Buruan Pendaftaran Sensus Pertanian BPS Kabupaten Brebes
Silahkan yang berpartisipasi menjadi petugas Sensus Pertanian. Klik Link dibawah ini
http://s.bps.go.id/pendaftaranST2023_3329
Kunjungan studi banding tersebut diterima di Ruang Sidang LPPI UMS. Rombongan tamu yang dipimpin Dr. Evi Widowati, S.KM., M.Kes. selaku Kepala Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi UNNES itu diterima oleh Kepala Bidang Pengembangan Publikasi dan Sitasi Yasir Sidiq, Ph.D.
Dr., Evi Widowati dari UNNES mengungkapkan kedatangannya bersama tim adalah untuk melakukan studi banding tentang pengelolaan layanan manuskrip yang diberikan LPPI UMS.
"Tujuan kami adalah ingin melihat terkait dengan layanan klinik manuskrip yang ada di UMS, karena di UNNES ingin mengembangkan klinik manuskrip berbayar terkait dengan peningkatan luaran dan publikasi universitas," terangnya.
Dia juga berterima kasih kepada pihak UMS, karena mereka bisa mendapatkan pandangan baru dalam mengembangkan layanan manuskrip berbayar yang akan segera mereka bentuk.
"Kami sangat berterima kasih sekali pada UMS yang telah mensharingkan beberapa sistem yang sudah dikembangkan dan juga layanan online ataupun offline, yaitu terkait dengan Assited Paper Submission System (APS) yang ada di UMS. Hal ini akan menjadi inspirasi juga dalam mengembangkan sistem kami," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan adanya perbedaan antara layanan yang ada di UNNES dan UMS seperti pengembangan jurnal yang masih berada di payung LPPM UNNES, sedangkan di UMS layanan pengembangan jurnal sudah menjadi layanan tersendiri. Adapun UNNES, pengelolaan jurnal sudah tersentralisasi.
Dr. Masduki, S.Si., M.Si Kepala Bidang Pengembangan Jurnal Ilmiah LPPI UMS mengatakan dalam upaya mendorong para dosen UMS melakukan publikasi, diberikan layanan unggulan seperti pendampingan melalui APS dan penerjemahan.
"Ada pendampingan APS bagi dosen-dosen yang masih kesulitan untuk menulis, kita dampingi dengan sistem APS tadi. Termasuk misalkan kesulitan dalam translate kalau mau publikasikan di jurnal internasional," terangnya.
Dia juga mengatakan bahwa pendampingan online melalui APS ataupun offline secara tatap muka dibantu oleh reviewer yang sudah berpengalaman dalam menulis. Selain itu, insentif yang tinggi juga menjadi tawaran kepada para peneliti di UMS agar melakukan publikasi ilmiah.
Publikasi yang dilakukan oleh dosen-dosen UMS dapat meningkatkan reputasi yang dimiliki oleh UMS, seperti yang dikatakan oleh Dr., Masduki.
"Dampaknya kalau dosen-dosen itu publikasinya terutama di jurnal internasional cukup banyak, tentunya ini akan mengangkat reputasi UMS, baik skala internasional maupun nasional," katanya. (Maysali/Humas)
Hal tersebut tertuang melalui Surat Keputusan tentang pengangkatan anggota pimpinan Majelis Lembaga dan Biro dalam melaksanakan keputusan Muktamar ke-48.
Maka perlu mengangkat Anggota Pimpinan Majelis Lembaga Biro untuk menyelenggarakan program, kegiatan, amal usaha, dan membantu bidang-bidang tertentu yang bersifat pelaksanaan kebijakan untuk mencapai tujuannya.
Terdapat 39 Majelis, Lembaga dan Biro di lingkungan PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Dengan rincian 13 majelis, 14 lembaga, dan 2 biro.
Dalam periode kali ini terdapat perubahan beberapa nomenklatur majelis – lembaga diantaranya seperti Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata, Majelis Pendayagunaan Wakaf, dan Lembaga Dakwah Komunitas. Termasuk ‘pemekaran’ lembaga baru Lembaga Seni Budaya dan Lembaga Pengembangan Olahraga serta penambahan lembaga seperti lembaga UMKM.
1. MAJELIS TARJIH DAN TAJDID (MTT)
3. MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (DIKDASMEN)
4. MAJELIS PEMBINAAN KESEHATAN UMUM (MPKU)
5. MAJELIS PEMBINAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (MPKS)
6. MAJELIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (MPM)
7. MAJELIS HUKUM DAN HAM (MHH)
8. MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP (MLH)
9. MAJELIS PUSTAKA DAN INFORMASI (MPI)
10. MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI, PENELITIAN DAN PENGEMBAGNAN (DIKTILITBANG)
11. MAJELIS PEMBINAAN KADER DAN SUMBERDAYA INSANI (MPKSDI)
12. MAJELIS EKONOMI BISNIS DAN PARIWISATA (MEBP)
13. MAJELIS PENDAYAGUNAAN WAKAF (MPW)
14. LEMBAGA PENGEMBANGAN PESANTEREN (LP2)
15. LEMBAGA PENGEMBANGAN CABANG RANTING DAN PEMBINAAN MASJID (LPCR PM)
16. LEMBAGA PEMBINA DAN PENGAWAS KEUANGAN (LPPK)
17. LEMBAGA PEMERIKSA HALAL DAN KAJIAN HALALAN THOYYIBAN (LPHKHT)
18. LEMBAGA RESILIENSI BENCANA (MDMC)
19. LEMBAGA PENGEMBANGAN OLAHRAGA (LPO)
20. LEMBAGA HUBUNGAN DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL (LHKI)
21. LEMBAGA AMIL, ZAKA, INFAQ, DAN SHADAQAH (LAZISMU)
22. LEMBAGA HIKMAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK (LHKP)
23. LEMBAGA PEMBINAAN HAJI DAN UMRAH (LPHU)
26. LEMBAGA DAKWAH KOMUNITAS LDK)
27. LEMBAGA KAJIAN DAN KEMITRAAN STRATEGIS
28. BIRO PENGEMBANGAN ORGANISASI
29. BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN UMUM
Tampak Serda Solikin, babinsa setempat dari Koramil 01 Brebes Kodim 0713 Brebes, melakukan monitoring kepulangan Tiara bersama Kepala Desa Wangandalem Suwondo, SPKT Polsek Brebes Aipda A. Malawi, petugas dari Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Brebes, petugas dari PPPA DP3KB Kabupaten Brebes, serta Mbah Ronyom Tarwi selaku nenek yang mengasuh dari kecil.
Disampaikan Danramil 01 Brebes Kodim 0713 Brebes Kapten Infanteri Kunpriyanto SE melalui babinsa setempat Serda Solikin, bahwa penjemputan Tiara di kediaman Aipda Purnomo di Lamongan Jatim dilakukan oleh perangkat desa setempat dengan mobil pribadi.
“Ini merupakan hasil koordinasi antara pihak Muspika Brebes (Camat, Polsek, dan Koramil) dengan kepala desa setempat,” ujarnya.
Lanjut Serda Solihin, Tiara sendiri pergi dari rumah menuju ke Terminal Tegal Kota untuk bertemu dengan kedua temannya pada hari Sabtu 25 Februari 2023 sekitar pukul 14.00 WIB.
Setelah ketiganya bertemu, mereka selanjutnya nebeng truk kontainer ke arah timur, sampai akhirnya kontainer itu dihentikan Aipda Purnomo di dekat Mapolsek Babad Polres Lamongan pada Rabu 1 Maret 2023 pukul 11.00 WIB, karena Aipda Purnomo melihat ada tiga orang anak dibawah umur yang menumpang di belakang.
Untuk Aipda Purnomo sendiri membuat video terkait penemuan anak terlantar itu untuk disebarkan sehingga akhirnya viral dan diketahui oleh petugas dan keluarga.
“Adapun kedua kawan saudari Tiara asal Kabupaten Tegal yaitu Safik dari Desa Pacul, Kecamatan Talang, dan Lia asal Desa Kedawung Kecamatan Kramat,” sambungnya.
Tiara kembali dalam keadaan sehat siang ini sekitar pukul 12.00 WIB, di kediaman neneknya di Desa Wangandalem. Begitu juga dengan Lia yang juga pulang ke keluarganya di Desa Kedawung Kecamatan Kramat. Sedangkan teman laki-lakinya yaitu Safik, tinggal di tempat pamannya di Lamongan.
Solikin menilai, bahwa dari kecil Tiara kurang pengawasan dan kasih sayang dari kedua orang tua kandungnya yaitu Groho dan Pratiwi (43), yang merantau di Jakarta untuk bekerja. (Aan)