Warni, Perempuan Pemulung Tak Miliki BPJS

Bulakan,(suarawargabelik.com)

Hidup sengsara di usia senja, mungkn banyak di rasakan oleh sebagian besar orang di negri ini, Tak terkecuali ibu Warni binti wiyah (59th), Bulakan Rt 01/04,Kecamatan Belik, Pemalang, Jawa Tengah.

Beliau adalah salah satu gambaran orang yang bernasib tidak baik,Di usianya yang sudah tua beliau hidup sendiri,dulu beliau punya suami,tapi tidak di karuniai seorang anak,sekarang beliau sebatang kara,tinggal menumpang di rumah tetangga,beliau tidak mempunyai tempat tinggal sama sekali, hampir kurang lebih satu tahun beliau tinggal di rumah tetangga.

Dulu beliau mempunyai tempat tinggal, tapi karna keadaan yang memaksa,akhirnya beliau menjual tempat tinggalnya yang selama itu di tempatinya,untuk menutupi hutang-hutang sewaktu suami masih hidup,dulu semasa hidup suaminya sering sakit-sakitan, untuk berobat saja beliau tidak mampu membayar,apalagi untuk membayar biaya Rumah sakit,beliau tidak mempunyai kartu BPJS sama sekali,akhirnya Beliau berhutang pada tetangga.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Beliau menggantungkan hidup dengan memulung,itu juga tidak mencukupi kebutuhannya,karna dari hasil memulung yang Beliau kumpulkan, kadang-kadang Beliau mendapat uang Rp 25000 itu juga dalam waktu satu minggu.

"Biarlah dia tinggal di rumah saya,sekalian menemani saya, karna saya hidup sendiri, anak- anak saya sudah mempunyai rumah sendiri", tutur bu Ipah pemilik rumah yang di tinggali bu Warni selama ini.
Di sisa hidupnya ada satu keinginan yang sampai sekarang belum tercapai, yaitu ingin mempunyai tempat tinggal sendiri, Beliau berharap ada uluran tangan dari seorang Dermawan untuk membantu meringankan beban hidupnya.

Itulah salah satu potret kesengsaraan hidup yang di alami oleh sebagian besar orang di Negri ini, Negri yang subur dan kaya raya,tapi semua itu tak pernah di rasakan olehnya.

Related Posts:

12 Jurnalis Warga  Ikuti Kegiatan Mentoring Reguler


Belik - Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) mengadakan mentoring reguler ke-3 yang di laksanakan di Rumah Makan Zigan, Jalan Tekek Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa tengah, Sabtu,(25/11).

Kegiatan hari ini di hadiri oleh 12 Jurnalis Warga yang berasal dari tiga desa sasaran yakni Kuta, Sikasur dan Bulakan.

Koordinator Jurnalis Warga Lukmanul hakim mengatakan, kegiatan mentoring ini adalah kegiatan di mana jurnalis warga yang berasal dari 3 desa sasaran harus betul-betul bisa lebih memahami atau menguasai tata cara penulisan sebuah berita sesuai dengan kaidah 5W+1H.

Selain itu, kata Lukman, juga bertujuan untuk komunikasi antar anggota jurnalis warga dengan Koordinator jurnalis warga Pemalang serta silaturahmi antar sesama.

Dalam menulis sebuah berita jurnalis warga bisa membawa bentuk perubahan sebuah tulisan yang menyangkut tiga layanan dasar yakni terkait pendidikan, kesehatan dan adminduk. Selain itu juga terkait kiprah perempuan dan difabel.
Sebelum meliput kegiatan ceremonial yang harus di persiapkan adalah alat tulis (buku,pensil), alat perekam, camera atau video.

"Siapapun boleh menjadi seorang jurnalistik. Dengan di awali dari hobby menulis,karena menulis adalah salah satu cara kita untuk mempermudah dalam penyusunan sebuah berita," paparnya.

Salah satu jurnalis warga Sikasur, Dayunah mengungkapkan, dalam menulis sebuah berita harus bersifat kritis tapi membangun dan menarik, agar bisa di baca atau di pahami masyarakat luar.

" Harapannya, setelah program ini berakhir pada bulan Desember tahun 2017 nanti, semua teman-teman JW harus mempertahankan dengan hoby nya yaitu menulis atau membuat sebuah berita, agar masing-masing desa tempat mereka tinggal bisa lebih maju dan lebih bermanfaat lagi," pungkasnya.

Related Posts:

KJW Pemalang : Jadikan Menulis Sbgai Hobby

Sikasur-(suarawargabelik.com).Sabtu (25/11/17), Perhimpunan  Pengembangan Media Nusantara  (PPMN),kembali mengadakan Mentoring Regular,yang bertujuan untuk memberikan arahan tambahan dan motifasi,kepada para Jurnalis Warga  (JW),dari tiga desa binaan yakni Desa Sikasur,Desa Kuta dan Desa Bulakan,yang berada di Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

Kegiatan dimentori langsung oleh koordinator Jurnalis Warga (KJW),Lukmanul Hakim.selain memberikan pidato dan arahan, ia juga menceritakan didepan JW tentang pengalamannya menulis, yang dirasa sudah seperti hobi baginya.

Dulu waktu  belum ada HP canggih,saya sudah mulai menulis.Bahkan saya bela-belain ke Warnet,karena menulis sudah seperti hobi nagi saya.Dibandingkan orang-orang diluar sana,yang memilki hobi seperti piara burung,koleksi batu akik dan lain sebagainya,itu butuh biaya jauh lebih mahal,"jelasnya.

Menurut Lukman,ia tidak pernah mengharapkan berapa hasil pendapatan uang yang diperoleh,dari tulis-tulisanya.Namun,yang ia harapkan yakni,ketika tulisanya dimuat website maupun koran,disana akan ada pembaca yang tergugah atau tersentuh hatinya,untuk berbagi,membantu,menolong sesama,ketika tulisanya itu, menggambarkan sebuah kisah orang-orang yang hidupnya masih kurang beruntung.

Sebetulnya menulis itu hal yang mudah,Tapi untuk bisa masuk dalam prosedur pemberitaan itu yang sulit,sehingga para JW terkadang masih bingung dalam menyusun kalimat-kalimat,agar menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.

Nurfatikhah  (35),seorang JW yang berasal dari Sikasur pun menanyakan," iya,saya ingin tahu lebih banyak, bagaimana sebaiknya kita menggunakan kalimat diawal Alinia agar bacaan lebih menarik untuk dibaca seterusnya,"ungkapnya dalam kegiatan Mentoring Regular.

Di era yang serba modern ini, pesatnya dunia internet, membuat orang-orang terkadang sering,tertegun didepan layar komputer maupun posel,meskipun terkadang hanya untuk sekedar membaca maupun menonton.

Tulisan yang kita kira biasa saja,siapa sangka bisa merubah satu keadaan,dimana orang yang tidak perduli karena tidak tahu menjadi perduli setelah tahu, ataupun orang-orang yang pola hidupnya sembarangan, akan lebih tertib dan berhati-hati setelah membaca adanya sebab akibat,dari sebuah prilaku.

Setelah maraknya ponsel-ponsel canggih,setiap hari ada saja ratusan,bahkan mungkin ribuan orang dimuka bumi ini,mengetik,memuat kemudian dibaca oleh orang lain sesama penggunan sosial media.Menulis,sepintas seperti aktivitas sepele.Namun,siapa sangka,apabila tulisan kita,terpublikasikan apalagi masuk dalam kategori pemberitaan yang sesuai dengan prosedur jurnaliatik.Dimuat,lalu dilihat,dan di share,kemudian dibaca oleh banyak orang,maka apa yang kita suarakan dalam tulisan bisa saja memberi dampak perubahan yang luar biasa pada pola pikir pembaca. (D7).

Related Posts:

Mentoring Reguler

12 Jurnalis Warga  Ikuti Kegiatan Mentoring Reguler

Belik - Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) mengadakan mentoring reguler ke-3 yang di laksanakan di Rumah Makan Zigan, Jalan Tekek Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa tengah, Sabtu,(25/11).

Kegiatan hari ini di hadiri oleh 12 Jurnalis Warga yang berasal dari tiga desa sasaran yakni Kuta, Sikasur dan Bulakan.

Koordinator Jurnalis Warga Lukmanul hakim mengatakan, kegiatan mentoring ini adalah kegiatan di mana jurnalis warga yang berasal dari 3 desa sasaran harus betul-betul bisa lebih memahami atau menguasai tata cara penulisan sebuah berita sesuai dengan kaidah 5W+1H.

Selain itu, kata Lukman, juga bertujuan untuk komunikasi antar anggota jurnalis warga dengan Koordinator jurnalis warga Pemalang serta silaturahmi antar sesama.

Dalam menulis sebuah berita jurnalis warga bisa membawa bentuk perubahan sebuah tulisan yang menyangkut tiga layanan dasar yakni terkait pendidikan, kesehatan dan adminduk. Selain itu juga terkait kiprah perempuan dan difabel.
Sebelum meliput kegiatan ceremonial yang harus di persiapkan adalah alat tulis (buku,pensil), alat perekam, camera atau video.

"Siapapun boleh menjadi seorang jurnalistik. Dengan di awali dari hobby menulis,karena menulis adalah salah satu cara kita untuk mempermudah dalam penyusunan sebuah berita," paparnya.

Salah satu jurnalis warga Sikasur, Dayunah mengungkapkan, dalam menulis sebuah berita harus bersifat kritis tapi membangun dan menarik, agar bisa di baca atau di pahami masyarakat luar.

" Harapannya, setelah program ini berakhir pada bulan Desember tahun 2017 nanti, semua teman-teman JW harus mempertahankan dengan hoby nya yaitu menulis atau membuat sebuah berita, agar masing-masing desa tempat mereka tinggal bisa lebih maju dan lebih bermanfaat lagi," pungkasnya.

Related Posts:

Tepis Anggapan Masyarakat, Perempuan Tidak Pantas menjadi Kadus

MENEPIS ANGGAPAN MASYARAKAT DESA BAHWA PEREMPUAN TIDAK PANTAS MENJADI KADUS

Sikasur (suarawargabelik.com). Penerimaan tes hasil kesehatan dari DKK kabupaten pemalang dan pengarahan tes wawancara untuk para peserta calon perangkat desa sikasur, dari 32 peserta calon perangkat desa hanya 30 peserta dikarnakan yang 2 peserta izin dan telah dilaksanakan di pendopo bale desa sikasur, kecematan belik, kabupaten pemalang, jawa tengah (24/11)

Dari 32 seperta calon perangkat desa telah menerima hasil tes kesehatan dan alhamdulillah semua sehat serta memenuhi syarat untuk jadi calon perangkat desa, dalam artian lolos dan bisa mengikuti tahapan tes selanjutnya yaitu tes wawancara.
Dalam tes wawancara peserta diberi arahan bagaimana tahap-tahap pelaksanaan tes wawancara dan peserta diarahkan untuk berpakaian rapi dan bersepatu.

Dikatakan Wahyudi, dari hasil tes kesehatan yang telah dilaksanakan semoga calon perangkat desa bisa sehat secara jasmani dan rohmani. Selain itu semoga nantinya dari 32 peserta bisa terpilih yang benar-benar nantinya bisa amanah dengan jabatan yang telah diterima  serta benar-benar bekerja untuk memajukan desa sikasur.

Saya sebagai salah satu warga sikasur sekaligus calon perangkat desa (kadus) juga berharap, siapapun nantinya yang terpilih menjadi perangkat desa entah itu lelaki ataupun perempuan bisa benar-benar bekerja sepenuh hati untuk memajukan desa sikasur. Karna bagi saya perempuan atau lelaki itu sama saja tidak ada bedanya. Tetapi kadang perempuan dipandang sebalah mata, apalagi pemahaman sebagian masyarakat di desa saya bahwa perempuan hanya bisa memasak, mencuci dan lain sebagainya yang berbau dengan pekrjaan rumah tangga. Tetapi saya sebagai salah satu wakil perempuan memcoba untuk menepis anggapan atau pandangan masyarakat tersebut dan memberanikan diri untuk menjadi calon perangkat desa (kadus). Saya tidak perduli anggapan atau pandangan masyarakat tentang perempuan tidak pantas jadi seorang pemimpin (kadus). Karna saya yakin perempuanpun bisa jadi seorang pemimpin (kadus) selagi ada kemauan,niat dan motivasi yang baik

Kegiatan penerimaan hasil tes kesehatan dan pengarahan tes wawancara dilaksanakan pada tanggal 24 november 2017. Dihadiri oleh ketua panitia calon perangkat desa Wahyudi,S.Pd, Suwarso, S.Pd., M.Pd, Ediyanto dan Aminudin.( NAF)

Related Posts:

32 Balon Perangkat Desa Lolos Tes Kesehatan

32 BAKAL CALON PERANGKAT DESA SIKASUR LOLOS TES KESEHATAN

Sikasur (suarawargabelik.com) Pelaksanaan perekrutan perangkat desa di kabupaten pemalang dilaksanakan serentak di akhir tahun 2017. Desa sikasur juga akan mengisi kekosongan formasi jabatan yang kosong pada pemerintah desa sikasur, jabatan yang kosong di desa sikasur yakni Kepala Seksi Pemerintahan, Kepala Seksi Kesejahteraan, Kadus Siparuk dan Kadus Sodong.

Urutan pelaksaanan tes adalah seleksi administrasi, kesehatan, wawancara, praktek dan tertulis. Pada pelaksanaan tes kesehatan dilakukan di dinas kesehatan kabupaten dan menyesuaikan jadwal yang ditentukan oleh dinas. Kecamatan Belik mendapatkan jadwal pada hari Senin (20/11). Dan pengumuman menunggu 3 hari setelah jadwal pelaksanaan.

Hari ini (24/11) pengumuman diberikan oleh panitia seleksi. Wahyudi S.Pd SD (58) selaku ketua panitia memberikan pengumuman dan membuka acara, "Pengumuman ini belum kami buka, masing-masing amplopnya tertera nama sodara-sodari sekalian, setelah dibuka dan dinyatakan sehat dapat mengambil undangan untuk wawancara".

Seluruh peserta menyampaikan dirinya masing-masing bahwa dinyatakan sehat berdasarkan surat dari dinas kesehatan dan mengambil undangan wawancara untuk hari senin (27/11). Rizky Mundiati (26) salah satu peserta seleksi berharap dapat menyelesaikan tahapan selanjutnya dengan baik dan lancar. (RZ-jw sikasur)

Related Posts:

Pemekaran

PEMEKARAN DAPAT DUKUNGAN PENUH DARI PEMERINTAH DESA

Sikasur (suarawargabelik.com) Musyawarah Desa (MUSDES) dalam rangka pemekaran ini dihadiri oleh Akhmad Sutoto SOS. dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DinPerMasDes),Edianto dari pemerintah Kecamatan,Danramil Kapten Arh.Irwan S dari Koramil,Akp. S Yanto dari Kapolsek,Badan Permusyawaratan Desa (BPD),RT,RW,dan beberapa tokoh masyarakat yang bertempat di balai Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang,Kamis (23/11/2017).

Dalam hal ini Akhmad Sutoto SOS. menyampaikan,hal-hal yang menyangkut pemerintahan desa harus dibahas melalui Musyawarah Desa (MUSDES) dan hasilnya akan dilaporkan ke bupati sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan Peraturan Daerah (PERDA) dan Peraturan Bupati (PERBUB),yang mana harus disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri (PERMENDAGRI) yang mana telah diatur dalam undang-undang no 1 tahun 2017 yakni tentang peraturan desa.

"Bahwa setiap desa dapat dikatakan desa mandiri apabila didalamnya sudah memenuhi kriteria jumlah penduduknya,yakni 6000 jiwa dan 1200 Kepala Keluarga (KK),sedangkan wilayah pemekaran yakni dukuh Sodong sendiri sudah memiliki 6028 jiwa dan 1253 Kepala Keluarga (KK) ini sudah masuk dalam kriteria,imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapten Arh. Irwan S,yakni pemekaran ini dilaksanakan karena sudah membenahi kriteria dan kami juga menghimbau apabila sudah menjadi desa yang mandiri maka harus bisa menjaga keamanan wilayahnya agar dapat terhindar dari provokasi yang akan menimbulkan perpecahan.

Kusin selaku kepala desa juga juga menambahkan,kami sangat menghargai bahkan menyambut baik keinginan warga dukuh Sodong yang ingin mandiri,akan tetapi tidak semudah itu pemerintah pusat mengabulkan da selama tiga tahun kedepan juga segala sistim pemerintahan masih tetap ikut ke desa asalnya.
Untuk sementara juga belum ada pembentukan kepala desa hanya ada penjabat (PJ),dan untuk semua kepemerintahannya masih dengan sistim relawan yang tidak mendapatkan gaji tetap.Segala sesuatu yang membutuhkan dana/anggaran juga masih disubsidi dari desa awalnya.

Harapannya,semoga dengan adanya pemekaran ini akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. (NF JW Sikasur)

Related Posts:

Nikah sirri

Belik - Nikah di bawah tangan atau nikah sirri adalah pernikahan yang dilakukan di luar pengawasan petugas pencatat nikah dan tidak tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA).

Di zaman yang serba modern sekarang ini nyatanya masih banyak pelaku nikah sirri. Padahal nikah sirri ini jelas bertentangan dengan peraturan perundang undangan yaitu UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Seperti dikutip laman Kementerian Agama, Dirjen Bimas Islam Machasin tertanggal 24 Desember 2014, Nikah sirri merupakan nikah yang bermasalah dan melanggar hukum negara.

Tapi nyatanya masih banyak pelaku nikah sirri di desa - desa bahkan ada yang memfasilitasi. Hal ini karena ketidak tahuan warga akan peraturan,karena kurang adanya sanksi hukum yang tegas atau karena alasan lain.

Menurut fakta di lapangan, sementara ditemui 10 pasangan di salah satu Dukuh di Desa Kuta dan masih terus bertambah. Setelah mewawancarai pelaku nikah sirri mereka beralasan karena ribet dan mahalnya ngurus akte cerai karena mantan suami beda propinsi makanya mereka lebih mamilih nikah sirri.

Ada lagi yang beralasan tidak apa-apa nikah sirri karena udah sama-sama tua dan tidak mempunyai anak.Ada juga yang mengatakan daripada zina mending nikah sirri.

Bagaimana cara untuk meminimalisir nikah sirri,agar tidak menjadi sebuah trend nantinya.

Salah satu warga Desa Kuta supatmi (34) mengatakan, sungguh sangat ironis ternyata pelaku nikah sirri masih banyak. Mereka menganggap enteng, padahal itu msalah serius.

" Harapannya ada perhatian khusus dari Pemerintah Desa terkait masalah nikah sirri,mungkin bisa bekerjasama dengan KUA untuk melakukan isbat bagi warga yg nikah sirri," pungkasnya.

Related Posts:

Manusia hutan

Manusia Hutan Tanpa Identitas di Belik

    Di sebuah hutan, hidup seorang bapak tua yang bernama Kasdan bin Wirakarya. Di usia 75 tahun, hidup sebatang kara di tengah hutan. Ia memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menggantungkan hidup dari hasil menanam di tengah hutan.

Mbah Kasdan lahir di Desa Beluk, Kecamatan Belik, Pemalang,Jawa Tengah. Setelah keluarganya sudah tiada, dirinya pindah ke RT 01/04, Karang Ceger, Desa Bulakan, Kecamatan Belik, Pemalang,Jawa Tengah.

Awal pertama ke Desa, bertemu dengan seorang ibu yang bernama Sodah. Kemudian disuruh tinggal di gubuk kecil yang letaknya tengah ladang miliknya, sekalian untuk mengurus ladangnya.

Tahun berganti tahun akhirnya Kasdan pergi dari tempat itu karna ladang milik ibu Sodah di jual.

Mbah Kasdan memilih hutan untuk tempat tinggalnya karna dia tidak mempunyai tanah dan siapa-siapa di Desa. Lama tinggal di tengah hutan sampai akhirnya di juluki manusia hutan oleh warga setempat.

   Pada suatu ketika terjadi kelongsoran di hutan, pas di pinggir bukit dekat Kasdan tinggal, karena jarak antara hutan dengan Desa jauh kira-kira 2 KM.

Para warga dan perangkat Desa merasa kuatir dengan keadaan ini, akhirnya warga dan perangkat Desa sepakat untuk memindahkan kasdan dari hutan ke Desa. Tetapi kasdan tidak mau di pindahkan kedesa karena
tidak biasa hidup di Desa selayaknya manusia pada umumnya.

Dengan upaya dan semangat para warga dan perangkat, akhirnya kasdan mau pindah dari hutan ke Desa. Atas swadaya dari masyarakat akhirnya di bangunlah rumah kecil yang sangat sederhana untuk tempat tinggal Kasdan di atas tanah milik warga setempat yang bernama Kursi.

" Biarlah dia tinggal di atas tanah saya sampai dia meninggal ,karena saya kasihan dia tidak mempunyai siapa-siapa di Desa ini",tuturnya.

Beliau tidak mempunyai identitas sama sekali maka dari itu beliau tidak bisa menerima bantuan apapun dari Desa.

Yang mmbuatnya sedih, dia mempunyai penyakit kulit, kulitnya kemerah-merahan. Kondisi itu di alaminya 2 tahun terakhir,Kasdan mengaku tidak bisa berbuat apa-apa atas penyakit yang di alaminya.
Hal itu karena kondisi ekonominya yang paspasan.Terkadang makan dari uluran tangan warga setempat

" Buat apa di obati nanti juga sembuh sendiri" tutur kasdan(75th).

Ia tinggal di bangunan yang sangat kecil dan sederhana,l. Dindingnya berbuat dari lempeng, Atapnya terbuat dari seng bekas dan apabila hujan akan bocor semua, sehingga tidur hanya beralaskan ranjang  kecil yang terbuat dari kayu.

Setiap malam tidur hanya di terangi dengan penerangan lampu minyak seadanya.

Ketua RT 01 RW 04 Tarmo megatakan, sulit untuk mengurus identitasnya seperti KTP, KK dan lainnya.

" Ia sulit dibuatkan identitas, sebelumnya tinggal di hutan tanpa sanak saudara. Sehingga ia tidak mendapat bantuan dari Pemerintah," katanya.

Salah satu warga Bulakan, Yuli Setiowati mengatakan, Kasdan pindah dari hutan ke Bulakan saat ada Pemilihan Legislatif.

" Hal ini atas bantuan donatur dari Irna Junaedi dan Pemdes setempat," imbuhnya.

Related Posts:

Monitoring Formasi

Kompak Melakukan Monitoring Pelayanan Kolaboratif Posyandu

Sikasur (Suarawargabelik)- Kolabarasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Melakukan Monitoring terhadap posyandu yang ada di Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Sasaran monitoring di Desa Sikasur yakni 4 Dukuh (Dukuh Sodong,Dukuh Karangmulya,Dukuh Krajan dan Dukuh siparuk). Monitoring tim dilakukan di Dukuh Siparuk karena bertepatan dengan jadwal posyandu yang ada di Dukuh tersebut, Minggu (15/11/17).
Hadir Mediator beserta kader KOMPAK, Bidan Desa,dan sejumlah anggota masyarakat khususnya Ibu-ibu dan Anak-anak.

Mediator dari Kompak Ambar Anggoro Putra (46) meminta agar Ibu-ibu mengutarakan keluhan, kemudian dari keluhan tersebut, dilakukan penilaian dan dari penilain, bila ada penilaian yang hasilnya tidak baik, maka diharapkan bisa menjadi sebuah usulan yang  untuk rencana pembangunan Desa.
" Monggo Ibu-ibu, diungkapkan jika ada keluhan yang terdapat di Posyandu Dukuh siparuk,sukur-sukur kegiatan,ini nantinya akan di gunakan oleh pemerintah Desa Sikasur untuk Program Perencanaan Pembangunan Desa," Terangnya.
Sementarai itu, Warga Dukuh Siparuk

Pur (25), Merasa senang dengan adanya kegiatan ini, dia mengatakan semoga apa yang dikeluhkan bisa terealisasi.
"Aku sih penginnya tanggal pelayanan Posyandu bisa tepat waktu,karena selama ini,tanggal pelayanannya sering berubah-ubah,"ungkapnya.

Kemudian Makhilah selaku Bidan Desa menuturkan, selama ini untuk Dukuh-Dukuh lain di Desa Sikasur biasanya tepat waktu,dan kenapa pelaksaan Posyandu di Dukuh Siparuk tanggalnya berubah-ubah? Itu dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga Bidan Makhilah yang memiliki banyak tugas dan juga menangani kegiatan posyandu di desa lain. (Dayunah)

Related Posts:

Penuhi Layanan Adminduk, Disdukcapil Pemalang Jemput bola di Desa Bulakan

Bulakan (suarawargabelik.com), Dalam program pemerataan pendataan kependudukan Dinas Kependudukan Catatan Sipil Kabupaten Pemalang (Disdukcapil) bekerjasama dengan Pemerintah Desa Bulakan mengadakan kegiatan jemput bola perekaman KTP dan Akta Kelahiran di Balai Desa Bulakan (11/11).
Warga Bulakan sangat antusias mengikuti program tersebut, terbukti dengan banyaknya warga desa Bulakan yang hadir dibalai desa setelah mendapatkan informasi dari media sosial dan Kades Bulakan Bapak Rohim, yang keliling Desa menggunakan pengeras suara (10/11).
Menurut Kasi Perekaman data Disdukcapil Kec. Belik Yitno (51), Perekaman ini adalah untuk perekaman data e-KTP, Akta Kelahiran, untuk rubah status KTP dan KK langsung ke Kantor Kec. Belik.
“perekaman KTP ini adalah untuk yang belum pernah melakukan e-KTP bagi yang sudah melakukan perekaman namun belum jadi dan sudah mendapatkan surat keterangan diharap tidak ikut pemotretan karena akan berakibat tidak akan pernah mendapatkan e-KTP selamanya,”imbuhnya.
Seteleh mendapatkan informasi tersebut, tidak sedikit warga yang sedikit kecewa karena kurang jelasnya informasi yang disampaikan pihak desa. Namun warga tetap mengapresiasi upaya pemerintah desa dengan program jemput bola e-KTP dan Pemutihan akta kelahiran karena mengemat biaya trasnportasi dan waktu.
“kurang jelasnya informasi membuat saya salah tangkap. Saya kira untuk perekaman ulang e-KTP yang belum jadi tapi ternyata yang sudah rekaman dan belum jadi tidak diperkanankan ikut namun, saya sangat mendukung kegiatan ini karena bisa menhemat transportasi dan waktu”ungkap Roni (32) salah satu warga yang ikut kegiatan.
Semua yang diperkirakan ternyata tidak sejalan dengan kenyataan. Kegiatan perekaman ini yang dijadwalkan bisa sehari selesai terpaksa tertuda akibat server pusat Disdukcapil tidak bisa dibuka. Namun besar harapan warga untuk mendapatkan pengakuan data demi mendapatkan kebijakan pemerintah lainnya.(Red JW-JUNI AS)

Related Posts:

Setiap Jurnalis Harus Handal

Kuta,(suarawargabelik.Com) - Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) mengadakan workshop Jurnalis Warga 2 Yang di hadiri 13 Jurnalis warga yakni dari Desa Kuta, Sikasur dan Bulakan.Kegiatan dilaksanakan di Aula pertemuan hotel Jambe Kembar,Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.Sabtu(11/11).

     Koordinator Jurnalis Warga Pemalang Lukmanul Hakim mengatakan, setiap warga adalah pewarta. Tujuan diadakannya workshop ialah agar menjadi seorang Jurnalistik yang handal Dan lebih memiliki keahlian lagi dalam menjadi Jurnalis Warga (JW).

" Tidak harus berpendidikan tinggi, karena Jurnalis Warga (JW) adalah Pewarta, sehingga siapapun boleh menjadi Jurnalis Warga (JW). Harapannya adalah Adanya Campions,Ketika Program Ini selesai,Harus Ada tindak lanjut dalam menulis sebuah berita  Dan harus tetap berjalan Tanpa adanya Saya,Bukan berarti setelah program ini selesai,menulis/Membuat beritapun Berhenti/selesai.Paparnya.

    Ismail fuadi(33),Sebagai Nara sumber Jurnalis Warga(JW) pada kegiatan hari ini Menjelaskan,Jurnalis Warga adalah Berita/Reportase.
Proses Jurnalis Adalah mengumpulkan data/Meliput,Mengolah data kemudian Menyampaikan ke masyarakat luas.

Di sebut wartawan Bodrex/Resah,karena tidak pernah Meliput,tidak pernah membuat sebuah berita,Hanya saja bermodalkan kartu Pers,Berpenampilan Rapi,tetapi bisanya hanya memeras/meminta uang saja.

Jika seorang wartawan sudah mengikuti Ujian Kopetensi Wartawan (UKW),Maka bisa di katakan wartawan yang propesional Atau wartawan yang benar-benar bekerja untuk Pers.

Yang Menjadi Rumus sebuah berita adalah adanya data dan fakta ( benar-benar nyata),dan terkandung di dalamnya unsur-unsur 5W+1H.
Pungkasnya.

     Sebagai tamu undangan, redaktur Satelit Post Agus (31) mengatakan, sebelum meliput atau membuat sebuah berita, harus konfirmasi langsung dengan orangnya dan menghindari yang berbau skandal agar aman sebagai jurnalis warga (JW) dalam meliput sebuah berita.

" Teruslah berkarya dengan tulisan,karena  menulis akan meningkatkan tulisan kita semakin maju dan lebih baik lagi," pungkasnya .
    
        (H.N)

Related Posts:

13 Jurnalis Warga Ikuti Workshop

Belik, harianpemalang.com - Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) yang merupakan program The Asia Foundation (TAF) mengadakan Workshop Jurnalis Warga yang diikuti oleh 13 Jurnalis Warga (JW) dari tiga desa yakni Desa Sikasur, Kuta, dan Bulakan. Kegiatan berlangsung selama dua hari di Aula Hotel Jambe Kembar Belik, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu  (11/11/2017).

Dalam kesempatan ini, Redaktur Koran Harian Radar Tegal Ismail Fuad mengatakan, dalam sebuah berita harus memuat fakta yang didalamnya terkandung unsur 5W+1H ( Who/Siapa, What/Apa, Where/Dimana, Why/Mengapa, When/Kapan, dan How/Bagaimana).

"Tugas seorang wartawan salah satunya yakni mencari fakta dan data yang sesuai kenyataan, baru setelah itu dianalisis.Kemudian, untuk mendukung agar pembaca bisa memahami isi berita, harus disertai gambar atau foto," katanya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Redaktur Satelit Post Agus Setiyanto, seorang wartawan harus bisa mengamati dan terjun langsung di  lapangan dan  tidak boleh menyebarkan berita yang belum jelas kebenaranya. Selain itu, dijelaskan juga ketika akan meliput suatu berita harus konfirmasi atau wawancara langsung dengan orang yang bersangkutan.

"Mudah-mudahan  para Jurnalis Warga bisa terus aktif menulis berita, dan bisa mengangkat potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap desa" pungkasnya. (Naeni JW Kuta)

Related Posts:

Setiap warga adalah pewarta

SETIAP WARGA ADALAH PEWARTA

Sikasur (suarawargabelik.com) workshop jurnalis warga 2 dilaksanakan di desa Bentar kecamatan Belik Pemalang,Sabtu (11/11).Acara ini dihadiri sekitar empat belas peserta yang berasal dari tiga desa yakni dua desa binaan Kompak Sikasur dan Kuta juga Bulakan desa binaan yang baru.
Ismail Fuad (,,) dari Redaktur Tegal selaku pemateri menuturkan bahwa,"apabila temen-temen akan membuat suatu berita itu tidak boleh lepas dari beberapa unsur yakni 5 W 1 H,yaa minimal ada who dan whatnya.Juga bagaimana caranya kita mengemas sebuah berita agar lebih menarik baik dari segi tulisan maupun gambarnya".

Praktek wawancara juga dilakukan dalam season ini diantaranya wawancara kepada narasumber yang berhubungan dengan isu yang ada."Seorang pewarta atau jurnalis akan dianggap berhasil apabila dalam wawancara itu mendapatkan narasumber yang pas,misalnya berita tentang pendidikan ya harus wawancara kepala sekolah atau dinas pendidikan yang bersangkutan,kalau meliput tentang tokoh ya harus dengan tokoh yang bersangkutan.Jadi membuat berita itu harus dengan data dan fakta yang real tidak boleh ngarang/mengada-ngada karena bisa dipidanakan apabila mengandung unsur kebohongan",ungkap Bahrul Ulum (,,) dari salah satu pemateri.

Agus Setyanto (,,) dari harian Satelit juga menghimbau,"untuk semua temen-temen JW janganlah pernah berhenti menulis,tetaplah semangat semakin sering kita menulis berita maka akan semakin pandai dan berita itu tidak harus menyangkut pelayanan dasar tapi juga apa saja yang ada disekitar kita.Ibarat pedang kalau sering diasah akan semakin tajam,tapi apabila kita biarkan maka akan berkaratlah pedang tersebut".(NF JW SIKASUR).

Related Posts:

Wanita di Bulakan Bekerja di Luar rumah

Bulakan kec belik.peran wanita dalam rumah tangga tentunya sangat penting.dimana sebuah  keluarga dapat berjalan dg baik berkat kerja sama antara kepala rumah tangga yg dalam hal ini d pegang oleh suami.n istri sbg pembantu juga memegang peranan penting.

Adakalanya rutinitas yg dilakukan ibu rumah tangga mengalami titik jenuh.bkn jenuh pada keluarga sendiri tetapi  aktifitas yg sama setiap hari tentunya bkn perkara yg mudah.peran suami pun diharapkan dpt membantu mengurangi titik kejenuhan sang istri.slah satunya dg mengijinkan istri beraktifitas di luar rumah.banyak ibu2 yg menyampaikan unek2 nya berupa keingiinan untuk dpt beraktifitas diluar rumah asal bermanfaat apalagi jika itu  kegiatan yg positif N bisa membantu keuangan kluarga pasti sangat menyenangkan.tentunya tanpa meninggalkan peran sbg istri N ibu rumah tangga yg baik.semoga dg adanya dana desa pemdes bisa mengalokasikan sebagian dana agar bisa memenuhi keinginan para ibu rumah tangga tersebut."selama ini saya ingin sekali membantu perekonomian keluarga apalagi jika itu bisa d lakukan d dalam rumah entah kerja apa yg penting positif."kata istiqomah(35th).salah satu ibu rumah tangga di rt 02/04.banyak juga yg menginginkan pemberian modal oleh pemdes entah itu  pelatihan membuat suatu karya agar ibu2 bisa mengisi waktu luang dg bermanfaat."saya sih setuju saja bila perlu rumah say juga bisa d jadikan tempat utk pelatihan,"lanjut Suheni(56th)selaku ibu RT di lingkungan tsb.semoga dg adanya berita ini ada yg terketuk hatinya N mewujudkannya dalam waktu dekat.

Related Posts:

Perwakilan 3 Desa di Belik Ikuti Workshop Jurnalis Warga

Workshop Jurnalis Warga kembali diadakan di tempat wisata Jambe kembar kecamatan belik Sabtu (11/11) guna memantapkan kinerja kader JW yang berasal dari tiga desa binaan di kabupaten Pemalang yakni Sikasur,Kuta dan Bulakan.

Di hadiri oleh narasumber dari PemRed Jurnalis Warga Bahrul Ulum (  ) serta redaktur media mainstream Radar Tegal Ismail Fuad ( ),acara ini digelar guna memberikan pelatihan tambahan yakni mengajarkan tata cara bagaimana meliput,memotret dan mewawancarai narasumber agar sesuai dengan prosedur Jurnalisme.

Ismail menjelaslan tentang apa itu memotret dengan gaya kupu-kupu dan gaya kodok.ia juga menjelaskan detail bagaimana cara memotret yang baik dan benar agar bisa menghasilkan gambar yang berkwalitas dan bisa mewakili isi cerita dari setiap berita yang di unggah.

"Jangan memotret dengan mengambil gambar tokoh dibagian pas tengah obyek yang di potret,karena nanti akan terlihat seperti photo KTP"tandasnya

Dan dalam acara tersebut,secara tidak sengaja ternyata ada salah satu  narasumber dari workshop sebelumnya yang sedang melintas diarea pelatihan,Agus Sulistiyanto (  ) dari satelit purwomerto sengaja mampir karena rasa pedulinya terhadap  keamanan dari anggota Jurnalis Warga yang masih terbilang awan dengan UU pers dan UU IT.

Dengan gayanya yang akrab dan lucu,Agus pun kembali memberikan wejangan atau nasehat yang bertujuan agar Jurnalis warga lebih berhati-hati dalam menulis berita,mengingat Jurnalis warga belum memiliki payung hukum yang resmi seperti media-media mainstream.

"Menurut saya lebih baik kawan-kawan menulis yang aman-aman saja,seperti tetang kesehatan, difable,pendidikan atau mengekpos prestasi anak-anak yang ada didesa,jangan nyrempet yang mengarah pada pecemaran nama baik,misalkan penggelapan dana atau ada salah satu pemdesnya yang selingkuh dan lain-lain,pokoknya jauhi deh yang begitu-begitu,demi keamanan teman-teman semua.terangnya.

Pada akhir acara di anggota Jurnalis Warga dilatih untuk berakting seolah-oleh JW sedang melakukan wawancara resmi dengan tokoh narasumber berita yang diperankan oleh pihak narasumber pelatihan itu sendiri.
Dengan pengalamannya yang luas para narasumber menjalankan berbagai peran dan menggambarkan tentang adanya narasumber yang ramah dan tidak ketika dikujungi wartawan.

Yunah Jurnalis Warga dari desa Sikasur berpendapat,,"narasumbernya fasih dalam berperan,Mungkin memang hal seperti itu yang benar-benar pernah mereka alami ketika melakukan wawancara dilapangan,bisa dibayangkan bagaimana sedihnya ketika mendapat penolakan apa lagi dengan nada suara yang keras."jelasnya.

Yunah juga menambahkan tanpa media sebenarnya masyarakat akan kesulitan mendapatkan informasi,namun terkadang hanya karena segilitir wartawan yang melakukan kesalahan,membuat
opini masyarakat miring terhadap pemberitaan tanpa melihat derita dan susah payah bahkan terancamnya keselamatan wartawan ketika melakukan liputan wawancara maupun reportase dilapangan.(DYNH).

Tanpa jurnalisme dunia ini buram

Terkadang pemberitaan dianggap merugikan satu pihak yang diberitakan tapi bisa juga menjadi contoh pembelajaran bagi banyak pihak yang membacanya

Adanya crita tetang wartawan amplop dan media pilih kasih di jaman now,membuat masyarakat memukul rata bahwa semua wartawan biasanya begitu

Tapi Jurnalist warga hadir begitu,tanpa titel,tanpa gaji,sukarela menulis fakta yang ada

Menyuarakan kejadian disekitar,positif dan negatifnya hanya ditulis dengan hati dan ke ikhlasan

Jurnalist warga adalah pejuang
Menulis untuk menyuarakan kebenaran bukan menulis untuk membenarkan siapa yang bayar

Good morning temans,semoga Allah meridhoi langkah JW.

Related Posts:

Tingkatkan Kualitas Penulisan, Jurnalis Warga Ikuti Workshop

Bentar kec belik.pelaksanaan workshop dalam rangka pelatihan anggota jw(jurnalis warga) di kec belik Alhamdulillah berjalan dg lancar.acara sendiri dihadiri oleh para anggota jw dr 3 desa yaitu bulakan,kuta dan sikasur. Pelatihan akan dilaksanakan selama 2 hari dari tgl 11 - 12 November 2017 di RM JAMBE KEMBAR. narasumber yang d undang antara lain redaktur utama radar Tegal bpk Ismail Fuad. kegiatan berlangsung cukup menyenangkan.banyak ilmu yang bisa digali dari kedua narasumber contohnya bagaimana cara mengemas berita biar menarik minat baca,pemilihan judul juga cara mengambil Angel foto agar dapat menghasilkan berita yang bagus.melalui sesi tanya jawab,para peserta diberi kesempatan satu per satu agar dpt mempraktekkan lsg materi yg diajarkan.salah satunya peserta jw Dr bulakan."saya sangat senang sekali dpt mengikuti pelatihan ini sekalipun blm menghasilkan 1 berita tetapi setidaknya ada gambaran bagaimana nanti bila ingin menghasilkan berita yg bagus."kata Rusmiati jw dari bulakan."cukup interaktif N menghibur narasumbernya jdi tidak bosan mengikutinya,"imbuh Supatmi jw dari Kuta kebetulan sdh lama tergabung menjadi anggota jw kec belik.materi yg di-sharing tentunya  sebagai bhn pertimbangan dalam menulis sbh berita.dg adanya workshop ini diharapkan semoga kinerja para jw dpt terus ditingkatkan. pesan dari  bpk Agus selaku narasumber ke 2.tulislah sebanyak sebanyaknya berita yg informatif  yg terjadi dilingkungan sekitar tanpa menimbulkan kontroversi.

Related Posts:

JW Belik Dilatih Dasar-dasar Jurnalistik

Belik (Suarawargabelik.com) Citizen Journalism adalah aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (yang bukan wartawan). Citizen Journalism dikenal dengan Jurnalisme Warga (JW) yang mempunyai peran aktif dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analis serta penyampaian informasi dan berita.
Workshop Jurnalis Warga ke-2 kembali dilaksanakan selama 2 hari (11-12 November) di Objek Wisata Jambe Kembar kecamatan Belik, Pemalang.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh  Jurnalis Warga (JW) 3 desa binaan yang ada di kabupaten Pemalang Kecamatan Belik yaitu Sikasur, Kuta, dan Bulakan. Narasumber dari Pimpinan Redaksi (Pimred) Jurnalis Warga Bahrul Ulum, redaktur Radar Tegal Ismail Fuadi dan dari satelit purwometro Agus Setianto.

Luqman Hakim mengatakan kegiatan tersebut adalah kelanjutan dari workshop 1 dan pelatihan reguler. Guna para kader JW desa binaan Kabupaten Pemalang, lebih handal dalam pengumpulan, pelaporan dan penyampaian informasi. ujarnya.

Dasar-dasar jurnalistik, dijelaskan oleh Ismail Fuadi. Pada jenis penyajian berita terdiri dari 4 jenis yakni Straight news, soft news, features dan investigative news. Dimana ke 4 jenis tersebut, masing-masing mempunyai makna dan sasaran berita yang akan diliput. Adapun anatomi berita yaitu Judul (Headline), Baris tanggal (Dateline), Teras Berita (Lead), dan tubuh berita (Body).

"Meliput berita harus sesuai jenisnya, ketika meliput berita harus lengkap anatominya", imbuhnya.

Agus Setianto memaparkan "untuk anggota JW lebih berhati-hati dalam meliput berita. JW itu sendiri belum mempunyai UU yang resmi, seperti halnya media pada umumnya.
Pilihlah berita yang aman dan ringan-ringan saja, misalnya berita tentang prestasi anak dan anak yang difabel", paparnya.

Dalam sesi tanya jawab, Dayunah mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana jika meliput berita tentang anak yang kurang beruntung tetapi sanak saudaranya cuek.

Usai kegiatan workshop Jurnalis Warga, Narasumber melakukan simulasi kepada seluruh peserta, sehingga peserta mampu mengemas berita atau mewartawakan informasi yang dapat dibaca atau didengar oleh khalayak luas.(FTM)

Related Posts:

Jurnalis Warga Harus Tahu Kode Etik Jurnalistik

Workshop Jurnalis Warga 2

Belik, semakin bersemangat Jurnalis Warga dalam menulis berita, maka diselenggarakan Workshop untuk meningkatkan kenyakinan dan keberanian (2K) Jurnalis Warga dalam menulis berita, agar tidak melanggar UU ITE.

"Dikatakan Agus, salah-satu narasumber pada Workshop Jurnalis Warga yang dihadiri, Perwakilan Forum Masyarakat Sipil ( Formasi ) Agus, Koordinator Jurnalis Warga Lukmanul Hakim, Direktur clomnew.net H. Bahrul Ulum,SE , MSi, Redaktur Koran Harian Radar Tegal Ismail Fuad serta diikuti 13 peserta Jurnalis Warga, dari Desa Sikasur, Kuta dan Bulakan yang dilaksanakan, sabtu ( 11/11/2107 ) dihotel Jambe Kembar Desa Bentar Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, peserta Workshop diajarkan tentang rawannya UU ITE bagi Jurnalis Warga

" Dalam menulis berita Jurnalis Warga, harus memperhatikan Kode Etik dan UU ITE. Sebaiknya dalam menulis Jurnalis Warga tidak perlu menggunakan Unsur Berita yang mengandung Unsur WHY ataupun HOW, cukup dengan WHO, WHAT,WHERE dan WHEN.
WHY dalam unsuu berita artinya yakni " mengapa" dan HOW artinya yakni " bagaimana", kedua unsur tersebut menjelaskan lebih detail dalam menulis berita yang takutnya nanti malah menyinggung perasaan seseorang dan pada akhirnya rawan UU ITE

Indonesia sekarang ini lagi rawan dengan adanya UU ITE, dimana sedikit-sedikit berita yang menyinggung perasaan seseorang/ pencemaran nama baik, dilaporkan kepolisi. Jadi sebaiknya Jurnalis Warga perlu berhati-hati dalam menulis berita dan jangan asal menggunggah/ memublikasikan berita di media sosial, misalkan jadinya kita ingin membatu seseorang malah kita dituntut oleh orang yang tersebut dikarnakan orang tersebut merasa tersinggung dengan berita yang kita buat dalam artian pencemaran nama baik dimedia sosial.

Sebagai Jurnalis Warga selan kita harus berani bersuara, kita juga harus bisa memilah-milah berita yang pantas atau tidak untuk dilublakasikan di media sosial, agar kita terhindar dari perlindungan UU ITE

Harapan saya dengan adanya kegiatan Workshop Jurnalis Warga, dapat meningkatkan keyakinan dan keberanian ( 2K ) Jurnalis Warga dalam menulis berita yang ada disekitar kita. (NA)

Related Posts:

Penyuluh

[10/11 9:27 PM] JW Fuani Tikawati: Belik (suarawargabelik.com) Sekitar 30 orang mengikuti Khotmil Al-Qur'an & tasyakuran gedung Kantor Urusan Agama (KUA) Belik yang baru.Yang dihadiri oleh 6 Penyuluh Agama Islam Non PNS kecamatan Belik dan tokoh masyarakat desa Belik. acara berlangsung di Aula Kantor Urusan Agama (KUA) Belik lantai II. (10/8)

Khotmil Qur'an di buka oleh kepala KUA Belik, H. Khosikin. tepat pada pukul 13.00 WIB. pembagian pembacaan masing2 juz dalam Al-Qur'an tidak ditentukan oleh panitia, namun para tamu undangan  mengambil sendiri juz berapa yang akan dibaca. usai khotmil Al-Qur'an dilanjutkan dengan tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Makhuri.

H.Khosikin mengatakan, acara khotmil Al-Qur'an bertujuan untuk mensyukuri atas berdirinya gedung yang baru dengan harapan kedepannya kinerja pegawainya lebih maksimal dan para calon pengantin bisa lebih nyaman ketika melangsungkan akad nikah di kantor, ujarnya.

KUA adalah kantor yang melaksanakan sebagian tugas kantor Kementerian Agama Indonesia di Kabupaten dan kota madya di bidang urusan agama Islam di wilayah kecamatan.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, fungsi KUA yakni menyelenggarakan statistik dan dokumentasi, menyelenggarakan surat menyurat, pengarsipan dan menyelenggarakan pencatatan nikah, rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat, dan wakaf. https://bengkulu.kemenag.go.id/artikel/8659-tugas-dan-fungsi-kantor-urusan-agama-kua

Menurut Ustadz Makhuri, dengan diselenggarakannya khotmil Al-Qur'an, gedung KUA menjadi lebih berkah dan pegawainya dilancarkan mengerjakan tugas masing-masing, imbuhnya.
[10/11 9:56 PM] JW Fuani Tikawati: Berdasarkan menurut Dirjen Bimas no 298 tahun 2017 tentang pedoman PAI Non PNS yaitu bertugas menyampaikan penyuluhan tentang penentasan buta huruf Al-Qur'an, keluarga sakinah, pemberdayaan wakaf, produk halal, kerukunan umat beragama, radikalisme, dan HIV/AIDS.

"Menjadi penyuluh agama Islam adalah tantangan terbaru setelah skripsi, karena menjadi seorang penyuluh agama Islam benar2 harus bisa menguasai berbagai bidang ilmu agama Islam. Mulai dari ilmu fiqih, Al-Qur'an dll."

Related Posts:

Jw

SETIAP WARGA ADALAH PEWARTA

Sikasur (suarawargabelik.com) workshop jurnalis warga 2 dilaksanakan di desa Bentar kecamatan Belik Pemalang,Sabtu (11/11).Acara ini dihadiri sekitar empat belas peserta yang berasal dari tiga desa yakni dua desa binaan Kompak Sikasur dan Kuta juga Bulakan desa binaan yang baru.
Ismail Fuad (,,) dari Redaktur Tegal selaku pemateri menuturkan bahwa,"apabila temen-temen akan membuat suatu berita itu tidak boleh lepas dari beberapa unsur yakni 5 W 1 H,yaa minimal ada who dan whatnya.Juga bagaimana caranya kita mengemas sebuah berita agar lebih menarik baik dari segi tulisan maupun gambarnya".

Praktek wawancara juga dilakukan dalam season ini diantaranya wawancara kepada narasumber yang berhubungan dengan isu yang ada."Seorang pewarta atau jurnalis akan dianggap berhasil apabila dalam wawancara itu mendapatkan narasumber yang pas,misalnya berita tentang pendidikan ya harus wawancara kepala sekolah atau dinas pendidikan yang bersangkutan,kalau meliput tentang tokoh ya harus dengan tokoh yang bersangkutan.Jadi membuat berita itu harus dengan data dan fakta yang real tidak boleh ngarang/mengada-ngada karena bisa dipidanakan apabila mengandung unsur kebohongan",ungkap Bahrul Ulum (,,) dari salah satu pemateri.

Agus Setyanto (,,) dari harian Satelit juga menghimbau,"untuk semua temen-temen JW janganlah pernah berhenti menulis,tetaplah semangat semakin sering kita menulis berita maka akan semakin pandai dan berita itu tidak harus menyangkut pelayanan dasar tapi juga apa saja yang ada disekitar kita.Ibarat pedang kalau sering diasah akan semakin tajam,tapi apabila kita biarkan maka akan berkaratlah pedang tersebut".(NF JW SIKASUR).

Related Posts:

Dua Perempuan Berkiprah Sebagai Penyuluh Agama di Kecamatan Belik

[10/11 9:27 PM] JW Fuani Tikawati: Belik (suarawargabelik.com) Sekitar 30 orang mengikuti Khotmil Al-Qur'an & tasyakuran gedung Kantor Urusan Agama (KUA) Belik yang baru.Yang dihadiri oleh 6 Penyuluh Agama Islam Non PNS kecamatan Belik dan tokoh masyarakat desa Belik. acara berlangsung di Aula Kantor Urusan Agama (KUA) Belik lantai II. (10/8)

Khotmil Qur'an di buka oleh kepala KUA Belik, H. Khosikin. tepat pada pukul 13.00 WIB. pembagian pembacaan masing2 juz dalam Al-Qur'an tidak ditentukan oleh panitia, namun para tamu undangan  mengambil sendiri juz berapa yang akan dibaca. usai khotmil Al-Qur'an dilanjutkan dengan tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Makhuri.

H.Khosikin mengatakan, acara khotmil Al-Qur'an bertujuan untuk mensyukuri atas berdirinya gedung yang baru dengan harapan kedepannya kinerja pegawainya lebih maksimal dan para calon pengantin bisa lebih nyaman ketika melangsungkan akad nikah di kantor, ujarnya.

KUA adalah kantor yang melaksanakan sebagian tugas kantor Kementerian Agama Indonesia di Kabupaten dan kota madya di bidang urusan agama Islam di wilayah kecamatan.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, fungsi KUA yakni menyelenggarakan statistik dan dokumentasi, menyelenggarakan surat menyurat, pengarsipan dan menyelenggarakan pencatatan nikah, rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat, dan wakaf. https://bengkulu.kemenag.go.id/artikel/8659-tugas-dan-fungsi-kantor-urusan-agama-kua

Menurut Ustadz Makhuri, dengan diselenggarakannya khotmil Al-Qur'an, gedung KUA menjadi lebih berkah dan pegawainya dilancarkan mengerjakan tugas masing-masing, imbuhnya.
[10/11 9:56 PM] JW Fuani Tikawati: Berdasarkan menurut Dirjen Bimas no 298 tahun 2017 tentang pedoman PAI Non PNS yaitu bertugas menyampaikan penyuluhan tentang penentasan buta huruf Al-Qur'an, keluarga sakinah, pemberdayaan wakaf, produk halal, kerukunan umat beragama, radikalisme, dan HIV/AIDS.

"Menjadi penyuluh agama Islam adalah tantangan terbaru setelah skripsi, karena menjadi seorang penyuluh agama Islam benar2 harus bisa menguasai berbagai bidang ilmu agama Islam. Mulai dari ilmu fiqih, Al-Qur'an dll."

Related Posts:

Perekrutan JW

PEREKRUTAN JW BARU MENAMBAH SEMANGAT DALAM BERBURU BERITA

Sikasur (suarawargabelik.com) hujan deras dan petir yang menggelegar tidak menyurutkan sedikitpun semangat dari sebelas Jurnalisme Warga (JW) dalam menghadiri acara perekrutan JW baru yang bertempat di rumah makan Zigan desa Sikasur kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jumat (10/11). Acara ini dihadiri oleh dua desa binaan kompak yakni Sikasur dan Kuta,dan satu desa binaan lainnya yakni desa Bulakan.

Dengan semangat empat lima para peserta mendengarkan pemaparan dari Kordinator Jurnalisme Warga (KJW) Lukmanul Hakim (31),"perekrutan ini bukan tanpa alasan,akan tetapi hal ini dilakukan untuk agar setiap warga berani mengemukakan pendapat ataupun mengupload setiap permasalahan yang menyangkut pelayanan dasar dan belum ada solusinya.

Beliau juga menuturkan bahwa,apabila ingin mempunyai desa yang berkualitas,mandiri dan maju maka janganlah takut untuk meliput yang intinya dapat membawa perubahan,memang sulit melakukannya tapi akan lebih baik kalo kita berusaha.

Carilah berita yang menyangkut pelayanan dasar seperti kesehatan,pendidikan dan adminduk kami ingin semua peserta itu semakin cerdas dan bijak dalam meliput sebuah berita asal ada narasumber yang pas.Dalam berita juga harus memenuhi kriteria yakni cara penulisan kalimat,penyesuaian judul,isinya harus singkat padat dan jelas,tegasnya.

Jujur saja pada awal perekrutan JW itu saya merasa bingung,tidak tahu dan tidak paham sama sekali program apa ini,,,,??Tapi,,dengan berjalannya waktu dan juga sering mengikuti pelatihan saya sedikit paham.Program ini sangat bagus dan yang saya suka disini adalah program ini tidak hanya untuk orang yang  sekolahnya tinggi dan bertitle saja tapi juga untuk ibu rumah tangga biasa dapat menjadi seorang jurnalis yang handal,dengan tekad dan keyakinan maka semuanya akan terwujud,ujar Nur (32) salah seorang peserta.

Harapannya,dengan direkrutnya JW baru semoga akan semakin banyak orang yang tau bagaimana cara membuat berita,imbuhnya.(NF JW SIKASUR)

Related Posts:

Wanita Hamil Ikut Seleksi PPS, Bukti Persamaan Hak


Belik (suarawargabelik.com), berdasarkan surat pengumuman hasil seleksi admintrasi KPU Kabupaten Pemalang No. 201/PP.05.3-Pu/3327 /KPU –Kab/Xl/2O17 untuk Kecamatan Belik terdapat 89 yang lolos administrasi, 40 diantaranya perempuan. Semua peserta yang dinyatakan lolos Admintrasi wajib mengikuti tes tertulis, tes wawancara dan tes komputer sebagai calon Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah tahun 2018.

Dari jadwal yang dikeluarkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Belik, Tes tes tertulis, tes wawancara dan tes komputer dilaksanakan selama 2 hari, tanggal 8 dan 9 November 2017 dan semua pendaftar yang lolos adminstrasi wajib mengikuti.
Dari sekian pendaftar terdapat satu perempuan yang sedang hamil tua ikut berkompetisi dalam ujian tersebut yaitu Keni Damayanti (34) pendaftar PPS dari Desa Simpur. Menurutnya hamil bukan halangan untuk beraktifitas dan berkompetisi dalam segala hal yang tidak full fisik (9/11).

“saat ini usia hamil saya sudah memasuki usia hampir 9 Bulan, namun harus tetap semangat beraktifitas, dan berfikir positif supaya anak dalam kandungan saya nantinya sehat dan cerdas” imbuhnya.

Ini adalah salah satu bukti bahwa perempuan sudah tidak ada batasan hak mendapatkan pekerjaan yang layak dan sudah tidak adanya batasan jender untuk menjadi anggota PPS laki-laki atau perempuan sama haknya. Sedang tujuan tes tesebut adalah untuk mejaring 3 besar tiap desa.

"menurut info yang saya terima tes ini untuk menjaring tiga besar, untuk desa-desa yang peserta calon anggota PPS lebih dari tiga pendaftar, dan hasil tes tersebut nantinya yang akan dijadikan dasar penetapan PPS tiap Desa dan di umumkan serta ditetapkan KPU Kabupaten melalui surat penetapan,"Ujar Abdul Haris (27) salah satu peserta tes
PPK Belik sangat berharap pemilihan pemilhan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah tahun 2018 dapat berjalan lancar dan semua pihak dapat mendukung  kegiatan tersebut. Warga yang sudah memilik hak suara agar mengambil haknya. (red. JW/Junianto S)

Related Posts:

Perekrutan JW

[10/11 8:38 PM] JW Hikmah Nur L: PEREKRUTAN JURNAL WARGA BARU        KECAMATAN BELIK

   Kuta,(SuaraWargaBelik-Com)
Koordinator Jurnal Warga pemalang Mengadakan Perekrutan Jurnal Warga Baru,yang Bertempat Di Rumah Makan Zigan,Desa Sikasur, Kecamatan:Belik, Kabupaten:Pemalang,Jawa Tengah.
Jum'at (10/11/2017).
    Kegiatan ini di hadiri oleh 11 orang Jurnalis Warga yang berasal dari 3 desa yaitu,2 desa di antaranya,desa Kuta dan desa sikasur.di mana 2 desa ini sebagai desa tetap(sasaran program),dan 1 desa Replikasi yaitu Desa Bulakan.
    Koordinator Jurnalis Warga Pemalang Lukmanul Hakim Mengatakan " Replikasi jurnalis Warga  Kecamatan Belik terpilih desa terdekat yakni desa Bulakan".
Tujuan Jurnalis Warga adalah Meningkatkan Kemampuan warga untuk berpendapat dan Menulis Dengan cara mengikuti Mentoring dan Woorksop.
Sebagai Jurnalis Warga (JW),harus bisa membawa perubahan Dalam bentuk tulisan terutama Menyangkut 3 Layanan Dasar Yaitu:Kesehatan,pendidikan Dan Adminduk.Perubahan Yang Di harapakan adalah "Perempuan Dan Kelompok Marginal".Salah Satu berita yang telah mengubah kebijakan adalah Berita dari pemalang Jurnalis warga Dari desa Sikasur ibu Dayunah(34).
   Dayunah(34),Salah satu jurnalis warga Mengungkapkan Bahwa jika ada yang Mempublikasikan/membuat berita tentang Divabel,Agar betul-betul Nantinya bisa mendapatkan Bantuan/Donatur untuk untuk keluarga Divabel tsb.
Agar di buatkan Surat Persetujuan untuk wawancara,Agar Mempermudah ketika Jurnalis Warga(JW) Akan meliput sebuah berita.Paparnya.
[10/11 8:38 PM] JW Hikmah Nur L: Koordinator Jurnalis Warga Pemalang Lukmanul Hakim Mengatakan"JANGAN PERNAH MEMBUAT SEBUAH BERITA TANPA DATA DAN FAKTA".
Ketika program ini berakhir,Koordinator JW pemalang Berharap agar kegitan ini harus tetap ada dan harus tetap berjalan dengan lancar,(Campions).
Imbuhnya.

                (H.N)

Related Posts:

Bibit ikan Disebar

PEMBENARAN BIBIT IKAN DIALIRAN SUNGAI

Sikasur (suarawargabelik.com) beberapa warga RT 04/05 RW 04 desa Sikasur kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa Tengah,beramai-ramai menebarkan benih ikan dialiran sungai.Mereka memanfaatkan aliran sungai agar tidak digunakan oleh warga untuk pembuangan sampah.

Koko (27) salah satu warga menuturkan,"kami selaku warga dan juga wakil dari pemuda tergerak hatinya ketika kami melihat sungai yang dulunya jernih dan bersih dari sampah,tapi sekarang kotor dan tersumbat karena banyak warga yang membuang sampah ke aliran sungai".

Akhirnya kami pun mengumpulkan semua pemuda untuk berunding bagaimana caranya kita memanfaatkan sungai yang sudah tercemar ini,imbuhnya.

Wildan (32) seorang warga yang juga menjadi donatur menegaskan,"besok kita harus bersama-sama gotong royong membersihkan aliran sungai dan sesudah itu kita manfaatkan untuk memelihara ikan dan saya bersedia untuk menjadi donatur dalam program ini".

Saya bersama teman-teman yang lain bersedia merawat dan menjaga ikan-ikan itu nantinya,sehingga pada saat panen nanti kita akan memanennya bersama-sama warga yang kain,ungkap Kustoro (32) salah seorang pemuda.

Harapannya,semoga di generasi yang akan datang para pemudanya juga mau berbuat yang sama yakni melestarikan dan menjaga kebersihan sungai agar di kehidupan yang akan datang anak cucu kita masih bisa menikmati indah dan jernihnya air sungai.(NF JW SIKASUR)

Related Posts:

Miskin Tanpa identitas

‌Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang banyak terjadi diberbagai desa.salah satunya di desa Bulakan kec belik lebih tepatnya di rt 01/04.disitu terdapat salah satu warga miskin yg tdk memiliki identitas penduduk apapun, padahal identitas penduduk sangatlah penting untuk pengajuan bantuan atau hal lainnya.beliau adalah ibu tarmini(90th).nenek tua yg sehari 2 bekerja sbg pemulung.menurut penuturan menantu beliau slm ini beliau tdk dpt bantuan apapun dr desa padahal selama ini tinggal sebatang kara hanya mengandalkan penghasilan dr mengumpulkan barang2 bekas. bahkan slh satu warga ada yg sengaja mengumpulkan sampah yg layak guna itu agar sang nenek tidak perlu berjalan jauh.dan setelah terkumpul beberapa Minggu itupun cuma dihargai 60rb.dg penghasilan tsb tentu saja tdk dpt memenuhi kebutuhan sehari2 apalagi jika beliau sakit tentu tdk dpt bekerja. semenjak anak satu2 nya meninggal dunia akibat penyakit lever.otomatis semua kebutuhan di tanggung sendiri.hidup penuh perjuangan sdh biasa nenek tarmini lakukan semenjak suami tercinta berpulang ke rahmatullah beberapa th lalu.semangat hidup tampak terpancar dr wajah keriput sang nenek"pokoke angger sehat asal mlaku ya olih pangan senajan kurang kudu disyukuri."curhat nenek yang saat ini sedang sakit akibat umur yg semakin tua.

Related Posts:

Bibit ikan

PEMBENARAN BIBIT IKAN DIALIRAN SUNGAI

Sikasur (suarawargabelik.com) beberapa warga RT 04/05 RW 04 desa Sikasur kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa Tengah,beramai-ramai menebarkan benih ikan dialiran sungai.Mereka memanfaatkan aliran sungai agar tidak digunakan oleh warga untuk pembuangan sampah.

Koko (27) salah satu warga menuturkan,"kami selaku warga dan juga wakil dari pemuda tergerak hatinya ketika kami melihat sungai yang dulunya jernih dan bersih dari sampah,tapi sekarang kotor dan tersumbat karena banyak warga yang membuang sampah ke aliran sungai".

Akhirnya kami pun mengumpulkan semua pemuda untuk berunding bagaimana caranya kita memanfaatkan sungai yang sudah tercemar ini,imbuhnya.

Wildan (32) seorang warga yang juga menjadi donatur menegaskan,"besok kita harus bersama-sama gotong royong membersihkan aliran sungai dan sesudah itu kita manfaatkan untuk memelihara ikan dan saya bersedia untuk menjadi donatur dalam program ini".

Saya bersama teman-teman yang lain bersedia merawat dan menjaga ikan-ikan itu nantinya,sehingga pada saat panen nanti kita akan memanennya bersama-sama warga yang kain,ungkap Kustoro (32) salah seorang pemuda.

Harapannya,semoga di generasi yang akan datang para pemudanya juga mau berbuat yang sama yakni melestarikan dan menjaga kebersihan sungai agar di kehidupan yang akan datang anak cucu kita masih bisa menikmati indah dan jernihnya air sungai.(NF JW SIKASUR)

Related Posts:

Apbdes

MENGEMBALIKAN PENYUSUNAN APB Desa SESUAI UNDANG-UNDANG

Sikasur (suarawargabelik.com) Keuangan desa adalah siklus yang pasti terjadi di Desa, yang terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan. Demikian disampaikan Direktur Program Formasi (forum masyarakat sipil) Yusuf Murtiono (50) sebagai pembuka pelatihan penyusunan APB Desa 2018 di Banjarnegara (7/11) kemarin. Komponen keuangan desa ini selama ini hanya 2 yang dianggarkan oleh Desa yakni pendapatan dan belanja, dikarenakan minimnya pengetahuan pemerintahan desa tentang komponen pembiayaan.

Pelatihan yang dihadiri unsur pemerintahan desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur perempuan ini di ikuti 3 kabupaten, yakni Brebes, Pemalang dan Pekalongan. "Kenapa ada unsur perempuan yang diambil dari forum selapanan ini, agar anggota selapanan ini bisa menyampaikan proses penganggaran desa sampai mana dan seperti apa", tambahnya.

Peserta dari 3 kabupaten ini merasa bersyukur dengan diadakannya pelatihan ini, "Saya pribadi sangat senang dengan adanya pelatihan ini, karena saya selama ini menyusun APB Desa hanya mengisi pendapatan dan belanja, karena tidak tau harus mengisi apa di pembiayaan", tutur Sekretaris Desa Kedungoleng Kabupaten Brebes, Seger (46).

Banyak harapan baik dari Formasi (forum masyarakat sipil) selaku fasilitator pelatihan maupun dari peserta, utamanya agar terciptanya penyusunan APB Desa yang sesuai dengan Undang-undang maupun Peraturan Pemerintah. Juga harapan agar terciptanya pengelolaan keuangan desa yang Transparan, Partisipatif dan Akuntabel. (Riris, Sikasur)

Related Posts:

2 JW Ikuti Pelatihan Penyusunan APBDesa

Banjarnegara (suarawargabelik.com)Sekitar 40 orang mengikuti pelatihan penyusunan APB desa 2018.Yang diikuti oleh 8 desa dan 3 kecamatan sasaran program yang di selenggarakan oleh forum masyarakat sipil(FORMASI) dan KOMPAK selama 3 hari mulai dari tgl 7-9 nov 2017 di Hotel Surya Yuda jln Rejasa Banjar Negara Jawa Tengah.

Acara dibuka pukul 20.00 wib oleh Yusuf Murtiono selaku Dewan Presidium Formasi sekaligus sebagai Narasumber.sebagai materi pembuka di jelaskan tentang Dana Desa (DD),"Dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi desa yang di transfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan.

Tiga indikator efektivitas penggunaan dana desa yaitu,untuk meningkatkan ekonomi desa,meningkatkan partisipasi masyarakat desa dan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas warga desa.

Dan pada hari kedua di jelaskan tentang kedudukan keungan desa dan pengertian tentang APB desa yaitu rencana keuangan tahunan pemerintah desa.APB desa meliputi pendapatan,belanja dan pembiayaan desa.

Pada sesi diskusi para pesrta berlatih mengusun APB desa ,dan memaparkan hasil diskusi yang di pandu oleh Fuad Habib selaku direktur operasional dari Formasi.

Menurut Seger salah satu peserta dari brebes mengatakan,pelatihan ini sangat bermanfaat sekali sebagai sarana belajar untuk menuju pemerintah desa yang lebih baik sesuai dengan regulasi.jadi tidak ada penyimpangan penggunaan dana desa ,"tuturnya".

Related Posts:

2 JW Ikuti Pelatihan Penyusunan APBDesa

Banjarnegara (suarawargabelik.com)Sekitar 40 orang mengikuti pelatihan penyusunan APB desa 2018.Yang diikuti oleh 8 desa dan 3 kecamatan sasaran program yang di selenggarakan oleh forum masyarakat sipil(FORMASI) dan KOMPAK selama 3 hari mulai dari tgl 7-9 nov 2017 di Hotel Surya Yuda jln Rejasa Banjar Negara Jawa Tengah.

Acara dibuka pukul 20.00 wib oleh Yusuf Murtiono selaku Dewan Presidium Formasi sekaligus sebagai Narasumber.sebagai materi pembuka di jelaskan tentang Dana Desa (DD),"Dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi desa yang di transfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan.

Tiga indikator efektivitas penggunaan dana desa yaitu,untuk meningkatkan ekonomi desa,meningkatkan partisipasi masyarakat desa dan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas warga desa.

Dan pada hari kedua di jelaskan tentang kedudukan keungan desa dan pengertian tentang APB desa yaitu rencana keuangan tahunan pemerintah desa.APB desa meliputi pendapatan,belanja dan pembiayaan desa.

Pada sesi diskusi para pesrta berlatih mengusun APB desa ,dan memaparkan hasil diskusi yang di pandu oleh Fuad Habib selaku direktur operasional dari Formasi.

Menurut Seger salah satu peserta dari brebes mengatakan,pelatihan ini sangat bermanfaat sekali sebagai sarana belajar untuk menuju pemerintah desa yang lebih baik sesuai dengan regulasi.jadi tidak ada penyimpangan penggunaan dana desa ,"tuturnya".

Related Posts:

TBC

Dinas kesehatan kecamatan Belik terus berupaya melakukan pencegahan dan antisipasi penyebaran penyakit menular Tuberculosis  (TBC),dengan menugaskan ke setiap kader kesehatan yang ada didesa-desa untuk melakukan deteksi dini dengan cara mencari dan melakukan pendekatan kepada warga yang terindakasi menderita batuk berkepanjangan atau terlihat memiliki gejala serupa dengan penyakit paru-paru.

Hari (tgl/bln) Nurfatikhah ( 35) selaku kader kesehatan untuk Desa sikasur menemui petugas laboratorium PusKesMas belik yang berada dikecamatan belik kabupaten Pemalang, guna untuk menyerahkan sample atau contoh dahak dari warga yang dicurigai mengidap tuberculosis atau sering disebut (TB).

"Kalo saya perhatikan orang nya sering batuk, badannya kurus dan suhu badannya sering demam.Makanya saya membujuk agar mau diambil dahaknya untuk dites,kalo pun negatif ya Alhamdulillah dan kalo positif agar segera dapat pengobatan,"unkapnya.

Disampaikan juga oleh petugas labarotorium PUsKesMas belik,Bari (  ) mengatakan, Bahayanya penyakit TB itu tidak hanya untuk si penderita tapi mengancam anggota keluarganya atau orang-orang yang berada disekilingnnya,makanya upaya ini terus menerus kami galakan agar masyarakat terlindungi fari penyakit berbahaya menular sejenis TB.

Bari juga menambahkan bahwa tidak hanya pencegahan tapi pemikiran positif itu juga penting,tidak boleh terlalu ketakutan akan tertular,karena jika suggesti itu tinggi maka secara tidak sadar bisa menurunkan daya tahan tubuh,dan bisa tertular beneran nantinya.

Related Posts: