditandai dengan blangkon atau iket di kepala dan pakaian serba hitam. Tidak lupa menyelipkan sebilah keris di pinggang, serta menyalakan kemenyan dan dupa di depannya. Namun peringatan di atas juga terarah kepada mereka yang menamakan diri dukun putih. Yang kerap berbusana bak seorang wali, dengan sorban di kepala dan jubah putih, serta tidak lupa bersenjatakan seuntai tasbih yang biji-bijinya terkadang mengalahkan besarnya bola pingpong. Mereka semua sama! [Pembahasan lebih lanjut baca di buku Dukun Hitam Dukun Putih – Menguak Rahasia Kehebatan Sekutu Setan, karya Abu Umar Abdillah].
Seyogyanya kaum muslimin bersikap cerdas dalam menilai sesuatu. Tidak mudah terkecoh dengan tipuan penampilan. Justru dia tetap menjadikan substansi sesuatu sebagai tolok ukur penilaian.
نفعني الله وإياكم بالقرآن العظيم، وبسنة سيد المرسلين.
أقول قولي هذا، وأستغفره العظيم الجليلَ لي ولكم، ولجميع المسلمين من كل ذنب، فاستغفروه؛ إنه هو الغفور الرحيم…

KHUTBAH KEDUA
الحمد لله الواحد القهار، الرحيمِ الغفار، أحمده تعالى على فضله المدرار، وأشكره على نعمه الغِزار، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له العزيز الجبار، وأشهد أن نبينا محمداً عبده ورسوله المصطفى المختار، صلى الله عليه وعلى آله الطيبين الأطهار، وإخونه الأبرار، وأصحابه الأخيار، ومن تبعهم بإحسان ما تعاقب الليل والنهار.
Kaum muslimin dan muslimat yang kami cintai…
Kami tutup khutbah sederhana ini dengan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) pusat berkenaan dengan permasalahan di atas, yang diputuskan pada Musyawarah Nasional MUI VII:
“Fatwa tentang Perdukunan (Kahânah) dan Peramalan (‘Irâfah)
1.    Segala bentuk praktek perdukunan (kahânah) dan peramalan (‘irâfah) hukumnya haram.
2.    Mempublikasikan praktek perdukunan (kahânah) dan peramalan (‘irâfah) dalam bentuk apapun hukumnya haram.
3.    Memanfaatkan, menggunakan dan/atau mempercayai segala praktek perdukunan (kahânah) dan peramalan (‘irâfah) hukumnya haram”.
Ditetapkan di Jakarta, 21 Jumadal Akhir 1426 / 28 Juli 2005. [Lihat: http://www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=95:perdukunan-kahanah-dan-peramalan-irafah&catid=25:fatwa-majelis-ulama-indonesia].

“Fatwa telah diputuskan. Tinggallah komitmen kita sebagai umat Islam di negeri ini mematuhi dan menaati keputusan yang dibuat forum tertinggi umat Islam di negeri ini. Jangan sampai keputusan komisi fatwa itu hilang maknanya, lantaran ketidakseriusan kita sendiri sebagai umat Islam untuk menyebarkan dan menerangkannya kepada masyarakat.” [Majalah Ghoib, edisi 66 (hal. 44)].

ألا وصلوا وسلموا -رحمكم الله- على المصطفى المختار؛ كما أمركم بذلك العزيز الغفار، فقال تعالى قولا كريما: “إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً”.
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد, اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد.
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين
ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين. أقيموا الصلاة

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 20 Rabi’uts Tsani 1432 / 25 Maret 2011
Penulis: Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A.

Related Posts:

Zaenal Akhirnya disunat


dikhitan karena penyumbatan
Zaenal (7) didampingi pamannya terlihat gembira setelah dikhitan Gratis di Klinik Pratama Hati Mulia
Trelepnews.id, LARANGAN- Zaenal (7) warga Desa Pamulihan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes akhirnya bisa dikhitan gratis di Klinik Pratama Hati Mulia Bulakamba, kemarin, Senin (15/02/2016).

Nasib yang menimpa Zaenal tidak seberuntung anak-anak pada umumnya. Semenjak kecil ia ditinggal ibunya yang menjadi TKW di Malaysia. Terakhir kali ibunya pulang ke rumah dengan membawa seorang anak dan laki-laki yang diakuinya sebagai suami baru.

Econg (60), nenek dari Zaenal sangat bergembira atas dikhitannya cucunya tersebut. "Sebenarnya sudah sejak lama zaenal minta disunat, tapi kami tidak mampu, sementara tidak ada kabar lagi dari ibunya, zaenal juga kerap minta disekolahkan karena teman-teman seusianya sudah sekolah,"tutur Econg.

Zaenal diasuh oleh neneknya seorang diri, karena ayahnya,onyon(35) kondisinya suka melamun dan kadang-kadang berkelakuan seperti orang tidak waras. Hal itu dialaminya sejak istrinya pulang membawa seorang anak hasil dengan suami barunya.

Umar utoyo (47), dokter Klinik Pratama Hati Mulia menuturkan bahwa beruntung zaenal segera dikhitan karena sudah terjadi pembentukan karang di dalamnya. "Kalau dibiarkan, lama-lama bisa menyumbat saat buang air kecil,"imbuhnya. Disela-sela proses khitan yang berlangsung sekitar 30 menit, ia berharap semoga kelak zaenal bisa menjadi anak yang sholeh, pintar ngaji dan tentunya bisa bersekolah. ( Taswan AG editor Lukman)

Related Posts:

Angop, Mahakarya Luar Biasa

Menguap bukanlah sekedar mulut yang terbuka lebar. 
Angop adalah perangkat supercanggih pendingin otak
Oleh: Syaefudin

Apa yang terjadi jika seseorang mengantuk? Kemungkinan besar, ia menguap sebagai pertanda menginginkan istirahat. Namun, pernahkah Anda mencari tahu alasannya?
Sebelumnya mungkin kita pernah mengenal ada suatu teori yang menyebutkan bahwa angop disebabkan menipisnya kadar oksigen di dalam tubuh. Tapi, menguap ternyata masih saja terjadi meskipun bernafas 100% dengan oksigen. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan ini berlangsung?
Angop mahakarya Luar Biasa
Angop Mahakarya Luar Biasa
Ternyata para ilmuwan pun belum tahu dengan pasti apa sebenarnya yang memicu perilaku angop tersebut. Meski sudah lama meneliti, para pakar yang hidup di zaman superkomputer dan teknologi pesawat antariksa ini ternyata selama ini baru sebatas menduga-duga saja, apa fungsi menguap.
Inilah satu bukti bahwa pengetahuan manusia tidaklah seberapa bila dibandingkan dengan Penciptanya, Allah SWT. Dialah yang mengajarkan ilmu kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ketika manusia itu meneliti segala ciptaan-Nya, termasuk angop. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an: “Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al Alaq, 96:5)
Allah yang Maha Mengetahui, mendidik manusia dengan sedikit membukakan tabir pengetahuan yang dimiliki-Nya yang melekat pada setiap ciptaan-Nya. Oleh karena itu, perlahan-lahan manusia mampu menguak tanda kebesaran Rabb Pencipta semesta, tak terkecuali mengetahui rahasia di balik menguap.
Pendingin terhebat
Sejatinya, menguap bukanlah peristiwa biasa. Sebaliknya, ia merupakan cara kerja yang Allah buat sebagai bentuk kasih sayang kepada makhluk-Nya. Secara sederhana, apa yang seringkali dianggap sebagai penanda kantuk ini berfungsi layaknya kipas pendingin pada prosesor komputer sehingga kerjanya tetap prima.
Sebagaimana diketahui, sebuah komputer akan bekerja dengan baik dalam suhu dingin. Setelah lama bekerja, suhu prosesor komputer akan meningkat. Jika suhu komputer itu tidak diturunkan dengan kipas pendingin, maka hal ini akan mengurangi kinerjanya, bahkan berkemungkinan mematikan atau merusakkan komputer itu.
Begitu pula otak manusia. Dibutuhkan perangkat khusus untuk menjaga suhu otak agar tidak kepanasan, sehingga tetap berfungsi dengan baik.
Allah yang menciptakan manusia, sudah barang tentu mengetahui yang terbaik untuk apa yang diciptakan-Nya. Menurut Andrew Gallup, ilmuwan dari Binghamton University, jalan keluar permasalahan meningginya suhu dalam otak akibat terus bekerja dapat diatasi dengan perangkat pendingin cerdas bernama ‘angop’.
Cara kerja yang sama dapat pula menjelaskan alasan manusia seringkali menguap ketika baru saja bangun tidur atau kelelahan. Aktivitas menguap akan mempermudah otak guna menghadapi situasi peralihan, semisal dari tidur ke kondisi terjaga (bangun tidur).
Burung angop diteliti
Para ilmuwan menguji dugaan bahwa angop merupakan cara menurunkan suhu otak pada sejumlah burung betet (Melopsittacus undulatus). Dugaan ini berlanjut bahwa jika suhu ruangan meningkat dan mendekati (tapi tidak melebihi) suhu tubuh, maka hal ini akan mendorong peningkatan aktifitas menguap.
Sebanyak dua puluh ekor burung tersebut diletakkan dalam ruangan yang dapat diatur suhunya. Suhu ruangan diatur sedemikian rupa sehingga menunjukkan tiga keadaan suhu yang berbeda, yakni suhu rendah atau kontrol (22°C), suhu meningkat (22-34°C), dan suhu tinggi (34-38°C).
Dengan lama setiap keadaan suhu sebesar 21 menit, hasil penelitian membenarkan dugaan para ilmuwan yang menelitinya. Berdasarkan pengamatan, pada kondisi suhu meningkat, rata-rata setiap burung menguap sebanyak 4,20 kali. Sedangkan pada suhu tinggi dan suhu rendah (kontrol), berturut-turut terjadi 2,05 dan 1,25 angopan setiap ekornya. Jumlah angop pada keadaan yang berlainan tersebut berbeda secara nyata.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan secara ilmiah dugaan bahwa menguap merupakan sebuah cara untuk mengatur suhu di dalam otak.
Kebaikan Allah
Itulah sekilas gambaran fungsi menguap. Jadi, terbukanya mulut yang oleh sebagian orang dianggap pula sebagai tanda bosan itu bukanlah sekedar menimba oksigen dari udara bebas. Lebih dari itu, ia adalah rahasia Sang Pencipta untuk mencegah otak manusia dari gagal berfungsi dengan baik.
Allah yang Maha Mengerti kebutuhan organ-organ tubuh hamba-Nya, dengan cerdas menciptakan suatu proses jitu agar setiap organ itu berfungsi prima. Dialah yang telah menjadikan menguap sebagai pengatur suhu otak agar senantiasa bekerja dengan sempurna.
Informasi ilmiah ini juga membalik anggapan terdahulu, yakni yang percaya bahwa menguap hanyalah tanda mengantuk. Sebaliknya, angop merupakan proses pendinginan otak agar tetap terjaga. Dengannya, manusia pun bisa tetap berkonsentrasi, termasuk saat membaca artikel ini.
Sudah sepantasnyalah manusia yang lemah mensyukuri segala nikmat Allah. Sungguh, Dialah yang tiada henti mengurusi manusia, termasuk urusan berupa angop ini, agar otaknya tetap bekerja sebaik mungkin. Ini karena Allah tidak pernah lalai, apalagi tertidur, dalam mengurus makhluk yang diciptakan-Nya. Dalam Al Qur’an yang mulia, Allah berfirman:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al Baqarah, 2:255)
*Penulis adalah Asli Kelahiran Ciduwet Desa Ketanggungan sebagai Dosen di Departemen Biokimia, FMIPA-Institut Pertanian Bogor
Refrensi:
·         Jenniver Viegas (2008). Yawning cools the brain. Abc.net.au, Dec 16, 2008. (http://www.abc.net.au/science/articles/2008/12/16/2447520.htm, terkunjungi pada 16 Juli 2009).
·         Karl S. Kruszelnicki (2000). Yawning Is Contagious. Abc.net.au, Jan 26, 2000. (http://www.abc.net.au/science/articles/2000/01/26/95628.htm, terkunjungi pada 16 Juli 2009).

Related Posts:

Ketua Himpaudi Jateng : Pendidikan Anak Usia Dini harus Menyenangkan dan Tuntas

SLATRI-Sebanyak 45 Guru TK Se-Kecamatan Larangan menghadiri Pertemuan rutin bulanan Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) di TK Pertiwi Slatri, Kamis (17/12/2015). Hadir dalam acara tersebut Mohammad Mualif Maritho, SPd selaku PJS Kepala Desa Slatri, Agus Imam Subekti, SPd Penilik Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) dan Dedy Adriyanto, S.Sos Ketua Himpunan PAUD Indonesia (HIMPAUDI) Jawa Tengah.
kunjungi IGTKI
IGTKI Kecamatan larangan kabupaten Brebes

Dalam sambutannya, PJS Kepala Desa Slatri menghimbau kepada para guru TK untuk mengedepankan pendidikan agama sebagai pondasi yang kokoh dalam perkembangan dan tumbuhkembang anak. “Saya berharap Guru TK lebih mengutamakan pendidikan agama dan mengajarkan etika, adab dan sopan santun,”imbuhnya.

Agus Imam Subekti, SPd selaku narasumber menyampaikan hal yang berkaitan dengan SK Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). “Lembaga TK yang akan mendapatkan bantuan simultan harus memiliki SK Kemenkumham,”paparnya. Beliau juga menginformasikan tentang pelatihan guru PAUD yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 sampai 24 Desember 2015 di Balai Desa Larangan. “Untuk informasi selanjutnya bisa menghubungi Siti Nur Aeni di nomor HP 085697497747 atau melalui email timbrebesmengabdi@gmail.com,”tambahnya.

Kegiatan ditutup dengan materi dan permainan oleh Dedy Adriyanto, S.Sos selaku ketua HIMPAUDI Jawa Tengah. Beliau memberikan motivasi kepada guru TK agar dalam pendidikan anak usia dini itu harus menyenangkan dan tuntas. “Usia 7 tahun kebawah itu anak menjadi raja yang perlu dilayani, sehingga cara mendidiknya pun harus qoulan sadiidan atau dengan lemah lembut dan kasih sayang,”imbuhnya. ( Lukmanul Hakim )

Related Posts: