Bumdes Bulakan Sejahtera Dapat Bantuan 1 Unit Mesin Pipil Jagung dari BRI Cabang Pemalang


BULAKAN (suarawargabelik.com) – BUMDes Bulakan Sejahtera mendapatkan bantuan 1 unit mesin pipil jagung (mesin pocel).  Upaya BUMDes Bulakan Sejahtera untuk bisa berdiri disituasi yang serba dibatasi akhirnya membuahkan hasil dengan adanya dukungan dan kerjasama dari Bank BRI Cabang Pemalang dalam Progam BRI Peduli bangga BERINDONESIA.

Karyawan BRI Cabang Pemalang Nopan Muryanto (32) memaparkan, BRI dalam rangka mensukseskan program perhutanan sosial, maka peran BUMDes menjadi sangat penting untuk mengakomodir kebutuhan petani penggarap perhutanan sosial. BUMDes merupakan salah satu kunci untuk menuju desa yag mandiri.
Bertempat dikantor BRI Cabang Pemalang diadakan penyerahan mesin pipil jagung dari BRI kepada BUMDes Bulakan Sejahtera, bantuan mesin ini diterima oleh direktur BUMDes Bulakan Sejahtera Sigit Pujiono (36).

“ Bantuan mesin pipil jagung ini diharapakan dapat mendukung peran BUMDes dalam rangka pemberdayaan petani dan peningkatan Pendapat Asli Desa (PADES) Bulakan,” katanya, Selasa (31/10).

Dengan adanya bantuan mesin pipil jagung dari BRI diharapkan petani tidak susah-susah lagi untuk memipil jagung dengan manual. Mesin pipil jagung milik BUMDes Bulakan Sejahtera terbuka untuk mensejahterakan semua warga Desa Bulakan, karena dengan mesin pipil jagung petani dapat menghemat tenaga, biaya, dan waktu. (Red - Junianto Safi’i JW Bulakan)

Related Posts:

Mading desa

Kuta (suarawargabelik.com)Salah satu program dari jurnalis warga (JW)selain mentoring reguler dan mentoring plus juga pemasangan mading desa.Dan untuk desa kuta sudah terpasang senin (30/10-17),di papan pengumuman dpan kantor balai desa kuta.

Dalam pemasangan mading yang dilakukan oleh 2 orang JW kuta,Supatmi (34)dan Naeny (27).Terpasang 12 berita yang di tulis oleh JW kuta.Yang disaksikan langsung oleh kepala desa kuta (Sadirun).

Sadirun (48)mengatakan saya selaku kades kuta mendukung kegiatan jurnalis warga (JW),apapun kegiatnnya  selagi itu bisa memajukan desa kuta saya mendukung 100%.Monggo apapun kegiatan dan kejadian yang ada di desa di beritakan biar masyarakat tahu yang sesungguhnya tentang desa.Sadirun brharap JW  akan eksis terus,tanpa batas waktu,sekarang besok dan seterusnya."tambahnya".

Sekretaris Desa Kuta Sodikin juga mengiyakan pernyataan  kades Sadirun,biar desa semakin maju,baik dalam pembangunan fisik maupun nonfisiknya,terutama yang mencakup 3 layanan dasar (pendidikan,kesehatan,adminduk."imbuhnya".

Related Posts:

Kementrian PPA Sosialisasikan PISA di Brebes


Brebes (cbmnews.net)- Anak adalah anugerah dan amanah Tuhan Yang Maha Esa, memiliki potensi bagi dirinya, juga bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Anak merupakan generasi penerus dan pilar bangsa, di mana dalam dirinya melekat harkat dan martabat, serta hak-haknya sebagai bagian dari hak asasi manusia yang tidak dapat dicabut oleh siapapun.

Begitu disampaikan Asisten deputi Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak juga Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Drs. Dermawan, M.Si saat acara Sosialisasi Pusat Informasi Suara Anak Indonesia (PISA) di Grand Dian Hotel Brebes, Senin, 30/10/2017.

Kemajuan teknologi menuntut orang dewasa untuk lebih mengawasi kegiatan anak dengan banyaknya anak yang menggunakan Hand phone (HP) karena pengaruh HP buat anak sangatlah banyak. Dermawan mengatakan kemajuan tehnologi harus dimanfaatkan untuk hal yang positif.

“Internet kalau digunakan dengan baik akan menghasilkan pusat pengetahuan tapi kalau kita tidak bijak menggunakan akan menimbulkan bahaya tersembunyi didalamnya seperti berita bohong, banyaknya pornografi yang bisa dengan mudah diakses anak-anak. Maka perlu pengawasan khusus terhaap anak,” katanya.

Lebih lanjut Dermawan menegaskan perlu adanya tempat terpusat untuk anak. Konsep utama dari PISA adalah Pusat informasi dengan fokus pada penyediaan informasi terintegrasi yang dibutuhkan oleh anak-anak, dengan pendekatan pelayanan yang ramah anak.

“Tersedianya pusat informasi yang terintegrasi baik kebutuhan nyata dan kebutuhan dunia maya yang dibutuhkan anak-anak, yang tempatnya terpusat menjadi satu yaitu PISA, jadi anak datang yang mau baca buku atau literasi ada dan kalau yang butuh informasi di internet ditempat itu juga tersedia dengan pengaman yang baik,” pungkasnya.

Sebagai informasi nantinya Kabupaten Brebes menjadi yang kesembilan adanya PISA di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. (her)

Related Posts:

12 Jurnalis Warga Dilatih Penulisan Berita

12 JW MENGIKUTI MENTORING REGULER

   Kuta,(SuaraWargaBelik.Com)-
Tepatnya di Rumah Makan Zigan Sikasur,Koordinator Jurnal warga PemalangTelah mengadakan Mentoring Reguler untuk Jurnal warga (JW) Kecamatan Belik.Sabtu,(28/10/2017).
   Kegiatan pada hari ini di hadiri oleh 12 orang Jurnal Warga (JW) Dari kecamatan belik yaitu desa sikasur,desa kuta dan desa bulakan.
   Koordinator Jurnalis Warga pemalang Lukmanul Hakim mengatakan,Kegiatan mentoring Reguler ini di laksanakan untuk ke-2 kalinya.
Karena sebelumnya pernah di laksanakan sebelum koordinator Lukmanul hakim.
   Kegiatan mentoring ini,di harapakan bisa menambah wawasan untuk Jurnalis Warga (JW) kecamatan belik khususnya,dan sebelum menulis sebuah berita ,jadikanlah Hoby menulis.karena menulis adalah salah satu motivasi kita sebagai Jurnalis Warga (JW),Untuk membuat sebuah berita.Ungkap koordinator Jurnalis Warga Pemalang Lukmanul Hakim.
   Supatmi,salah satu JW kuta mengusulkan kepada koordinator jw pemalang agar bisa di buatkan Identitas Resmi yang berupa ID CARD,supaya ketika kita meliput sebuah berita,kita bisa memperkenalkan diri kita kalau kita adalah JW.
   Saya pribadi di sini sebagai Jurnalis Warga Kuta berharap Agar koordinator jW pemalang Lebih menyemangati,membimbing dan mengarahkan kita dalam menyusun sebuah berita,Agar hasilnya lebih baik lagi dan bisa maksimal,sesuai kaidah 5W+1H.
                       (H.N)

Related Posts:

Kompetisi Divisi Utama Brebes Kembali Digelar


Sitanggal (cbmnews.net) - Untuk mencari bibit pesepakbola tangguh dibawah usia 22 Tahun, KONI dan PERSAB menggelar Kompetisi Divisi Utama Brebes (DUB) III 29/10 sd 29/12. DUB merupakan Kejuaraan tingkat Kabupaten (Kejurkab) untuk cabang sepak bola. Semua pemain yang bertanding adalah penduduk asli Brebes, tidak boleh nge-bon pemain luar brebes atau tidak boleh transfer pemain.

Kompetisi  DUB III sangat menarik , ada 92 pertandingan, 2.139 pemain dan 465 official. Mereka adalah perkumpulan Sepak Bola (PS), Sekolah Sepak Bola (SSB) yang sudah lolos seleksi dan verifikasi.

Wakil Ketua Persab Heri Fitriansyah yang membuka kompetisi mengatakan, kompetisi ini harus berjalan lancar dan aman. Disamping itu juga bisa memberi hiburan buat masyarakat pecinta sepak bola.

"Semua harus menjaga sportivitas baik pemain, ofisial , panitia dan perangkat pertandingan. Karena sportivitas adalah nilai tertinggi dalam sebuah kompetisi," katanya.

Hal yang sangat menarik juga terdapat dikompetisi ini, disetiap pertandingan akan langsung di pantau oleh talent Scouting (pencari bakat) pelatih PERSAB Brebes. Pihak panitia menyediakan 6 talent scouting,  dipimpin langsung oleh Khusnul Yaqin.

Khusnul Yaqin saat ini adalah kepala Pelatih PERSAB Brebes U-17 dan assisten pelatih PERSAB senior. Dia merupakan pelatih Berlisensi C-AFC (level Asia Tenggara).
Semua tim talent scouting adalah pelatih bersertifikat PSSI.

"Karena ini ajang yang hanya melibatkan pemain asal Brebes, tentu saja kompetisi ini digunakan juga sebagai ajang seleksi untuk mencari pemain berbakat untuk Persab," katanya.

Dia bersama berharap dapat pemain yang punya bakat, skill dan teknik yang baik untuk kompetisi di tahun 2018. Bersama tim yang terdiri dari Kusriyanto, Yusac Romario,Tariq aziz dan Donny Firdaus yakin akan memperoleh pemain sesuai kriteria yang diharapkan.

Kompetisi Tahunan yang berhadiah uang pembinaan, tropi dan piala diharapkan menggairahkan olahraga di Brebes terutama sepakbola. Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Brebes, Bambang Edi Prabowo atau yang akrab disapa Wowo , sangat yakin kegiatan ini mampu mencetak atlet berprestasi.

"Melihat kompetisi seperti ini saya yakin akan lahir atlet sepakbola yang bisa membawa harum sepakbola Brebes. Bukan hanya tingkat Brebes tapi mampu berbicara ditingkat propinsi bahkan nasional," katanya.

Lamanya pertandingan yang memakan waktu 2 bulan karena animo yang begitu tinggi terhadap kompetisi ini. Hampir dari segala penjuru Brebes mengikuti kompetisi ini.

"Untuk kompetisi pihak panitia menyediakan hadiah uang pembinaan  5 juta untuk juara 1, 3 juta untuk juara 2, 4 juta untuk juara 3 dan 4, 1 juta untuk pemain terbaik, 1 juta untuk pencetak gol terbanyak dan 1 juta untuk wasit terbaik," pungkasnya.

Related Posts:

Tumbuhkan Kesadaran Penyebab Penyakit Tidak Menular melalui Posbindu

DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Sikasur (suarawargabelik.com) demi menanggulangi Penyakit Tidak Menular (PTM) yang sering kita jumpai dewasa ini,pemerintah desa Sikasur kecamatan Belik Kabupaten Pemalang (26/10) menyelenggarakan program Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) yang sudah berlangsung kurang lebih tiga tahun yang lalu.

Program POSBINDU PTM ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit-penyakit yang tidak menular seperti,Diabetes Melitus (DM),Asam Urat,Kolesterol dan darah tinggi.penyakit tersebut sering diderita pada usia 30 tahun keatas.Penyakit tersebut jarang sekali disadari penyebabnya oleh masyarakat,tutur Machilah Amd.Keb selaku bidan yang menangani.

Memang dalam pemeriksaan ini banyak sekali yang mengeluh karena andaikata ditemukan salah satu penyakit tersebut dari pihak penyelenggara tidak dapat memberikan obat,dikarenakan tidak adanya distribusi obat dari pemerintah,imbuhnya.

Dalam kegiatan ini juga diadakan senam lansia yang bertujuan untuk merefleksikan urat syaraf agar dapat mencegah/menanggulangi gejala penyakit stroke,jantung,hipertensi,diabetes,Kolesterol dan berbagai penyakit lain,pungkasnya.

Seorang pengunjung POSBINDU sebut saja namanya Tupinah (52) menuturkan bahwa,"acara ini bagus karena dari pihak pemerintah desa membuka layanan deteksi penyakit tidak menular sejak dini,akan tetapi sayangnya dari pihak penyelenggara tidak menyediakan obat hanya diberikan surat rujukan apabila terdeteksi salah satu penyakit diatas".

Kusnaeni (42) seorang kader POSBINDU menjelaskan bahwa,"program ini langsung dari pemerintah pusat dan alatnya pun disubsidi dari sana jadi pemerintah desa Sikasur ini tinggal menjalankannya,tapi apabila alatnya (steak,jarum) habis maka pembeliannya menggunakan uang hasil pemeriksaan yang mana deteksi penyakit dipungut biaya masing-masing,untuk kolesterol sebesar 20ribu,Asam urat 15ribu,untuk gula darah 10ribu dan untuk tensi gratis.Seringkali dana kurang dalam pembelian steak dan jarum maka akan diambilkan dari dana PKK.

Harapannya,semoga akan makin banyak warga yang berminat untuk datang dalam acara ini,agar supaya warga dapat tahu sedini mungkin penyakit yang dideritanya.Karena untuk yang sudah-sudah jarang sekali warga yang berminat datang ke POSBINDU.(NF JW Sikasur)

Related Posts:

Jw dilatih menulis

Sikasur (suarawargabelik.com)Untuk meningkatkan kinerja para jurnalis warga,sabtu (28/10-17)diadakan kegiatan mentoring reguler di RM Zigan jln. Tekek ds.sikasur,yang di hadiri 15 orang jurnalis warga dari 3 desa di kec. Belik diantaranya 2 desa kuta dan sikasur sebagai desa sasaran program dan 1desa replika yaitu desa bulakan.

Kegiatan mentoring ini diharapkan bisa menambah wawasan dan sebagai sarana untuk belajar bersama dalam menulis berita yg baik dan benar sesuai kaidah 5W1H.

Koordinator jurnalis warga Lukmanul Hakim "mengatakan,sebagai jurnalis warga harus bisa membawa perubahan dlm bentuk tulisan terutama yg menyangkut 3 layanan dasar,kesehatan,pendidikan,dan adminduk.adapun jenis berita ada seremonial dan juga feature,"tambahnya".

Torikoh salah satu JW berharap untuk ke depan kiprah JW di masyarakat tidak hanya membawa perubahan di desa tapi juga membawa perubahan yang mencakup wilayah yang lebih luas lagi.dan utuk JW ada identitas resminya. (Spm).

Related Posts:

Mentoring JW

MENTORING JW DEMI MENINGKATKAN KUALITAS BERITA

Sikasur (suarawargabelik.com)Mentoring Regular Jurnalisme Warga(MRJW)dilaksanakan pada Minggu,28 Oktober 2017 bertempat di Rumah Makan Zigan desa Sikasur kecamatan Belik Kabupaten Pemalang,yang dihadiri oleh tiga desa yang terdiri dari tiga orang dari desa Sikasur,empat orang dari desa Bulakan,lima orang dari desa Kuta dan satu Kordinator.

Lukmanul Hakim(..) selaku Kordinator Jurnalisme Warga (KJW) menuturkan,bahwa dalam mentoring regular kali ini bertujuan untuk memantapkan/memperdalam materi bagi para JW agar dapat meliput berita dengan kualitas yang baik dari segi penulisan maupun kata-kata yang digunakan.

Setiap peliputan berita minimal ada dua narasumber,baik dari orang dalam yang bersangkutan dengan yang diliput maupun orang luar yang mengetahui pokok bahasan/tema yang sedang diliput,jelasnya.

Seorang peserta mentoring sebut saja Nur (32) menjelaskan,"program ini sangat berkualitas dan sangat mendidik,saya seorang ibu rumah tangga (IRT) yang tadinya sama sekali tidak tau tentang meliput apalagi bikin berita,tapi dengan adanya Jurnalisme Warga (JW) ini saya menjadi tau dan sedikit banyak paham akan jalurnya liputan.

Harapannya,semoga ada banyak ibu rumah tangga yang mau dan mampu menjadi Jurnalisme Warga demi menyuarakan nasib rakyat kecil untuk setitik perubahan dan juga mengetuk hati para dermawan agar mau saling membantu.(NF JW Sikasur)

Related Posts:

Pemuda Desa Bulakan Sebar 5.000 Bibit Ikan Di Seluruh Sungai Desa Bulakan

Bulakan, 26/10/2017 Dalam rangka menyambut hari Sumpah Pemuda ke-89, Pemuda Desa Bulakan bersama dengan Komunitas Mancing Mania Desa Bulakan, Mengadakan kegiatan Pelestarian Ekosistem Sungai di Desa Bulakan. Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah  penebaran bibit ikan habitat air tawar deras. Bibit ikan yang di sebar adalah ikan nilam/melem, ikan nila dan ikan ragalan/tambra. Menurut koordinator kegiatan Sigit Pujiono (36th) Kegiatan ini adalah tumbuh dari kesadaran pemuda dan komunitas mancing untuk menjaga ekosistem sungai terutama ekosistem sungai di Desa Bulakan yang merupakan daerah hulu sungai.
“Kegiatan pelestarian ekosistem sungai kali ini adalah penebaran bibit ikan diseluruh sungai di Desa Bulakan, untuk tahap ini adalah 5.000 bibit ikan yang disebar di sungai dan rencananya untuk minggu pertama bulan November akan menebar 10.000 bibit ikan lagi dan akan di sebar di tiap-tiap sumber mata air di Desa Bulakan”. Kata Sigit Pujiono
Pemuda Desa Bulakan berharap dengan adanya penebaran bibit ikan di sungai semua warga Desa Bulakan dapat saling menjaga ekosistem sungai dan tidak membuang sampah di aliran sungai serta tidak menangkap ikan disungai dengan alat setrum, obat atau alat lain yang dapat merusak ekosistem sungai.
Bagai dayung bersambut wargapun sangat antusias mendukung kegiatan tersebut bahkan warga ada yang mulai menanam tumbuhan penahan abrasi dibantaran sungai agar tidak longsor ketika debit air meningkat.
“saya sangat mendukung kegiataan positif pemuda apa lagi ini menjaga sungai, kita ketahui Desa Bulakan terkenal dengan sungai yang jernih airnya jika sampai rusak otomatis warga juga yang rugi sendiri”. Budi (37th) salah satu warga yang antusias.
Dengan demikan jelas penting menjaga kelestarian ekosistem sungai karena tidak sedikit warga yang masih memanfaatkan sungai untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi, cuci dan lain sebagainya. Dan tentunya perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai. Red/Junianto Safi’i

Related Posts:

Pamong

PEREKUTAN       PAMONG DESA SIKASUR,BELIK PEMALANG

Sikasur (Suara Warga Belik.com) - Pendaftaran pamong desa untuk mengisi kekosongan yang selama ini dibuka pada tgl 25-10-2017 dengan panitia pendaftaran yang dibentuk dengan :  Ketua : Wahyudi S.pd.SD (56 th)
Sekretaris : Tono Anggoro (41 th)
Bendahara : Ina Hidayah (48 th)
Seksi Penyaringan : Suwarso S.PD.M.PD (48 th)
Seksi Legistik : Aminudin (43 th)
Dengan rancangan anggaran di sekitar 25 juta rupiah.
Peluang yang dibutuhkan yaitu : Kasi Pemerintahan, Kasi Kesejahteraan, Kaskus Sodong, Kadus Siparuk, yang selama ini belum ada, dengan persyaratan umur minimal 22 th dan maksimal 42 th. Penyampaian formulir yang sudah keluar sampai hari ini 41 lembar. Dari jadwal pengambilan tanggal tanggal 16-24,oktober 2017 diadakan dibalai desa Sikasur. Pendaftaran sudah mulai di buka pada tanggal 25-10 dan sudah mendaftar baru 3 orang.
Tes yang diadakan diantaranya : Tes Kesehatan (menurut RKTL), yang akan diadakan tanggal 20-21 November (tahap penyaringan). Yang dilakukan okeh Dinas Kesehatan Kab. Pemalang.
" kalau dalam tes ternyata peserta teridikasi narkoba berarti tidak lolos dan dinyatakan gugur. " begitu paparan Muninudin (43 th).
Bagi yang lolos tes kesehatan akan dilanjutkan dengan tes wawancara yang akan diadakan oleh tim panitia penerimaan. Selanjutnya tes komputer dan pidato setelah lulus. Akan dilakukan tes tertulis dengan indikator nilai tertinggi yang akan dilakukan dengan waulparan. Didepan para peserta.
Dari peserta pendaftaran Rysky Mundiarti (24 th). Mengatakan dia mendaftar pamong karena ingin memajuksn desa dengan segala pembaharuan begitu paparnya. Lain lagi peserta dari sodong Catur Budi Santoso (24 th),dia ingin meneruskan perjuangan orang tuanya dikarenakan dulu orang tuanya menjadi pamong begitu paparannya. Masyarakat Desa Sikasur berharap semoga penerima pamong desa bisa dilakukan dengan wiuparan,jujur terbaik dalam pemilihannya agar menjadikan desa masa depan. (MUS/BAS)

Related Posts:

Posbindu Penyakit Tidak Menular untuk Masyarakat

MANFAATKAN POSBINDU UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR

(Suarawargabelik.com) Jumat (27/10) pagi balai desa Sikasur mengadakan kegiatan rutin POSBINDU Penyakit Tidak Menular (PTM) untuk masyarakat warga desa Sikasur. Kegiatan ini memang dilakukan satu bulan sekali secara rutin setiap hari Jumat pada minggu ketiga.

Sasaran posbindu adalah kelompok masyarakat sehat, beresiko dan penyandang penyakit tidak menular (PTM) atau orang dewasa berusia 15tahun keatas. Posbindu merupakan peran serta masyarakat dalam upaya mendeteksi secara dini penyakit tidak menular seperti, Diabetes Melitus (DM), hipertensi, hiperkolesterol dan lainnya.

Nur handini (45) selaku bidan desa yang ikut serta dalam kegiatan ini mengatakan "Untuk kegiatan ini memang rutin dilakukan, satu bulan sekali. Di barengi juga dengan senam pagi untuk kebugaran tubuh". Menurut petunjuk teknis pelaksanaan Pobindu PTM, jenis-jenis pemeriksaan dikenai biaya yang berbeda yakni Rp. 20.000 untuk pemeriksaan asam urat, Rp. 25.000 untuk pemeriksaan kolesterol dan Rp.15.000 untuk pemeriksaan gula darah. Harga yang cukup terjangkau dibanding harus menuju ke rumahsakit di pusat kabupaten.

Biaya tersebut digunakan untuk pengadaan alat penunjang seperti test strips. Solehah (52) warga dukuh Siparuk adalah salah satu yang memanfaatkan kegiatan ini, "Malah saya seneng periksanya jadi dekat. Kita jadi tahu sehat atau tidaknya kita dari penyakit tidak menular" tuturnya. Harapan dari pemerintah desa dan bidan desa adalah agar warga secara keseluruhan mau memanfaatkan layanan ini dengan sebaik-baiknya. (Riris JW sikasur)

Related Posts:

Perempuan Harus Berpartisipasi dalam Kegiatan Desa

Sikasur (suarawargabelik.com)- Sebanyak 41 ibu-ibu anggota selapanan dari Desa Kuta dan Desa Sikasur hadir dalam acara Selapanan yang bertempat di Rumah Makan Zigan Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (18/10).

Dalam kesempatan tersebut, Sri Wahyunikmah (51th) selaku kasi Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD) Kecamatan Belik mengatakan, ibu-ibu bisa ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan desa seperti Musyawarah Desa (Musdes).

" Karena perempuan juga memiliki potensi dalam membangun desa yang lebih maju," tambahnya.

Selanjutnya, Ambar Anggoro dari Tim Formasi mengatakan, kegiatan selapanan ini banyak sekali manfaatnya. Salah satunya yaitu ibu-ibu yang tadinya tidak tahu menahu tentang kegiatan desa, sekarang bisa ikut terlibat di dalamnya seperti kegiatan pembuatan RKPDes, menjadi panitia perekrutan perangkat desa, dan lainnya.

"Dalam waktu dekat ini, ibu-ibu kelompok selapanan juga akan dilibatkan dalam sosialisasi pembuatan akte kelahiran," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Isa Agus Amsori (45th) dari Lembaga Pengkajian Pengembangan Sumber Daya Pembangunan (LPPSP), untuk memfasilitasi warga yang belum memiliki akte kelahiran, Tim LPPSP akan  mengadakan program pembuatan adminduk jemput bola.

"Diharapkan ibu-ibu bisa ikut berpartisipasi dalam mensosialisasikan kepada tetangga, kerabat, maupun teman lainnya yang belum memiliki akte kelahiran untuk bisa hadir guna mensukseskan program tersebut," tambahnya.

Kemudian Lukmanul Hakim selaku Kordinator Jurnalis Warga (KJW) Kabupaten Pemalang menambahkan, selain terlibat di dalam kegiatan desa, beberapa ibu-ibu kelompok selapanan juga dilibatkan dalam kegiatan Jurnalis Warga.

" Fungsinya untuk melatih ibu-ibu menulis, serta untuk menginformasikan setiap kegiatan yang ada di Desa, terutama informasi yang sifatnya produktif dan membangun," pungkasnya (Neni/LH)

Related Posts:

MAI Foundation

MAI Foundation dan LAZ BSM Resmikan Budidaya Kepiting Soka Brebes

Brebes  - Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation Indonesia meluncurkan komitmen lembaganya untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat pesisir utara melalui Program Budidaya Kepiting Soka yang bekerja sama dengan CSR Bank Syariah Mandiri dan LAZNAS BSM di Dusun Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, sabtu (21/10/017).

Hadir sejumlah perwakilan yakni Dharmawan P. Hadad selaku Corsec Group Head Bank Syariah Mandiri, Rizki Okto Priansyah sebagai Direktur Utama Laznas Bank Syariah Mandiri, Nardi Winarno selaku Departement Head Corporate Branding & CSR Bank Syariah Mandiri, Rohan Hafas selaku Group Head Corsec Bank Mandiri, Abung Sewaka selaku Wakil Ketua MAI Foundation, Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, dan kelompok penerima program, pengurus karang taruna.

Wakil Ketua MAI Abung Sewaka menjelaskan, inisiasi Program Budidaya Kepiting Soka di pandansari dengan alasan, pertama, jenis komoditas perikanan kepiting bakau (scylla serrata) merupakan salah satu yang potensial untuk dibudidayakan karena bisa dipasarkan hingga ke mancanegara seperti Jepang, Malaysia, Perancis hingga Amerika.

Kedua, masih jarangnya masyarakat Indonesia yang membudidayakan kepiting secara khusus. Padahal jika dikelola dan dikembangkan secara terpadu, budidaya kepiting akan sangat menjanjikan.

Ketiga, potensi pasar yang cukup besar memberi peluang bagi pengembangan budidaya kepiting bakau secara lebih serius dan komersial. Karena prosesnya yang masih mengandalkan tangkapan dari alam, sehingga kesinambungan produksinya sangat ditentukan dengan kemampuan mengembangkan dan menjaga kelestarian hutan bakau atau mangrove.

Abung Sewaka juga mengapresiasi kepercayaan Bank Syariah Mandiri dan LAZNAS BSM untuk menyalurkan dana program CSR-nya dalam memajukan masyarakat di Desa Pandansari, Brebes. Pihaknya mengemban misi yang salah satunya adalah kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR).

Masih menurut Abung, pada bulan Mei 2017 lalu, MAI Foundation melakukan simbolis bantuan ekonomi budidaya kepiting soka kepada Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE dalam acara Pentas Seni dan Budaya di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Bantuan sebesar Rp. 97.285.000,- itu diserahkan kepada Karang Taruna Samudra 02 yang merupakan mitra budidaya untuk segera dialokasikan ke dalam program. Program baru berjalan pada bulan Agustus 2017, jika ditotal bantuan keseluruhan  mencapai Rp. 133.410.000,-

Selanjutnya, Ketua Karang Taruna Kusuma Samudera II Nur Khaliq (27) mengatakan, pihaknya sudah menerima dana yang diberikan dari MAI sejak 2 bulan yang lalu, dan dibelanjakan dalam bentuk bibit, pembelian craft box kepiting dan operasional budidaya,  kurang lebih ada 1000 ekor kepiting di budidaya di lahan yang sudah disiapkan 2 hektar, dan sekarang setiap hari panen minimal 7 kilo. Ada 3 orang yang kerja dan dijual ke jakarta dengan harga Rp 90 ribu per kg yang kelas terbaik.

Selain acara peresmian Program Budidaya Kepiting Soka dan Simbolis Penanaman Pohon Mangrove, acara pun diisi oleh pengobatan gratis dan distribusi air bersih untuk para dhuafa dan 1 unit ambulance untuk operasional kesehatan di wilayah jawa tengah dan Jawa Barat.

Related Posts:

34 KILOMETER DARI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN, BANYAK ANAK TAK MILIKI AKTE

34 KILOMETER DARI PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN, BANYAK ANAK TAK MILIKI AKTE

Sikasur (suarawargabelik.com) Layanan jemput bola Disdukcatpil (Dinas kependudukan dan catatan sipil) Pemalang di desa Sikasur, sabtu 15/10 disambut antusiasme warga. Pukul 7 pagi puluhan warga sudah memadati gedung balaidesa sikasur untuk berbagai keperluan kelengkapan Adminduk. Kesempatan ini tak disia-siakan warga dikarenakan jarak tempuh desa Sikasur menuju pusat pemerintahan di kabupaten cukup jauh.

Antrian yang disediakan panitia pemerintah desa Sikasur yakni, 350 antrian untuk akte Kelahiran, 200 antrian untuk Rekam KTP elektronik, 100 antrian untuk perubahan data Kartu Keluarga dan 100 antrian untuk akte kematian. Yang paling banyak diminta warga adalah antrian untuk pembuatan Akte Kelahiran. Ipah (37) menghampiri petugas antrian dengan menggendong anaknya yang kecil, dan tiga anak lainnya yg sudah usia Sekolah Dasar dan PAUD.

"Saya minta antriannya empat ya mbak, anak saya semua belum punya akte kelahiran, jauh mba kalo ngurus ke kota" paparnya. Kondisi ini tentu tidak hanya dialami Ipah (37), banyak keluarga lain juga berasalan hal yang sama. Jarak tempuh dan biaya transport tentu jadi masalah yang serius bagi masyarakat perdesaan yang umumnya pekerja serabutan atau petani.

Rizky Mundiati (26) selaku petugas nomor antrian memaparkan, bahwa yang datang paling banyak adalah ibu-ibu dan ketika ditanya untuk siapa, hampir semua menjawab anaknya yang rata-rata sudah usia sekolah. "yang minta antrian akte itu banyaknya ibu-ibu, anaknya sudah sekolah, tapi ketika daftar sekolah menggunakan surat kelahiran dari desa. Karna untuk buat akte ke dinas kependudukan dan catatan sipil jauh katanya".

Harapan warga didaerah terpencil seperti Sikasur ini adalah akan terus hadir layanan jemput bola berkala, 6 bulan sekali atau paling lama 1 tahun sekali. Demi terwujudnya administrasi kependudukan yang tertib, juga demi terwujudnya rasa tersentuh layanan dari pemerintah untuk semua masyarakat, tidak hanya yang dekat dengan pusat pemerintahan saja.
(Riris, JW sikasur)r

Related Posts:

Tempe

Sikasur (suara warga belik.com) - Kelompok PKK dari dukuh siparuk sedang mengadakan pertemuan rutin bulanan yang dihadiri oleh puluhan ibu-ibu dari masing-masing RT(Rukun Tetangga). Pertemuan ada di rumah Supriantin(40) dengan diisi tentang pelatihan kemandirian wira-usaha membuat keripik tempe, yang dipandy oleh Asih Sayekti.
  "Ibu-ibu harus bisa mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan disamping untum menambah penghasilan." begitu paparnya.
Dengan pelatihan pembuatan keripik tempe Asih Sayekti berharap agar ibu-ibu tidak hanya sebagai konsumtif tetapi juga harus bisa berproduktif. Anggita Yeni (25) salah satu anggota kelompok merasa senang karena dengan ibu PKK dapat menambah pengalamannya begitu pembuatan keripik tempe diharapkan ibu-ibu didukuh siparuk bisa memanfaatkannya,begitu harapan yg disampaikan oleh ketua PKK dukuh siparuk Sri (45). Dalam penutupan acara tersebut. Proses pembuatannya sangat mudah dan praktis. Pertama, kita membelu tempe yg belum jadi, masih berupa kedelai. Kedua, kita siapkan aci (tepung singkong) lalu dicampur jadi satu kemudian dibungkus pakai plastik es.
Setelah itu, frekmentasikan dalam waktu 40 jam atau 2 hari. Setelah jadi tempe, diiris tipis- tipis kemudian digoreng. Taburi bumbu selagu hangat menurut selera. Biasanya jika ingin dijual, keripik tempe juga bisa dipacking sesuai yg diinginkan. Keripik tempe siap dinikmati.
Harganya sangat murah dan terjangkau, harga 1/4 hanya 10.000. (MUS/BAS)

Related Posts:

Guru TK Bantu suami Jual Telor Asin

KUTA (suarawargabelik.com) – Berprofesi sebagai Guru Raudhatul Athfal (RA) Nurul Huda, Kuta, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Nur Ismiatun (29) juga bersama suami, Supriyono(28) menjalankan usaha produksi telur asin dan beternak telur puyuh.

Seusai pulang mengajar, Ismiatun membantu menyiapkan produk yang siap di jual.Sesekali mengecek telur puyuh yang dihasilkan perharinya. Ia dan suami juga termasuk peternak yang sukses, karena kerajinan dan ke uletannya,dalam mengerjakan pekerjaanya sehari-hari sebagai peternak.

Sebelumnya,pada tahun 2014, pasangan muda ini bekerja sebagai peternak ayam kampung, setelah itu pada tahun 2015, usahanya di tambah lagi yakni sebagai peternak puyuh, bahkan sekarang pasangan muda ini telah memproduksi telur asin sendiri, dari proses mentah ke proses pengasinan sampai ke proses pematangan. 

“ Produk telur asin setelah melalui proses, kemudian di jual ke pasar. Bahkan banyak orang-orang yang memesan atau berdatangan ke rumah untuk membeli telur asin dan telur puyuh dandi jualkan kembali,” tutur Supriyono, Selasa (17/10).

Salah satu karyawan, Suker (43) mengungkapkan, setiap harinya rata-rata memproduksi telur asin dalam jumlah ratusan bahkan lebih sampai seribu butir.

“ Satu harinya bisa mencapai penjualan dengan memproduksi 400 - 500 telur asin dan 900 - 1000 telur puyuh,” ungkapnya

Supriyono sebagai peternak dan produksi telur asin, telah terpilih sebagai salah satu peserta pameran makanan yang mewakili daerah, yang akan di laksanakan di Kecamatan Karang Jambu Kabupaten Purbalingga pada hari Sabtu, (28/10)

 Nur ismiatun (29) sangat bersyukur bisa membantu suami menjalankan roda usahanya. Ia berharap selalu bisa smenyempatkan membantu suami untuk mempersiapkan jualannya.

 " Monggo barang kali mau pesan telur puyuh ataupun telur asin bisa datang saja ke Desa Kuta RT 06 RW 02,” pungkasnya. (HN/LH)

Related Posts:

Selapanan

Sikasur (suarawargabelik.com) Acara selapanan dihadiri dua desa,Sikasur dan Kuta yang mana dua desa ini menjadi pilot projectnya program kompak yang nantinya akan menjadi percontohan desa-desa lain bagaimana cara penyusunan RKPDes dan cara kerjanya pemerintah desa,yang pertemuan ini juga dihadiri oleh Wahyu Nikmah (42 th) Pembina Teknis Pemerintahan Desa (PTPD),Isa Agus Amsori(45 th) Lembaga Pengkajian Pengembangan Sumberdaya Pembangunan(LPPSP) dan dihadiri juga Lukmanul Hakim selaku Kordinator Jurnalisme Warga (KJW) dan beberapa  teman-teman dari kompak bertempat di Rumah Makan Zigan desa Sikasur kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa Tengah (18/10).

Dalam kesempatan ini Wahyu Nikmah (42 th) menuturkan "kaum perempuan pada saat ini tidak boleh tertinggal dari kaum laki-laki yang mana pada jaman yang serba modern saat ini perempuan juga mempunyai hak dalam berbagai organisasi baik yang berunsur keagamaan ataupun kenegaraan"

Perempuan selapanan juga harus siap dan maju terus dalam meliput berita jangan pantang menyerah dengan keadaan harus tetap belajar dan semangat,imbuhnya.

Isa Agus Amsori (45 th) dari LPPSP yang mana beliau menjabat sebagai Distrik Fasilitator (DF) Adminduk menuturkan bahwa,capaian akta kelahiran untuk tahun 2017 ini sudah mencapai 75,50% yang mana rencana pemerintah untuk tahun 2019 harus mencapai 85% ternyata diajukan untuk tahun 2018 harus sudah tercapai,jadi pemerintah Kabupaten Pemalang punya PR 9,50% untuk tahun 2018 harus sudah tercapai".

Capaian untuk akta kelahiran di desa Sikasur sendiri sudah lumayan bagus paling tidak dari sekian ribu data yang belum mempunyai akta,dengan adanya program jemput bola dari pemerintah Kabupaten Pemalang yang dilaksanakan kemarin pada hari minggu 15/10 setidaknya ada 300 pembuat akta kelahiran yang baru dan dari sekian ratus pendaftar 91 pendaftar pertama langsung jadi,imbuhnya.

Kusnaeni (42 th) selaku peserta selapanan mengungkapkan,kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi kaum perempuan agar pola pikirnya bisa lebih maju dalam hal adminduk khususnya.

Harapan dari Lukmanul Hakim selaku Kordinator JW,bagi semua Jurnalis-jurnalis warga ini harus tepat semangat dan terus belajar dalam menulis berita,agar apa yang kita peroleh dalam pelatihan-pelatihan ini tidak sia-sia.(NF JW Sikasur)

Related Posts:

Selain Guru RA, Nur Ismiatun Bantu Suami Beternak

PETERNAK MUDA YANG ULET

  Kuta,(suarawargabelik.com).
Supriyono(28),Nur Ismiatun(29),Adalah pasangan muda suami istri,yang tergolong sebagai peternak yang sukses,karena kerajinan dan ke uletannya,dalam mengerjakan pekerjaanya sehari-hari sebagai peternak.(selasa,17/10/2017).

    Sebelumnya,pada tahun 2014,pasangan muda ini bekerja sbg peternah ayam kampung,setelah itu pd th 2015 usahanya di tambah lg yaitu sbg peternak puyuh,bahkan sekarang pasangan muda ini telah memproduksi telur asin sendiri,dari proses mentah ke proses pengasinan sampai ke proses pematangan,kemudian br di jualbke pasar.bahkan banyak orang2 yg memesan/berdatangan ke rumah untuk membeli kemudia di jualkan kembali (telur puyuh,telur asin).unkap Sukaryo(50).

      Suker(43),sebagai salah satu karyawan/pekerja dlm proses pembuatan telur asin ini,satu harinya bisa mencapai penjualan/memproduksi 400-500 telur asin,,dan 900-1000 telur puyuh.

     Supriyono(28),sebagai peternak dan produksi telur asin,,telah terpilih sbg salah satu mengikuti pameran makanan dari masing" daerah,yg akan di laksanakan di kec:karang jambu kab:purbalingga besok pd hari ,sabtu,28/10/2017.

        Ungkap rasa syukur di ucapkan oleh Nur ismiatun(29),dan sbg pendidik juga di RA Nurul Huda kuta,sbg istri dr supriyono,
"MONGGO BARANG KALI MAU PESEN TELUR PUYUH ATAUPUN TELUR ASIN"
datang saja ke kuta rt.06 rw.02.
       (H.N)

Related Posts:

Sekilas Tentang Lintangantara.id

Lintangantara.id adalah sebuah ruang pengembangan aktivitas saling bicara, tukar cerita melalui media website, yang biasanya dilakukan secara temu sekilas, jumpa sesaat.

Keberadaan website lintangantara.id diharapkan mampu menjadi media yang mampu mendorong setiap diri, untuk senantiasa berbagi kisahan melalui tulisan.

Selain itu, website lintangantara.id, diperuntukkan bagi siapa pun yang berkehendak melatih serta mengolah potensi diri, melalui ekspresi bahasa tulis.

Tujuan lintangantara.id ada sendiri dibentuk, untuk melakukan progres serta aksi-aksi berbahasa dan bersastra yang dirasa kedua aktivitas tersebut, setiap harinya mengalami perkembangan.

Website lintangantara.id, terbuka untuk siapa pun kecuali bagi para pengguna bahasa kebohongan dan kemunafikan. Artinya, lintangantara.id mendorong siapa pun untuk berkarya, dengan bebas dan merdeka.

Semoga keberadaan lintangantara.id mampu menjadi jembatan penyambung ingatan, dan perekat persaudaraan yang berlandaskan keyakinan dan kecintaan terhadap sesama.

Related Posts:

Galang Dana

Pagelaran Musik Jalanan Untuk Menggalang Dana

Kersana  (cbmnews.net) - Penggalangan dana kemanusian untuk Muslim Rohingya, Burma , Onthel Sepuh  Mopo Community dan Smadent Band Kersana, adakan pagelaran musik jalanan. Pagelaran musik dan penggalangan dana dilakukan di depan Kantor Kecamatan Kersana lama , Minggu  (15/10).

Kegiatan penggalangan juga didukung musikus lokal Kersana seperti Bikini Wage, Senk Rasta, Ruag  SKA dan Cah Nom Cikandang juga disiarkan langsung Singosari News Fm Ketanggungan .  Pagelaran musik jalanan yang baru pertama kali tak ayal menarik perhatian pengguna jalan , sehingga tak sungkan untuk beramal.

Ucil Jepri  (40) ketua Onthel Sepuh Mopo Community mengatakan , kegiatan seni amal peduli Rohingya semata-mata bentuk kepedulian kepada penderitaan sesama muslim di dunia. Walau sedikit terlambat namun dia yakin, kegiatan ini mampu memberikan kontribusi untuk Muslim Rohingya.

"Musik adalah media universal yang diterima semua kalangan. Dengan musik kami menggugah kepedulian masyarakat untuk membantu penderitaan sesama," katanya.

Kami perlu menggandeng anak-anak muda untuk berpartisipasi, mereka punya energi, kemampuan  dan semangat. Sehingga kami yang sudah sepuh dapat amunisi untuk bergerak dikegiatan ini.

"Alhamdulilah anak-anak muda semangat menggalang dana dengan hiburan musik. Masyarakat juga merespon kegiatan ini dengan positif, sumbangan yang masuk juga besar," tambahnya.

Pentolan Smadent Band,  Mas Andoy (22) mengungkapkan, kegiatan ini wadah generasi muda Kersana untuk menyalurkan kepedulian. Musik yang masih dianggap hura-hura, namun oleh mereka dijadikan sarana untuk penggalangan dana.

"Musik adalah bahasa universal , bisa diterima semua kalangan. Terbukti masyarakat menyambut dengan baik," katanya.

Acara yang dilaksanakan dari Pukul 07.00 sd 12.00 berhasil menggalang dana 3.150.000.  Dana tersebut akan disalurkan langsung dan bergabung dengan Pondok Pesantren Darul Tauhid , Jakarta.

Tardjani (48) warga Cikandang menyambut gembira kegiatan ini. Dia bersama teman-teman selain menyumbang juga ikut menggalang dana.

"Kegiatan ini sangat unik dan bagus, ada kegiatan gowes sepeda,musik dan penggalangan dana. Masyarakat dapat hiburan , juga punya kesempatan untuk menyumbang ," katanya. (Bas).

Related Posts:

Desa sikasur dan Kuta pylot penyusunan RKP

[16/10 9:34 AM] SB Supatmi Kuta: Belik(suarawargabelik.com)Di gedung aula kecamatan belik (11/10-2017),diadakan presentasi dari 2 desa pilot yaitu kuta dan sikasur,tentang penyusunan RKPdes mulai dari awal hingga akhir.Kegiatan diharapkan mampu memberi contoh bagi desa2 lain yang ada di kec.belik agar dapat menyusun RKPdes sesuai regulasi.Lebih penting lagi kegiatan ini bertujuan untuk memotifasi desa lain untuk dapat sesegera mungkin menyusun RKPdes.

Rifki jaya (dispermades kab.pemalang)mengatakan,RKP harus sudah diserahkan paling lambat akhir september,disampaikan pada acara pelatihan di hotel sentana mulia akhir juli lalu.

Namun sejauh ini baru 2 desa kuta dan sikasur yang selesai.dan tragisnya ada 9 desa di kec.belik yang belum melakukan musdes,apalagi musrenbangdes.

Dalam kesempatan ini sebagai narasumber ada sekdes kuta dan sikasur,serta Ismono dan Nugi dari Kolaborasi masyarakat dan Pelayananan dan Kesejahteraan (KOMPAK),Happy dari TA kemendes kab.pemalang dan Agus dari Forum Masyarakat Sipil(FORMASI).

Dalam kegiatan ini selain untuk mempresentasikan RKPdes juga di bentuk klinik desa.Klinik desa diharapkan mampu menjadi alat untuk saling sharing dan mengkoreksi antar desa.Dalam hal ini Pembina Tekhnis pendamping desa (PTPD) menjadi model baru dalam membantu jalannya desa dan merupakan lngkah yang inovatif.(Spm/AG).

Sekdes kuta mengatakan,bersyukur sekali krena bsa menyelesaikan penyusunan RKP des 2018 sesuai jadwal dan sesuai regulasi yg ada,dngan hrapan ini menjadi sebuah awal yg baik,dam kedepanya akn lbih baik lgi"tambahnya"

Related Posts:

Pelantikan panwas

BREBES - Sebanyak 51 anggota Panitia Pengawas Kecamatan Se-Kabupaten Brebes mengikuti pelantikan dan pembekalan dalam rangka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018 dan pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 di Ballroom Grand Dian Hotel Brebes, Minggu (15/10).

Ketua Panitia Pengawas Kabupaten Brebes Wakro, S.IP menyampaikan selamat atas pelantikan anggota Panwascam Se-Kabupaten Brebes.

Selanjutnya, membacakan sambutan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Tengah bahwa Pengawas harus bisa menjaga netralitas dalam setiap tindakan.

" Bersama Rakyat  Awasi Pemilu, bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu," katanya.

Wakil Bupati Brebes Narjo, SH mewakili Bupati Brebes berpesan, dalam menjalankan tugas tetap mengacu pada supremasi hukum.

" Kita semua sepakat agar pengawas Pemilu selalu bersikap jujur dan adil. Selalu memberikan pengawasan pada setiap tahapan," katanya.

Salah satu anggota Panwas dari Kecamatan Losari Adi Warsadi,S.PdI mengungkapkan, semoga kinerja lebih baik dan Pemilu yang lebih demokratis.

" Harapannya menghasilkan para pemimpin yang lebih baik dan bertanggung jawab untuk memajukan Brebes yang lebih bermartabat dan sejahtera," pungkasnya.

Related Posts:

Ibu Rawat Anaknya yang Difabel

Kisah Perjuangan Ibu untuk Anaknya yang Difabel
KUTA (suarawargabelik.com) – Memang benar bahwa kasih sayang ibu sepanjang masa kepada anaknya. Adalah Sri Subekti (36) warga Desa Kuta Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang dengan sabar merawat anaknya, Aviatul Inayah, usia 14 tahun yang tidak bisa beranjak dari tempat tidurnya.

Inayah pun hanya mampu memakan makanan yang lunak seperti bubur, nasi tim, multivitamin. Ia susah mengunyah makanan yang keras. Setiap hari, ibunya harus mengganti popok pampers 3 sampai 4 kali.

Sri memulai kisahnya, sejak putrinya berusia 2 bulan, sering mengalami kejang-kejang dan pandangannya kosong. Sampai tahun berikutnya, Inayah hanya bisa berbaring saja tanpa beraktifitas.

“ Dengan kondisi putri saya, hanya bisa pasrah, tetap merawatnya dan tidak tega untuk meninggalkan anak saya sendirian di rumah. Sesekali hanya bisa mencari rumput untuk pakan ternak,” ujarnya, Sabtu (30/9).

Suaminya, Mundirin (40), berprofesi sebagai tukang kayu dengan penghasilan pas-pasan membuat keadaan ekonominya seringkali tidak memenuhi untuk kebutuhan sehari-hari.

Sekitar tahun 2015, lanjut Sri, pernah mendapat bantuan dari dinas sosial dari pemerintah, meski hanya sekali. Inayah pun pernah dirujuk ke Rumah Sakit daerah, tetapi tidak ada perubahan.

“ Dua bulan yang lalu Inayah kejang-kejang dan kedua kakinya mengalami patah tulang. Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena keterbatasan biaya,” katanya sambil menyeka air mata.

Semoga ada harapan baik buat kehidupan Inayah dan keluarga untuk ke depannya. Setidaknya ada bantuan untuk meringankan beban keluarganya. (Sptm/Azza)

Related Posts: