Mba Nad : Nilai - nilai Kebangsaan Harus Melekat pada Masyarakat


BREBES ( trelepmedia.com ) Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M atau sapaannya Mba Nad mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan kepada 150 Kader BANOM  NU se- Kabupaten Tegal di Aula Pondok Pesantren Al Amiriyah Tegal, Senin (28/11/2022). 4 Pilar Kebangsaan tersebut yakni, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.


Mba Nad memaparkan bahwa, Pancasila merupakan ideologi negara atau dasar negara yang telah melibatkan pertimbangan para ulama dalam penyusunannya, sehingga dapat diyakini isi dari Pancasila telah sesuai dengan syariat agama islam.


“Bhinneka Tunggal Ika. Kalimat ini diambil dari kitab karangan Empu Tantular, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Bangsa kita memiliki area yang luas dan beragam suku dan budaya. Apabila perbedaan ini tidak disikapi dengan baik, maka akan terjadi perselisihan dimana-mana. Sehingga digunakanlah semboyan Bhinneka Tunggal Ika, boleh kita berbeda tetapi harus tetap bersatu,” terangnya.


Menurut Mba Nad, nilai-nilai kebangsaan harus melekat pada masyarakat dan senantiasa diaplikasikan sampai pada wilayah kecil termasuk di lingkungan desa. "Mulai dari lingkup RT dan RW harus menjadi garda utama dan terdepan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia ini,”.


Maka dari itu nilai 4 pilar harus menjadi cerminan kader Banom NU Tegal dalam mengemban tugas-tugasnya menuju kejayaan bangsa dan negeri. Sesuai dengan tujuannya, kader Banom NU mempunyai wewenang dalam membuat serta melaksanakan kebijakan yang berpihak pada kepentingan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia," pungkas mba Nad.

Related Posts:

Inilah Perjuangan Parmin Sebagai Veteran

 


Brebes – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan atau pejuang bangsa. Salah satu pejuang veteran di Kabupaten Brebes yang masih hidup adalah Parmin (81), purnawirawan TNI berpangkat Sersan Mayor yang kini menjabat Ketua LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) Cabang Brebes.


Saat upacara Hari Pahlawan 10 November 2022 di Alun-alun Brebes, Parmin hadir dan menjadi salah satu tamu di tribun kehormatan. Kamis (10/11/2022).


Warga Desa/Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes yang rumahnya berada di depan Stasiun Kereta Api Ketanggungan ini, menyatakan bangga karena para juniornya (Babinsa) yang masih aktif untuk memperjuangkan kedaulatan pangan.


Menurut Parmin yang kini menjadi petani dengan belasan hektar lahan garapannya, bahwa suatu bangsa akan tetap kokoh bertahan saat terkena badai, jika negara itu berdaulat pangan. Begitu juga sebaliknya, bangsa akan menginvasi/menyerang bangsa lainnya jika mereka kekurangan pangan (merebut sumber daya pangan).


“Pangan tidak  serta merta memenangkan perang, namun tanpa pangan yang cukup maka moril pasukan akan rendah sehingga akhirnya kalah perang," ujarnya selepas pelaksanaan upacara yang dipimpin Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti SE.MH itu.


Parmin juga mengajak para Babinsa agar selalu ikhlas mendampingi para petani, gencar memotivasi para petani untuk menggarap lahan tidur demi ketahanan pangan daerah dan nasional. Pasalnya, hal itu pernah dilakukannya sejak tahun 1976 saat dirinya menjadi Babinsa di Koramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes.


"Di usia saya saat ini, saya masih menanam jagung di tanah seluas 3 hektar dan juga tebu di tanah saya seluas 15 hektar dari hasil uang pribadi bukan pinjaman,” tegasnya.


Sekedar memotivasi, sebagai petani sampai saat ini, Parmin telah berhasil menyekolahkan 6 orang anaknya, yaitu 3 anak lulus sarjana dan 3 anak lagi masih di bangku kuliah.


Parmin juga memberikan gambaran, di tahun 2045 mendatang diprediksi para ahli bahwa negara-negara dunia akan mengalami krisis sumber daya energi alam yang tak tergantikan, dan juga krisis pangan karena ledakan populasi penduduk.


Lanjutnya, hanya negara-negara yang berada di dekat garis khatulistiwa yang memiliki 2 musim saja yang mampu berdaulat pangan sehingga negara-negara itu menjadi incaran negara lainnya.


Oleh karena itu, sebagai bangsa pejuang maka generasi saat ini dan selanjutnya haruslah siap menghadapi jika terjadi peristiwa yang dipaparkannya itu, termasuk tetap berdaulat pangan.


Tak lupa dirinya meminta agar peringatan Hari Pahlawan 2022 ini dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan rasa rela berkorban, keikhlasan, dan pantang menyerah seperti yang para pejuang dulu wariskan.


Untuk diketahui, Parmin yang merupakan purnawirawan TNI juga termasuk ke dalam veteran karena dirinya ikut aktif dalam perjuangan untuk membebaskan Irian Barat dalam operasi Trikora (10 Desember 1961 - 1 Mei 1963).


Hal itu tertuang dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1967, tentang penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata, baik resmi maupun kelaskaran dalam memperjuangkan, membela, dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.


Lebih lanjut dalam Undang-undang itu juga disebutkan, bahwa Veteran RI adalah WNI yang ikut secara aktif dalam suatu peperangan membela kemerdekaan dan kedaulatan NKRI menghadapi negara lain, dan juga mereka yang ikut dalam masa revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 - 27 Desember 1949 untuk mempertahankan kemerdekaan, juga mereka yang ikut aktif dalam operasi Dwikora demi mempertahankan kedaulatan NKRI.


Kemudian bagi semua veteran yang telah disahkan maka mereka memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia sehingga berhak dan wajib menjadi anggota Legiun Veteran RI.


LVRI sendiri merupakan satu-satunya organisasi massa veteran yang diakui pemerintah di Indonesia. (Aan)

Related Posts:

Patut Dicontoh, Hari Pahlawan Pelajar di Salem Bersihkan Makam Pahlawan

 


Brebes - Semangat pantang menyerah, rela berkorban, dan keikhlasan, ditunjukkan puluhan pelajar SMAN 1 Salem, dengan membersihkan Taman Makam Pahlawan Manggala Negara di Desa/Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Kamis siang (10/11/2022).


Disampaikan Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes melalui Serka Wasim, bahwa kedatangan mereka untuk mendoakan ke-20 orang pahlawan yang terbaring di TMP itu.


"Adik-adik pelajar binaan Koramil 13 Salem ini datang juga untuk bersih-bersih makam pahlawan. Saya salut dengan respek dan kepedulian mereka," ujar Serka Wasim.


Menurutnya, rasa nasionalisme dan patriotisme seperti itu perlu terus dipupuk di setiap generasi agar warga Indonesia tidak mudah diadu domba dan selanjutnya dijajah bangsa lainnya seperti dahulu.


Wasim menambahkan, kegiatan seperti itu sering dilakukan para pelajar untuk menyambut hari-hari besar lainnya.


"Kita akan terus memberikan edukasi informasi kepada para pelajar di wilayah Kecamatan Salem khususnya, bahwa kemerdwkaan bangsa Indonesia 77 tahun silam juga ada andil 20 orang pahlawan yang gugur di jalur Siliwangi, dimana jasadnya dimakamkan di tempat ini," pungkasnya. (Aan)

Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Upaya Cegah Stunting


TEGAL ( trelepmedia.com ) - Mari Cegah Stunting Bersama Keluarga Melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana di Gedung MWC NU Kramat Desa Babakan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Rabu (9/11/2022 ).


Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupa (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, M.M, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dr. Eni Gustina, M.P.H dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes.


Untuk mendorong percepatan penurunan stunting, kata Nur Nadlifah, masyarakat perlu diedukasi terkait 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Masa 1000 HPK yang terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak bisa benar – benar diketahui masyarakat seutuhnya.


" Kita perlu melakukan penguatan dan percepatan langkah untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Brebes. Oleh sebab itu, pemerintah perlu melibatkan para tokoh agama hingga para pendidik. Untuk itu, saya tekankan agar terus berikan edukasi terkait perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di lingkungan masing-masing," katanya.


Menurutnya, masyarakat diharapkan melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Diantaranya, melakukan aktifitas fisik, membudayakan makan buah dan sayur tiap hari, tidak mengkonsumsi minuman ber alkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan jamban sehat. 


" Dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) menjadi upaya pencegahan stunting yang terbaik. Hal ini membutuhkan kesadaran dan dukungan dari masyarakat," pungkasnya. 

Related Posts:

Mba Nad : Empat Pilar harus Ditanamkan kepada Segenap Elemen Bangsa


BREBES ( trelepmedia.com ) - Anggota DPR RI Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M  menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan bersama Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Kabupaten Brebes, Selasa (08/11/2022). Wawasan kebangsaan berupa empat pilar yang terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 terus diperkuat oleh Muslimat Nahdlatul Ulama. Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Anggraeni bersama ratusan kader Muslimat se-Kabupaten Brebes. 

Mba Nad menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI ini merupakan satu program yang dilaksanakan oleh MPR dan merupakan amanat Undang-undang. “Kita tahu bahwa empat pilar itu merupakan nilai-nilai kebangsaan kita, Pancasila sebagai Ideologi,” ungkapnya. Beliau juga menegaskan bahwa Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara serta NKRI sebagai bentuk negara, harus dijadikan sebagai landasan kebijakan hidup setiap warga Indonesia. 


“Saat ini pihaknya terus menekankan bagaimana membangun semangat nasionalisme, semangat patriotisme, dan semangat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi. Bagaimana mencintai Indonesia, dan bagaimana memahami Pancasila,” paparnya.


Sosialisasi empat  pilar terus digalakkan dalam rangka meneguhkan kembali rasa kecintaan kepada NKRI, empat pilar kebangsaan harus terus ditanamkan kepada segenap elemen bangsa.  “Wawasan kebangsaan untuk Daiyah dan Pimpinan Majelis Taklim sangat penting. Apalagi dengan kejadian teror akhir-akhir ini sehingga pemahaman empat pilar mendesak dan perlu diperluas,” ujar mba Nad. 


Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana. Empat pilar kebangsaan ini menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. 


Adapun konsep empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara terdiri dari: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal. Empat pilar kebangsaan ini merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri.

Related Posts: