Cenang (TRELEPNEWS.COM)
– Menindak lanjuti hasil rapat Forum Masyrakat Peduli Pendidikan (FMPP) Desa
Cenang mengenai Gerakan Kembali Bersekolah (GKB), anggota FMPP Cenang Sutarno
dan Roikhatul Janah bergerak cepat mendatangi rumah warga yang anaknya tidak
bersekolah.
Kunjungan ini bertujuan untuk mencari informasi secara lengkap mengenai alasan
kenapa anak-anak tidak bersekolah, serta memberikan pandangan dan arahan betapa
pentingnya pendidikan. Dengan harapan bisa mengembalikan anak-anak tersebut ke
bangku sekolah. Dari keempat rumah yang dikunjungi, tiga orang tua membeberkan
biaya yang menjadi alasan utamanya.
Salah satu orang tua Wasri menjelaskan, anaknya tidak mau sekolah lagi karena khawatir
tidak ada biaya, sehingga dia memutuskan untuk bekerja saja di Jakarta meskipun
belum cukup umur.
“Saya inginnya anak saya sekolah lagi di MTs sini saja yang dekat, tetapi
anaknya tidak mau melanjutkan karena dia takut kalau saya tidak bisa membiayai.
Akhirnya dia bekerja sebagai pelayan warteg di Jakarta. Sebenarnya saya tidak
tega melihat anak saya capek karena badanya juga masih kecil, tapi ya mau
bagaimana lagi dia nya yang mau,” ungkapnya, Sabtu (17/6).
Lain halnya dengan Nipah ibunda dari Nurohmi, dia menceritakan alasan anaknya
tidak mau sekolah karena malu sering diledek oleh teman-temanya sewaktu SD.
“Anak saya itu beda dengan anak lainnya. Dia punya kekurangan. Dari umur 3
tahun sampai sekarang belum bisa ngomong. Ngomongnya sama sekali tidak jelas.
Teman-temanya sering ngeledek. Anaknya pun minderan jadi tidak pernah keluar
rumah sekedar untuk bermain dengan teman-temannya,” paparnya.
Sehari-hari, kata Nipah, hanya di rumah saja. Dia
ingin sekali anaknya sekolah lagi, tapi dibujuk dan dirayu tidak berhasil.
Kalaupun harus sekolah, maka berarti harus di sekolah khusus.
Sementara itu anggota FMPP Desa Cenang Sutarno memberikan penjelasan mengenai
biaya yang akan ditanggung oleh FMPP dan pihak-pihak lainnya.
“Kewajiban anak adalah sekolah mencari ilmu seluas-luasnya. Jangan mengkhawatirkan
biaya pendidikan karena semuanya sudah ditanggung Pemerintah dan FMPP. Apalagi
kalau mempunyai kartu sosial seperti KPS, KIP, dan lainya bisa lebih membantu
lagi. Anak tinggal berangkat sekolah, seragam dan uang saku setiap harinya
sudah ada yang menyiapkan. Anak cukup berangkat dan belajar yang rajin,”
jelasnya.
Sutarno berpesan supaya mereka memikirkan kembali kesempatan ini, jangan sampai
ada penyesalan di kemudian hari. Alangkah bijaksananya kalau dipikirkan
terlebih dahulu dan diskusikan dengan anggota keluarga yang lain.
” Kalau
sudah ada keputusan, silahkan datang langsung ke rumah saya. Zaman semakin maju
sehingga ijazah pendidikan tinggi dan keahlian sangat dibutuhkan. Jangan sampai
anak-anak kita memilki nasib yang sama dengan orang tuanya. Kualitas hidup
mereka harus lebih baik,” pungkasnya.
Related Posts: