BREAKING NEWS !! INNALILLAHI..LORD RANGGA MENINGGAL DUNIA

 


Mantan petinggi Sunda Empire, Lord Rangga atau Rangga Sasana, dikabarkan meninggal dunia, hari ini Rabu 7 Desember 2022.


Lord Rangga yang merupakan warga Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah ini dikabarkan meninggal dunia sekitar pukul 05.39 pagi ini.


Pria yang dikenal dengan topi baretnya tersebut meninggal di Rumah Sakit Mutiara Bunda Tanjung, Brebes.



"Betul meninggal tadi pagi," kata seorang tetangga Lord Rangga yang merupakan warga Grinting, Widiyanto.


Diketahui, Rangga Sasana atau Lord Rangga yang merupakan mantan petinggi Sunda Empire sempat terpilih menjadi manajer tim Persab Brebes.


Namun, belakangan Lord Rangga mengundurkan diri dari kursi mnajemen Persab Brebes.


Lord Rangga Sunda Empire terpilih setelah melalui proses rapat antara pengurus Persab Brebes di Sekretariat Persab Brebes, Selasa malam (2/8/2022).


SUMBER : https://banyumas.tribunnews.com/2022/12/07/breaking-news-innalillahi-lord-rangga-mantan-petinggi-sunda-empire-dikabarkan-meninggal-dunia


Related Posts:

Pramuka Saka Wira Kartika Kersana Berbagi

 


BREBES (trelepmedia.com )– Pramuka Saka Wira Kartika binaan Koramil 06 Kersana Kodim 0713 Brebes, kembali membantu membagikan nasi ponggol/nasi bungkus di depan Makoramil, Jalan Raya Kersana-Tanjung No. 7, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumat (2/12/2022).


Disampaikan Danramil Kapten Armed Jupriadi, pelibatan anak-anak pramuka binaannya itu untuk pembentukan karakter kepedulian sekaligus memperingan pekerjaan.


“Kali ini kita membagikan 150 bungkus nasi ponggol untuk sarapan pagi bagi para pengguna jalan yang melintas di depan koramil, termasuk tukang becak, tukang ojek, tukang parkir, dan kaum dhuafa yang sudah menunggu di depan koramil sejak jam 6 pagi,” ujarnya.


Lanjut Jupriadi, kegiatan di setiap hari Jumat itu merupakan rutinitas Koramil sejak minggu ketiga bulan Juli 2022, yaitu sejak dirinya menjabat sebagai danramil.


“Kali ini kita mendapatkan bantuan dari KUA Kecamatan Kersana untuk penyediaan 50 bungkus nasi ponggol yang dibagikan, sedangkan untuk penyiapan 100 bungkus lagi berasal dari iuran anggota koramil,” sambungnya.


Ia menambahkan, kegiatan berbagi dengan menyisihkan sedikit penghasilan bulanan itu diharapkannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar koramil, terlebih bagi orang-orang yang kurang mampu. (Aan)

Related Posts:

Mba Nad : Nilai - nilai Kebangsaan Harus Melekat pada Masyarakat


BREBES ( trelepmedia.com ) Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M atau sapaannya Mba Nad mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan kepada 150 Kader BANOM  NU se- Kabupaten Tegal di Aula Pondok Pesantren Al Amiriyah Tegal, Senin (28/11/2022). 4 Pilar Kebangsaan tersebut yakni, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.


Mba Nad memaparkan bahwa, Pancasila merupakan ideologi negara atau dasar negara yang telah melibatkan pertimbangan para ulama dalam penyusunannya, sehingga dapat diyakini isi dari Pancasila telah sesuai dengan syariat agama islam.


“Bhinneka Tunggal Ika. Kalimat ini diambil dari kitab karangan Empu Tantular, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Bangsa kita memiliki area yang luas dan beragam suku dan budaya. Apabila perbedaan ini tidak disikapi dengan baik, maka akan terjadi perselisihan dimana-mana. Sehingga digunakanlah semboyan Bhinneka Tunggal Ika, boleh kita berbeda tetapi harus tetap bersatu,” terangnya.


Menurut Mba Nad, nilai-nilai kebangsaan harus melekat pada masyarakat dan senantiasa diaplikasikan sampai pada wilayah kecil termasuk di lingkungan desa. "Mulai dari lingkup RT dan RW harus menjadi garda utama dan terdepan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia ini,”.


Maka dari itu nilai 4 pilar harus menjadi cerminan kader Banom NU Tegal dalam mengemban tugas-tugasnya menuju kejayaan bangsa dan negeri. Sesuai dengan tujuannya, kader Banom NU mempunyai wewenang dalam membuat serta melaksanakan kebijakan yang berpihak pada kepentingan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia," pungkas mba Nad.

Related Posts:

Inilah Perjuangan Parmin Sebagai Veteran

 


Brebes – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan atau pejuang bangsa. Salah satu pejuang veteran di Kabupaten Brebes yang masih hidup adalah Parmin (81), purnawirawan TNI berpangkat Sersan Mayor yang kini menjabat Ketua LVRI (Legiun Veteran Republik Indonesia) Cabang Brebes.


Saat upacara Hari Pahlawan 10 November 2022 di Alun-alun Brebes, Parmin hadir dan menjadi salah satu tamu di tribun kehormatan. Kamis (10/11/2022).


Warga Desa/Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes yang rumahnya berada di depan Stasiun Kereta Api Ketanggungan ini, menyatakan bangga karena para juniornya (Babinsa) yang masih aktif untuk memperjuangkan kedaulatan pangan.


Menurut Parmin yang kini menjadi petani dengan belasan hektar lahan garapannya, bahwa suatu bangsa akan tetap kokoh bertahan saat terkena badai, jika negara itu berdaulat pangan. Begitu juga sebaliknya, bangsa akan menginvasi/menyerang bangsa lainnya jika mereka kekurangan pangan (merebut sumber daya pangan).


“Pangan tidak  serta merta memenangkan perang, namun tanpa pangan yang cukup maka moril pasukan akan rendah sehingga akhirnya kalah perang," ujarnya selepas pelaksanaan upacara yang dipimpin Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti SE.MH itu.


Parmin juga mengajak para Babinsa agar selalu ikhlas mendampingi para petani, gencar memotivasi para petani untuk menggarap lahan tidur demi ketahanan pangan daerah dan nasional. Pasalnya, hal itu pernah dilakukannya sejak tahun 1976 saat dirinya menjadi Babinsa di Koramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes.


"Di usia saya saat ini, saya masih menanam jagung di tanah seluas 3 hektar dan juga tebu di tanah saya seluas 15 hektar dari hasil uang pribadi bukan pinjaman,” tegasnya.


Sekedar memotivasi, sebagai petani sampai saat ini, Parmin telah berhasil menyekolahkan 6 orang anaknya, yaitu 3 anak lulus sarjana dan 3 anak lagi masih di bangku kuliah.


Parmin juga memberikan gambaran, di tahun 2045 mendatang diprediksi para ahli bahwa negara-negara dunia akan mengalami krisis sumber daya energi alam yang tak tergantikan, dan juga krisis pangan karena ledakan populasi penduduk.


Lanjutnya, hanya negara-negara yang berada di dekat garis khatulistiwa yang memiliki 2 musim saja yang mampu berdaulat pangan sehingga negara-negara itu menjadi incaran negara lainnya.


Oleh karena itu, sebagai bangsa pejuang maka generasi saat ini dan selanjutnya haruslah siap menghadapi jika terjadi peristiwa yang dipaparkannya itu, termasuk tetap berdaulat pangan.


Tak lupa dirinya meminta agar peringatan Hari Pahlawan 2022 ini dijadikan momentum untuk lebih meningkatkan rasa rela berkorban, keikhlasan, dan pantang menyerah seperti yang para pejuang dulu wariskan.


Untuk diketahui, Parmin yang merupakan purnawirawan TNI juga termasuk ke dalam veteran karena dirinya ikut aktif dalam perjuangan untuk membebaskan Irian Barat dalam operasi Trikora (10 Desember 1961 - 1 Mei 1963).


Hal itu tertuang dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1967, tentang penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata, baik resmi maupun kelaskaran dalam memperjuangkan, membela, dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.


Lebih lanjut dalam Undang-undang itu juga disebutkan, bahwa Veteran RI adalah WNI yang ikut secara aktif dalam suatu peperangan membela kemerdekaan dan kedaulatan NKRI menghadapi negara lain, dan juga mereka yang ikut dalam masa revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 - 27 Desember 1949 untuk mempertahankan kemerdekaan, juga mereka yang ikut aktif dalam operasi Dwikora demi mempertahankan kedaulatan NKRI.


Kemudian bagi semua veteran yang telah disahkan maka mereka memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia sehingga berhak dan wajib menjadi anggota Legiun Veteran RI.


LVRI sendiri merupakan satu-satunya organisasi massa veteran yang diakui pemerintah di Indonesia. (Aan)

Related Posts:

Patut Dicontoh, Hari Pahlawan Pelajar di Salem Bersihkan Makam Pahlawan

 


Brebes - Semangat pantang menyerah, rela berkorban, dan keikhlasan, ditunjukkan puluhan pelajar SMAN 1 Salem, dengan membersihkan Taman Makam Pahlawan Manggala Negara di Desa/Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Kamis siang (10/11/2022).


Disampaikan Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes melalui Serka Wasim, bahwa kedatangan mereka untuk mendoakan ke-20 orang pahlawan yang terbaring di TMP itu.


"Adik-adik pelajar binaan Koramil 13 Salem ini datang juga untuk bersih-bersih makam pahlawan. Saya salut dengan respek dan kepedulian mereka," ujar Serka Wasim.


Menurutnya, rasa nasionalisme dan patriotisme seperti itu perlu terus dipupuk di setiap generasi agar warga Indonesia tidak mudah diadu domba dan selanjutnya dijajah bangsa lainnya seperti dahulu.


Wasim menambahkan, kegiatan seperti itu sering dilakukan para pelajar untuk menyambut hari-hari besar lainnya.


"Kita akan terus memberikan edukasi informasi kepada para pelajar di wilayah Kecamatan Salem khususnya, bahwa kemerdwkaan bangsa Indonesia 77 tahun silam juga ada andil 20 orang pahlawan yang gugur di jalur Siliwangi, dimana jasadnya dimakamkan di tempat ini," pungkasnya. (Aan)

Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Upaya Cegah Stunting


TEGAL ( trelepmedia.com ) - Mari Cegah Stunting Bersama Keluarga Melalui 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana di Gedung MWC NU Kramat Desa Babakan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Rabu (9/11/2022 ).


Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupa (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, M.M, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dr. Eni Gustina, M.P.H dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes.


Untuk mendorong percepatan penurunan stunting, kata Nur Nadlifah, masyarakat perlu diedukasi terkait 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Masa 1000 HPK yang terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak bisa benar – benar diketahui masyarakat seutuhnya.


" Kita perlu melakukan penguatan dan percepatan langkah untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Brebes. Oleh sebab itu, pemerintah perlu melibatkan para tokoh agama hingga para pendidik. Untuk itu, saya tekankan agar terus berikan edukasi terkait perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di lingkungan masing-masing," katanya.


Menurutnya, masyarakat diharapkan melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Diantaranya, melakukan aktifitas fisik, membudayakan makan buah dan sayur tiap hari, tidak mengkonsumsi minuman ber alkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan jamban sehat. 


" Dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) menjadi upaya pencegahan stunting yang terbaik. Hal ini membutuhkan kesadaran dan dukungan dari masyarakat," pungkasnya. 

Related Posts:

Mba Nad : Empat Pilar harus Ditanamkan kepada Segenap Elemen Bangsa


BREBES ( trelepmedia.com ) - Anggota DPR RI Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M  menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan bersama Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Kabupaten Brebes, Selasa (08/11/2022). Wawasan kebangsaan berupa empat pilar yang terdiri dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 terus diperkuat oleh Muslimat Nahdlatul Ulama. Acara tersebut dilaksanakan di Hotel Anggraeni bersama ratusan kader Muslimat se-Kabupaten Brebes. 

Mba Nad menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI ini merupakan satu program yang dilaksanakan oleh MPR dan merupakan amanat Undang-undang. “Kita tahu bahwa empat pilar itu merupakan nilai-nilai kebangsaan kita, Pancasila sebagai Ideologi,” ungkapnya. Beliau juga menegaskan bahwa Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara serta NKRI sebagai bentuk negara, harus dijadikan sebagai landasan kebijakan hidup setiap warga Indonesia. 


“Saat ini pihaknya terus menekankan bagaimana membangun semangat nasionalisme, semangat patriotisme, dan semangat yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi. Bagaimana mencintai Indonesia, dan bagaimana memahami Pancasila,” paparnya.


Sosialisasi empat  pilar terus digalakkan dalam rangka meneguhkan kembali rasa kecintaan kepada NKRI, empat pilar kebangsaan harus terus ditanamkan kepada segenap elemen bangsa.  “Wawasan kebangsaan untuk Daiyah dan Pimpinan Majelis Taklim sangat penting. Apalagi dengan kejadian teror akhir-akhir ini sehingga pemahaman empat pilar mendesak dan perlu diperluas,” ujar mba Nad. 


Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana. Empat pilar kebangsaan ini menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. 


Adapun konsep empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara terdiri dari: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal. Empat pilar kebangsaan ini merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri.

Related Posts:

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bersama Mba Nad

 


Tegal (trelepmedia.com)- Organisasi perempuan Fatayat NU Kab. Tegal menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan kegiatan seminar kebangsaan di Gedung pertemuan KPRI "Wandiri", Kab. Tegal, Selasa (25/10/2022).

Dalam kegiatan ini peserta undangan adalah seluruh perwakilan PAC Fatayat NU Kabupaten Tegal.  Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB kemudian pada kesempatan Sosialisasi 4 pilar MPR RI ini disampaikan oleh Ibu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M fraksi PKB sebagai perwakilan dari anggota sosialisasi MPR RI, menyampaikan dengan tegas dalam sambutan yang sekaligus membuka acara tersebut beliau mengatakan bahwa “MPR sebagai majelis pertimbangan Republik Indonesia dan didalamnya mengatur banyak aspek yang menjadi pilar-pilar kebangsaan yang berlandaskan Pancasila dengan prinsip 5 sila republik Indonesia, maka dari itu kita harus memahami kembali pemaknaan sebenarnya antara Pancasila dan keragaman kebangsaan dengan memahami tujuan dan pilar-pilar MPR RI”


Dalam sosialisasi 4 pilar MPR RI yang menyampaikan beberapa materi kebangsaan pada sesi seminar yang memotivasi dan mengulas dasar-dadar 4 pilar MPR RI untuk bangsa Indonesia yang akan menjadi bangsa maju terdepan. MPR RI akan terus menjalankan pengawasan program dan kewajiban untuk mengokohkan negara Indonesia dengan segala nilai-nilai spiritual yang sakral agar dapat membawa kemaslahatan seluruh warga negara Indonesia, 3 penanya menjadi akhir diskusi sesi seminar dan berakhir pada pukul 12.30 WIB. 


Dengan adanya sosialisasi 4 pilar MPR RI salah satu mewakili peserta sosialisasi 4 pilar MPR RI Alimatus menyampaikan bahwa, “acara seperti ini yang sangat ditunggu-tunggu dan dibutuhkan oleh masyarakat dikarenakan generasi akan datang dan yang sedang berlanjut harus mencintai dan memahami kehidupan kebangsaan yang nantinya akan terus menjaga keutuhan bernegara serta menjaga kredibilitas suatu bangsa”.

Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Semua Pihak Harus Berperan Cegah Stunting


BREBES( trelepmedia.com ) - Semua pihak harus ikut berpartisipasi mencegah stunting. Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana  bersama mitra di Aula Balai Desa Jagapura Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes, Minggu (23/10/2022 ).


Kegiatan ini dihadiri oleh kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Brerencana (DP3KB) Kabupaten Brebes Drs. Akhmad Ma'mun, M.Si dan Ketua Tim Pokja Dalduk BKKBN Jawa Tengah Dra. Farida Sumarlin, M.Si.


Percepatan pencegahan stunting ini, kata Nur Nadlifah, menjadi isu yang memang harus segera diselesaikan. Karena permasalahan ini sangat berpengaruh pada peningkatan SDM kedepannya. 


" Kewajiban mencegah dan memutus mata rantai stunting adalah tanggungjawab seluruh bangsa, oleh karena itu perlu sinergitas dan keterlibatan dari semua pihak. Salah satunya di tingkat Desa adalah peran dari Pemerintah Desa," imbuhnya.


Pemerintah Desa diharapkan menganggarkan dana Desa yang dibahas pada Musyawarah Desa ( Musdes ) agar ada alokasi anggaran untuk pencegahan stunting. Hal ini membutuhkan peran dari semua pihak dan kesadaran untuk menurunkan angka stunting.


Indonesia sendiri diketahui merupakan negara yang masuk dalam lima besar dunia terkait tingginya prevalensi anak stunting. Berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia, pada tahun 2019 prevalensi stunting nasional berada diangka 27,67 persen.


" Pemerintah Pusat menargetkan pada tahun 2024, prevalensi stunting dapat ditekan menjadi 14 persen. Target tersebut tentu bukan hal yang mustahil jika semua pihak terus bekerjasama dalam menurunkan angka stunting tersebut," pungkasnya.


Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Pola Asuh yang Buruk, Salah Satu Penyebab Stunting


TEGAL ( trelepmedia.com ) - Mari cegah stunting sejak dini dengan pola asuh yang baik, karena stunting disebabkan bukan hanya karena kemiskinan. Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana di Gedung SMA Ma'arif NU Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, Jumat (14/10/2022 ).


Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupa (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal Ir. Khofifah, M.M, Ketua Tim Pokja Dalduk BKKBN Jawa Tengah Dra. Farida Sumarlin, M.Si dan BKKBN Pusat Sadtina Salim, SKM, M.Kes.


Sebagian besar masyarakat, menurut Nur Nadlifah, mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.


" Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah," paparnya.


Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.


" Salah satunya penyebab stunting adalah pola asuh, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita," imbuhnya.


Dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.


" Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan," pungkasnya.


Related Posts:

Mba Nad : Pernikahan Dini Berdampak Buruk bagi Kesehatan

 


TEGAL ( trelepmedia.com ) - Pernikahan dini itu berbahaya, bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Demikian disampaikan Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, MM dihadapan siswa - siswi SMK Ma'arif NU Jatinegara Kabupaten Tegal


Tidak hanya itu, Nur Nadlifah juga menjelaskan dampak dari pernikahan dini juga memicu kekerasan seksual dalam rumah tangga.


"Pernikahan dini berpotensi memicu kekerasan seksual," jelasnya, Jumat ( 14/10/2022)


Pihaknya juga menjelaskan bahwa peraturan perundang-undangan di Indonesia juga mengaturnya.


"Di undang-undang, usia minimal itu menikah umur 19 tahun. Jadi, di bawah usia 19, itu disebut pernikahan dini," terangnya.


Lebih dari itu, Nadlifah juga menjelaskan bahwa beberapa penelitian juga menjelaskan kalau pernikahan di usia remaja memiliki dampak buruk, baik psikologis maupun medis.


"Dampak buruk dari sisi medis maupun psikologis sudah dijelaskan oleh beberapa penelitian. Bahkan risiko perceraiannya juga sangat besar," pungkasnya.

Related Posts:

Akses Plompong - Wanareja Kecamatan Sirampog Terputus


Brebes – Jembatan di jalan kabupaten ruas Desa Plompong-Wanareja, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terputus akibat konstruksi lapuk termakan usia. Sabtu (8/10/2022).


Dijelaskan Danramil 10 Sirampog melalui Bati Tuud Peltu Edi Susianto, jembatan yang dibangun sekitar tahun 1997 di Dukuh Cigedong Desa Wanareja itu merupakan akses penghubung kedua desa yang berdiri di antara tebing dengan kedalaman sekitar 7 meter.


“Jembatan sepanjang 5 meter lebar 4 meter itu diketahui ambrol sekitar pukul 09.00 WIB,” bebernya.


Lanjut Edi, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka, saat ini di ujung kedua jembatan yang putus sudah dipasang tanda-tanda peringatan dan portal jalan dari bambu, agar para pengguna jalan yang belum tahu dan akan melintas bisa selamat tidak masuk ke jurang.


Koordinasi dengan pihak terkait sudah dilakukan, termasuk merencanakan dengan pemerintah desa setempat untuk membuat jembatan darurat dari kayu dan bambu.


Hal itu penting segera dikerjakan karena jembatan yang terputus itu merupakan akses bagi anak-anak Wanareja khususnya yang bersekolah (SMP dan SMK) di Desa Plompong, termasuk warga Wanareja yang akan ke pasar di desa tetangganya tersebut.


“Tanpa jembatan maka warga Desa Wanareja dan anak-anak sekolah harus memutar jarak berpuluh-puluh kilometer dalam waktu kurang lebih 2 jam untuk mengakses Desa Plompong,” imbuhnya. (Aan)

Related Posts:

Mba Nad : Nilai- nilai Kebangsaan harus Melekat pada Masyarakat

  


BREBES ( trelepmedia.com)  - Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Brebes bersama Ibu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M menggelar sosialisasi 4 pilar Kebangsaan Republik Indonesia di Hotel Anggraeni Jatibarang, Kab. Brebes Jawa Tengah, Sabtu (08/10/2022).


Hal itu dilaksanakan guna mensosialisasikan kepada masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Ini sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Menurut Mba Nad, sapaan akrabnya, nilai-nilai kebangsaan harus melekat pada masyarakat dan senantiasa diaplikasikan sampai pada wilayah kecil termasuk di lingkungan desa. "Mulai dari lingkup RT dan RW harus menjadi garda utama dan terdepan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia ini," papar perempuan yang juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini. 


Pertemuan Mba Nad bersama PKK Brebes inilah yang akan membentuk sebuah komitmen kebangsaan. Komitmen ini akan diwujudkan dalam berbagai langkah kongkrit seperti melakukan pendampingan, sosialisasi berbagai program yang dilakukan masyarakat paling tingkatan paling bawah secara massif. "Maka dari itu nilai 4 pilar harus menjadi cerminan PKK Brebes dalam mengemban tugas-tugasnya menuju kejayaan bangsa dan negeri," tegas mba Nad.


"Sesuai dengan tujuannya, PKK mempunyai wewenang dalam membuat serta melaksanakan kebijakan yang berpihak pada kepentingan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia," pungkasnya

Related Posts:

Mba Nad Gelar Sosialisasi Empat Pilar bagi Fatayat NU Tegal

 


TEGAL ( trelepmedia.com ) - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) yang juga merupakan anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari Fraksi Partai Persatuan Bangsa (FPKB) Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M menitipkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan Republik Indonesia yakni, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI kepada anggota PC Fatayat NU Kab. Tegal dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan RI yang digelar di Gedung PC NU, KabupatenTegal,  (25/9/2022).


Tujuan dilaksanakan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini guna mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang terkandung pada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI kepada masyarakat. Kegiatan sosialisasi disampaikan oleh Mba Nad sapaan akrabnya dan dihadiri oleh 150 orang kader PC Fatayat NU Kabupaten Tegal.


Menurut Mba Nad, nilai-nilai kebangsaan harus melekat pada masyarakat dan senantiasa diaplikasikan sampai wilayah kecil termasuk di lingkungan desa. “Lewat sahabat-sahabat Fatayat NU ini kita sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan RI itu untuk persatuan dan kesatuan dalam sebuah pembangunan,” kata mba Nad.


Pertemuan Mba Nad bersama PC Fatayat NU Tegal menjadi awal inisiasi membentuk sebuah komitmen nilai-nilai berkebangsaan. Komitmen ini akan diwujudkan dalam berbagai langkah konkret seperti melakukan pendampingan, sosialisasi berbagai program yang dilakukan secara masif hingga tingkat masyarakat paling bawah. “Mulai dari lingkup RT dan RW harus menjadi garda utama dan terdepan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia ini,” papar Mba Nad.


“Maka dari itu nilai 4 Pilar Kebangsaan harus menjadi pondasi bergerak bagi PC Fatayat NU Tegal, dalam mengemban tugas-tugasnya menuju kejayaan bangsa dan negeri,” ucap Mba Nad.


“Sesuai dengan tujuannya Fatayat NU yang mana mempunyai wewenang membuat serta melaksanakan kebijakan yang berpihak pada kepentingan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia,” pungkas Mba Nad.

Related Posts:

Mba Nad Gelar Sosialisasi Empat Pilar bersama Tenaga Pendidik di Kabupaten Brebes

 


BREBES ( cbm-news.com ) - Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting bagi pembangunan bangsa. Karena pendidikan dapat membangun bangsa Indonesia yang berkualitas maju dan unggul serta berdaya saing tinggi sebagai modal pembangunan bangsa.

Hal tersebut diungkapkan anggota DPR/MPR RI Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M disela sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan kepada guru dan tenaga pendidik yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Brebes, di SMP NU AL Fattah Wanasari Kab. Brebes, Jumat (5/08/2022).


Mba Nad mengatakan, pendidikan sebagai suatu proses harus secara terus-menerus dilakukan kepada seluruh komponen bangsa. Karena komponen bangsa ini adalah motor penggerak pembangunan yang selama ini dilakukan.


“Oleh karena itu, mengingat pentingnya pendidikan dalam mewujudkan cita-cita bangsa, kami dari DPR/MPR RI memandang penyelenggaraan pendidikan dan berbagai aspeknya harus mendapatkan perhatian utama. Termasuk perhatian terhadap kesejahteraan para guru dan tenaga pendidikan lainnya,” ujar Mba Nad.


Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, pada dasarnya fungsi pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tetapi juga membangun karakter bangsa. Untuk itu dia menegaskan, nilai-nilai 4 pilar kebangsaan yakni, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika harus ditanamkan dalam sanubari pelajar dan generasi muda sedini mungkin. 


“Kami memandang bahwa guru atau tenaga pendidik mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan karakter bangsa. Kami meyakini melalui pengajaran sejak dini kepada para pelajar dan generasi muda, pembentukan karakter bangsa sebagai penjabaran dari materi sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini dapat lebih cepat terwujud,” tegas mba Nad.


Lebih lanjut mba Nad menyampaikan, pelaksanaan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan tersebut adalah tugas yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019.


“Ini adalah tugas negara, kita melakukan sosialisasi 4 pilar termasuk juga kepada para guru dan tenaga pendidik. Mudah-mudahan kegiatan yang kita selenggarakan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan saya berharap meskipun kita menyelenggarakan kegiatan ini ditengah-tengah pandemi, kita tetap harus menjaga kesehatan dan jalankan protokol kesehatan secara ketat,” imbuhnya.

Related Posts:

Mba Nad dan Fatayat NU Brebes Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Republik Indonesia


BREBES - Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Brebes bersama Ibu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M menggelar sosialisasi 4 pilar Kebangsaan Republik Indonesia di Gedung Serbaguna Fatayat NU Brebes, Senin (29/08/2022).

Hal itu dilaksanakan guna mensosialisasikan kepada masyarakat tentang nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Ini sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Mba Nad, sapaan akrabnya, nilai-nilai kebangsaan harus melekat pada masyarakat dan senantiasa diaplikasikan sampai pada wilayah kecil termasuk di lingkungan desa. "Mulai dari lingkup RT dan RW harus menjadi garda utama dan terdepan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia ini," papar perempuan yang juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini. 

Pertemuan Mba Nad bersama PC Fatayat NU Brebes inilah yang akan membentuk sebuah komitmen kebangsaan. Komitmen ini akan diwujudkan dalam berbagai langkah kongkrit seperti melakukan pendampingan, sosialisasi berbagai program yang dilakukan masyarakat paling tingkatan paling bawah secara massif. "Maka dari itu nilai 4 pilar harus menjadi cerminan PC Fatayat NU Brebes dalam mengemban tugas-tugasnya menuju kejayaan bangsa dan negeri," tegas mba Nad.

"Sesuai dengan tujuannya, Fatayat NU mempunyai wewenang dalam membuat serta melaksanakan kebijakan yang berpihak pada kepentingan dan kemaslahatan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia," pungkasnya

Related Posts:

Nur Nadlifah Gelar Sosialisasi KIE Program Bangga Kencana


BREBES - Generasi remaja harus mempersiapkan diri mencegah stunting. Demikian disampaikan oleh anggota Komisi IX DPR RI Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada acara sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama BKKBN Jawa Tengah di Aula Desa Ciampel Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes, Sabtu ( 20/8/2022 ).



Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes dan Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Ir. Khofifah, M.M.



Nur Nadlifah meengatakan, semua pihak harus ikut berperan dalam rangka mencegah stunting. Stunting atau kerdil pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis, sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.



“Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun. Periode 1000 hari pertama kehidupan semestinya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu pada tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan,” imbuhnya.


Nur Nadlifah menyampaikan, penanganan stunting harus dilaksanakan secara serius oleh BKKBN yang berperan sebagai leading sektor penanganan stunting. Dirinya juga mengajak semua pihak untuk berperan mencegah stunting berdasar kemampuan dan keahlian masing–masing dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar melakukan pencegahan.

Related Posts:

Berakhir, Jambore Nasional SAR Muhammadiyah Resmi Ditutup

WONOSOBO -


Jambore Nasional SAR Muhammadiyah yang sudah berlangsung sejak Kamis (11/08) resmi ditutup pada Ahad (14/08). Upacara penutupan digelar di Waduk Wadaslintang diiringi dengan pengumuman pemenang dan pembagian hadiah bagi para juara lomba. 


Upacara penutupan semula akan dilaksanakan di lapangan kompleks Waduk Wadaslintang, namun karena cuaca kurang mendukung panitia mengalihkan ke tenda. 


Hadir sejumlah tamu undangan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Wonosobo, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wadaslintang, perwakilan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Wonosobo dan para juri perlombaan dari berbagai bidang lomba.


Ketua PDM Wonosobo, Bambang Wen menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran relawan MDMC dari berbagai daerah. “Tak lupa kami meminta maaf mewakili PDM dan seluruh panitia lokal yang terlibat baik pribadi maupun instansi kelembagaan apabila banyak hal yang kurang berkenan dalam mendukung suksesnya acara,” katanya. 


Dalam kesempatan yang sama Profesor Daelami, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah yang membidangi Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) menekankan bahwa tugas relawan Muhammadiyah adalah menolong sesama manusia tanpa melihat golongan maupun identitas. 


“Ketika semuanya di berikan secara ikhlas maka keikhlasan itu akan kembali menjadi keberkahan untuk para relawan,” ucapnya. 


Tak lupa, Daelami juga  berpesan agar paska pelaksanaan jambore hendaknya semuanya bisa mengambil hikmah dan manfaat dengan yang ada. 


“Ketika dirasa ada kebaikan maka sebarkan kebaikan itu untuk orang lain, tapi jika dirasa ada hal yang kurang berkenan maka jadikan itu sebagai pembelajaran diri dan cukup dikonsumsi sendiri,” imbuhnya.


Hasil Perlombaan


Tim dari MDMC Surakarta dinobatkan menjadi juara umum Jambore Nasional SAR Muhammadiyah dan berhak meraih piala dari MDMC Jawa Tengah. Adapun perolehan juara ditiap jenis lomba adalah sebagai berikut : 


Lomba Al-Islam Kemuhammadiyan juara satu diraih oleh MDMC Karanganyar, dilanjut juara dua oleh mdmc Sukoharjo dan ketiga Surakarta. Untuk Medical First Respon (MFR) juara satu oleh mdmc Surakarta, ke dua Kokam Kalsel disusul RSM Lamongan. 


Kemudian lomba High Angel Rescue juara satu MDMC Klaten disusul Surakarta sebagai juara kedua dan UM Pekalongan juara tiga. Mata lomba Navigasi Darat (Navrat) juara satu MDMC Banyumas 1 disusul juara kedua MDMC Gowa dan ketiga UM Pekalongan. 


Untuk mata lomba Survival diraih oleh MDMC Kudus, Kedua Banyumas 1 dan disusul Pemalang. Untuk lomba Run Swim Run (RSR) juara satu oleh MDMC Sukoharjo disusul Klaten dan terakhir MDMC Karanganyar. 


Sedangkan jenis lomba RTRGT juara satu adalah MDMC Surakarta yang disusul Kasel sebagai juara dua dan MDMC Gowa juara tiga. Yang terakhir lomba renang, MDMC Klaten juara tiga disusul MDMC Karanganyar juara dua dan juara satu diraih oleh tim SAR Universitas Muhammadiyah Klaten. (hans/jap)

Related Posts:

RS PKU Muhammadiyah Wonosobo Terjunkan Relawan Medis untuk Jambore


WONOSOBO - Rumah sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo beri dukungan untuk Sukses nya jambore dari Muhammadiyah dengan menerjunkan puluhan relawan medis dan dokter, (14/8/2022)

Selain dari PKU Muhammadiyah Wonosobo, beberapa rumah sakit Muhammadiyah Jawa Tengah juga terlibat dalam pelaksanaan Jambore.

Mereka terbagi di beberapa titik posko diantaranya di awal pembukaan kompleks Muhammadiyah 1 Wonosobo,  kompleks Muhammadiyah 2 Wonosobo, yang ke tiga di komplek tempat pelelangan ikan, dan yang terakhir di area lapangan waduk Wadaslintang. 


Selama 4 hari menjalankan tugas pendampingan Jambore, tercatat 14 pasien dari relawan yang ditangani oleh tim medis dan 1 pasien patah tulang dari warga yang terlibat kecelakaan di arena Jambore. 


Khusus penanganan fraktur( pasien patah tulang) telah mendapatkan pertolongan dasar yang selanjutnya dirujuk ke puskesmas Wadaslintang. 

Direktur RS PKU  Muhammadiyah Wonosobo dalam arahannya kepada relawan medis dari PKU Wonosobo untuk selalu bersiaga penuh sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, seperti yang disampaikan oleh Harsono salah satu relawan medis RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.


Di awal menjelang pelaksanaan, PKU Muhammadiyah mengadakan screening kesehatan untuk seluruh peserta berupa tes antigen secara gratis selain PCR.


Jambore SAR Muhammadiyah berlangsung selama 4 hari sejak 11 sampai 14 Agustus 2022 yang berlokasi di Wadaslintang Wonosobo dengan Melibatkan 50 Kontingen dan melibatkan tidak kurang 350 relawan se Jawa tengah dan beberapa daerah luar Jawa lainnya dari berbagai kualifikasi. 


Jambore SAR ini Dimaksudkan untuk ajang silaturahmi dan konsolidasi kekuatan kompetensi SAR MDMC Jawa Tengah.


Ada 8 jenis perlombaan yang harus diselesaikan oleh peserta baik secara Tim maupun individu salah satunya adalah Run Swim Run dimana kompetensi ini menguji kekuatan fisik relawan sekaligus keterampilan berenang untuk menyiapkan SDM handal dalam SAR air atau Water Rescue. /Hans

Related Posts:

Mengenal MFR, Salah satu Lomba pada Jambore Nasional SAR Muhammadiyah 2022

 


WONOSOBO- 12/08/2022 -  Jambore Nasional SAR Muhammadiyah di Wonosobo  berlangsung pada 11 – 14 Agustus 2022, salah satu yang di adakan Panitia Jambore adalah 8 jenis perlombaan yang diharapkan mengasah skill peserta jambore, salah satu di antaranya adalah perlombaan MFR ( Medical First Responder). Apa itu MFR ?


Medical First Responder (MFR) merupakan sebuah program pelatihan kegawat daruratan untuk Anggota Muhammadiyah Disaster Manajemen Center ( MDMC ) dengan maksud untuk memberi nilai lebih pada diri seorang calon relawan, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Adapun tujuan dari kegiatan MFR ini yaitu memberi pengetahuan dan pelatihan kepada anggota MDMC tanpa alat maupun dengan alat medis agar dapat berperan dalam melaksanakan misi kemanusiaan pada kondisi kondisi gawat darurat.


Dengan di tambahkannya salah satu lomba ini harapannya bisa meningkatkan pengetahuan dan skill serta aktif dalam merespon kegawatdaruratan, panitia berharap MFR dapat melatih kesiapsiagaan anggota MDMC dalam pemberian pertolongan pertama pada kondisi-kondisi gawat darurat sebelum mendapat pertolongan dari paramedis.


Pembekalan ilmu dan ketrampilan yang dulu dikenal sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) atau disebut juga Pertolongan Pertama (P3) ini wajib dimiliki bagi Rescuer MDMC muda meskipun di dalam MDMC itu sendiri sudah ada tim yang terdiri dari paramedis. Namun demikian kemampuan dasar ini tetap diajarkan dan sekaligus di lombakan pada event jambore yang melibatkan juri dari dokter Rumah Sakit Muhammadiyah. 


“ Medical First Responder sangat penting dikuasai relawan Muhammadiyah khususnya dan masyarakat umum pada umumnya, mengingat kemampuan ini bisa diterapkan dalam segala situasi. Khususnya RJP (resusitasi Jantung Paru ) dimana pada situasi tertentu kita mendapatkan orang yang tenggelam maupun yang dianggap sudah meninggal, tapi langkah medis Resusitasi jantung paru (RJP) mampu mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi darah di dalam tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertujuan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.” tutur Emi Priati salah satu relawan medis dari RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.


“ Ada dua jenis MFR yang dilombakan pada even kali ini, diantaranya RJP (Resusitasi Jantung Paru ) untuk dewasa dan anak serta penanganan Fraktur (Patah tulang). Fraktur salah satu jenis cedera yang cukup umum terjadi pada saat respon bencana, dengan kemampuan dasar yang dimiliki MDMC ini diharapkan bisa membantu penanganan dasar sebelum ditangani ahli medis. “ lanjut Emi saat ditemui redaksi di ruang medis panitia jambore.


Tujuan diadakan lomba MFR ini untuk mempersiapkan SDM yang handal khususnya relawan MDMC untuk dapat membantu dalam penanganan kecelakaan penerbangan, pelayaran, bencana dan kondisi yang membahayakan manusia di daerahnya masing-masing. 


Pencapaian yang diharapkan dalam lomba berupa referesh materi MFR (Medical First Responder) yang diungkapkan Ketua Panitia Satrio adalah agar seluruh relawan dapat berproses dengan baik dalam mengikuti lomba selanjutnya sehingga mempunyai kinerja dan kualifikasi dasar yang meningkat dan lebih baik dari sebelumnya khususnya pada Skill MFR./hans

Related Posts:

Kreatif, Peserta Jambore SAR Sambil Berjualan Cobek

 


Wonosobo(trelepmedia.com) - 11 Agustus 2022 – Puluhan kontingen sudah memulai memasuki komplek SMK Muhammadiyah untuk melakukan registrasi pada event Jambore SAR Muhammadiyah 2022.


Ada yang unik dari sekian puluh kontingen yang telah hadir pencok (nama pangilan) turut hadir sebagai pendamping dari kontingen Magelang dengan membawa dagangan berupa cobek dari batu asli Muntilan dan juga ratusan pipo (sambungan rokok) yang di jual di komplek SMK Muhammadiyah.


“Prinsipnya ketika kita meninggalkan keluarga maka sebisa mungkin ada yang bisa kita berikan saat kita pulang nanti seberapapun jumlahnya. jadi, kita berjuang untuk persarikan juga tampa meninggalkan perjuangan untuk keluarga.”  katanya mengawali wawancara dengan Redaksi.


Puluhan dagangan cobek yang digelar harga berkisar tiga puluh ribu sampai tujuh puluh ribu dengan diameter delapan belas sampai tiga puluh centimeter. Sedangkan harga pipo berkisar lima puluh ribu sampai seratus dua puluh ribu sesuai dengan bahan dan keunikan.


Dagangan yang dibawa merupakan milik salah satu relawan MDMC Magelang yang memiliki kerajina cobek, sehingga pembayaran menunggu penjualan. Sedangkan pipo adalah hasil kreativitas sendiri.


Kreativitas membawa dagangan ini bukan karena tidak adanya support dari LazisMU maupun dari PDM Magelang akan tetapi mengajarkan kepada kader untuk bisa mandiri dalam operasional kegiatan.


MDMC Magelang mengirimkan lima personil yang semuanya adalah relawan pemula yang harapanya bisa menjadi contoh ketika kembali ke organisasi MDMC Magelang . 


Pra acara Jambore SAR Muhammadiyah dimulai dengan Sarasehan di halaman SMK Muhammadiyah, dengan menghadirkan seluruh kontingen peserta jambore yang sudah hadir. Sebagai tambahan Jambore kali ini melipatkan lima puluh tim dengan tiga ratus lima puluh peserta dan tidak kurang dua ratus pendamping senior dari MDMC se-Indonesia.

Related Posts:

Tempuh 12 jam perjalanan untuk ikut jambore SAR Muhammadiyah

 


Wonosobo( trelepmedia.com) - , Jambore Nasional SAR Muhammadiyah 2022 akan diadakan pad 11 hingga 14 Agustus di Wadaslintang Wonosobo. Antusiasme peserta begitu tinggi salah satunya kontingen dari Lampung yang sudah hadir sehari sebelumnya.


Perjalan  12 jam tidak menyurutkan semangat untuk hadir silaturahmi dan menimba ilmu di arena jambore meski kedua kakinya terasa pegal karen terlalu lama didalam mobil.


Hadir dengan sebelas personil mewakili kota metro dan daerah-daerah sekitarnya dengan tujuan menimba ilmu dan siap berkontribusi kembali nantinya untuk MDMC daerahnya setelah selesai event.


"Pertama yaa silaturahmi mesti, terus karena MDMC lampung belum hebat kaya jawa tengah terus pengen belajar, silaturahmi dengan SAR Jawa Tengah dan kota kata lain yang MDMC nya sudah mapan."terang Wawan sapaan akrabnya saat ditemui redaksi.


"Selama perjalan Alhamdulillah tidak ada  kendala bahkan kami sempat mampir dulu ke lokasi jambore tepatnya di kaliwiro karena ada salah satu personil yang aslinya orang Wonosobo. " Tambahnya sambil tersenyum.


Masih menurut wawan, MDMC dilampung itu sebenranya terkenalnya karena medis, itu emang sudah lama tapi itu baru terpusat dikota metro. sementara pelan pelan yaa dibangun dari 15 kabupaten kota alhamdulillah sampai sekarang sudah 10. kita sempat latihan kemarin sekalian buat seleksi peserta yang dibawa. tapi karena banyak yang ikut kan lumayan 4 hari disini 2 hari perjalanan 8 hari kan terlihat operasional dan ain sebagainya.


Sementara pembiayaan operasional peserta di support langsung oleh Lazismu kota Lampung dengan bantuan juga dari Pimpinan daerah Muhammadiyah asal peserta serta dukungan dari PWM tentunya.


Disinggung tentang kesan pertama kalinya bertemu dengan panitia, Wawan mengapresiasi kesiapan panitia yang sigat dengan jalinan komunikasi yang intens serta terlihat berbagai properti yang sudah disiapkan untuk di bawa ke aren jambore. Menurutnya dirinya dan tim tida berharap diistimewakan karena pad prinsipnya semua ad relawan yang tentunya panitia juga super sibuk dengan persiapan dan itu sudah biasa di MDMC.


" yaa biasa aja kalau acara MDMC seperti ini, dah ngak  kaget lah sibuk semua. lagipula MDMC kita sudah tau sering kalo dilapangan. lagi pula Lampung itu sudah ada regional sumatranyaa. jadi sering ketemu kalau acara seperti ini. Tidak disambut khusus kaya tamu istimewa biasa aja ngak minta diistemawakan." cetusnya sambil tertawa.


Wawan dan tim dari Lampung bersiap mengikat jambore hingga selesai dan berharap ada ilmu baru serta bisa menambah skill personalnya di berbagai bidang.


"Jadi ingin lampung itu tidak terkenal hanya dari medis nya saja dan kebetulan kami dari kabupaten musia barat kan sempat ada diklat untuk silaturahmi SPAB jadi lampung  itu diakui untuk SPAB (satuan pendidikan aman bencana) itu memang gawean BNPM tapi itu mengandeng MDMC dan HW,"lanjutnya.


" Jadi kebetulan pematerinya itu orang MDMC dan kejadian waktu itu cuma 4 kabupaten dari seluruh indonesi. yang pertama Pasaman, bulan kedepanya pesisir barat dilampung, kemudian menyusul ambon kalau ngak salah kemudian menyusul banyuwangi. cuma yang 2 ini terkendala tidak bisa tatap muka karena Covid. Hanya yang Pasaman dan Pesisir barat itu sempat tatap muka. itu sempat sama SPAB cuman untuk di pesisr barat AUM nya hanya 3 jadi tidak bisa banyak berkembang," pungkasnya.

Related Posts:

SMK Muhammadiyah 2 Wadaslintang dipenuhi ratusan relawan Muhammadiyah


Wonosobo, 12/ 08 – Pelaksanaan Jambore Nasional SAR Muhammadiyah pertama di Jawa Tengah mengambil tempat di Wadaslintang Wonosobo tepatnya SMK Muhammadiyah 2. Bukan tanpa alasan, karena kegiatan ini merupakan Jambore relawan Muhammadiyah maka AUM yang ada diskeitar tempat dilaksanakannya jambore terlibat langsung untuk suksesnya acara.

“ Sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah di Wadaslintang, SMK Muhammadiyah 2 memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan Jambore ini, hal ini dimaksudkan sebagai syiar dakwah dan lebih mengenalkan SMK Muhammadiyah 2 kepada Masyarakat Wadaslintang khususnya dan peserta Jambore dari berbagai daerah di Indonesia pada umumnya. “ kata Agung Setyo Nugroho kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Wonosobo.

Semua Sumber Daya Manusia yang dimiliki SMK Muhammadiyah 2 diberikan untuk suksesi acara, dari Guru, Siswa serta tak lupa sarana dan prasarana yang dimilki, lanjutnya.

Siswa SMK Muhammadiyah 2 disiapkan untuk membantu dapur umum dan pengkondisian lokasi di arena Jambore. 

Rekam jejak Agung sebagai kepala sekolah Muhammadiyah terbilang cemerlang sejak berkiprah pada 2009 hingga saat ini, dirinya merupakan founder dari SMK Muhammadiyah 2 Wonosobo dan pada 2017 hingga saat ini dipercaya menjadi kepala sekolah.

Sebagai tambahan, pasang surutnya sebuah lembaga pendidikan pernah dialami hampir semua lembaga tidak terkecuali SMK Muhammadiyah 2 ini, pada 2013 dengan dibukanya SMK Negeri 1 sedikit banyak berimbas pada perolehan siswa di sekolah ini. Tapi kegigihan dan semangat Muhammadiyah dewan guru serta dukungan PCM Wadaslintang secara berangsur kepercayaan masyarakat kembali pulih. Mengingat, Sekolah Muhammadiyah tidak hanya mengajarkan akademik semata tapi pendidikan akhlak dan budi pekerti serta ketrampilan bermasyarakat adalah hal wajib yang diberikan sekolah Muhammadiyah.

Di Wadaslintang saat ini terdapat dua Amal Usaha Muhammadiyah yang terus aktif mensyiarkan dakwah persyarikatan yaitu TK Aisyiah dan SMK Muhammadiyah 2 Wonosobo.

Dukungan dari Majelis Dikdasmen Daerah selalu diharapkan untuk keberlangsungan dua amal usaha pendidikan ini.

Dengan diadakannya jambore ini Agung berharap semakin meningkan trust masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan Muhammadiyah, serta mengajarkan kepada siswa untuk selalu memiliki sense of responsibilty kepada sesama seperti halnya para relawan yang sedang melaksanakan jambore./ hans

Related Posts:

Komunitas Perempuan Aswaja Menggelar Sosialisasi 4 Pilar


 SLAWI ( trelepmedia.com ) - Komunitas perempuan ASWAJA menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika pada selasa, (09/08/2022) bertempat di Hottel Grand Dian, Slawi, Kab. Tegal


Dalam sosialisasi 4 pilar, dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI Ibu Hj. Nur Nadlifah, S.Ag., M.M. dengan peserta Komunitas Perempuan ASWAJA.

Ciri khas Indonesia sebagai bangsa adaah menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan dan persatuan, apalagi Indonesia terdiri dari berbagi suku, ras, dan adat istiadat yang majemuk diberbagai daerah dan provinsi se-Indonesia. Maka 4 pilar kebangsaan menjadi konsen yang harus diperhatikan pada anak muda sebagai pondasi yang menentukan kokohnya jiwa nasionalisme anak muda. Hal ini disampaikan oleh anggota DPR RI yang biasa disapa mba Nad.


“Pentingnya pilar-pilar kebangsaan yaitu Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara,” Katanya.


Mba Nad yang selaku sahabat dan pembina Komunitas Perempuan ASWAJA berharap apa yang disampaikan kepada para kader-kader perempuan pergerakan dapat bermanfaat dan dapat disampaikan minimal dilingkungan masyarakat sekitar dalam upaya membuat masyarakat paham terkait pengertian 4 pilar kebangsaan serta implementasinya.

Related Posts:

Nur Nadlifah : Berencana itu Keren Menuju Keluarga Berkualitas


BREBES ( cbm-news.com ) - Berencana itu keren, sehingga masyarakat harus mampu melakukan perencanaan kehidupan yang matang agar nantinya terwujud keluarga berketahanan dan lahir generasi – generasi yang berkualitas. 

Demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Dapil Jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M saat memberikan materi di hadapan anggota Fatayat NU di Gedung Serbaguna Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Bumiayu Brebes, Sabtu ( 30/7/2022 ).


Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes dan juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3KB ) Kabupaten Brebes dr. Sri Gunadi Parwoko, M.Kes.


Dengan menggandeng BKKBN Jawa Tengah dalam program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana, Nur Nadlifah mengatakan,  program Bangga Kencana ini memegang peranan penting dalam mewujudkan generasi unggul melalui perencanaan berkeluarga.


“Kependudukan saat ini menjadi permasalahan besar di Indonesia, baik itu kuantitas maupun kualitasnya, sehingga masyarakat perlu diedukasi agar mampu berencana mengatur jarak kelahiran sehingga tidak terjadi kenaikan jumlah penduduk yang signifikan setiap tahunnya," katanya.


Berencana itu keren, lanjut Nadlifah, dalam kehidupan dan berbagai aktifitas, semua pekerjaan, bisnis dan sebagainya jika dilaksanakan dengan perencanaan maka hasilnya Insya Allah baik. 


" Makanya keluarga pun harus direncanakan sehingga kita punya ukuran dan evaluasi apa yang sudah maupun belum dicapai," pungkasnya

Related Posts:

Sosialisasi 4 Pilar, Nur Nadlifah Ajak Santri Tanamkan Cinta terhadap Tanah Air


BREBES - Anggota DPR-RI Komisi IX Dapil jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M menggelar kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama lembaga Infarul Khotoya Kabupaten Brebes Pada 24 Juli 2022.


Terlihat berdasarkan pantauan, peserta sangat antusias datang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi 4 Pilar bersama Hj. Nur Nadlifah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai 4 Pilar kebangsaan (Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika).


Hj.Nur Nadlifah menyampaikan betapa pentingnya masyarakat untuk mengetahui dan memahami 4 pilar kebangsaan. “Betapa pentingnya kita untuk mengetahui dan memahami menanamkan kecintaan kita terhadap bangsa & tanah air (Hubbul Wathan Minal Iman)”, katanya, Senin, (24/07/2022).


Selain itu, Mbak Nad sapaan akrabnya menilai bahwa sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini sebagai kegiatan untuk mengingatkan kembali dan membumikan nilai-nilai Pancasila, dasar negara Republik Indonesia. “kita wajib menaruh pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara pada bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga kita sanggup terhindar dari pemahaman radikalisme & perilaku intoleran,” jelasnya.


Untuk meminimalisir aktivitas paham radikalisme, Mba Nad mengajak seluruh santri wajib benar -benar tahu nilai Pancasila & Undang-Undang Dasar 1945.


“Sebab, Pancasila sendiri adalah ruh dari bangsa ini & sebuah ideologi yang sesungguhnya wajib sebagai landasan dasar perilaku pada setiap masyarakat negara Indonesia,” Urai Mbak Nad.


Dalam kegiatan ini, Mba Nad memberikan apresiasi pada seluruh santri karena telah mengelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan, sebagai anak mudah pentingnya santri ikut terlibat, berkontribusi dan andil dalam demokrasi khususnya dibidang politik, yang mengutamakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Related Posts:

Nur Nadlifah : Bentengi Anak dari Pergaulan yang Salah


BREBES ( trelepmedia.com ) - Tahun kedepan Indonesia mau menjadi seperti apa, tergantung hari ini bagaimana kita mengasuh bagaimana kita mendidik dan bagaimana kita menyiapkan generasi anak anak kita yang berkualitas, tidak hanya sehat fisik tapi pola pikir yang baik punya pribadi yang baik, sesuai kepribadian bangsa Indonesia ini menjadi sangat penting.



Demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Dapil Jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M saat memberikan materi di hadapan anggota Fatayat NU dan Muslimat NU di Desa Sigambir Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes, Minggu ( 24/7/2022 ).


Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes dan juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3KB ) Kabupaten Brebes dr. Sri Gunadi Parwoko, M.Kes.



Menurut Nur Nadlifah, yang bisa membentengi pola pikir anak kita yang bisa mengarahkan hati anak kita itu  dari hatinya sendiri, sehingga kita harus wujudkan anak kita ini memiliki hati yang benar - benar bisa menjaga diri sendiri baik dari sisi pergaulan maupun dari sisi mengkonsumsi obat - obatan atau makanan - makanan yang tidak sehat.


" Pergaulan ini juga harus diperhatikan, jangan sampai anak anak belum waktunya menikah mereka terpaksa karena harus menikah. Orang tua harus mampu mengedukasi anaknya agar fokus meraih masa depannya terlebih dahulu, bukan langsung diarahkan menikah muda," imbunya.


Tidak hanya masalah kesehatan, nikah muda juga dapat menimbulkan masalah ekonomi atau keuangan. Hal ini umumnya terjadi pada pria yang belum ada kesiapan secara mental dalam menanggung nafkah dan berperan sebagai suami dan ayah. Dampaknya, lingkaran kemiskinan baru dalam kehidupan bermasyarakat pun tercipta.

Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Asupan Gizi Seimbang untuk Cegah Stunting


TEGAL ( trelepmedia.com ) -  asupan gizi seimbang pada anak mesti diperhatikan agar terhindar dari stunting, yakni gangguan pertumbuhan atau kekerdilan karena kurang gizi kronis. Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana di hadapan 250 warga Desa Pecabean Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Jumat (22/07/2022 ).

Kabupaten Tegal, kata Nur Nadlifah,  masih menduduki peringkat tinggi kasus stunting di Indonesia, sehingga, perlu penanganan lebih intensif.  Semua pihak harus ikut berperan, seperti perangkat desa, bidan desa, kader desa TKSK bersinergi, bersama-sama mencegah stunting. 


" Kegiatan nyata dengan mengedukasi masyarakat mengenai cara mengolah makanan bergizi, beragam dan seimbang, melakukan penimbangan balita secara teratur, pemberian makanan tambahan, serta memperhatikan pola asuh dan memastikan orang tua atau pengasuh balita benar-benar memperhatikan apa yang dimakan balita. Jangan sampai mengonsumsi makanan yang bikin kenyang tapi tidak bergizi,” katanya..


Masyarakat, lanjut Nur Nadlifah, harus tetap menjaga kondisi kesehatannya. Selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan stop buang air sembarangan, menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta membasmi tempat perindukan nyamuk agar terhindar dari demam berdarah, terutama saat cuaca seperti sekarang ini.


Sementara itu, menurut Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso menambahkan, fokus pencegahan stunting itu melalui pendekatan hulu dan keluarga.

 

"Pendekatan keluarga diupayakan agar keseimbangan segera terisi tanpa lubang penjebak yang merugikan.  Lubang penjebak itu adalah masih tingginya angka kematian bayi, angka stunting dan angka kurang gizi," pungkasnya.


Related Posts: