Seputih Cinta Semerah Dusta Episode 13 Sabtu 19 Nopember 2020
Seputih Cinta Semerah
Dusta episode 6
Pada episode kali ini di episode 13,
Di adegan sebelumnya, Amanda sangat kaget saat menyaksikan
sendiri bahwa Farel ternyata ikut membantu menutupi kesalahan gisel yang telah
menabrak dirinya saat menjadi tasya. Amanda kecewa berat dan dia bertekad untuk
membalas dendam.
Amanda mengatakan dengan marah dia akan mengakhiri semuanya
dan akan mengaku bahwa dirinya tasya, lalu dia akan menyeret farel dan gisel ke
penjara. Namun rangga mencoba menenangkan amanda untuk bersikap tenang, jangan
buru2.
Kemudian adegan slanjutnya pada episode 13, disaat farel
bingung mengundang ahli IT trbaik, namun tidak ada yang bisa mengatasi virus
spam di laptopnya yang merugikan perusahaan bosnya. Tiba tiba amanda muncul bak
pahlawan bagi farel, ia membawa antivirus yang menyerang laptopnya.
Kemudian, farel mengajak gisel untuk break sebentar dengan hubungan
mereka, kata farel, aku minta kita break agar bisa saling instropeksi.
Sementara itu, Amanda membersihkan wajah rangga dengan
handuk, namun ia mulai ada getar2 cinta ke rangga. Kata amanda, Duh..mikir
apaan sih, jangan mikir yang kaya gituan..
Gimna menurut pendapat teman – teman ? apakah lambat laun amanda
akan mencintai Rangga ? bisa tulis di kolom komentar yah
Demikian kisah seputih cinta semerah dusta
Kita tunggu kelanjutan kisahnya, apakah prediksi admin betul
atau tidak ?
Jangan lupa like n subscribe n tombol lonceng
N juga di antv
Related Posts:
Seputih Cinta Semerah Dusta Episode 10 | Rabu 16 Desember 2020
Seputih Cinta Semerah
Dusta episode 10
Pada episode kali ini di episode 10,
Tapi sebelumnya, di menit menit terakhir adegan pada episod
e ke 9, Amanda mengendarai mobil dan dia teringat saat menjadi tasya, saat
bersama dengan farel. Ia hendak melepas kepergian farel yang katanya mau ke
luar negeri.
Tasya mengungkapkan nanti kangen, namun farel menganggapnya
lebay dan kalau kangen tinggal video call..aku udah dewasa , bukan anak kecil.
Kesetiaan dan pengorbanan aku gak ada artinya..di mata kamu
aq Cuma sampah.
Amanda marah kpda gisel , saat kendarai mobil, dia
mengatakan,Gisel..suatu saat nanti kamu mohon ampun sama aku.sampai mati gak
akan pernah aku ampuni.
Farel menelepon bosnya, adit, ia menjelaskan bahwa tender
dengan pa harso dibatalkan. Lalu adit meminta farel untuk menemuinya, tidak
semudah itu farel meminta maaf begitu saja. Semua gara gara kamu, saya jadi
rugi milyaean, kata adit. Lalu Bersambung
Barulah pada adegan hari ini,episode 10, farel ditampar oleh
neneknya, karena farel menjual rumah ibunya tasya. Anisa itu adalah wanita yang
kamu nikahi anaknya, sampai kapanpun oma akan terus mengingatkan kamu.
Adegan lain, rangga melabrak seseorng yang hendak menjebaknya,
dia menanyakan ke orang tersebut, siapa
yang suruh kamu. Scene slanjutnya, adit marah karena anak buahnya ketahuan oleh
rangga.
Amanda , marah, kamu bakal rasain lebih dari yg aku rasain
sekarang. Lalu rani dan gisel brtemu mencoba membahas cara agar farel jauh dari
amanda dan dekat dengan gisel.
Lalu, ayahnya rani marah besar kepda suami rani yaitu Doni,
ia katakan ia sudah membohongi kita semua.
Jangan2 rani memang sdah tahu lama, namun ia mencoba menutupi kebusukan
suaminya.
Gisel bertemu lagi dengan amanda, ia katakan, kamu cari muka
yah ke Farel.
Amanda mengatakan ke rangga, rangga terserah, kalau kamu
tidak mau bantuin aku gapapa, terserah. Biar aku sendiri pakai tangan aku
sendiri.
Gimna menurut pendapat teman – teman ? apakah kasus ini akan
segera terungkap ? bisa tulis di kolom komentar yah
Demikian kisah seputih cinta semerah dusta
Related Posts:
Seputih Cinta Semerah Dusta episode 4 Kamis 10 Desember 2020
Seputih Cinta Semerah
Dusta episode 4
Pada episode kali ini, Farel mengucapkan terimakasih kepada
amanda yang telah menemaninya makan siang. Kemudian adegan selanjutnya, amanda
bertanya kepada Farel, bagi kamu, arti aku bagi hidup kamu apa ? Amanda telah mendapat tempat spesial di hati
Farel. Sehingga, Farel meminta waktu kepada amanda untuk memutuskan Gisel.
Sementara itu, Gisel mengungkapkan bahagia kepada Farel,
karena sebentar lagi mereka akan menikah. Kata Gisel, setiap hari kita akan
selalu sama – sama dan gak ada orang yang bisa misahin kita.
Gisel tetap waspada, setelah selalu melihat kebersamaan
amanda dengan ferel. Katanya , aku tetap harus waspada karena jelas banget, ada
sesuatu diantara amanda dengan Farel.
Adegan lainnya, Rangga mengatakan kepada Amanda,
bahwa sekarang, saat yang tepat untuk kita menghancurkan hubungan mereka berdua
yaitu farel dan gisel.
Nah..saat Rangga mengatakan itu, ternyata Gisel
menyaksikannya.
Bagaimana kelanjutan kisahnya ? saksikan di antv malam ini
jam 9 malam
Related Posts:
Seputih Cinta Semerah Dusta Episode 3 Rabu 9 Desember 2020
Pada episode ke 3 kali ini, amanda semakin dekat saja dengan
suaminya, yakni Farel. Bahkan farel berdansa dengan amanda, dan amanda
merasakan nyaman dengan farel.
Hal itu yang membuat Rangga untuk mengingatkan Amanda, agar
misinya berjalan lancar, jangan sampai amanda terbongkar sebagai tasya, sebelum
waktunya.
Giselpun semakin benci dengan kehadiran amanda, ia
menyaksikan kedekatan dan kemesraan farel dengan amanda di depan matanya.
Saat makan bersama dengan keluarga Farel, Amanda terjatuh,
entah sengaja atau tidak akibat terkena kaki Gisel. Hal ini justru membuat
keluarga Farel makin simpati dengan Amanda.
Kalau kita lihat, kebencian Gisel kepada amanda, sangat
mirip kebencian Eliza kepada anak pada film bawang putih berkulit merah.
Akankah amanda semakin cinta kepada Farel ?
Adakah getar – getar cemburu rangga, saat menyaksikan farel
bermesraan dengan amanda
Dengan kebencian memuncak Gisel kepada amanda, akankah
terjadi upaya gisel mencelakakan Amanda ? seperti di fil BPBM sebelumnya, saat
eliza mencoba mencelakakan anna.
Saksikan terus kisahnya....
Tentunya akan menarik kalau kita saksikan malam ini di ANTV
Jangan lupa like dan subscribe channel ini dan tekan tombol
loncengnya agar tdak ketinggalan info
Terimakasih
Wassalam
Related Posts:
Seputih Cinta Semerah Dusta Episode 1 Senin 7 Desember 2020
Kisah pada episode pertama adalah flasback, pertama Tasya
yang sudah menjadi amanda dengan penampilan yang menarik diperankan oleh Faradila
Yosi. Memenangkan lelang mobil.
Penampilannya menarik Farel, yang merupakan suaminya
sendiri. Namun, tentunya farel tidak mengetahuinya.
Amanda pun satu mobil dengan farel dan farel mulai tertarik
dengan kecantikan amanda. Sesampai di tempat, Farel ditemui Gisel yang
diperankan Eliza dalam film BPBM.
Berpandangan antara gisel dan amanda.
Selanjutnya, Flasback, ketika amanda masih menjadi Tasya,
dia dikhianati oleh Farel. Karena farel selingkuh dengan Gisel.
Adegan yang menarik adalah saat Tasya melabrak Gisel dan
mengejar Gisel. Saat Gisel terjatuh dari tangga. Tasya langsung men smack down
Gisel. Akhirnya gisel dibawa ambulan.
Tasya akhirnya diamankan oleh Polisi dan diinterogasi di
kantor Polisi. Farel pun menemuinya dan mengatakan sudah beres, tidak perlu
diperpanjang karena hal biasa.
Saat perjalanan, Tasya merasa senang seolah Farel masih
mencintainya karena telah membebaskan dirinya. Namun, Farel marah, untuk gisel
gapapa..coba kalau parah, kamu bisa dituntut.
OK ..demikian sinopsis Sinetron seputih cinta semerah dusta
Jangan lupa like
Terimakasih
Related Posts:
Sinopsis Rhoma Berkelana 1
Film yang diproduksi pada 1978 ini berdurasi 121 menit dan disutradarai Yung Indradjaya dengan jumlah durasi 121 menit. Para pemeran yang terlibat di dalamnya ada Rhoma Irama, Yati Octavia, Rachmat Hidayat, Soekarno M. Noor, Chitra Dewi, Ade Irawan, Mustafa Wirya, Mustapha kamal, Dewi Indrawati, dan Soneta Group.
Awal cerita film ini tentang Subrata yang berambisi agar
anaknya, Rhoma jadi sarjana ekonomi. Sambil mengemban pendidikan, Rhoma gemar
sekali bermain musik. Kendati demikian, Subrata tidak menyukainya dan kerap
kali konflik keduanya karena musik. Pada adegan itu rhoma menyanyi..apakah aku
bersalah bila kucinta seni..
apakah aku berdosa bila aku menyanyi..kalau
tiada salah..kalau tiada dosa,,mengapa aku dicegah
sesudah rhoma menyanyi, amarah bapaknya rhoma, yakni Subrata memuncak
sehingga gitar kesayangan Rhoma dihancurkan.
Ayahnya mengatakan, Rhoma
..untuk terakhir kuperingatkan.. jangan coba aku akan merestui hobbimu itu,
Rhoma menjawab : Tapi saya
masih berharap, bahwa suatu hari, ayah tidak brhati batu seperti sekarang ini. Seketika
ayahnya menampar rhoma dan mengatakan, anak durhaka..kau sudah berani menghina
anakmu.
Rhoma : aku baru sadar,
bahwa ayahku adalah seorang yg egois, seseorang yg mementingkan dirinya
sendiri. Dan yg paling menyedihkan lagi, bahwa ayhku adalah, seorang manusia yg
tidak punya perasaan.
Tidak hanya itu, Rhoma juga
diusir Subrata dari rumah.
Kecewa pada Subrata, Rhoma
berkelana ke Jakarta. Di sana Rhoma mengganti nama menjadi Budi. Sewaktu di
Jakarta, Budi bertemu dengan sekelompok pengamen dan ia bergabung di dalamnya.
Teman pengamen Budi sakit parah, membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya.
Karena ingin temannya
sembuh, Budi nekad menjambret tas seorang perempuan bernama Ani yang tengah
yang disuruh ayahnya mengurus surat-surat rumah. Budi membayar perawatan
temannya yang sakit parah dan mengembalikan surat penting di dalam tas kepada
Ani. Hanya saja, teman Budi tak tertolong.
Ani jatuh empati, begitu
juga orangtuanya sehingga menjadikan Budi sebagai sopir untuk Ani,
sampai-sampai bumbu cinta pun tumbuh. Bagaimana kisah selanjutnya?
Related Posts:
Nagin Episode Senin 7 Desember 2020
Episode sebelumnya, Ahad 6 Desember 2020
Shivanya bermimpi tentang pembunuhan orang tuanya dan berteriak pergi, pergi, pergi ... Rithik bangun mendengar teriakannya dan mencoba menenangkannya. Shivanya menolak dan kemudian bangun melihat Rithik di atasnya. Rithik mengatakan dia berteriak, dirinya mencoba menenangkannya. Rithik bertanya apa yang dia lihat dalam mimpi. Shivanya berkata seseorang menyerangnya. Rithik bercanda bertanya lantas dia menyerangnya sebagai gantinya. Shivanya membantah. Rithik bercanda lagi dan kemudian memintanya untuk tidur.
Suri bergegas ke kamar Ankush dan bersikeras untuk memberikan cincin guru maa. Ankush bertanya lalu mengapa dia membuangnya sebelumnya. Dia berkata membutuhkannya sekarang. Ankush memberinya cincin itu.
Sesha datang menemui Shivanya dan mengatakan dia ingin bukti melawan Suri, dirinya mendapatkannya sekarang lalu Sesha membawanya keluar kamar Ankush dan mengintip dari jendela. Ankush bertanya pada Suri mengapa dia datang sekarang. Suri mengatakan dia meneleponnya dan memberi tahu pembeli nagmani ingin bertemu mereka malam ini. Ankush berkata tidak melakukannya.
Suri menunjukkan nomor ponselnya. Ankush memeriksa ponselnya dan mengatakan seseorang telah menelepon dari ponselnya, tetapi dirinya tidak melakukannya. Suri mengatakan Nagin telah kembali setelah 20 tahun untuk membalas dendam dan dirinya melihatnya hari ini. Ankush mengatakan ingin tahu apa yang harus menjadi langkah selanjutnya. Shivanya memberitahu Sesha bahwa dirinya akan membunuh Suri sekarang.
Shivanya datang ke teras dan melihat makan malam dengan cahaya lilin di bawah kanopi diatur di sana. Rithik juga datang ke sana dan bertanya apakah dia mengatur makan malam romantis ini untuk mereka. Shivanya mengatakan dirinya pikir dia yang mengaturnya.
Tanvi datang dan mengatakan dirinya yang mengaturnya untuk mereka sebagai permintaan maaf. Dia meminta maaf pada Rithik dan memeluknya. Rithik menjadi emosional. Tanvi meneteskan air mata palsu dan mengatakan akan pergi sekarang. Rithik memintanya untuk bergabung dengan mereka. Tanvi berhenti, tapi Angad melihatnya di sana dan mengirim Divya untuk meneleponnya dari sana. Divya membawa Tanvi dari sana.
Rithik memberitahu Shivanya mereka harus menari sekarang. Shivanya berkata hanya tahu bharata natya. Rithik meminta untuk menunjukkan mujra padanya. Shivanya marah. Rithik berkata dia tidak terlihat sexy. Shivanya kemudian menari dengan sensual lalu selendang-nya jatuh. Rithik menggantungkannya kembali dan mengatakan dirinya salah, dia terlihat sexy. Shivanya menjadi malu dan berkata akan turun sekarang lalu pergi.
Pagi harinya, Tanvi membawakan sarapan untuk Rithik dan melayaninya di kantornya. Rithik berkata temannya tidak marah padanya sekarang. Tanvi berkata tidak bisa jauh darinya dan kemudian mengubah kata-katanya. Tanvi bertanya tentang orang tua Shivanya. Rithik mengatakan orang tua Shivanya tidak ada lagi dan dia tinggal sendiri. Tanvi bertanya dimana rumahnya. Rithik memberi tahu alamatnya.
Tanvi mencapai rumah Shivanya dan melihatnya penuh dengan debu. Dia mencari bukti dan menemukan koper yang rusak. Dia menemukan pakaian bayi serta foto bayi Shivanya dan orang tuanya di depan haveli. Dia berpikir mengapa Rithik mengatakan bahwa Shivanya ke haveli hanya setelah menikah, Tanvi berniat mencari tahu rahasia ini.
Shivanya tiba di tempat gym Suri ketika dia sedang sibuk berolahraga. Suri melakukan latihan dada dengan beban dan Shivanya menambahkan lebih banyak beban. Suri menurunkan beban dan berpikir siapa yang menambah beban. Suri kemudian berjalan di atas treadmill. Shivanya meningkatkan kecepatan hingga Suri jatuh.
Suri kemudian pergi ke kamar kecil. Shivanya berubah menjadi ular dan muncul di depannya. Suri panik dan berlari ke ruang sauna. Shivanya meningkatkan suhu uap. Suri semakin takut. Shivanya kemudian mencoba menggigitnya. Suri menunjukkan cincin gurunya dengan sinar yang keluar darinya. Shivanya takut melihatnya dan mundur. Suri keluar dari ruang sauna dan mencium cincinnya. Shivanya keluar dan menyadari bahwa cincin guru maa menyelamatkan Suri.
Sinopsis Naagin ANTV Episode 6 Tayang Minggu 6 Desember 2020
Ankush, Suri, dan Shailesh berpesta di malam hari dengan alkohol. Suri mengatakan akan kembali ke Kanada besok. Shailesh bertanya bagaimana dia bisa pergi begitu cepat. Suri mengatakan kemanapun dirinya akan pergi, tidak akan terjadi apa-apa padanya jika cincin itu bersamanya. Ankush bertanya apa maksudnya. Suri mengatakan kepadanya tentang insiden gym dan mengatakan nagin tidak dapat menyakiti mereka jika mereka memiliki cincin ini. Dia berkata mari kita berpesta dan memesan satu peti penuh wiski.
Sinopsis NAAGIN ANTV Episode 6 Rithik mencari Shivanya di seluruh rumah dan pergi ke dapur. Angad dan Amrita muncul di sana dan mengejeknya bahwa dia bahkan tidak pernah mengintip ke dapur tapi sekarang datang ke sini untuk mencari Shivanya. Rithik dengan gugup berkata dirinya ke dapur untuk minum air. Angad bercanda bahwa orang menjadi bodoh dalam hidup dan lupa menggunakan telepon. Rithik mengangkat telepon dan keluar.
Shivanya tiba di kuil belati dengan tangan terluka. Bhairavnath bertanya apa yang terjadi dengan tangannya. Shivanya berkata telah menyerang musuhnya dengan kekuatan, tapi dia melarikan diri karena cincin guru maa. Sesha bertanya apakah dia melihatnya. Shivanya mengatakan tidak. Bhairavnath mengatakan bahwa cincin itu memiliki berkah Dewa Siwa dan jika dia menyentuhnya, dia akan mati. Bhairavnath membaca mantra dan membersihkan luka Shivanya.
Sesha berkata selagi cincin itu bersama Suri, mereka tidak bisa membunuhnya. Shivanya mengatakan akan mengikutinya sampai nafas terakhirnya dan akan membunuhnya, dirinya akan mendapatkan cincin dari jarinya dengan cara apapun lalu mengatakan dirinya harus kembali ke rumah karena suaminya pasti menunggunya.
Sesha mengatakan hanya karena guruji memberkatinya untuk menjadi sada suhagan, dia belum benar-benar menikah dan Rithik bukan suaminya, dia adalah anak pembunuh orang tuanya. Shivanya mengatakan tahu itu tapi harus pergi. Sesha mengatakan dia tahu apa yang akan terjadi jika dia mencintai manusia. Bhairavnath mengatakan dia tahu, tetapi dia harus pulang saat ini, jika tidak keluarga Rithik akan mencurigainya.
Shivanya tiba di rumah melalui jendela dan berubah menjadi bentuk manusia. Rithik mengatakan bahwa dirinya mengetahui hari ini jika istrinya adalah siluman ular dan datang melalui jendela. Shivanya merasa tegang karena dia mengetahui bahwa dirinya adalah siluman ular.
Related Posts:
Sinopsis Chandra Nandini Senin 7 Desember 2020
Kembali lagi di Sinopsis Chandra Nandini, kali ini yang akan tayang hari Senin 7 Desember 2020.
Setelah episode sebelumnya, Chandra dipanah dan terkena
lengannya, Chandra langsung mengumpulkan semua orang di ruang dewan istana.
Acharya canakya mengecek busur yang digunakan untuk memanah
chandra, setelah di teliti bentuk panahnya. Ia menyimpulkan bahwa Panah ini
diambil dari gudang senjata Maghada.
“ Bawa pengawal Gudang Senjata Kemari !!! “
Lalu datanglah pengawal gudang senjata, dikatakan kepadanya,”
Apa ini ? Jika kalau menjaga gudang senjata, bagaimana panah ini bisa diambil
dari sana.
Pengawal istana menjawab,”Tapi perdana menteri, tadi aku
sedang....,
Sebelum pengawal melanjutkan jawabannya, Chandra langsung
memotong ucapannya dan mengatakan, “ Apa maksudmu !!!
Kau tahu apa akibta kecerobohanmu itu ? Pengawal, tangkap
Dia ! Bawa dia pergi !
Geledah istana ini !!! Aku ingin orang itu ditemukan !
Lalu para pengawalpun mencari pemanah itu..pandugrath yang
mash membawa senjata panah, berpapasan dengan salah satu pengawal, lalu
pandugrat langsung memukul pengawal itu.
Pengawal itu ditusuk dengan busur dan segala perlengkapan
senjata, diletakkan ditangan pengawal itu,seolah pengawal itulah pelakunya.
Selanjutnya, di ruang dewan, chandra mengatakan, mulai saat
ini, pengamanan bindusara akan digandakan, apapun yg terjadi, bindusara tdak
boleh sendirian,
Dia akan selalu dikawal, dan dengan itu kalau ada yang
melanggar aturan ini, hanya ada satu hukuman yakni hukuman MATI”
Demikian sinopsis Senin 7 Desember, jangan lupa untuk
saksikan terus di antv
Related Posts:
Inilah 3 Sosok Dibalik Acara SILET, Iklan dan Dubber Pattrick
HALO SOBAT TRELEPERS...
Kita sering menyaksikan acara – acara di tv, seperti acara
gosip, berita, show maupun film kartun. taukah kamu ? Ada sosok yang berperan
dibalik suksesnya acara tersebut.
Yah..itulah voice over dan juga dubber.
Kalau untuk dubber atau pengisi suara, biasanya dalam film
luar negeri, seperti film india, film kartun dan sebagainya.
Sedangkan VO alias voice over itu untuk iklan, acara
TV, profil usaha, perusahaan, kata-kata
motivasi dan sebagainya.
OK SOB..TRELEP MEDIA AKAN MENGUPAS 3 SOSOK VO DAN DUBBING INDONESIA
TAPI SEBELUMNYA/ BAGI KALIAN YANG BELUM LIKE DAN SUBSCRIBE CHANNEL INI/ SILAHKAN DI SUBSCRIBE/ KARENA SUBSCRIBE ITU GRATIS/ DAN SILAHKAN SHARE/ AGAR INFORMASINYA BERMANFAAT JUGA BUAT ORANG LAIN//
1. ANITHA MARTHA
TAHUKAH ANDA/ SIAPA PENGISI SUARA NARASI DI SILET ? YAH..DIA ADALAH ANITHA MARTHA/ YANG SUDAH MALANG MELINTANG DI DUNIA VOICE OVER/ SEBELUMNYA DIA JUGA PERNAH MENJADI PENYIAR RADIO/ NAMUN SEKARANG SUDAH FOKUS MENJADI VOICE OVER DI BEBERAPA ACARA/ SEPERTI SILET/ BERITA TV/ DSB//
PROFESI VOICE OVER TALENT YANG DIJALANI NONET INI BERMULA SEJAK IA LULUS KULIAH DAN MENJADI SARJANA KOMUNIKASI DI TAHUN 1995. SEBAGAI ‘SARJANA BARU’ PADA UMUMNYA, DENGAN BANYAK CITA-CITA DAN SEMANGAT YANG MASIH MENGGEBU, IA MEMBERANIKAN DIRI MELAMAR PEKERJAAN DAN MEMULAI KARIR MENJADI PENYIAR DI SEBUAH STASIUN RADIO YANG BERLOKASI DI KELAPA GADING JAKARTA UTARA, YANG TERKENAL DENGAN PLAYLIST TEMBANG-TEMBANG LAWAS POPULER DAN SEGMEN PENDENGAR KISARAN USIA DI ATAS 30 TAHUNAN.
IA JALANI HARI-HARI SEBAGAI PENYIAR RADIO DENGAN BERPINDAH-PINDAH DARI SATU STASIUN RADIO KE STASIUN RADION LAIN DI SEKITAR JAKARTA DAN DEPOK SAMPAI TAHUN 2012 UNTUK MENGEMBANGKAN WAWASAN
SELANJUTNYA IA MULAI MENJELAJAH KE BANYAK PH DAN STASIUN TV UNTUK MENGISI SUARA DI BERBAGAI TV PROGAM.
DIANTARANYA INFOTAINMENT B2S DAN GOSHOW YANG TAYANG DI TPI, INFOTAINMENT INVESTIGATIV DI ANTEVE. DAN JUGA INTENS, SILET JERITAN DAN SILET DI RCTI YANG MASIH DILAKONINYA SAMPAI DENGAN SAAT INI.
JUGA PROGRAM-PROGRAM LAIN DI BEBERAPA STASIUN TV YANG PERNAH DI ISI SUARAKAN. SEPERTI BEBERAPA PROGRAM YANG DITAYANGKAN RCTI : MASTER CHEF INDONESIA SEASON 1 SAMPAI 4, DAN IDOL JUNIOR. PROGRAM BERITA SIANG DI GLOBAL TV, PROGRAM RELIGI DI TRANS 7, PROGRAM MESIN WAKTU DI TRANS 7, DAN MASIH BANYAK LAINNYA.
NAH..PINGIN TAHU APA SAJA KEGIATANNYA ? SOBAT TRELEPERS BISA KUNJUNGI CHANNEL YUTUBNYA DAN INSTAGRAMNYA..OK
2. ANTONIUS BIMO KUSUMO
VOICE OVER INI SUDAH MALANG MELINTANG DI DUNIA VO IKLAN/ SUDAH BANYAK SEKALI IKLAN YG MENGGUNAKAN JASA SUARANYA/ RATUSAN ? LEBIH....
SUARANYA YG KHAS MEWARNAI IKLAN SETELAH ACARA DI TV ATAU YUTUB//
ANTONIUS BIMO KUSUMO YUDO (LAHIR DI JAKARTA, 4 JULI 1990; UMUR 30 TAHUN) ADALAH SEORANG SELEBRITI INTERNET, AHLI SULIH SUARA, PENYIAR RADIO, DAN PEMBUAT KONTEN KREATIF DIGITAL ASAL INDONESIA YANG AKTIF DI MEDIA SOSIAL SEPERTI INSTAGRAM, TWITTER, TIKTOK DAN YOUTUBE.
NAH..PINGIN TAHU APA SAJA KEGIATANNYA ? SOBAT TRELEPERS BISA KUNJUNGI CHANNEL YUTUBNYA DAN INSTAGRAMNYA..OK
3. AJI DARMA SUSANTO
SIAPA YANG TIDAK KENAL FILM SPONGEBOB ? DISUKAI SEMUA USIA/ DARI ANAK HINGGA DEWASA..SALAH SATUNYA ADALAH PATTRICK...TAHUKAH KAMU SIAPA PENGISI SUARA PATTRICK...?
DARMAWAN SUSANTO ATAU DIKENAL SEBAGAI AJI[1] (LAHIR DI YOGYAKARTA, 29 AGUSTUS) ADALAH SEORANG PENGISI SUARA INDONESIA. IA DIKENAL SEBAGAI PENGISI SUARA DALAM BAHASA INDONESIA KARAKTER PATRICK DI SERIAL SPONGEBOB SQUAREPANTS MULAI MUSIM 1 HINGGA PERTENGAHAN MUSIM 8 YANG TAYANG DI GTV.[1][2]
SETELAH DELAPAN MUSIM MENGISI SUARA PATRICK, IA DIGANTIKAN OLEH ARYA SAMAJI, PENGISI SUARA PATRICK PADA TIGA MUSIM PERTAMA SAAT SERIAL INI TAYANG DI LATIVI (KINI TVONE). IA PUN KINI BERFOKUS MENGISI SUARA KARAKTER SOPO DALAM SERIAL ANIMASI ADIT SOPO JARWO. PERJALANAN AJI MENGISI SUARA KARAKTER DALAM SERIAL TELEVISI DAN KARTUN TEREKAM DALAM SALURAN YOUTUBE MILIKNYA.
TEMAN TEMAN TRELEPERS BISA LIHAT DI CHANNEL YUTUBNYA..AJI DARMA SUSANTO...
OK SOBAT TRELEPERS..DEMIKIAN 3 VO DAN DUBBER YANG MAKIN EKSIS...
DEMIKIAN..SEMOGA BISA BERMANFAAT..
SALAM SUKSES
Related Posts:
Inilah Pengakuan Pelaku Video Hayya Alal Jihad
![]() |
sumber : tribunnews |
Netizen gempar dengan adanya video penggantian kalimat hayya alassholah menjadi hayya alal jihad. Meskipun pelafalan itu seperti terlihat di video, di rumah orang atau di halaman rumah, bukan di Masjid. Namun video tersebut menimbulkan keresahan di masyarakat.
Masyarakat yang hanya ikut - ikutan saja, lalu buat video serupa, hanya bermodalkan semangat yang tidak didasari oleh Ilmu. Seperti dilansir oleh media tribunnews, Diduga, adegan dalam video tersebut dilakukan oleh sekelompok orang di wilayah Majalengka, Jawa Barat.
Kini, setelah videonya bermasalah dan menjadi viral, pelaku azan 'hayya alal jihad' menyatakan permintaan maaf dan mengaku khilaf.
Pelaku tersebut berjumlah tujuh orang yang merupakan warga Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.
Tak sedikit dari masyarakat yang menanyakan maksud video tersebut dibuat.
Dikutip dari Tribun Cirebon, pelaku sudah meminta maaf baik secara lisan dan tulisan.
Mereka membuat surat pernyataan. Ketujuh orang itu membubuhkan tanda tangan di atas materia 6 ribu dan disaksikan PLT Desa Sadasari Abdul Miskad serta saksi-saksi lainnya.
Surat permintaan maaf itu ditujukan kepada warga Desa Sadasari, pemerintah, dan umat Islam.
Related Posts:
SINOPSIS CHANDRA NANDINI EPISODE 58 PART 2
Chandra pun berenang ke seberang danau untuk mengejar Nandini tapi Nandini sudah menghilang. Chandra melihat jejak kakinya dan mengikutinya sementara Nandini bersembunyi di balik batu dan meloloskan diri saat Chandra tidak melihatnya.
Dharma menangis dan berlari. Kartikay mengejarnya dan menarik tangannya
lalu mengatakan kalau Bindusara harus meminta maaf padanya karena meski dia
seorang pangeran dia tidak bisa memperlakukan gadis seperti ini. Dharma
menjawab tidak perlu untuk itu karena Bindusara tidak akan mau mengerti. Dharma
menambahkan kalau keberadaannya hanya untuk membantu rakyat Champa dan setelah
Bindusara menikah dirinya akan segera pergi . Kartikay lalu melihat bekas
gigitan kalajengking di tangan Dharma dan membebatnya dengan kainnya. Ellis pun
melihat mereka berdua dan menjadi emosi lalu meremas gelas di tangannya hingga
tangannya berdarah.
Nandini masuk ke dalam istana. Chandra memperhatikan dari kejauhan dan
berpikirbmengapa Nandini tidak mau berhenti dan jika dia di istana mengapa dia
menjauhinya lalu Chandra mengejar masuk dan bertanya pada prajurit mengenai
Nandini Prajurit menjawab tidak melihatnya. Chandra memarahi mereka lalu
berjalan masuk sambil berteriak memanggil Nandini. Prajurit pun berkata kalau
Kalau mereka sudah tidak waras karena cintanya. Chandra masuk ke dalam istana
dan mencari2 Nandini. Nandini sendiri sudah berhanti baju dan menyembunyikan
bajunya yang tadi. Dharma masuk sambil menangis dan Nandini bertanya. Chandra
yang merasa bahagia terus mencari Nandini dan berkata kalau Nandini pasti pergi
menemui Bindusara. Nandini meminta Dharma berhenti menangis lalu bergerak
mencari air untuk Dharma. Chandra berjalan di koridor dan Nandini juga berjalan
di sisi yang berlawanan. Chandra menabrak Nandini. Selendang Nandini terjatuh dan
Nandini ketakutan lalu dengan cepat mengambil selendang untuk menutupi
wajahnya. Chandra pun meminta maaf dan mengatakan, “ aku minta maaf karena
terlalu bahagia melihat Nandini..aku sudah mencari2nya selama bertahun2 dan
sekarang aku akan pergi untuk menemuinya ”.
Di kamar, Bindusara tengah melamun dan teringat Dharma. Lalu Bindusara
mendengar suara langkah kaki dan berkata agar meninggalkannya sendiri. Chandra
bersuara dan Bindusara menyambutnya. Chandra lalu berkata, “ dia ada
disini..kau membuat kamarmu gelap jadi bagaimana dia bisa melihatku.. biarkan
aku menghidupkan lilin..” Chandra pun menghidupkan lilin di kamar Bindusara.
Bindusara bertanya siapa yangbdia maksud dan Chandra menjawab “ibumu”.
Bindusara menjawab kalau Helena bersama Justin. Chandra pun menjawab kalau
Nandini yang dimaksudnya. Bindusara pun mengepalkan tangannya dan mengatakan
kalau Nandini sudah tiada dan tidak akan pernah kembali. Chandra menyahuti
kalau Nandini masih hidup dan sudah dilihatnya hari ini lalu Chandra memanggil
pelayan menyuruhnya mengumpulkan semua wanita di istana ke aula.
Nandini berlari masuk ke dalam kamar dengan ketakutan dan Dharma bertanya
mengalami ketakutan dan dimana air yang diambilnya. Nandini mengatakan kalau
Raja Chandra melihat wajahnya. Pelayan datang dan mengatakan agar Prabha
berkumpul di aula.
Chandra memeriksa semua wanita yang berkumpul di aula dengan membuka
penutup wajah mereka satu persatu. Chandra menghentikannya dan berkata kalau
yang dilakukannya tidak sopan tapi Chandra menjawab kalau ibunya sudah kembali
dan akan ditemukannya lalu Chandra tetap melanjutkan aksinya. Nandini sendiri
menjadi cemas. Saat Chandra hendak membuka penutup wajah Nandini tiba2 Chanakya
datang dan menegurnya karena membuka penutup wajah mereka tanpa ijin. Dadima
juga meminta Chandra menghormati mereka. Chandra duduk dengan sedih. Chanakya
membubarkan yang lain.
Chandra lalu berbicara pada Chanakya kalau dirinya benar2 melihat Nandini.
Helena menimpali, “ baiklah..kita mempercayaimu melihat Nandini tapi jika dia
ada disini mengapa dia tidak muncul di hadapan kita..dia mencintai Bindusara
tapi dia bahkan tidak pergi untuk melihatnya..nenek..apakah Nandini
menemuinya?? Lihat Chandra..semua tamu akan mempertanyakan Rajanya ”. Dadima
meminta Helena untuk tidak berbicara seperti itu pada Chandra. Helena meminta
Chandra menerima kepergian Nandini. Chandra berteriak kalau Nandini masih
hidup. Chanakya menenangkan Chandra dan berkata kalau dirinya mempercayainya.
Chandra kemudian beranjak pergi. Dadima berbicara pada Chanakya kalau dirinya
tidak bisa melihat Chandra seperti itu karena meski Nandini sudah pergi selama
10 tahun tapi Chandra tidak pernah bisa menerimanya. Chanakya mengatakan kalau
dirinya sudah menghentikan Chandra dari cintanya tapi sekarang cinta itu
merusak kehidupan Chandra dan membuatnya terluka. Chanakya lalu beranjak pergi.
Nandini berdiri menatap lukisan wajah Nandini. Dharma menghampiri Nandini dan
bertanya. Nandini berkata bahwa hari ini Chandra merasa dirinya adalah istrinya
dan Chandra terlihat tidak berdaya, Nandini merasa ingin menemui Chandra dan
berkata kalau dirinya adalah istrinya untuk membantu ketidakberdayaan Chandra.
Dharma menjawab, “ bu..aku hanya memilikimu saja ibuku meninggal saat
melahirkanku dan sekarang aku tidak mau kehilanganmu..aku menemukan sosok ibu
dalam dirimu “. Lalu Dharma membawanya kembali ke kamar. Chandra sendiri tengah
memandangi lukisan Nandini di kamarnya.
Chanakya menemui Chandra di kamarnya dan memberinya minum agar lebih baik
dan kemudian beranjak pergi. Chandra dengan tatapan kosong kembali mengingat
kenangannya bersama Nandini.
Helena menenangkan
Bindusara dan berkata kalau dia akan segera menjadi raja dan semua akan
menjadi seperti yang diinginkannya.
Charumitra tengah mengobrol dengan Chitralekha dan Ellis mengenai kecantikan
Nandini, Chitralekha bertanya pada Ellis apakah dia pernah melihat Nandini.
Ellis menjawab kalau dirinya melihat Nandini saat masih kecil tapi yang
diingaynya hanya lah tentang Nandini yang sudah melenyapkan ibu Bindusara.
Charumitra pun berkata dirinya akan membenci Nandini karena Bindusara juga
membencinya. Sementara Justin tengah bersama Bhadraketu dan Kartikay. Mereka
juga membicarakan Chandra Nandini. Paginya Dharma tengah menghias kuku kaki
Charumitra. Charumitra memarahinya lagi karena sudah merusak ritualnya semalam.
Dharma mencoba menjelaskan kalau dirinya berusaha menyelamatkannya dari seekor
kalajengking. Charumitra lalu pura2 kasihan melihat luka di tangan Dharma dan
membelai tangannya tapi kemudian dia menekan luka tersebut sambil berteriak
marah karena semalam dia tidak mengalihkan pandangannya hingga membuat
Bindusara melihat Dharma lebih dulu daripada dirinya. Dharma pun menangis
kesakitan dan mencoba melepaskan diri lalu mengatakan agar membiarkannya pergi.
Charumitra menyahut agar dia menyelesaikan tugas nya dulu.
Bindusara masuk ke kamar Charumitra. Pelayan dan Dharma beranjak pergi tapi
Charumitra melarang Dharma pergi. Bindusara mendekati Charumitra dan memeluknya
lalu mengatakan bahwa mereka membutuhkan privasi. Bindusara mengatakan hal
tersebut untuk menyindir Dharma yang masih saja berdiam diri di kamar
Charumitra. Dharma menyahut agar Bindusara mengajari calon istrinya yang
memalukan yang melarangnya pergi. Dharma pun beranjak pergi. Charumitra tertawa
lalu berbicara dengan Bindusara untuk tidak membiarkan Dharma pergi Setelah
pernikahan mereka karena Dharma akan menjadi hiburan untuknya lalu Charumitra
memeluknya lagi. Bindusara hanya menatap kepergian Dharma melalui jendela.
Nandini berjalan di koridor dan berpapasan dengan Dadima. Dadima
menghentikannya dan memberikan gelasnya lalu berbicara dengannya sambil
menggenggam tangannya. Dadima menyuruh Nandini memberikan air itu pada Chandra.
Nandini hanya mengangguk dan berjalan pergi seraya berpikir mengapa merasa
tidak asing dengan sentuhan tangan Dadima tadi.
Apama dan Helena melihat Justin yang tengah bercermin di baki air lalu
bertanya apa yang dilakukannya. Justin mengatakan kalau dirinya berlatih untuk
melihat bayangan wajah calon istrinya. Apama dan Helena berbicara dengannya.
Justin kembali berbicara meminta Helena menikahkannya tahun depan dan
menyuruhnya berbicara dengan beberapa putri kerajaan yang hadir di istana.
Helena punn menamparnya. Apama bertanya. Helena dengan amarah mengatakan
kalau Justin tidak pernah bisa melakukan apapun dan sekarang meminta untuk
menikah. Helena juga berkata kalau sekarang Chandra juga mengkhayal sudah
melihat Nandini di istana. Justin
berkata kalau dirinya juga melihat Nandini. Helena emosi dan berteriak pada
Justin. Apama pun menyuruh Justin pergi. Apama lalu
berbicara pada Helena kalau Chandra sudah tidak waras dan hanya Nandini
yang menjadi jawabannya. Jika Nandini tidak kembali maka semua ini tidak akan
pernah hilang.
Nandini masuk kamar Chandra dan sketsa masa lalunya kembali terbayang. Nandini
melangkah perlahan2 dan melihat Chandra tengah tertidur. Lalu Nandini melihat
lukisannya bersama Dhurdhara dan Nandini membelainya. Nandini kembali teringat
sketsa masa lalunya. Nandini lalu berkata kalau lukisan itu menggambarkan
begitu banyak cinta dan itu membuat Nandini bertanya2 mengapa Nandini
melenyapkan Dhurdhara. Nandini melihat buku2 di meja dan memeriksanya. Sketsa
dirinya kembali terbayang dan Nandini merasa tidak asing dengan buku2 tersebut.
Nandini lalu melihat pakaian, perhiasan dan gelang kaki yang membuat memori
ingatannya semakin kuat tapi tiba2 terdengar Chandra mengigau memanggil
Nandini. Nandini berpikir kalau Chandra mengatakan yang sebenarnya mengenai
Nandini yang berada dalam istana karena Chandra tidak melihat kehadirannya didalam
kamarnyabyapi tetap mengungsi memanggil nama Nandini. Nandini mendekat ke
Chandra dan meletakkan gelasnya di meja tapi ketika hendak pergi angin
menerbangkan selendangnya dan tangan Chandra menarik tangannya. Nandini pun
terkejut dan merasakan getaran tangan Chandra. Chandra membuka matanya dan
melihat Nandini dengan samae lalu berkata, “ Nandini tolong jangan tinggalkan
aku..aku tau kau akan kembali..cintaku yang menang karena kau kembali sekarang
”. Chandra menarik Nandini agar mendekat. Memori ingatan Nandini semakin kuat,
dia menatap Chandra dan meletakkan tangannya di wajah Chandra lalu membelainya.
Nandini pun merasa cemas dengan keadaan Chandra.
Related Posts:
Nur Nadlifah Sosialisasikan Pentingnya Penanaman Nilai 4 Pilar Kebangsaan
![]() |
Hj. Nur Nadlifah,S.Ag, MM saat memberikan sosialisasi di Aula SMK Al Amiriyah Tegal, Kamis (3/12/2020 ) |
TEGAL - Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKB Dapil IX Nur Nadlifah sangat penting bagi anak-anak muda untuk memahami nilai-nilai dari 4 pilar kebangsaan baik Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Hal tersebut disampaikannya dalam Sosialisasi Pancasila, NKRI, UUD NRI Tahun 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya menyampaikan kepada generasi muda untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan ini untuk diamalkan bukan hanya sekedar dihafalkan," ujar Nadlifah di Aula SMK Al Amiriyah Tegal pada Kamis, 03/12/2020.
Nadlifah melanjutkan, sebagai generasi muda tetap berjuang dengan nilai-nilai Pancasila dalam membesarkan negara ini.
"Bangsa ini membutuhkan generasi unggul yang akan melanjutkan beberapa perjuangan Pahlawan Indonesia dalam menanamkan nilai-nilai kesatuan dan keutuhan dalam berbangsa dan bertanah air. Maka dari itu, nilai-nilai Pancasila harus menjadi pijakan dalam setiap perjuangan," lanjutnya.
Selain Nadlifah, hadir juga Kepala Sekolah SMK Al Amiriyah Amirul Mu'minin dalam acara tersebut. Pada kesempatan itu, Amir menyampaikan bahwa siswa siswi SMK Al Amiriyah selalu menjadi garda terdepan yang akan memegang teguh 4 pilar kebangsaan.
"Bagi Kepala Sekolah, 4 pilar kebangsaan merupakan keharusan yang selalu diterapkan dikehidupan sebagai identitas bangsa ini," ungkapnya.
( Tim Media Bu Nad )
Related Posts:
INNALILLAHI !!! Ketua Umum PBNU K.H. Aqil Siradj Positif Covid-19
Breaking News !!! Informasi Terkini, Bahwa K.H. Aqil Siradj Positif Covid pada hari Sabtu 28 Nopember 2020 dan dirawat di sebuah Rumah Sakit di Jakarta.
Related Posts:
Nur Nadlifah : Generasi Muda Harus Pahami Nilai - nilai Pancasila
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Refleksi 53 Tahun KOPRI Membangun Negeri dan Sosialisasi Pancasila, NKRI, UUD RI tahun 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Saya mengajak sahabat-sahabat PMII Tegal untuk merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan ini," ujar Nadlifah di Pring Cendani, Tegal pada Kamis, 26/11/2020.
Nadlifah melanjutkan, pada momentum refleksi hari lahirnya KOPRI (Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri) yang ke-53, kader-kader PMII tetap berjuang dengan nilai-nilai Pancasila dalam membesarkan PMII dan Indonesia.
"Bangsa ini butuh generasi hebat seperti kalian. Maka dari itu, nilai-nilai Pancasila harus menjadi pijakan dalam setiap perjuangan," lanjutnya.
Selain Nadlifah, hadir juga Bendahara KOPRI PB PMII Luluk Fadilah dalam acara tersebut. Pada kesempatan itu, Luluk menyampaikan bahwa KOPRI PMII akan selalu menjadi generasi yang memegang teguh 4 pilar kebangsaan.
"Bagi KOPRI PMII, 4 pilar kebangsaan adalah keharusan yang selalu ada dalam setiap denyut perjuangan," ungkapnya.
Related Posts:
BUMDes Rengaspendawa Gandeng BPJS Ketenagakerjaan
BREBES - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pandawa Jaya Desa Rengaspendawa Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes melakukan kerjasama dengan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan. Kerjasama ini merupakan langkah awal dalam rangka melindungi semua karyawan dengan memberikan jaminan keselamatan dalam bekerja.
" Alhamdulillah telat terbit kartu BPJS Ketenagakerjaan bagi karyawan BUMDes, dengan begitu mereka bisa bekerja dengan nyaman dan aman dengan terlindungi jaminan keselamatan" kata Eko Dardirjo, Kamis (19/11).
Eko Dardirjo salah satu pengurus BUMDes Pandawa Jaya menuturkan, pihaknya telah mengusahakan sebaik mungkin dan tahap demi tahap penataan keselamatan kerja bisa di lakukan, dari mulai pengurus BUMDes, petugas kebersihan dan juga petugas pasar.
" Jaminan keselamatan kerja yang kita ajukan ada dua yakni jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian", jelas dia.
Menurutnya, lanjut Eko, di tahun 2021 akan ada unit baru yang akan ada di BUMDes Pandawa Jaya sehingga dengan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan jaminan keselamatan kerja bisa dipenuhi.
" Baru ada 3 unit yang sudah jalan, dari Unit Pasar, Unit Sampah dab Unit Rumah Pangan, tentu tahun depan ada Unit Agrowisata, dan Unit Informasi Telekomunikasi serta Unit Food Court BUMDes," tambahnya.
Sementara itu, Sumardi, Kepala Desa Rengaspendawa mengapresiasi adanya BUMDes Pandawa Jaya yang melakukan kerjasama untuk perlindungan kerja.
" Kami bangga, pengelolaan BUMDes sekarang ini sudah mulai memperhatikan karyawan yang kerja di BUMDes, setelah nanti ada unit baru lagi karyawan yang bekerja di BUMDes akan diikutsertakan ke BPJS Ketenagakerjaan tentunya,".
Dukungan yang diberikan Pemdes direalisasikan oleh BUMDes dengan baik, penyerapan tenaga kerja lokal yang diberdayakan melalui BUMDes juga dijalankan sehingga kedepannya BUMDes akan banyak membuka pekerjaan baru bagi warga sekitar.
" Ini bukti BUMDes bisa jalan, dan kami harapkan akan semakin banyak lagi tenaga lokal yang di serap dengan penambahan unit baru nanti, dan tetap semangat dalam menjalankan setiap pekerjaan," ungkapnya. ( Raeko )
Related Posts:
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ADAPTASI TUMBUHAN TERHADAP LINGKUNGANNYA
UPAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ADAPTASI TUMBUHAN TERHADAP LINGKUNGANNYA
MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VI
SDN MALAHAYU 05
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas PPG
Dalam Jabatan Angkatan 2
Disusun
Oleh :
DEDE
AISAH,S.Pd
No. Peserta : 2005720201
PENDIDIKAN
PROFESI GURU DALAM JABATAN
UNIVERSITAS
NEGER JAKARTA
TAHUN 2020
PENGESAHAN
1. |
Judul Penelitian |
: |
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Adaptasi Tumbuhan Terhadap
Lingkungannya Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas VI SDN Malahayu 05. |
2. |
Bidang Ilmu |
: |
Ilmu Pengetahuan Alam |
3. |
Jenis Penelitian |
: |
Penelitian Tindakan Kelas |
4. |
Identitas Penulis |
: |
Nama
: DEDE ASAH,S.Pd. Unit Kerja : SDN Malahayu 05 Alamat
: Desa Ciduwet RT 02 / RW 03 |
5. |
Lokasi Penelitian |
: |
SDN Malahayu 05 |
6. |
Waktu Penelitian |
: |
19 Oktober 2020 – 14 November 2020 |
7. |
Subjek Penelitian |
: |
Kompetensi Guru SDN Malahayu 05 |
8. |
Disahkan Oleh |
: |
Kepala Sekolah |
9. |
Tanggal Pengesahan |
: |
16 November 2020 |
Perpustakaan
ANDI HIDAYAT,S.Pd
|
|
Malahayu, 16 November 2020 Penulis,
DEDE AISAH,S.Pd NIP 198508222019032005 |
Mengesahkan :
Kepala SDN Malahayu 05
TARSUDI,S.Pd.SD
NIP 196409011986081001
SURAT PERNYATAAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama |
: |
DEDE
AISAH,S.Pd. |
Jabatan |
:
|
Guru Kelas
Ahli Pertama |
Tempat,
Tanggal Lahir |
: |
Brebes, 22 Agustus
1985 |
Jenis
Kelamin |
: |
Perempuan |
Judul
Penelitian |
:
|
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Adaptasi Tumbuhan Terhadap
Lingkungannya Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas VI SDN Malahayu 05. |
Menerangkan bahwa naskah tersebut hasil karya sendiri dan belum pernah
ditulis pihak lain.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Menyetujui, Kepala SDN Malahayu 05
TARSUDI,S.Pd.SD. NIP 196409011986081001
|
|
Malahayu, 16 November 2020
Penulis,
DEDE AISAH,S.Pd NIP 198508222019032005 |
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya, proposal penelitian tindakan kelas dalam rangka untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Guru Profesional yang dibuktikan
dengan SERDIK Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Adaptasi Tumbuhan
Terhadap Lingkungannya Melalui Metode Discovery Learning Siswa Kelas VI SDN
Malahayu 05 ” dapat tersusun
sesuai dengan harapan.
Proposal Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diselesaikan
tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:
1.
Yustia Suntari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing PPG Kelas 3
Kelompok A yang telah banyak memberikan semangat, motivasi dan bimbingan demi
tercapainya penyelesaian Penelitin Tindakan Kelas.
2. Efarini
Ambarwati,M.Pd. selaku Guru Pamong PPG
Kelas 3 kelompok A, beserta dosen
yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama proses penyusunan Proposal
PTK sampai dengan selesainya PTK.
3. Tarsudi,S.Pd.SD.
Selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan ijin
pelaksanaan PTK di SDN Malahayu 05.
4.
Sawa, S.Pd selaku Teman sejawat yang senantiasa memberikan pendampingan
dan masukan sebagai perbaikan langkah berikutnya sehingga dapat terselesaikan laporan PTK ini.
5. Rekan – rekan guru SDN Malahayu
05, yang selalu
memberikan dorongan dan motivasi terhadap saya sehingga laporan PTK ini dapat saya selesaikan.
6.
Rekan – Rekan Kelas 3 kelompok A yang senantiasa saling suport dan saling
shering dalam setiap tahapan PTK.
7.
Kelompok
Ngakak Nusantara yang selalu memberikan masukan, suport, dan motivasi kepada
saya sehingga dapat terselesaikannya laporan PTK ini.
8.
Semua pihak yang telah membantu
secara langsung dan tidak langsung
selama penyusunan laporan PTK.
Akhirnya, semoga segala bantuan
yang telah diberikan
semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan laporan
Penelitian Tindakan Kelas ini semoga bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkannya.
Brebes,
16 November 2020 Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
................................................................................. |
i |
|
LEMBAR PENGESAHAN
...................................................................... |
ii |
|
LEMBAR
TABEL ………………………………………………………. |
iii |
|
KATA PENGANTAR
.............................................................................. |
iv |
|
DAFTAR ISI
............................................................................................. |
vi |
|
DAFTAR
TABEL………………………………………………………... |
vii |
|
DAFTAR
GRAFIK ……………………………………………………… |
viii |
|
DAFTAR
GAMBAR ……………………………………………………. |
ix |
|
DAFTAR
BAGAN …………………………………………………….. |
x |
|
DAFTAR
LAMPIRAN …………………………………………………. |
xi |
|
ABSTRAK
………………………………………………………………. |
xi |
|
BAB I |
PENDAHULUAN
................................................................... |
1 |
A. |
Latar
Belakang Masalah .......................................................... |
1 |
B. |
Identifikasi
Masalah ................................................................. |
3 |
C. |
Pembahasan
Masalah ............................................................... |
4 |
D. |
Perumusan
Masalah ................................................................. |
4 |
E. |
Tujuan
Penelitian
..................................................................... |
5 |
F. |
Manfaat
Perbaikan ................................................................... |
6 |
BAB II |
TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
................................ |
8 |
A. |
Landasan
Teoretis .................................................................... |
8 |
B. |
Penelitian
yang Relevan ........................................................... |
25 |
C. |
Kerangka
Berpikir Penelitian ................................................... |
27 |
D. |
Hipotesis
Penelitian Tindakan ................................................. |
28 |
BAB III |
METODOLOGI
PENELITIAN .............................................. |
29 |
A. |
Tujuan
Penelitian ..................................................................... |
29 |
B. |
Setting
Penelitian
..................................................................... |
29 |
C. |
Subyek
Penelitian ..................................................................... |
32 |
D. |
Sumber
Data
............................................................................ |
32 |
E. |
Teknik dan Alat
Pengumpulan Data ........................................ |
32 |
F. |
Validasi
Data ………………………………………………… |
33 |
G. |
Analisis
Data ………………………………………………… |
34 |
H. |
Indikator
Kinerja dan Keberhasilan ...……………………….. |
36 |
I. |
Prosedur
Penilaian …………………………………………... |
38 |
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….. |
48 |
|
A. |
Deskripsi
Kondisi Awal …………………………………….. |
48 |
B. |
Deskripsi
Tiap Siklus ………………………………………... |
50 |
C. |
Pembahasan
………………………………………………….. |
104 |
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………… |
107 |
|
A. |
Simpulan
…………………………………………………….. |
107 |
B |
Saran
dan tindak lanjut ………………………………………. |
108 |
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………… |
109 |
|
LAMPIRAN
– LAMPIRAN |
|
DAFTAR TABEL
Tabel |
1.1 |
Perolehan nilai
siswa sebelum dilakukan perbaikan …. |
2 |
Tabel |
3.1 |
Rencana Kegiatan PTK
( RTL ) ……………………….. |
30 |
Tabel |
3.2 |
Perolehan nilai
siswa sebelum dilakukan perbaikan …. |
39 |
Tabel |
4.1 |
Analisis hasil
evaluasi mata pelajaran IPA sebelum siklus ……………………………………………………... |
49 |
Tabel |
4.2 |
Hasil temuan dan rencana perbaikan keterampilan social peserta didik
melalui model pembelajaran discovery learning pada siklus I ………………………... |
61 |
Tabel |
4.3 |
Hasil temuan dan rencana perbaikan keterampilan social peserta didik
melalui model pembelajaran discovery learning pada siklus II ………………………. |
72 |
Tabel |
4.4 |
Lembar pengamatan
aktivitas pembelajaran Siklus I ... |
74 |
Tabel |
4.5 |
Lembar pengamatan
aktivitas pembelajaran Siklus II.. |
76 |
Tabel |
4.6 |
Lembar pengamatan
aktivitas peserta didik siklus I … |
78 |
Tabel |
4.7 |
Lembar pengamatan
aktivitas peserta didik siklus II .. |
79 |
Tabel |
4.8 |
Analisis hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus I
……………………………... |
82 |
Tabel |
4.9 |
Analisis hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus II
…………………………….. |
84 |
|
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR GRAFIK
Grafik |
4.1 |
Hasil evaluasi mata
pelajaran IPA sebelum siklus |
50 |
Grafik |
4.2 |
Perolehan aktivitas
tindakan guru dan siswa pada siklus I dan siklus II ……………………………….. |
81 |
Grafik |
4.3 |
Hasil evaluasi mata
pelajaran IPA siklus I ………. |
83 |
Grafik |
4.4 |
Hasil evaluasi mata
pelajaran IPA siklus II …… |
85 |
Grafik |
4.5 |
Nilai formatif IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ………………………………………………….…. |
86
|
|
|
|
|
DAFTAR GAMBAR
Gambar |
4.1 |
Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan
dipelajari |
28 |
Gambar |
4.2 |
Mempresentasikan materi
dengan video pembelajaran tentang adaptasi tembuhan terhadap lingkungannya ……………………... |
55 |
Gambar |
4.3 |
Kamera
peserta didik off ……………………... |
56 |
Gambar |
4.4 |
Hanya beberapa peserta
didik yang aktif ….. |
56 |
Gambar |
4.5 |
Memberikan motivasi selalu
kepada peserta didik ……………………………………………. |
57 |
Gambar |
4.6 |
Peserta didik terdengar
berisik dan ngobrol sendiri ………………………………………….. |
57 |
Gambar |
4.7 |
Mempresentasikan PPT
tentang adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya …………. |
58 |
Gambar |
4.8 |
Guru dan peserta didik
melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari |
65 |
Gambar |
4.9 |
Mempresentasikan materi dengan PPT tentang
adaptasi tembuhan terhadap lingkungannya dalam rangka melindungi dirinya dari
musuhnya ……………………… |
66 |
Gambar |
4.10 |
Kamera sebagian peserta didik sudah dinyalakan ……………………………………. |
67 |
Gambar |
4.11 |
Memberikan motivasi selalu
kepada peserta didik ……………………………………………. |
67 |
Gambar |
4.12 |
Peserta didik terdengar
berisik dan ngobrol sendiri dan keluar masuk google meet ………. |
68 |
Gambar |
4.13 |
Mempresentasikan video
tentang adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya ………… |
69 |
Gambar |
4.14 |
Guru dan peserta didik
melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari |
76 |
Gambar |
4.15 |
Mengesher materi dengan PPT
tentang adaptasi tembuhan terhadap lingkungannya dalam rangka melindungi
dirinya dari musuhnya ……………………………………… |
77 |
Gambar |
4.16 |
Peserta didik sudah menyalakan kameranya .. |
78 |
Gambar |
4.17 |
Memberikan motivasi selalu
kepada peserta didik ……………………………………………. |
78 |
Gambar |
4.18 |
Peserta didik mematikan
microphone saat penjelasan …………………………………….. |
79 |
Gambar |
4.19 |
Mempresentasikan video
tentang manfaat tumbuhan dan hewan bagi manusia ………… |
80 |
DAFTAR BAGAN
BAGAN |
2.1 |
Bagan Kerangka
Berpikir Penelitian ………... |
28 |
BAGAN |
3.1 |
Pelaksanaan PTK
……………………………... |
41 |
|
|
|
|
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 |
: |
Surat ijin
penelitian |
Lampiran 2 |
: |
Data hasil belajar
kondisi awal |
Lampiran 3 |
: |
Lembar observasi
proses pembelajaran siklus I |
Lampiran 4 |
: |
Hasil pengamatan
aktivitas siswa siklus I |
Lampiran 5 |
: |
Rekap hasil
pengamatan proses pembelajaran siklus I |
Lampiran 6 |
: |
Kisi – kisi soal
siklus I |
Lampiran 7 |
: |
Butir soal tes
siklus I |
Lampiran 8 |
: |
Kunci jawaban siklus
I |
Lampiran 9 |
: |
Pedoman / kriteria
penskoran dan penilaian suklus I |
Lampiran 10 |
: |
Lembar jawaban siswa
siklus I |
Lampiran 11 |
: |
Daftar hadir siswa
siklus I |
Lampiran 12 |
: |
Rekap nilai siklus I |
Lampiran 13 |
: |
RPP siklus I |
Lampiran 14 |
: |
Lembar observasi
proses pembelajaran siklus II |
Lampiran 15 |
: |
Hasil pengamatan
proses pembelajaran siklus II |
Lampiran 16 |
: |
Rekap hasil
pengamatan proses pembelajaran siklus II |
Lampiran 17 |
: |
Kisi – kisi soal
siklus II |
Lampiran 18 |
: |
Butir soal tes
siklus II |
Lampiran 19 |
: |
Kunci jawaban Siklus
II |
Lampiran 20 |
: |
Pedoman / kriteria
penskoran dan penilaian siklus II |
Lampiran 21 |
: |
Lembar jawaban siswa
siklus II |
Lampiran 22 |
: |
Daftar hadir siswa
siklus II |
Lampiran 23 |
: |
Rekap nilai siklus
II |
Lampiran 24 |
: |
RPP siklus II |
Lampiran 25 |
: |
Lembar observasi
proses pembelajaran siklus III |
Lampiran 26 |
: |
Hasil pengamatan
proses pembelajaran siklus III |
Lampiran 27 |
: |
Rekap hasil
pengamatan proses pembelajaran siklus III |
Lampiran 28 |
: |
Kisi – kisi soal
siklus III |
Lampiran 29 |
: |
Butir soal tes
siklus III |
Lampiran 30 |
: |
Kunci jawaban Siklus
III |
Lampiran 31 |
: |
Pedoman / kriteria
penskoran dan penilaian siklus III |
Lampiran 32 |
: |
Lembar jawaban siswa
siklus III |
Lampiran 33 |
: |
Daftar hadir siswa
siklus III |
Lampiran 34 |
: |
Rekap nilai siklus
III |
Lampiran 35 |
: |
RPP siklus III |
ABSTRAK
Peserta didik dikatakan berhasil dalam suatu
kompetensi apabila peserta didik tersebut telah berhasil mencapai KKM yang
ditentukan. Namun demikian banyak penyebab yang dapat menghambat salah satunya
adalah masalah kemampuan guru dalam mengembangkan beberapa metode dalam proses
pembelajaran. Dari penyebab yang ada akhirnya mendorong penulis untuk melakukan
penelitian tindakan kelas. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan guru
dapat memperbaiki kinerjanya, baik penggunaan metode pembelajaran yang sesuai
dan tepat. sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif, menyenangkan
dan kemandirian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Malahayu 05 dengan peserta
didik berjumlah 11 siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk materi
adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya. Penelitian ini di adakan sebanyak 3
siklus perbaikan dan hasil uang diperoleh sangat baik, dimana 100% peserta
didik dapat mencapai KKM yang ditetapkan.
Kata
Kunci : IPA, Discovery, SDN Malahayu 05
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang masalah
Secara sistematis Ilmu
pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan yang sangat erat kaitannya
tentang alam semesta. Siswa diharapkan dapat menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses
penemuan, serta memiliki sikap ilmiah, yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar Pendidikan IPA disekolah
dasar. Pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat
sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah yang di tekankan dalam pendidikan IPA. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
menarik, sesuai konteks merupakan suatu kegiatan yang tidak mudah
untuk dilaksanakan. Ini terbukti pada pembelajaran IPA, sering kali siswa tidak tertarik dan merasa bosan untuk mempelajarinya. Hal ini lebih banyak
disebabkan oleh pemilihan pendekatan yang digunakan kurang tepat. Pada
siswa kelas VI SD Semester 1, muatan
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pembahasan materi tentang adaptasi
tumbuhan dengan lingkungannya, menuntut siswa
untuk mampu menganalisis ciri
– ciri tumbuhan berdasarkan lingkungannya. Untuk dapat memahami materi ini
dengan baik, maka siswa perlu
diberikan pengalaman langsung dalam mengamati dan mangidentifikasi hal-hal
tersebut. Dalam hal ini sebaiknya guru menggunakan pendekatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dikuasai oleh siswa. Kenyataannya didalam kelas, guru hanya bercerita
dan tidak membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Adapun nilai yang diperoleh siswa pada pembelajaran
tentang materi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya dapat dilihat pada
table di bawah ini :
Tabel
1.1 Perolehan nilai siswa sebelum dilakukan perbaikan
NO |
Nama Siswa |
KKM |
Nilai |
Ketuntasan Belajar |
Ket |
|
Tuntas |
Belum Tuntas |
|||||
1. |
Maida Sulisetiawati |
70 |
50 |
|
√ |
|
2. |
Nita
Harmonika F |
70 |
50 |
|
√ |
|
3. |
Rian Adriansyah |
70 |
70 |
√ |
|
|
4. |
Risto Saputra |
70 |
70 |
√ |
|
|
5. |
Rizna Amalia |
70 |
60 |
|
√ |
|
6. |
Satrio Yulianto |
70 |
40 |
|
√ |
|
7. |
Selviana |
70 |
40 |
|
√ |
|
8. |
Syahna Fatwa N.F |
70 |
70 |
√ |
|
|
9. |
Tatang Adi S |
70 |
60 |
|
√ |
|
10. |
Muhamad Rizki A |
70 |
50 |
|
√ |
|
11. |
Krisna Aditia N. |
70 |
60 |
|
√ |
|
Jumlah |
620 |
3 |
8 |
|
|
|
Rata-rata |
56,36 |
|
|
|
|
|
Persen Ketuntasan |
27,27 % |
|
|
|
|
Nilai tertinggi
yang diperoleh siswa adalah 70 dan nilai terendah adalah
40. Persentase
ketuntasan yaitu :
Persentase Ketuntasan = |
3 |
x |
100% |
= |
27,27% |
11 |
Persentase belum tuntas = |
8 |
X |
100% |
= |
72,73% |
11 |
Pada
persentase diatas dapat dilihat 72,73 % nilai
siswa dibawah KKM, pada umumnya siswa yang
nilainya dibawah KKM diakibatkan karena selama proses pembelajaran
berlangsung siswa tidak aktif.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka dilakukan perbaikan pembelajaran
melalui Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Langkah
awal yang dilakukan adalah melalui refleksi dan masukan dari
guru pamong untuk observasi waktu pelaksanaan pembelajaran. Hasil itu ditemui
permasalahan guru yang kurang
melibatkan siswa dalam pembelajaran atau lebih
banyak menggunakan metode ceramah, sehingga siswa tidak paham dengan apa
yang disampaikan oleh guru. Yang
menyebabkan siswa tidak termotivasi untuk membuat tugas atau mencontoh tugas
temannya yang pintar. Untuk itu penulis tertarik mengadakan perbaikan
pembelajaran dengan judul “Upaya
peningkatan hasil belajar IPA materi
adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya melalui
metode discovery learning siswa kelas V SDN Malahayu 05”
B.
Identifikasi Masalah
1.
Fokus Penelitian
Berdasarkan pengalaman
dan hasil observasi
siswa kelas VI SDN Malahayu 05 di identifikasi baberapa masalah yang muncul :
a. Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPA pada materi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya.
b. Siswa kesulitan memahami materi adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya.
c. Siswa kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan guru dalam
evaluasi pembelajaran tentang materi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya.
C.
Pembatasan Masalah
Dari hasil pengamatan dan refleksi menunjukan faktor-faktor penyebab dari masalah tersebut yaitu:
a. Guru kebanyakan berceramah dan siswa hanya menerima apa yang disampaikan
olah guru. Hampir semua informasi
didapatkan siswa dari penyampaian guru bukan usahanya sendiri.
b. Siswa tidak diberikan kesempatan untuk belajar
menemukan sendiri tentang tujuan pambelajaran yang akan dicapai.
Alternatif
dan prioritas pemecahan masalah yaitu ;
Berdasarkan analisis masalah diatas,
penulis melakukan pemecahan masalah tersebut
dengan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA tentang materi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya, dengan
metode discovery learning siswa kelas VI SDN Malahayu 05 melalui penelitian
tindakan kelas hasil belajar siswa lebih meningkat dan tujuan pembelajaran tercapai.
D.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
a.
Bagaimanakah
upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya pada siswa kelas VI SDN Malahayu
05?
b.
Bagaimana
model pembelajaran discovery leraning dalam meningkatkan Hasil Belajar IPA
materi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya pada siswa kelas VI SDN
Malahayu 05?
E.
Tujuan
Penelitian
Tujuan Penelitian ini penulis membagi
menjadi dua tujuan yaitu :
1.
Tujuan Umum Penelitian
Tujuan
umum penelitian ini adalah
untuk meningkatkan kemampuan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi adaptasi tumbuhan
terhadap lingkungannya.
2.
Tujuan Khusus Penelitian
Adapun
tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagi guru :
a.
Untuk meningkatkan kemampuan perencanaan pelaksanaan pembelajaran IPA mealui
metode discovery learning di kelas VI
SD Negeri Malahayu 05 Kabupaten Banjarharjo.
b.
Untuk
meningkatkan kemampuan pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode discovery di
kelas VI SD Negeri Malahayu 05 Kecamatan Banjarharjo.
c.
Portofolio
pengembangan diri.
2.
Bagi Peserta Didik
a.
Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode discovery tentang adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya pada pembelajaran IPA di kelas VI SD Negeri
Malahayu 05 Kecamatan Banjarharjo
b.
Meningkatkan
keaktifan siswa melalui metode discovery learning.
3.
Bagi
pihak lain
Tujuan
khusus bagi pihak lain antara lain :
a.
Dijadikan referensi untuk
penelitian – penelitian tindakan kelas yang akan di rencanakan.
b.
Untuk merangsang agar
para pendidik termotivasi untuk melakukan PTK di sekolahnya masing – masing.
F.
Manfaat
Perbaikan
1.
Bagi
Siswa
a. Penerapan Pembelajaran melalui metode
discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada tema 2
mata pelajaran IPA khususnya materi
adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya.
b. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa dengan menggunakan metode discovery learning.
2.
Bagi
Guru
a. Untuk memperbaiki pembelajaran dan
mengembangkan kemampuan propesional guru
b. Dapat digunakan guru untuk memecahkan
masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran
3.
Bagi
Sekolah
a.
Memberikan
sumbangan positif terhadap kemajuan sekolah
b. Dapat
menciptakan iklim pendidikan yang kondusif
BAB II
KAJIAN TEORI DAN
HIPOTESIS TINDAKAN
A.
LANDASAN
TEORETIS
1.
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
a.
Pengertian
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian
Tindakan Kelas disingkat PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang terjadi di
dalam kelas berupa tindakan tertentu yang dilakukan
untuk memperbaiki proses
belajar mengajar guna meningkatkan hasil belajar yang lebih
baik dari sebelumnya Penelitian tindakan kelas dapat dipakai sebagai
implementasi berbagai program yang ada di sekolah, dengan mengkaji berbagai
indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.
b.
Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah
untuk mengubah perilaku mengajar guru, perilaku
peserta didik di kelas,
peningkatan atau perbaikan
praktik pembelajaran, atau mengubah kerangka kerja melaksanakan
pembelajaran kelas yang diajar oleh guru, sehingga terjadi peningkatan layanan
profesional guru dalam menangani proses pembelajaran
c.
Penelitian
Tindakan Kelas Menurut Para Ahli
Berikut penelitian
tindakan kelas menrut para ahli :
Menurut
Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010),
penelitian tindakan kelas adalah suatu
penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta- pesertanya
dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta
pemahaman mereka terhadap praktik-praktek itu dan terhadap situasi tempat
dilakukan praktik-praktek tersebut Menurut Aqib (dalam Muchlisin Riadi 2019),
penelitian tindakan kelas adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat”
Pendapat lain tentang Penelitian
Tindakan Kelas dikemukakan oleh O’Brien (dalam Muchlisin Riadi, 2019)
penelitian tindakan kelas adalah “penelitian yang dilakukan ketika sekelompok
orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru)
menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya”.
Dari berbagai pendapat para ahli
diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah :
penelitian yang dilakukan guru dikelasnya untuk mengidentifikasi masalah
kemudian melakukan tindakan lanjut untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil
belajar siswa meningkat.
d.
Langkah
– Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins (1993), “penelitian
tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (Planning), penerapan
tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan
(Observation and evaluation)”. Sedangkan prosedur kerja dalam penelitian
tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), dan
seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria
keberhasilan).
Adapyn yang dimaksud dengan keempat
prosedur kerja tersebut yaitu :
a. Perencanaan
(Planning), yaitu persiapan yang dilakukan
untuk pelaksanaan Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan
media pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta prosedur
tindakan yang akan diterapkan.
c. Observasi
(Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan semua rencana yang
telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan- penyimpangan yang dapat
memberikan hasil yang kurang maksimal dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kegiatan observasi dapat
dilakukan dengan cara
memberikan lembar observasi atau dengan cara lain
yang sesuai dengan data yang dibutuhkan.
d. Refleksi
(Reflecting), yaitu kegiatan
evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas yang
terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan yang telah dirancang. Berdasarkan
langkah ini akan diketahui perubahan yang terjadi. Bagaimana dan sejauh mana
tindakan yang ditetapkan mampu mencapai
perubahan atau mengatasi masalah secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini
pula suatu perbaikan tindakan dalam bentuk replanning dapat dilakukan.
2.
BELAJAR
Belajar adalah
perubahan yang relatif
permanen dalam perilaku
atau potensi perilaku sebagai
hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat.
Belajar merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu
jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilaku. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah bahwa bentuk input dan
output dari stimulus dalam bentuk tanggapan.
Stimulus
adalah apa yang guru kepada siswa, sedangkan reaksi atau respon dalam bentuk
tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon penting untuk dicatat
karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur,
yang dapat diamati adalah
stimulus dan respon,
oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa
(respon) harus dapat diamati dan diukur.
Menurut
Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi.
Hamalik
(2010), belajar adalah bukan suatu
tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi
atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
3.
HASIL BELAJAR
Keberhasilan
suatu sistem pembelajaran ditentukan oleh guru. Kriteria keberhasilan
pembelajaran diukur dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dilihat dari
ketercapaian tujuan pembelajaraan. Hasil belajar dapat diketahui melalui
pengukuran, hasil belajar tersebut menunjukkan sejauh mana pembelajaran yang
diberikan dapat dikuasai, dipahami, dan dimiliki oleh siswa hasil belajar akan
terlihat setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan.
Sebagaimana
dikemukakan Sanjaya (2011:13) bahwa “Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian
dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan”.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Sudjana (2009:22) mengemukakan bahwa “Hasil
belajar adalah kemampuan- kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”.
Menurut
Abdurrahman (dalam Jihad,2009:14 ) bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar”. Setelah belajar siswa diharapkan dapat mencapai tujuan
dari pembelajaran. Sejalan
dengan pandapat Mudjiono (2009:3) bahwa
”Hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
prestasi yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang
keberhasilan belajarnya dapat dilihat dari ketercapaian tujuan khusus
pembelajaran.
4.
METODE
DISCOVERY LEARNING
a.
Pengertian
Discovery Learning
Metode
pembelajaran discovery learning atau dalam bahasa Indonesia disebut pembelajaran
penemuan, dimana aktivitas pembelajaran akan dipresentasikan kepada siswa
secara langsung namun siswa dituntut untuk bisa memahami materi secara mandiri
dengan menggunakan metode tertentu.
Dalam
memahami sebuah materi siswa bisa melaksanakan pendekatan saintifik yang
diantaranya adalah mengamati, observasi, pengklasifikasian, menciptakan asumsi,
menjabarkan, dan membuat
kesimpulan.
Sehingga materi bias ditemukan menjadi sebuah teori atau
konsep prinsip yang bisa dipahami.Model pembelajaran discovery learning
ini merupakan pembelajaran yang disampaikan kepada siswa dan siswa akan memahaminya secara independen. Dalam
hal ini siswa akan diberi kemampuan cara menjadi seorang ilmuwan.
Dengan pembelajaran ini siswa tidak
hanya berperan pasif menerima materi pelajaran. Namun juga memprosesnya
sampai memahami dan menguasai yang biasa disebut pembelajaran aktif. Sehingga
siswa bisa terbiasa untuk menciptakan sebuah ilmu pengetahuan.
b.
Menurut
Para Ahli
Agar pemahaman
tentang pembelajaran discovery learning bisa lebih dalam
berikut beberapa pengertian menurut para ahli dan beberapa referensi buku :
·
Berdasarkan Sund,
Discovery learning merupakan aktivitas intelektual siswa dimana mereka mampu menguraikan sebuah prinsip atau
konsep. Aktivitas intelektual diantaranya adalah mengobservasi, memahami, mampu
mengklasifikasikan, menciptakan asumsi, menjabarkan, menakar, menciptakan
kesimpulan (Suryabrata, 2002:193)
·
Berlandaskan Hosnan
(2014:282), discovery learning adalah model pengembangan kemampuan belajar
aktif pada siswa agar bisa investigasi dan mendapatkan ilmu secara mandiri. Dengan belajar aktif ini siswa
juga bisa dilatif berpikir secara analisis dan problem solving sehingga ilmu
pengetahuan bisa bertahan lama dalam diri siswa.
·
Berdasarkan Ruseffendi
(2006:329), Model pembelajaran discovery learning merupakan model yang
mengelola pembelajaran yang bisa membuat siswa mendapatkan ilmu pengetahuan
secara mandiri dan belum diketahui oleh dirinya secara aktif.
·
Berlandaskan Kurniasih, dkk (2014:64), discovery
learning adalah aktivitas pembelajaran dimana materi
disampaikan secara langsung kepada siswa. Selanjutnya siswa dianjurkan untuk
mengelola materi tersebut secara mandiri. Dimana mereka harus bisa menemukan
konsep berdasarkan data atau informasi dengan cara penelitian.
c.
Jenis
dan Bentuk Discovery Learning
Berdasarkan Suprihatiningrum (2014:244),
Discovery learning ada dua bentuk dalam implementasinya, yakni :
1. Guided Discovery Learning atau pembelajaran penemuan terbimbing,
yaitu bentuk yang memerlukan arahan
guru sebagai penyedia dalam aktivitas pembelajaran.
2. Free
Discovery Learning atau pembelajaran penemuan bebas, yaitu bentuk yang bebas dimana
siswa harus bisa berperan aktif
secara mandiri dan tidak memerlukan fasilitator seperti guru.
Selain itu model pembelajaran discovery learning juga
bisa dilakukan dengan hubungan dua arah dan satu arah. Penjabaran lebih lanjut
bisa berlandaskan pada (Oemar Hamalik, 2009:187) yakni:
1. Hubungan
dua arah adalah dimana siswa harus bisa berkomunikasi dengan guru seperti
menjawab pertanyaan. Lalu guru melakukan komunikasi dengan siswa dengan cara
panduan secara baik.
2. Hubungan
satu arah adalah siswa siswa akan diberi stimulus agar mereka bisa melaksanakan
penemuan. Dimana guru akan memberikan sebuah masalah kepada siswa, dan mereka
akan membuat solusi dengan metode penemuan.
d.
Karakteristik
dan Tujuan Discovery Learning
Berdasarkan
penuturan Hosnan (2014) model discovery learning memiliki karakteristik berupa
eksplorasi dan membuat solusi agar bisa membuat, memadukan dan mengumumkan sebuah
pengetahuan. Berfokus pada peserta didik. Aktivitas untuk memadukan ilmu
pengetahuan baru dan lama.
Tujuan dari discovery learning antara lain :
1. Tujuan
discovery learning menurut (Hosnan, 2014) adalah agar siswa bisa independen dan
inovatif. Berikut merupakan penjelasan lebih
lanjut.
2. Ketika
aktivitas penemuan berlangsung peserta didik
akan berperan aktif dalam pembelajaran. Sehingga peserta didik bisa menghargai usaha penemuan
pengetahuan yang dilaksanakannya.
3. Dengan
pembelajaran discovery learning ini, peserta
didik akan bisa mengembangkan proses
berpikir induktif dimana mereka bisa melakukan penjelasan secara abstrak dan
konkret. Sehingga dalam menemukan solusi jadi lebih mudah.
4. Peserta
didik akan bisa
mengembangkan/meningkatkan rencana tanya jawab yang lebih terarah dan terstruktur. Dan tanya jawab bisa menjadi
sumber data dan informasi yang efektif dalam aktivitas discovery learning.
5. Pembelajaran
penemuan atau discovery learning bisa menolong peserta didik dalam melatih
kerja sama antar mereka. Peserta didik bisa
saling berbagi data, mengungkapkan pendapat dan gagasan.
6. Dengan
keterampilan penemuan atau discovery ini siswa bisa menemukan beberapa kasus
masalah yang nantinya bisa ditemukan solusinya. Sehingga ilmu pengetahuan bisa lebih mudah untuk dibagi dan
selanjutnya lebih mudah untuk diimplementasikan sebagai bahan pembelajaran yang baru.
e.
Langkah
– Langkah atau Sintaks Discovery Learning
Berdasarkan
penuturan Veerman (2003) secara singkat dan rinci langkah- langkah pembelajaran
discovery learning adalah apa yang akan
kami jelaskan di bawah, berikut diantaranya:
A.
Orientation
Pada
sesi awal ini yakni orientation, siswa akan
dituntut untuk bisa memperhatikan informasi dari mulai latar belakang,
pengenalan masalah dan kejadian, mengaitkan kejadian dengan pengetahuan lama.
Sintaks atau langkah orientation akan membuat kekuatan tafsir, analisis dan evaluasi akan berkembbang
sehingga siswa bisa berpikir kritis.
Pada
sesi ini guru akan memberi materi yang sesuai dengan kejadian nyata dan
nantinya siswa akan dipusatkan untuk mempelajari materi dan permasalahannya.
Kejadian yang dipresentasikan membuat siswa bias mudah untuk dinilai.
B.
Hypothesis
Generation
Data
tentang kejadian yang diperoleh pada sesi orientation akan dipakai pada sesi
ini, yakni hypothesis generation.Pada sintaks ini siswa akan membuat hipotesis
yang berhubungan dengan masalah. Siswa akan memformulasikan masalah yang ada
dan menemukan tujuan dari proses pembelajaran. Manfaat dari langkah hypothesis
generation adalah mengembangkan keahlian siswa dalam analisis, tafsir, evaluasi
dan deduksi (mengambil kesimpulan).
C.
Hypothesis
Testing
Hypothesis
merupakan output dari langkah kedua yakni hypothesis generation. Yang mana keabsahannya kurang
dipercaya sehingga dalam melakukan
pembuktian siswa dituntut untk melakukan sesi ini yakni Hypothesis Testing.
Pada langkah
ini siswa dituntut
untuk bisa membuat
strategi dan melakukan penelitian agar keabsahan
hipotesis yang telah diformulasikan,
dihimpun datanya dan menghubungkan hasil dari
eksperimen menjadi terbukti.
Pada sintaks
atau tahap ini siswa akan didorong untuk bisa mengembangkan keahlian dalam mengatur diri, evaluasi, analisis, menafsirkan dan
mengungkapkan suatu konsep abstrak maupun konkret.
D.
Conclusion
Aktivitas
siswa pada sesi conculisan adalah mengulas kembali hipotesis yang sudah
diformulasikan dengan fakta yang sudah didapat dari Hypothesis Testing. Siswa akan menentukan apakah fakta yang telah
diuji dari hypothesis testing sesuai dengan yang sudah diformulasikan. Pada
sesi conclusion ini siswa bisa membuat perubahan hipotesis lama dengan yang
baru.
Pada
sintaks atau langkah conclusion bisa membuat siswa berkembang di ranah cara
menyimpulkan, menganalisis, menafsirkan, evaluasi dan menjabarkan.
E.
Regulation
Pada
sesi regulation ini siswa akan melakukan aktivitas berupa menyusun strategi,
memeriksa dan evaluasi. Penyusunan strategi mengaitkan antara aktivitas
memutuskan tujuan dan metode untuk meraih tujuan tersebut.
Aktivitas
memeriksa atau mentoring adalah aktivitas yang mana untuk memahami kebenaran
dari action yang dilakukan siswa yang
berhubungan dengan hasil yang telah disusun strateginya. Guru akan memverifikasi
hasil yang ada sehingga konsep bisa sesuai dengan aktivitas pembelajaran.
Sintaks atau langkah regulation akan membuat siswa menjadi lebih mampu untuk
mengevaluasi, dan mengatur diri serta bisa menganalisis, menjabarkan,
menafsirkan dan menyimpulkan.
F.
Kelebihan
dan Kekurangan Discovery Learning
Berdasarkan
penuturan Suherman, dkk (2001:179) menyatakan bahwa terdapat keunggulan atau
kelebihan yang bisa diambil dari model discovery learning, yakni:
1.
Kelebihan
Kelebihan
dari metode discovery learning antara lain sebagai berikut :
·
Dalam aktivitas belajar
siswa akan aktif, ini dikarenakan mereka akan menyelesaikan permasalahan atau menemukan pengetahuan secara mandiri.
·
Dengan model discovery
learning siswa akan menguasai pelajaran secara mendalam. Ini dikarenakan siswa
mencerna dan menemukan sendiri ilmu pengetahuan itu sehingga bisa lebih
bertahan lama dalam ingatannya.
·
Dengan memahami dan
menemukan secara mandiri akan memicu rasa puas
Rasa puas tersebut
akan memotivasi siswa untuk memahami dan menemukan lagi. ini menjadikan minat
belajar akan berkembang.
·
Siswa yang mendapatkan ilmu pengetahuan dengan
discovery learning akan lebih sanggup membagi ilmu
pengetahuannya di berbagai aspek.
·
Dengan metode
discovery learning ini siswa akan terlatih untuk
bisa belajar secara mandiri
2. Kekurangan
Sementara
berdasarkan penuturan Kurniasih, dkk (2014:64-65), terdapat beberapa kekurangan
kelemahan dari Discovery Learning, berikut diantaranya:
·
Model ini akan memicu sebuah anggapan setiap pikiran pasti
sudah siap untuk belajar. Namun untuk siswa yang lemah, mereka akan mendapati
kesukaran dalam berpikir abstrak atau menjabarkan sebuah pengetahuan melalui
tulisan maupun ucapan sehingga siswa tersebut bisa terkuras. mentalnya.
·
Dalam prakteknya model discovery learning
kurang bisa mengcover
jumlah siswa yang jumlahnya banyak. Ini disebabkan akan memakan waktu yang relatif tidak sedikit
·
Esensi dalam model
discovery learning akan tidak tersampaikan jika
digunakan pada pola pikir guru dan murid
yang sudah nyaman dengan metode lama.
Jadi gunakan metode penemuan dengan cara bertahap.
·
Pembelajaran discovery
lebih efektif bila digunakan untuk membangkitkan penguasaan dan pemahaman,
namun dalam membangkitkan komponen keterampilan, konsep dan emosi pembelajaran
ini kurang bisa memfasilitasi.
·
Materi yang ditentukan
oleh guru dalam model pembelajaran ini mengakibatkan siswa tidak bisa memilih
apa yang diinginkan oleh mereka
dalam berpikir.
G.
Kesimpulan
Secara
garis besar esensi dari model pembelajaran Discovery Learning merupakan
aktivitas siswa untuk memahami maksud, arti, konsep dan mengkoneksikan sesuatu
dengan merangsang intuitifnya agar mereka bisa mengambil sebuah kesimpulan.
Model pembelajaran ini akan berhasil apabila siswa bisa
terdorong untuk mau memakai mental atau semangatnya untuk menemukan sebuah
teori, prinsip dan konsep Pembelajaran discovery dilaksanakan dengan cara
observasi, kategorisasi, penilaian, prediksi, pemilihan dan deduksi/menyimpulkan. Proses
tersebut bisa juga
dinamakan proses kognitif sedangkan maksud dari aktivitas discovery adalah
proses mental untuk mengasimilasi konsep dan prinsip dalam pikiran.
f.
Adaptasi Tumbuhan
Terhadap Lingkungannya
a. Pengertian
adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk
hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup
dengan baik. Banyaknya sekali sifat-sifat yang membantu tumbuhan untuk
meniadakan pengaruh keadaan yang tidak menguntungkan dan memperluas jangkauan
kisaran tempat hidupnya. Pada tumbuhan hal ini akan menyesuaikan diri terhdapa
tempat hidupnya. Ada tumbuhan yang hidup di gurun, ada tumbuhan yang hidup di
air.
b. Adaptasi
tumbuhan Terhadap tempat Hidupnya
Untuk
adaptasi terhadap tempat hidupnya, terbagi menjadi tiga :
A. Tumbuhan
Air
Tumbuhan air disebut juga dengan hidrofita, cara adaptasi
yang dilakukan oleh tumbuhan air antara lain:
·
Memiliki rongga udara
sebagai tempat udara sehingga tumbuhan itu dapat mengapung di air
·
Memiliki daun yang
lebar dan stomata yang banyak untuk mempercepat penguapan
·
Memiliki saluran
udara untuk mengeluarkan udara dari daun menuju akar
B. Tumbuhan
gurun
Tumbuhan gurun disebut juga
xerofita, cara adaptasi yang dilakukan tumbuhan gurun antara lain
:
·
Bentuk daunnya
seperti duri kecil dengan sedikit stomata, bentuk daun seperti ini berguna
untuk mengurangi penguapan
·
Memiliki akar yang panjang dan menyebar luas ke dalam tanah. Akar seperti
ini berguna untuk memperlebar daerah penyerapan air.
·
Tubuhnya dilapisi lilin
untuk mencegah penguapan berlebih.
C. Tumbuhan
di daerah lembab
Tumbuhan
yang hidup di daerah lembab juga disebut higrofita, cara adaptasi yang
dilakukan tumbuhan daerah lembab antara lain :
·
Daunnya tipis dan lebar
·
Memiliki banyak stomata
·
Daunnya rata – rata
dilapisi lilin
C. Adaptasi
Tumbuhan Terhadap Keadaan Lingkungannya
Dengan menggugurkan daun di musim panas atau kemarau
termasuk salah satu cara tumbuhan dalam beradaptasi dengan keadaan
lingkungannya. Pengguguran daun bertujuan untuk mengurangi penguapan air pada
musim kemarau. Dengan begitu, tumbuhan tidak akan mengalami kekeringan. Contoh
pada tumbuhan yang menggugurkan daunnya di musim kemarau ialah pohon jati,
pohon kapuk randu, pohon mahoni, dan kedondong.
D. Adaptasi
Tumbuhan Terhadap Kondisi Lingkungannya
Hal mendasar yang mempengaruhi aktivitas adaptasi bagi
tumbuhan adalah ketersediaan air.
Ketika jumlah air sedikit maka tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata
yang menyebabkan layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri. Bagi tanaman yang tumbuh di daerah rawa beradaptasi dengan
memiliki daun yang besar karena kondisi rawa yang lembab dan kandungan airnya tinggi.
Selain itu memiliki ruang udara yang besar
dalam struktur internal untuk menyimpan udara. Hal ini dikarenakan tanah pada
umumnya mengalami air logging sehingga cenderung anaerob dan kekurangan oksigen.
·
Water Lily
Pada tanaman yang seluruhnya
berada terendam air atau hydrophytes akan menggantung lemas ketika dalam
lingkungan yang tidak ada air. Pada
dasarnya air di sekeliling tumbuhan akan memperkuat jaringan di batang dan
petiol daun sehingga tidak membutuhkan penguatan mekanis.
·
Hydrilla sp
Hal ini merugikan dalam hal fleksibilitas jika terjadi
perubahan permukaan air atau gerakan air. Semua sel termodifikasi untuk
menyerap air, nutrisi dan gas terlarut langsung dari air sekitarnya. Sehingga
akar hanya berfungfi untuk melekat pada sedimen, selain itu xylem juga kurang
berfungsi. Bagian rongga tumbuhan berisi udara yang berfungsi memperpanjang
daun dan batang.
·
Reedmace
Tanaman reedmace memiliki ciri berdaun sempit sehingga
meminimalisir perlawanan terhadap fluktuasi air maupun angin yang kencang. Para
batang berongga dan memiliki serat internal keras. Bagian bawah sering terendam
namun tanaman reedmace ini tidak akan terendam
seluruhnya jika terkena banjir.
e. Adaptasi
Tumbuhan Terhadap Transpirasi
Hutan jati di Bojonegoro, Jawa Timur pada musim hujan
Daun Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada tumbuhan padi-padian,
liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim
kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh
lagi. Contohnya ; Melocactus curvispinus
Tumbuhan yang hidup
di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan
air (daerah panas) misalnya kaktus,
mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang
daun berubah menjadi duri dan sisik. Lapisan
lilin berfungsi untuk
melindungi daun dari
penguapan yang berlebihan dan
gangguan serangga.
B.
PENELITIAN
YANG RELEVAN
Penelitian
yang relevan yang penulis telah baca dan pelajari yaitu :
1.
Peningkatan hasil belajar
metode discovery pembelajaran IPA kelas IV SDN 03 Sungai
Ambawang Kubu Raya “.
Penelitian ini dilakukan oleh saudara Agus Supriyadi
yang dilakukan dalam dua siklus yang mana motivasi siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPA dengan
menerapkan metode discovery learning , yang
ditandai dengan aktivitas siswa baik. Keaktivan siswa pada siklus I dan
II mengalami peningkatan dari tiap-tiap siklusnya. Pada siklus I hasil belajar
siswa baru mencapai 65% dan pada siklus II hasil belajar meningkat menjadi
100%. Sedangkan keaktifan belajar siswa mencapai 65,55% pada siklus I dan mengalami peningkatan pada
siklus II menjadi 75,55%.
2.
“ Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IX B7 SMP Negeri 6
Singaraja”. Hasil penelitian
menunjukkan dari prasiklus, siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan
nilai rata-rata kelasnya. Pada pra siklus 43,33%, siklus I hasil belajar siswa
rata – rata baru mencapai 76,67%, dan pada siklus II rata – rata hasil belajar
meningkat menjadi 86,67%. Pada peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran IPA dengan menerapkan metode discovery learning, yang ditandai dengan aktivitas siswa baik.
Keaktivan siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan dari tiap-tiap siklusnya.
3.
“ Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode
Pemelajaran Discovery Terbimbing Pada Siswa Kelas V SDN Condongcatur
Yogyakarta”. Hasil penelitian
menunjukkan dari siklus I dan pada siklus
II mengalami peningkatan nilai rata-rata kelasnya. Pada siklus I hasil belajar
siswa rata – rata baru mencapai 71,43%, dan pada siklus II rata – rata hasil
belajar meningkat menjadi 89,29%. Pada peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan
menerapkan metode discovery learning, yang ditandai dengan aktivitas siswa
baik. Keaktivan siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan dari tiap-
tiap siklusnya.
Pada dasarnya
telah banyak peneliti terdahulu yang meneliti tentang mata pelajaran IPA,
melalui Metode discovery learning dapat meningkat hasil belajar siswa. Namun
perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu materi, kelas dan
sekolah yang berbeda. Oleh karena itu penggunaan metode discovery learning dapat meningkatkan keaktifan siswa
dan kompetensi kognitif siswa pada mata pelajaran adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya.
C.
KERANGKA
BERPIKIR
Pembelajaran
IPA materi menganalisis adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan di kelas VI SDN
Malahayu 05 semester 1 tahun pelajaran 2020/2021 belum dilaksanakan secara
optimal. Oleh karena itu peneliti berusaha mencari solusi sehingga hasil
belajar IPA benar – benar dapat meningkat. Solusi yang peneliti lakukan adalah
penelitian tindakan kelas dengan pembelajaran menggunakan metode discovery
learning pada muatan pelajaran IPA materi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan
di kelas VI SDN Malahayu 05 tahun pelajaran 2020/2021.
Adapun
kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan pada bagan 2.1 di bawah ini:
D.
HIPOTESIS PENELITIAN
TINDAKAN
Hipotesis
penelitian ini yaitu :
1.
Penggunaan metode discovery learning pada mata pelajaran
IPA materi Adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan kelas VI di SDN Malahayu 05
dapat meningkatkan keaktifan siswa.
2. Penggunaan metode discovery
learning pada mata pelajaran IPA materi Adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungan kelas VI di SDN Malahayu 05 dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tujuan
Penelitian
Sesuai
dengan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian tindakan kelas (PTK) ini
dilaksanakan bertujuan untuk:
a. Peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
materi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan dengan menggunakan metode discovery learning pada kelas VI SDN
Malahayu 05.
b. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungan dengan menggunakan metode discovery learning pada kelas VI
SDN Malahayu 05
B.
Setting Penelitian
a.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Malahayu 05 yang
terletak di Desa Malahayu Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Propinsi
Jawa Tengah.
b.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini
direncanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2020/2021. Apabila belum berhasil
di siklus 1 dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berikut rincian kegiatan yang akan
direncanakan :
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan PTK ( RTL )
NO |
Rencana Kegiatan |
Waktu dan Tempat |
Pihak Yang Terlibat |
1. |
Menyusun perbaikan perangkat pembelajaran
siklus 1 |
19 Oktober 2020 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah,
teman sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
2. |
a.
Melaksanakan siklus I
b.
Membuat video praktik pembelajaran siklus I |
22 Oktober 2020 |
Kepala sekolah, teman
sejawat dan peserta didik |
SDN Malahayu 05 |
|||
3. |
Analisis dan refleksi
siklus I |
23 Oktober 2020 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah dan teman sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
4. |
Perencanaan tindak lanjut siklus II |
26 Oktober 2020 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah, teman sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
5. |
Menyusun perbaikan
perangkat pembelajaran siklus II |
31 Oktober 220 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah, teman sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
6. |
a.
Melaksanakan silkus II b.
Membuat video praktik pembelajaran siklus
II |
2
November 2020 |
Kepala sekolah, teman
sejawat dan peserta didik |
SDN Malahayu 05 |
|||
7. |
Analisis dan refleksi
siklus II |
3 November 2020 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah, teman
sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
8. |
Perencanaan tindak lanjut siklus III |
4 November 2020 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah,
teman sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
9. |
Menyusun perbaikan
perangkat pembelajaran siklus III |
5 November 2020 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah, teman sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
10. |
a.
Melaksanakan siklus
III b.
Membuat video praktik pembelajaran siklus
III |
9 November 2020 |
Kepala sekolah, teman
sejawat |
SDN Malahayu 05 |
|||
11. |
Analisis dan refleksi siklus III |
10 November 2020 |
Dosen, Guru Pamong, Kepala sekolah, teman sejawat dan peserta didik |
SDN Malahayu 05 |
|||
12. |
Laporan PTK |
11-14 November 2020 |
Dosen, guru pamong, Kepala sekolah, teman
sejawat |
C. Subjek Penelitian
Sebagai subjek dalam penelitian ini
adalah siswa Kelas VI SD Negeri Malahayu 05 yang
tercatat pada semester 1 tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 11 orang siswa, 5 perempuan dan 6 laki-laki. Alasan peneliti memilih
kelas ini, karena hasil belajar
siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas VI ini masih rendah, sehingga perlu ditingkatkan.
D. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari :
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari peserta didik, berupa
nilai tes tertulis peserta didik dan
nilai kinerja dalam bentuk laporan tugas. Pada tiap siklus dilakukan satu tes
dan peserta didik mengumpulkan
laporan tugas.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan peneliti
dan kolaborator, berupa hasil diskusi dengan kolaborator yang dituangkan dalam
tiap – tiap siklus.
E.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunkan teknik
penelitian tes tertulis dan non tes berupa penilaian unjuk kerja. Teknik penilaian tertulis dilakukan pada akhir
pelajaran, siswa diminta mengerjakan soal tes.
Teknik penilaian non tes berupa penilaian unjuk kerja
dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi terhadap motivasi belajar
peserta didik, dan penilaian terhadap laporan hasil tugas. Observasi adalah
suatu teknik evaluasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena – fenomena yang
sedang dijadikan sasaran pengamatan ( evaluasi ). Teknik observasi memiliki
beberapa keunggulan yaitu :
1. Data yang diperoleh dapat
bersifat lebih objektif dalam
melukiskan aspek - aspek
kepribadian peserta didik sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya karena data observasi ini
diperoleh secara langsung di lapangan.
2. Dalam pengolahannya akan terjadi keseimbangan dalam mengevaluasi prestasi
belajar peserta didik yang bersangkutan
karena data observasi ini dapat mencakup berbagai aspek kepribadian masing – masing siswa.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat Pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah :
·
Butir
soal dalam bentuk pilihan ganda dan essay
Butir
soal disesuaikan dengan cakupan materi adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya.
·
Lembar
Observasi
Lembar observasi disusun
berdasarkan variable yang diamati.
F.
Validasi Data
Validasi diperlukan agar diperoleh data
yang valid. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa saja yang seharusnya diukur. Supaya data yang diperoleh
tersebut valid, maka dibuatlah kisi - kisi instrumen yang di dalamnya
mencakup keluasan materi
dan indikator sebagai tolok ukur ketercapaian sesuai
dengan penjabaran pada indikator kinerja. Validasi instrumen dengan mengecek
kebenaran instrumen dan kelengkapan aspeknya. Dengan instrumen yang valid maka
data yang dihasilkan valid.
Data yang digunakan adalah hasil
penilaian tes tertulis untuk mengukur hasil belajar pada aspek pemahaman dan
penerapan konsep, sedangkan laporan praktikum dan lembar observasi motivasi peserta
didik untuk mengukur hasil belajar pada aspek kinerja ilkiah. Data hasil
observasi divalidasi melelui triagulasi.
Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu triagilasi yaitu triagulasi
sumber dengan cara mencari data melalui kerja sama kolaborator.
G.
Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data utama yaitu hasil belajar siswa yang dilihat dari hasil tes setiap pertemuan, sedangkan data kualitatif adalah sebagai data pendukung yaitu ketika melakukuan
observasi atau pengamatan dari sikap yang di
tunjukkan peserta didik.
1.
Data
Kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil tes
peserta didik, dianalisis menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Asep &
Abdul (2008:146) untuk tes uraian dengan menggunakan rumus:
Nilai Siswa |
= |
Jumlah soal yang dijawab benar |
X |
100% |
Jumlah soal |
||||
Ketuntasan kelas |
= |
Jumlah siswa yang tuntas belajar |
X |
100% |
Jumlah siswa |
||||
|
|
|
|
|
2.
Data Kualitatif
Data yang diperoleh dari
lembar observasi sebagai data pendukung dianalisis dengan menggunakan rumus
Anas ( 2010:43 ) sebagai berikut :
P |
= |
n |
X |
100% |
|
|
|
|
F |
|
|
|
|
P |
= |
Angka Persentase |
|
|||
N |
= |
Banyaknya Individu |
||||
F |
= |
Frekuensi tindakan |
||||
Selanjutnya hasil perhitungan di atas diklasifikasikan dalam kelompok
berdasarkan persentase yang diperoleh
berdasarkan aktifitas belajar dengan berpedoman kepada Suharsimi (2007:19) diterjemahkan ke dalam nilai huruf, maka
rentangannya (range) adalah sebagai
berikut :
80 −
100 % |
= A |
(Sangat Baik) |
66 – 79 % |
= B |
(Baik) |
56 – 65 % |
= C |
(Cukup) |
40 – 55 % |
= D |
(Kurang) |
0 −40 % |
= E |
(Kurang Sekali) |
H.
Indikator Kinerja dan Keberhasilan
1.
Indikator Kinerja
Sebagai tolok ukur keberhasilan
penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari hasil tes, jika hasil belajar siswa mencapai 70%
secara individual dan 75% secara klasikal. Keberhasilan peserta didik yang mampu memperoleh atau mencapai ketuntasan belajar minimal 70 ( KBM IPA ), sekurang – kurangnya 75% dari
jumlah peserta didik yang ada di
kelas tersebut ( Mulyasa,2002:99). Untuk penelitian afektif, ketuntasan secara
individual adalah 70% dengan ketuntasan klasikal 75% ( Depdiknas,2002:69).
Sedangkan penilaian psikomotorik secara individual ketuntasannya adalah 70%
dengan ketuntasan klasikal 75% ( Mulyasa. 2002:102 ).
2.
Indikator Keberhasilan Ranah
Kognitif
Indikator keberhasilan penelitian ini
sendiri dapat dikatakan berhasil dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa
untuk tiap siklusnya baik secara individu tersebut mendapat nilai 70 atau lebih
maka individu tersebut dikatakan tuntas dan secara klasikal sebanyak 75% dari
jumlah yang ada yaitu 11 anak nilainya diatas atau sama dengan KKM ( 70 ) maka
pembelajaran itu dikatakan berhasil.
3.
Indikator Keberhasilan Aktivitas
Adapun
indicator aktivitas guru dalam pembelajaran melalui metode discovery learning
yaitu sebagai berikut :
1. Guru mengkomunikasikan tujuan, materi
pembelajaran yang akan dicapai
2. Guru mengkomunikasikan waktu,
langkah-langkah pembelajaran, dan hasil yang
diharapkan
3. Guru memberikan motivator/menumbuhkan minat
4. Guru mengarahkan dan memberikan bimbingan belajar
5. Guru memberikan membimbing dan fasilisator
6. Guru memberikan dorongan, mengarahkan,
menumbuh kembangkan kreasi daya cipta.
7. Evaluasi dengan memberikan evaluasi dan
memberikan balikan
4.
Indikator
Aktivitas Siswa
Adapun indicator aktivitas siswa dalam melalui metode discovery learning
yaitu sebagai berikut :
1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan, materi pembelajaran yang akan dicapai.
2.
Siswa
mendengarkan penjelasan guru tentang waktu, langkah-langkah pembelajaran, dan hasil yang diharapkan
3.
Siswa
termotivasi dan berminat dalam menganalisis adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya
4.
Dengan
bimbingan guru siswa menemukan ciri – ciri tumbuhan berdasarkan tempat
hidupnya
5.
Dengan
dorongan dan arahan dari guru siswa dapat menemukan cara tumbuhan melindungi
diri dari musuhnya serta manfaatnya bagi manusia.
6.
Siswa
dapat mengkomunikasikan apa yang ditemukan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui metode discovery
learning siswa yang mempunyai minat tinggi dalam menemukan, memecahkan masalah mencapai
3,75.
I.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi kegiatan sebelum pelasanaan PTK berupa
refleksi awal (refleksi tahun pelajaran sebelumnya) dan observasi untuk
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran, dilanjutkan dengan
pelaksanaan PTK selama beberapa siklus.
1. Persiapan Penelitian
Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ( pra siklus )
a. Refleksi Awal
Berdasarkan refleksi
dari pembelajaran yang sebelumnya dilakukan, maka dapat peneliti sampaikan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Siswa kesulitan memahami
materi pelajaran tematik
hanya melihat
panduan pada buku siswa.
2. Hasil belajar siswa masih dibawah KKM
3. Observasi untuk Mengidentifikasi Permasalahan di Kelas.
Kegiatan ini
dilaksanakan melalui instrument tes sebelum dilaksanakan PTK. Instrument
tes berupa penilaian dalam pemecahan masalah yang berakitan dengan Adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya. Hasilnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 3.2. Perolehan
nilai siswa sebelum dilakukan perbaikan
NO |
Nama Siswa |
KKM |
Nilai |
Ketuntasan Belajar |
Ket |
|
Tuntas |
Belum
Tuntas |
|||||
1. |
Maida Sulisetiawati |
70 |
50 |
|
√ |
|
2. |
Nita Harmonika
F |
70 |
50 |
|
√ |
|
3. |
Rian Adriansyah |
70 |
70 |
√ |
|
|
4. |
Risto Saputra |
70 |
70 |
√ |
|
|
5. |
Rizna Amalia |
70 |
60 |
|
√ |
|
6. |
Satrio Yulianto |
70 |
40 |
|
√ |
|
7. |
Selviana |
70 |
40 |
|
√ |
|
8. |
Syahna Fatwa N.F |
70 |
70 |
√ |
|
|
9. |
Tatang Adi S |
70 |
60 |
|
√ |
|
10. |
Muhamad Rizki
A |
70 |
50 |
|
√ |
|
11. |
Krisna Aditia N. |
70 |
60 |
|
√ |
|
Jumlah |
620 |
3 |
8 |
|
|
|
Rata-rata |
56,36 |
|
|
|
|
|
Persen
Ketuntasan |
27,27 % |
|
|
|
|
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 70 dan nilai terendah adalah 40. Persentase ketuntasan yaitu :
Persentase Ketuntasan |
= |
3 |
X |
100% |
= |
27,27 % |
11 |
||||||
Persentase belum tuntas |
= |
8 |
X |
100% |
= |
72,73 % |
11 |
Pada
persentase diatas dapat dilihat 72,73 % nilai
siswa dibawah KKM, pada umumnya siswa yang nilainya
dibawah KKM diakibatkan karena selama proses
pembelajaran berlangsung siswa tidak aktif.
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan
kelas
Uraian
kegiatan siklus PTK adalah sebagai berikut :
Langkah-langkah inkuiri
adalah: o Orientasi o Merumuskan masalah o Merumuskan hipotesis o Mengumpulkan data o Menguji hipotesis o Merumuskan kesimpulan |
Rencana pembelajaran II |
Melakukan tindakan dan pengamatan |
Rencana III |
Belum berhasil |
Kesimpulan |
Laporan |
Berhasil |
Refleksi III |
Observasi dan diskusi |
SIKLUS
III |
Refleksi II |
Observasi dan diskusi |
Melakukan tindakan dan Pengamatan |
Langkah-langkah inkuiri
adalah: o Orientasi o Merumuskan masalah o Merumuskan hipotesis o Mengumpulkan data o Menguji hipotesis o Merumuskan kesimpulan |
Rencana pembelajaran II |
Melakukan tindakan dan pengamatan |
Rencana II |
Belum berhasil |
Kesimpulan |
Observasi dan diskusi |
SIKLUS II |
Refleksi I |
SIKLUS
I |
Langkah-langkah inkuiri
adalah: o Orientasi o Merumuskan masalah o Merumuskan hipotesis o Mengumpulkan data o Menguji hipotesis o Merumuskan kesimpulan |
Rencana pembelajaran I |
Rencana I |
Bagan 3.1
Pelaksanaan PTK
Jika belum berhasil juga siklus III
lanjut ke siklus berikutnya :
a. Perencanaan
Sesuai dengan perumusan hasil studi
pendahuluan, peneliti bersama guru membuat rencana tindakan yang akan
dilakukan. Tindakan itu berupa pembelajaran IPA dengan penerapan metode
discovery learning. Langkah- langkah yang dilakukan dalam penelitian untuk mengatasi
masalah yang akan diatasi adalah kurangnya motivasi pada diri siswa dalam
proses pembelajaran. Cara mengatasinya adalah sebagai berikut
a.
Guru berusaha
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan beberapa cara diantaranya :
1. Membangkitkan semangat siswa
2. Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang di harapkan
3. Memberi dukungan/ bantuan moral bagi siswa yang merasa putus asa karena hasil belajar yang mengecewakan
4. Melaksanakan pembelajaran yang bervariasi
5. Memberikan insentif ataupun umpan balik bagi siswa yang telah membuat keberhasilan
berupa penghargaan, pujian, hadiah, atau kata – kata manis.
b. Guru memonitor kegiatan yang dilakukan
siswa selama pembelajaran. Guru akan selalu siap membantu apabila
ada siswa yang mengalami kesulitan
dalam belajar dengan mengamati
dan mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi siswa, berusaha membantu siswa untuk
memecahkan masalahnya sendiri dengan memberi tugas / soal untuk dikerjakan
secara individu, memberi bimbingan kepada siswa yang memerlukan.
Adapun langkah – langkah dalam
merencanakan perbaikan pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1. Menyusun rancangan tindakan berupa model rancangan pelaksanaan
pembelajaran, yang meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, memilih dan
menetapkan materi, kegiatan pembelajaran, memilih media atau sumber belajar dan evaluasi.
2. Menyusun indikator, deskriptor dan keterampilan yang digunakan dalam
penerapan metode discovery learning.
3. Menyusun alat perekam
data berupa pedoman
observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.
4. Memeriksa ulang urutan kegiatan yang
sudah dirancang
5. Memikirkan hal-hal yang mungkin dapat mengganggu pembelajaran dan
memikirkan rancangan antisipasi jika hal tersebut benar-benar terjadi.
6. Merencanakan waktu dan tempat perbaikan pembelajaran.
7. Meyakinkan kesediaan kepala sekolah sebagai pengamat dalam proses
peraikan pembelajaran.
Nama |
: |
TARSUDI,S.Pd.SD. |
NIP |
: |
196409011986081001 |
8. Melaksanakan perbaikan perbaikan pembelajaran siklus I
9. Menganalisis data dan merefleksikan diri tentang pembelajaran siklus I
10. Membuat rencana perbaikan berikutnya ( RPP II ) dari hasil refleksi
siklus I
11. Melaksanakan perbaikan perbaikan pembelajaran siklus II
12. Menganalisis data dan merefleksikan diri tentang pembelajaran siklus II
13. Membuat rencana perbaikan berikutnya ( RPP III ) dari hasil refleksi
siklus II
14. Melaksanakan perbaikan perbaikan pembelajaran siklus III
15. Menganalisis data dan merefleksikan diri tentang pembelajaran siklus III
16. Membuat laporan singkat tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
b. Tindakan / Pelaksanaan
Tahap ini dimulai dari pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
penerapan metode discovery learning sesuai dengan rencana. Kegiatan
dilaksanakan oleh peneliti dalam pembelajaran di kelas yang berupa interaksi antara guru atau peneliti
dengan siswa dan antara siswa dengan guru. Kegiatan yang dilakukan oleh guru
sebagai peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mengucapkan salam kepada siswa dan siswa membalas salam dari guru
2. Melakukan tanya jawab yang berhubungan
dengan materi
3. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan sehingga dapat membangkitkan
rasa ingin tahu siswa tentang materi
pembelajaran sebagai rangsangan untuk melakukan penemuan.
4. Guru memberikan anjuran kepada siswa untuk membaca dan aktivitas
belajar lain yang dapat mengarahkan pada persiapan penemuan.
5. Guru memeriksa siswa terhadap permasalahan yang akan dipecahkan oleh
siswa melalui penemuan.
6. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi masalah, sehingga siswa dapat merumuskan hipotesis.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi
yang relevan sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, untuk membuktikan apakah
hipotesis benar atau tidak.
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengolah data yang telah
diperoleh
9. Guru merangsang siswa untuk melakukan saling tukar informasi dan hasil
penemuannya, sehingga hasil penemuan bersikap saling melengkapi.
10. Guru memimpin proses pembuktian atas data yang diperoleh
11. Guru melakukan generalisasi atau penarikan kesimpulan dari penemuan
yang telah dilakukan oleh siswa.
12. Guru memberikan apresiasi kepada siswa karena telah melakukan penemuan.
13. Peneliti atau guru melakukan pengamatan dengan menggunakan format
observasi
14. Peneliti bersama supervisor 2 melakukan diskusi terhadap tindakan yang
dilakukan kemudian melakukan refleksi. Hasil refleksi tersebut dipergunakan
untuk penyempurnaan siklus selanjutnya.
Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam tiga siklus
dan masing masing siklus mempunyai
materi yang sama yang di ambil berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas VI
Sekolah Dasar. Fokus tindakan pada setiap siklus berupa penerapan metode discovery learning dalam pembelajaran IPA dengan mengikuti
langkah- langkah kegiatan pendekatan scientifik.
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap tindakan
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode discovery learning dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilaksanakan secara
intensif, objektif, dan sistematis. Dalam kegiatan penelitian ini, peneliti dan teman
sejawat berusaha mengenal, merekam, dan mendokumentasikan semua indikator dari
proses hasil perubahan yang terjadi. Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai
dari siklus I sampai siklus III. Hasil pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan teman sejawat
untuk perencanaan siklus berikutnya.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir. Peneliti bersama tindakan yang baru saja dilakukan, mengidentifikasi hal-hal yang menjadi penghalang dan penghambat pembelajaran, menelaah penyebab adanya masalah atau hambatan dan merumuskan cara memperbaikinya
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penulis telah melalui prasiklus dan tiga siklus proses perbaikan. Dimana Penulis mendapat
banyak bantuan terutama dari dosem pembimbing, guru pamong, dan teman sejawat selama proses perbaikan pembelajaran
dilakukan. Selain itu upaya perbaikan ini juga selalu dikonsultasikan
dengan kepala sekolah selaku pembimbing dilapangan sebelum dipraktekan. Dalam bab ini akan dibahas
segala sesuatu yang berkaitan dengan hasil yang diperoleh setelah melakukan
perbaikan pembelajaran, diantaranya : deskripsi kondisi awal, deskripsi tiap
siklus, dan pembahasan setiap siklus.
A.
Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian ini didasarkan pada pada aktifitas peserta
didik dan guru pada proses pembelajaran pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
alam kompentensi adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya. Hal itu dapat
diketahui dari hasil tes akhir mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kompentensi
dasar adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya. Selanjutnya dilakukan pengamatan dan pengukuran dan pada hasil
pengamatan awal (pra siklus) yang dijadikan sebagai data primer atau data awal
yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan atau
perkembangan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah pada mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam kompentensi adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya. Hasil pengamatan dan penilaian awal tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1: Analisis hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam
sebelum siklus
Nilai |
Banyak Peserta didik |
Jumlah Nilai |
Prosentase |
100 |
0 |
0 |
0% |
90 |
0 |
0 |
0% |
80 |
0 |
0 |
0% |
70 |
3 |
210 |
27,27% |
60 |
3 |
180 |
27,27% |
50 |
3 |
150 |
27,27% |
40 |
2 |
80 |
18,19% |
30 |
0 |
0 |
0% |
20 |
0 |
0 |
0% |
10 |
0 |
0 |
0% |
0 |
0 |
0 |
0% |
Jumlah |
11 |
620 |
100% |
Rata-rata |
56,36 |
Nilai terendah adalah 40 sebanyak 2 peserta didik.
Nilai tertinggi adalah 70 sebanyak 3 peserta didik.
Nilai kurang dari 70 sebanyak 8 peserta didik.
Nilai lebih dari sama dengan 70 sebanyak 3 peserta didik.
Grafik 4.1 hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan
alam sebelum siklus
Ketuntasan Pembelajaran
= 27%
Hasil tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik pada materi pokok mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam kompetensi dasar memahami
berbagai bentuk pecahan masihlah rendah.
B.
Deskripsi
Tiap siklus
Untuk membantu peserta
didik meningkatkan penguasaan materi pembelajaran penulis melakukan beberapa
aktifitas perbaikan pembelajaran. Berikut ini akan disajikan data kualitas
pelaksanaan aktifitas perbaikan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Dimana akan diuraikan dari tahapan siklus yang dilalui penulis yang akan
diuraikan sebagai berikut :
Siklus I
Sesuai dengan gagasan yang
ditentukan, maka peneliti mengembangkan penelitian ini berupa prosedur kerja
dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas. Tahapan
penelitian kelas ini ada tiga siklus. Dalam satu siklus, terdiri atas satu
tahapan perencanaan, pelaksanaan dan refleksi. Siklus dilaksanakan pada hari kamis, 22 Oktober 2020 jam
pelajaran pertama dan kedua selama 70 menit. Dengan perincian 55 menit digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan tindakan, sedangkan
15 menit
digunakan untuk melaksanakan kegiatan akhir.
a.
Perencanaan
Siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang
berlangsung pada 22 Oktober 2020. Dalam kegiatan pembelajaran, pelaksanaan tindakan
kelas akan dilaksanakan di kelas VI. Berikut perencanaan pada siklus I meliputi:
1.
Menyusun dan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang berdasarkan
pada Kurikulum 2013 revisi 2018 mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
model pembelajaran discovery learning.
2.
Menbuat bahan ajar sesuai
dengan KD dengan menggunakan analisis.
3.
Membuat Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) sesuai dengan materi pembelajaran.
4.
Menyusun dan membuat kuesioner
instrument penelitian sebanyak 4 butir pilihan ganda dan 2 uraian yang akan
diberikan saat terakhir pelaksanaan siklus yang bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan keterampilan kognitifl peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan
model discovery learning dan mengunggahnya dalam google classroom.
5.
Menyusun dan membuat Lembar pemantau tindakan
aktivitas peserta didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
6.
Mempersiapkan media serta
sumber belajar , seperti Buku Guru Kelas VI edisi revisi 2018 tema 2, video, gambar, ataupun teks
bacaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran IPA.
Mempersiapkan alat berupa kamera, baik kamera
digital ataupun kamera ponsel yang digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas
selama proses pembelajaran.
b.
Pelaksanaan tindakan
a)
Kegiatan awal (10 menit)
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui daring terlebih
dahulu diumumkan melalui grup WA https://chat.whatsapp.com/D7D2jezeNMEBYdxKAEJMhc bahwa akan melakukan
pembelajaran melalui daring dengan alamat
https://meet.google.com/gnf-jkey-gwq. Pertemuan
siklus I dilaksanakan mulai pukul
09.45 – 10.55 WIB. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara daring dengan menggunakan model discovery
learning . Pertama guru mengucapkan
salam menanyakan keadaan peserta didik. Kemudian guru meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin do’a, lalu mengingatkan selalu mematuhi
protokol kesehatan dimasa pandemi sekarang ini seperti cuci tangan, pakai
masker, jaga jarak dan hindari kerumunan. Menumbuhkan pembiasaan literasi
dengan menayakan kepada peserta didik tentang perkembangan kegiatan membaca
buku yang sudah dibaca peserta didik, Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan
menghargai jasa para pahlawan dengan menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya https://youtu.be/DhyDhaCynGw
untuk langkah berikutnya dan dilanjut dengan mengecek kehadiran peserta didik
serta menyiapkan peserta didik mengikuti pembelajaran seperti posisi harus di
depan HP, alat tulisnya dan tetap fokus dalam mengikuti pembelajaran.
Berikutnya apersepsi yaitu mengaitkan kegiatan yang sudah dilakukan dengan materi yang
akan di sampaikan pada kegiatan google meet, sekaligus menyampaikan tujuan pembelajarannya.
b)
Kegiatan inti (45 menit)
Guru merangsang pengetahuan dan sikap
antusias peserta didik dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan
dipelajari yaitu tentang adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya, dimaksudkan agar peserta didik
berani mengemukakan pendapatnya dan peserta didik lain menghargai pendapat yang
dikemukakan oleh temannya serta diperbolehkan menyanggah atau menanggapi
pendapat dari temannya dengan cara yang baik.
Gambar
4.1 Guru dan peserta didik
melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari
Pada
kegiatan mengemukakan pendapat disini, ternyata masih banyak peserta didik yang masih
malu dan ragu untuk berpendapat. Namun, guru memberikan motivasi agar peserta didik berani
meskipun pendapat yang dikemukakan masih belum tepat.
Selain itu, tidak ada juga peserta didik
yang mau menanggapi pendapat temannya. Mungkin hal ini disebabkan karena mereka
belum terbiasa untuk menanggapi sebuah pendapat.
Guru kemudian
memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya. Peserta didik mengamati dan menganalisis video pembelajaran yang di
sher guru dalam kegiatan google meet. https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMzI3/detail
Gambar 4.2 Mengesher
materi dengan video pembelajaran tentang adaptasi tembuhan terhadap
lingkungannya
Peserta didik diminta memberikan
pendapatnya tentang apa yang ditemukan dalam kegiatan menganalisis. Peserta
didik yang lain menanggapi dan saling memberi masukan. Peserta didik juga diberikan
kesempatan untuk bertanya tentang apa yang belum mereka pahami. Guru menggali
pengetahuan peserta didik dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan pancingan.
Selama proses pembelajar di goodle meet peserta didik masih ragu dan malu –
malu sehingga mereka enggan untuk membuka kameranya jadi yang terlihat hanya
profil email. Mimik wajah dan keaktifan peserta didik masih belum terlihat.
Gambar
4.3 Kamera peserta didik off
Menganalisis video yang di sher dalam
kegiatan google meet. Peserta didik hanya satu dua peserta didik yang mau
menyalakan kameranya dan hanya anak – itu saja yang aktif yang lain hanya
sebagai pendengar setia.
Gambar 4.4 Hanya beberapa
peserta didik yang aktif
Walaupun demikian guru tetap
mengingatkan dan memotivasi peserta didik dengan tepuk ataupun umpan balik
serta meminta agar peserta didik menyalakan kameranya. Hal demikian agar tahu
bagaimana ekspresi dan aktifitas peserta didik selama pembelajaran.
Gambar 4.5 Memberikan
motivasi selalu kepada peserta didik
Selain itu peserta didik masih ribut dan terdengar asyik
ngobrol sendiri sehingga pemberian materi kurang maksimal. Selama penjelasan sudah diingatkan
untuk mematikan mikropon, tetapi mereka masih belum mematikannya. Hal ini di
mungkinkan mereka tidak tahu atau kurang paham cara mematikan mikrophon. Kendala
lain yaitu sinyal yang tidak stabil beberapa peserta didik masih ada yang
keluar masuk google meet, sehingga penjelasan mesti harus ada yang di ulang
kembali.
Gambar 4.6 Peserta didik terdengar berisik dan ngobrol
sendiri
Peserta didik mengamati dan memperdalam materi dengan PPT yang di
sher dalam google meet. Peserta didik memberikan pendapatnya apa yang telah di
pahami setelah menganalisis namun lagi – lagi hanya satu dua peserta didik yang
aktif.
Gambar
4.7 Mempresentasikan PPT tentang adaptasi tumbuhan
terhadap lingkungannya
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMzMTM5NTU2/details
Setiap peserta
didik yang dapat memberikan hasil analisis diberi umpan balik berupa sanjungan
dan tepuk salut.
c)
Kegiatan akhir (15 menit)
Pada kegiatan akhir, peserta didik ditanya
tentang perasaannya, merefleksi selama mengikuti pembelajaran dan bersama
peserta didik pula membuat kesimpulan serta memberikan penguatan. Kegiatan
dilanjutkan dengan memberikan arahan bahwa setelah melaksanakan kegiatan google
meet peserta didik melakukan aktifitas pembelajaran di google classroom. Bahan Ajar:
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
LKPD:https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
PPT:https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
Evaluasi:
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagi daerah dan do’a. Secara
keseluruhan materi dapat tersampaikan namun kegiatan pembelajaran pada siklus I
setelah dicek hasil belajar peserta didik masih sangat rendah sehingga pembelajaran bisa dikatakan tidak berhasil dan
dibutuhkan Repetition (Pengulangan).
c.
Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer melakukan pengamatan terhadap
tindakan guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan instrument pemantau tindakan guru dan peserta didik, yang
masing-masing terdiri dari 16 butir pemantau tindakan guru dan 10 butir
pemantau tindakan peserta didik. Instrument pemantau tindakan tersebut
digunakan untuk mengukur kualitas penggunaan model pembelajaran discovery learning saat
pembelajaran. Selain itu, observer juga mencatat hal-hal yang terjadi pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung terdapat kelebihan dan
kekurangan. Peneliti bersama observer melakukan diskusi mengenai kekurangan dan
kelebihan yang terjadi pada siklus I. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
terjadinya kekurangan pada siklus selanjutnya. Adapun hasil observasi terhadap peserta
didik adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik masih sedikit yang mau mengemukakan
pendapatnya.
2. Peserta didik masih ribut dan
asyik ngobrol sendiri.
3. Peserta didik masih ada yang diam saja saat pembelajaran berlangsung.
4. Peserta didik tidak mau berinisiatif untuk mengemukakan pendapatnya.
5. Peserta didik tidak mau menyampaikan yang mereka temukan.
6. Peserta didik masih cuek dan belum mau menanggapi
hasil temuan
temannya.
Adapun hasil pengamatan observer terhadap peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Peneliti masih belum maksimal mengkondisikan peserta
didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2.
Peneliti
terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memancing pertanyaan – pertanyaan yang tidak terkait dengan materi.
3.
Peneliti
masih belum tegas pada peserta didik yang tidak aktif dan suka ribut.
d.
Refleksi
Pada tahap refleksi ini, peneliti mengkaji
kembali aspek-aspek tindakan yang telah dilaksanakan dan belum dilaksanakan
disetiap pertemuan pada siklus I. Adapun hasil pengamatan pada siklus I
diantaranya guru belum optimal menerapkan model pembelajaran discovery learning yang
ditandai dengan tidak sampainya pembelajaran pada tahap Repetition, dan masih ada peserta didik yang belum terbiasa
menanggapi dan mengungkapkan hasil analisisnya. Temuan-temuan tersebut diuraikan pada tabel
sebagai berikut:
Tabel
4.2
Hasil
temuan dan Rencana Perbaikan Keterampilan Sosial Peserta didik Melalui Model
Pembelajaran discovery learning Pada
Siklus I
No. |
Temuan |
Perbaikan |
Keterampilan Sosial |
||
1. |
Peserta didik masih sedikit yang mau mengemukakan
pendapatnya |
Melatih peserta didik untuk berani mengemukakan
pendapat dengan memberikan penjelasan bahwa tidak ada pendapat yang salah. |
2. |
Peserta didik masih ada yang diam saja dan hanya menjadi pendengar. |
Memberikan motivasi tentang pentingnya untuk
berpartisipasi dalam sebuah kegiatan pembelajaran. |
3. |
Peserta didik masih ada yang terdengar rebut dan ngobrol
sendiri. |
Menegur dan memberikan peringatan dengan tegas
jika peserta didik masih ngobrol sendiri. |
4. |
Peserta didik tidak mau berinisiatif untuk mengungkapakan hasil analisisnya. |
Memberi motivasi dan pembiasaan pada peserta
didik bahwa
mengemukakan hasil analisisnya tidak ada yang salah semuanya adalah tahap
belajar. |
5. |
Peserta didik tidak mau menyampaikan hasil analisisnaya. |
Memberitahu peserta didik bahwa mencoba adalah hal yang terbaik
dari pada diam 1000 bahasa. |
6. |
Peserta didik masih cuek dan belum mau menanggapi
hasil temuan temannya. |
Memberi dorongan untuk berani menanggapi pendapat
temannya jika dirasa kurang tepat sehingga bisa saling belajar dan bertukar
pendapat. |
7. |
Sinyal yang tidak stabil menjadikan peserta
didik keluar masuk google meet. |
Mengingatkan sebelum pembelajaran agar
disiapkan sinyal yang cocok di wilayah peserta didik dan juga baterai dll. |
Aktivitas Guru |
||
8. |
Guru masih belum maksimal mengkondisikan peserta
didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran |
Guru memberi motivasi dan menggunakan aktivitas
yang lebih menarik, serta membawa media agar peserta didik lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran. |
9. |
Guru terlalu memakan banyak waktu untuk bertanya yang kurang
berkaitan dengan materi.. |
Guru lebih mematangkan materi dan menggali pemahaman materi yang disampaikan. |
10. |
Guru masih belum tegas pada peserta didik yang
tidak aktif dan suka ribut. |
Memberi sanksi tegas berupa pengurangan skor
untuk peserta didik yang tidak aktif dan suka ribut. |
Aktivitas Peserta didik |
||
11. |
Peserta didik masih ribut dan tidak mau mengaktifkan
kameranya. |
Mengatur dan memberikan arahan cara mematikan dan
menghidupkan microfon dan kamera pada google meet. |
Siklus II
Pada siklus II kegiatan dilaksanakan
dengan berbagai perbaikan didalamnya, dari perbaikan perencanaan sampai dengan
pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Perencanaan
Siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang berlangsung pada 2 November 2020. Dalam
kegiatan pembelajaran, pelaksanaan tindakan kelas akan dilaksanakan di kelas VI. Berikut perencanaan pada
siklus II
meliputi:
1.
Menyusun dan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang berdasarkan
pada Kurikulum 2013 revisi 2018 mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
model pembelajaran discovery learning.
2.
Menbuat bahan ajar sesuai
dengan KD dengan menggunakan analisis.
3.
Membuat Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) sesuai dengan materi pembelajaran.
4.
Menyusun dan membuat kuesioner
instrument penelitian sebanyak 4 butir pilihan ganda dan 2 uraian yang akan
diberikan saat terakhir pelaksanaan siklus yang bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan keterampilan kognitifl peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan
model discovery learning dan mengunggahnya dalam google classroom.
5.
Menyusun dan membuat Lembar pemantau tindakan
aktivitas peserta didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
6.
Mempersiapkan media serta
sumber belajar , seperti Buku Guru Kelas VI edisi revisi 2018 tema 2, video, gambar, ataupun teks
bacaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran IPA.
Mempersiapkan alat berupa kamera, baik kamera
digital ataupun kamera ponsel yang digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas
selama proses pembelajaran.
b.
Pelaksanaan tindakan
a)
Kegiatan awal (10 menit)
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui daring terlebih
dahulu diumumkan melalui grup WA https://chat.whatsapp.com/D7D2jezeNMEBYdxKAEJMhc bahwa akan melakukan
pembelajaran melalui daring dengan alamat
https://meet.google.com/gnf-jkey-gwq. Pertemuan
siklus II dilaksanakan mulai pukul
09.45 – 10.55 WIB. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara daring dengan menggunakan model discovery
learning . Pertama guru mengucapkan
salam dan meminta
salah satu peserta didik untuk memimpin do’a, menanyakan
keadaan peserta didik. Menyampaikan beberapa aturan dan ketentuan selama pembelajaran
berlangsung antara lain 1. Peserta didik berposisi di depan HP, 2. Menyiapkan
alat tulisnya, 3. Mematikan microphone saat penjelasan materi dan menyalakannya
saat menjawab pertanyaan, 4. Jika ingin bertanya di tengah – tengah penjelasan
tekan tobol rise hand atau mengangkat tangannya setelah dipersilahkan baru
berbicara, 5. Harus aktif selama pembelajaran, 6. Harus semangat. Kemudian guru
mengingatkan selalu mematuhi protokol kesehatan
dimasa pandemi sekarang ini seperti cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan
hindari kerumunan dan menyanyikan lagu 7 langkah cara cuci tangan. Menumbuhkan
pembiasaan literasi dengan menayakan kepada peserta didik tentang perkembangan
kegiatan membaca buku yang sudah dibaca peserta didik, Menumbuhkan rasa cinta
tanah air dan menghargai jasa para pahlawan dengan menyanyikan lagu nasional maju
tak gentar untuk langkah berikutnya dan dilanjut dengan mengecek kehadiran
peserta didik. Berikutnya apersepsi yaitu mengaitkan kegiatan yang sudah
dilakukan dengan materi yang akan di sampaikan pada kegiatan google meet, sekaligus menyampaikan tujuan pembelajarannya.
b)
Kegiatan inti (45 menit)
Guru merangsang pengetahuan dan sikap
antusias peserta didik dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan
dipelajari yaitu tentang adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya, dimaksudkan agar peserta didik
berani mengemukakan pendapatnya dan peserta didik lain menghargai pendapat yang
dikemukakan oleh temannya serta diperbolehkan menyanggah atau menanggapi
pendapat dari temannya dengan cara yang baik.
Gambar
4.8 Guru dan peserta didik
melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari
Pada kegiatan mengemukakan pendapat
disini, sudah lebih baik dari siklus sebelumnya.
Peserta didik sudah mau untuk
berpendapat walau belum semua berani untuk berbicara. Guru tetap memberikan motivasi agar peserta
didik berani berpendapat walaupun pendapat
yang dikemukakan masih belum tepat.
Selain itu, peserta
didik sudah mulai nampak untuk
menanggapi pendapat temannya. Hal ini karena mereka
sudah mulai terbiasa.
Guru kemudian memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai materi adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya ( mempertahankan diri dari musuhnya ). Peserta didik mengamati
dan menganalisis PPT https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMzI3/detail pembelajaran yang di sher guru dalam kegiatan google meet.
Gambar 4.9 Mengesher
materi dengan PPT tentang adaptasi tembuhan terhadap lingkungannya dalam rangka
melindungi dirinya dari musuhnya
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMzMTM5NTU2/details
Peserta didik diminta memberikan
pendapatnya tentang apa yang ditemukan dalam kegiatan menganalisis. Peserta
didik yang lain menanggapi dan saling memberi masukan. Peserta didik juga
diberikan kesempatan untuk bertanya tentang apa yang belum mereka pahami. Guru
menggali pengetahuan peserta didik dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan
pancingan.
Selama proses pembelajar di google meet peserta didik sudah mulai nampak
keaktifannya dan mereka mau membuka kameranya sehingga terlihat lebih hidup
saat pembelajaran walaupun belum semua peserta didik.
Gambar
4.10 Kamera sebagian peserta
didik sudah dinyalakan
Menganalisis PPT yang di sher dalam
kegiatan google meet. Peserta didik sudah mulai aktif dan mau mengemukakan
pendapatnya walau belum semua .
Walaupun demikian guru tetap
mengingatkan dan memotivasi peserta didik dengan tepuk ataupun umpan balik
serta meminta agar semua peserta didik menyalakan kameranya. Hal demikian agar lebih
tahu bagaimana ekspresi dan aktifitas peserta didik selama pembelajaran.
Gambar 4.11 Memberikan
motivasi selalu kepada peserta didik
Pembelajaran siklus II ini sebagaian peserta didik masih
ribut dan terdengar asyik ngobrol sendiri sehingga pemberian materi belum
maksimal. Selama penjelasan sudah diingatkan untuk mematikan mikropon, dan
sebagian mereka sudah mematuhinya. Sebagian dari mereka sudah mulai tahu dan
paham cara mematikan mikrophon. Tetapi sinyal juga menjadi kendala tersendiri
dimana peserta didik masih ada yang keluar masuk google meet, sehingga
penjelasan mesti harus ada yang di ulang kembali.
Gambar
4.12 Peserta didik terdengar berisik dan ngobrol
sendiri dan keluar masuk google meet
Peserta didik mengamati dan memperdalam materi dengan video yang di
sher dalam google meet. Peserta didik memberikan pendapatnya apa yang telah di
pahami setelah menganalisis namun lagi – lagi belum semua peserta didik yang
aktif.
Gambar
4.13 Presentasi video tentang adaptasi tumbuhan
terhadap lingkungannya ( Cara melindungi diri )
Setiap peserta
didik yang dapat memberikan hasil analisis diberi umpan balik berupa sanjungan
dan tepuk salut.
c)
Kegiatan akhir (15 menit)
Pada kegiatan akhir, peserta didik ditanya
tentang perasaannya, merefleksi selama mengikuti pembelajaran dan bersama
peserta didik pula membuat kesimpulan serta memberikan penguatan. Kegiatan
dilanjutkan dengan memberikan arahan bahwa setelah melaksanakan kegiatan google
meet peserta didik melakukan aktifitas pembelajaran di google classroom. Bahan Ajar:
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
LKPD:https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
PPT:https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
Evaluasi:
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu daerah dan do’a. Secara
keseluruhan materi dapat tersampaikan namun kegiatan pembelajaran pada siklus II
setelah dicek hasil belajar peserta didik sudah ada peningkatan namun masih ada
beberapa anak yang hasil belajarnya masih di bawah KKM sehingga pembelajaran
bisa dikatakan belum berhasil dan dibutuhkan Repetition (Pengulangan).
c.
Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer melakukan pengamatan terhadap
tindakan guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan instrument pemantau tindakan guru dan peserta didik, yang
masing-masing terdiri dari 16 butir pemantau tindakan guru dan 10 butir
pemantau tindakan peserta didik. Instrument pemantau tindakan tersebut
digunakan untuk mengukur kualitas penggunaan model pembelajaran discovery learning saat
pembelajaran. Selain itu, observer juga mencatat hal-hal yang terjadi pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung terdapat kelebihan dan
kekurangan. Peneliti bersama observer melakukan diskusi mengenai kekurangan dan
kelebihan yang terjadi pada siklus II. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
kekurangan pada siklus selanjutnya. Adapun hasil observasi terhadap peserta
didik adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik baru
sebgaian yang mau mengemukakan
pendapatnya.
2. Beberapa peserta didik
masih ribut dan asyik ngobrol sendiri.
3. Peserta didik masih ada yang diam saja saat pembelajaran berlangsung.
4. Peserta didik sudah
sebagaian mau berinisiatif untuk mengemukakan pendapatnya.
5. Peserta didik sebagian
sudah menyampaikan yang mereka temukan.
6. Peserta didik sudah
sebagaian mau menanggapi hasil temuan temannya.
Adapun hasil pengamatan observer terhadap peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Peneliti sudah nampak mengkondisikan peserta didik agar aktif dalam
kegiatan pembelajaran walau belum
maksimal
2.
Peneliti sudah terarah dalam
memancing pertanyaan – pertanyaan yang tidak terkait
dengan materi walau jawaban peserta didik masih banyak yang belum teratah.
3.
Peneliti sudah menunjukkan ketegasan pada peserta didik yang
tidak aktif dan suka ribut tetapi masih saja ada yang cuek dan tudak peduli.
d.
Refleksi
Pada tahap refleksi ini, peneliti mengkaji
kembali aspek-aspek tindakan yang telah dilaksanakan dan belum dilaksanakan
disetiap pertemuan pada siklus II. Adapun hasil pengamatan pada siklus II diantaranya guru belum
optimal menerapkan model pembelajaran discovery
learning yang ditandai dengan tidak
sampainya pembelajaran pada tahap Repetition,
dan masih ada beberapa peserta didik yang belum terbiasa menanggapi dan mengungkapkan
hasil analisisnya. Temuan-temuan
tersebut diuraikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel
4.3
Hasil
temuan dan Rencana Perbaikan Keterampilan Sosial Peserta didik Melalui Model
Pembelajaran discovery learning Pada
Siklus II
No. |
Temuan |
Perbaikan |
Keterampilan Sosial |
||
1. |
Peserta didik sudah berani yang mau mengemukakan pendapatnya walau belum semuanya. |
Melatih peserta didik untuk berani mengemukakan
pendapat dengan memberikan penjelasan bahwa tidak ada pendapat yang salah. |
2. |
Peserta didik masih ada yang diam saja dan hanya menjadi pendengar. |
Memberikan motivasi tentang pentingnya untuk
berpartisipasi dalam sebuah kegiatan pembelajaran. |
3. |
Beberapa peserta didik masih ada yang terdengar ribut dan ngobrol
sendiri. |
Menegur dan memberikan peringatan dengan tegas
jika peserta didik masih ngobrol sendiri. |
4. |
Beberapa peserta didik mau berinisiatif untuk mengungkapakan hasil analisisnya. |
Memberi motivasi dan pembiasaan pada peserta
didik bahwa
mengemukakan hasil analisisnya tidak ada yang salah semuanya adalah tahap
belajar. |
5. |
Peserta didik mau menyampaikan hasil analisisnaya. |
Memberitahu peserta didik bahwa mencoba adalah hal yang terbaik
dari pada diam 1000 bahasa. |
6. |
Hanya beberapa peserta didik masih cuek
dan belum mau menanggapi hasil temuan temannya. |
Memberi dorongan untuk berani menanggapi pendapat
temannya jika dirasa kurang tepat sehingga bisa saling belajar dan bertukar
pendapat. |
7. |
Sinyal yang tidak stabil menjadikan peserta
didik keluar masuk google meet. |
Mengingatkan sebelum pembelajaran agar
disiapkan sinyal yang cocok di wilayah peserta didik dan juga baterai dll. |
Aktivitas Guru |
||
8. |
Guru masih sudah cukup maksimal mengkondisikan peserta didik agar aktif
dalam kegiatan pembelajaran |
Guru memberi motivasi dan menggunakan aktivitas
yang lebih menarik, serta membawa media agar peserta didik lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran. |
9. |
Guru tsudah menggunakan waktu untuk
bertanya yang berkaitan dengan materi.. |
Guru lebih mematangkan materi dan menggali pemahaman materi yang disampaikan. |
10. |
Guru masih belum tegas pada peserta didik yang
tidak aktif dan suka ribut. |
Memberi sanksi tegas berupa pengurangan skor
untuk peserta didik yang tidak aktif dan suka ribut. |
Aktivitas Peserta didik |
||
11. |
Peserta didik masih ribut dan tidak mau mengaktifkan
kameranya. |
Mengatur dan memberikan arahan cara mematikan dan
menghidupkan microfon dan kamera pada google meet. |
Siklus III
Pada siklus III kegiatan dilaksanakan
dengan berbagai perbaikan didalamnya, dari perbaikan perencanaan sampai dengan
pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Perencanaan
Siklus III dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang berlangsung pada 13 November 2020. Dalam
kegiatan pembelajaran, pelaksanaan tindakan kelas akan dilaksanakan di kelas VI. Berikut perencanaan pada
siklus III
meliputi:
1.
Menyusun dan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang berdasarkan
pada Kurikulum 2013 revisi 2018 mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan
model pembelajaran discovery learning.
2.
Menbuat bahan ajar sesuai
dengan KD dengan menggunakan analisis.
3.
Membuat Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) sesuai dengan materi pembelajaran.
4.
Menyusun dan membuat kuesioner
instrument penelitian sebanyak 4 butir pilihan ganda dan 2 uraian yang akan
diberikan saat terakhir pelaksanaan siklus yang bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan keterampilan kognitifl peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan
model discovery learning dan mengunggahnya dalam google classroom.
5.
Menyusun dan membuat Lembar pemantau tindakan
aktivitas peserta didik dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
6.
Mempersiapkan media serta
sumber belajar , seperti Buku Guru Kelas VI edisi revisi 2018 tema 2, video, gambar, ataupun teks
bacaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran IPA.
Mempersiapkan alat berupa kamera, baik kamera
digital ataupun kamera ponsel yang digunakan untuk mendokumentasikan aktivitas
selama proses pembelajaran.
b.
Pelaksanaan tindakan
a)
Kegiatan awal (10 menit)
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui daring terlebih
dahulu diumumkan melalui grup WA https://chat.whatsapp.com/D7D2jezeNMEBYdxKAEJMhc bahwa akan melakukan
pembelajaran melalui daring dengan alamat
https://meet.google.com/gnf-jkey-gwq. Pertemuan
siklus III dilaksanakan mulai pukul
09.45 – 10.55 WIB. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara daring dengan menggunakan model discovery
learning . Pertama guru mengucapkan
salam dan meminta
salah satu peserta didik untuk memimpin do’a,
menanyakan keadaan peserta didik. Menyampaikan beberapa aturan dan ketentuan selama pembelajaran
berlangsung antara lain 1. Peserta didik berposisi di depan HP, 2. Menyiapkan
alat tulisnya, 3. Menyalakan kameranya selama pembelajaran berlangsung, 4.
Mematikan microphone saat penjelasan materi dan menyalakannya saat menjawab
pertanyaan, 5. Jika ingin bertanya di tengah – tengah penjelasan tekan tobol
rise hand atau mengangkat tangannya setelah dipersilahkan baru berbicara, 6.
Harus aktif selama pembelajaran, 7. Harus semangat. Kemudian guru
mengingatkan selalu mematuhi protokol kesehatan
dimasa pandemi sekarang ini seperti cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dan
hindari kerumunan dan menyanyikan lagu 7 langkah cara cuci tangan. Menumbuhkan
pembiasaan literasi dengan menayakan kepada peserta didik tentang perkembangan
kegiatan membaca buku yang sudah dibaca peserta didik, Menumbuhkan rasa cinta
tanah air dan menghargai jasa para pahlawan dengan menyanyikan lagu nasional Hari
Merdeka untuk langkah berikutnya dan dilanjut dengan mengecek kehadiran peserta
didik. Berikutnya apersepsi yaitu mengaitkan kegiatan yang sudah dilakukan dengan materi yang
akan di sampaikan pada kegiatan google meet, sekaligus menyampaikan tujuan pembelajarannya.
b)
Kegiatan inti (45 menit)
Guru merangsang pengetahuan dan sikap
antusias peserta didik dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan
dipelajari yaitu tentang adaptasi tumbuhan dengan lingkungannya ( manfaat tumbuhan dan hewan bagi manusia ), dimaksudkan agar peserta didik berani mengemukakan pendapatnya
dan peserta didik lain menghargai pendapat yang dikemukakan oleh temannya serta
diperbolehkan menyanggah atau menanggapi pendapat dari temannya dengan cara
yang baik.
Gambar
4.14 Guru dan
peserta didik melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan
dipelajari
Pada kegiatan mengemukakan pendapat
disini, sudah lebih baik dari siklus sebelumnya.
Peserta didik sudah mau untuk berpendapat walau belum semua berani untuk berbicara. Guru tetap memberikan motivasi agar peserta
didik berani berpendapat walaupun pendapat
yang dikemukakan masih belum tepat.
Selain itu, peserta
didik sudah mulai nampak untuk
menanggapi pendapat temannya. Hal ini karena mereka
sudah mulai terbiasa.
Guru kemudian memberikan penjelasan lebih lanjut
mengenai materi adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya ( mempertahankan diri dari musuhnya ). Peserta didik mengamati
dan menganalisis PPT pembelajaran yang di sher guru dalam kegiatan google meet.
Gambar 4.15 Mengesher
materi dengan PPT tentang adaptasi tembuhan terhadap lingkungannya dalam rangka
melindungi dirinya dari musuhnya
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMzI3/detail
Peserta didik diminta memberikan
pendapatnya tentang apa yang ditemukan dalam kegiatan menganalisis. Peserta
didik yang lain menanggapi dan saling memberi masukan. Peserta didik juga
diberikan kesempatan untuk bertanya tentang apa yang belum mereka pahami. Guru
menggali pengetahuan peserta didik dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan
pancingan.
Selama proses pembelajar di google meet peserta didik sudah nampak keaktifannya
dan mereka mau membuka kameranya sehingga terlihat lebih hidup saat
pembelajaran.
Gambar
4.16 peserta didik sudah menyalakan kameranya
Menganalisis PPT yang di presentasikan
dalam kegiatan google meet. Peserta didik sudah mulai aktif dan mau
mengemukakan pendapatnya .
Guru tetap memotivasi peserta didik
dengan tepuk ataupun umpan balik dengan memberi pujian dan memberi pengertian
bahwa dalam pembelajaran agar lebih aktif kamera harus dinyalakan. Hal demikian
agar lebih tahu bagaimana ekspresi dan aktifitas peserta didik selama pembelajaran.
Gambar 4.17 Memberikan
motivasi selalu kepada peserta didik
Pembelajaran siklus III ini sudah terlihat lebih baik
dan tertib. Selama penjelasan sudah diingatkan untuk mematikan mikropon, dan peserta
didik sudah mematuhinya. Peserta didik sudah mulai tahu dan paham cara
mematikan mikrophon. Tetapi sinyal juga menjadi kendala tersendiri dimana
peserta didik masih ada yang keluar masuk google meet, sehingga penjelasan
mesti harus ada yang di ulang kembali.
Gambar
4.18 Peserta
didik mematikan microphone saat penjelasan
Peserta didik mengamati dan memperdalam materi dengan video yang di
sher dalam google meet. Peserta didik memberikan pendapatnya apa yang telah di
pahami setelah menganalisis namun lagi – lagi belum semua peserta didik yang aktif.
Gambar
4.19 Mempresentasikan video tentang manfaat tumbuhan
dan hewan bagi manusia
Setiap peserta
didik yang dapat memberikan hasil analisis diberi umpan balik berupa sanjungan
dan tepuk salut.
c)
Kegiatan akhir (15 menit)
Pada kegiatan akhir, peserta didik ditanya
tentang perasaannya dan pada bagian materi mana yang paling disukai sebagai refleksi
selama mengikuti pembelajaran dan bersama peserta didik pula membuat kesimpulan
serta memberikan penguatan. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan arahan bahwa
setelah melaksanakan kegiatan google meet peserta didik melakukan aktifitas
pembelajaran di google classroom.
Bahan
Ajar:
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
LKPD:https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
PPT:https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details
Evaluasi:
https://classroom.google.com/c/MTc4OTc5Njg1MjI5/a/MTkwNDMxNDMzMjYz/details Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu daerah dan do’a.
Pembelajaran
terlaksanan dengan baik dan menyenangka. Peserta didik terlihat antusias dan
lebih aktif serta tertib. Hasil peserta didik pada siklus III setelah dicek
sudah meningkat dan semuanya sudah mencapai KKM sehingga pembelajaran bisa dikatakan berhasil atau kategori tuntas.
c.
Pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer melakukan pengamatan terhadap
tindakan guru dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan instrument pemantau tindakan guru dan peserta didik, yang
masing-masing terdiri dari 16 butir pemantau tindakan guru dan 10 butir
pemantau tindakan peserta didik. Instrument pemantau tindakan tersebut
digunakan untuk mengukur kualitas penggunaan model pembelajaran discovery learning saat
pembelajaran. Selain itu, observer juga mencatat hal-hal yang terjadi pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer selama kegiatan pembelajaran berlangsung terdapat kelebihan dan kekurangan.
Peneliti bersama observer melakukan diskusi mengenai kekurangan dan kelebihan
yang terjadi pada siklus III. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
terjadinya kekurangan pada siklus selanjutnya. Adapun hasil observasi terhadap peserta
didik adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik mau bertanya
dan mampu mengemukakan pendapatnya dengan baik.
2. Beberapa peserta sudah tertib dan tidak ribut.
3. Peserta didik ikut
berpartisipasi dalam pembelajaran.
4. Peserta didik semua berinisiatif untuk mengemukakan
pendapatnya.
5. Peserta didik sebagian besar
sudah menyampaikan yang mereka temukan.
6. Peserta didik mau menanggapi hasil temuan temannya.
Adapun hasil pengamatan observer terhadap peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Peneliti sudah maksimal mengkondisikan peserta didik agar aktif dalam
kegiatan pembelajaran.
2.
Peneliti sudah terarah dalam
memancing pertanyaan – pertanyaan yang terkait dengan
materi dan jawaban peserta didik sesuai materi yang di bahas.
3.
Peneliti sudah menunjukkan ketegasan pada peserta didik yang
tidak aktif dan suka ribut.
4.
Peneliti sudah optimal dalam
menerapkan model discovery learning
d.
Refleksi
Pada tahap refleksi ini, peneliti mengkaji
kembali aspek-aspek tindakan yang telah dilaksanakan dan belum dilaksanakan
disetiap pertemuan. Adapun hasil pengamatan pada siklus III diantaranya guru sudah optimal menerapkan
model pembelajaran discovery learning yang ditandai dengan tersampainya pembelajaran pada tahap Repetition, dan semua
peserta didik sudah mau menanggapi dan mengungkapkan hasil analisisnya. Temuan-temuan tersebut diuraikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel
4.4
Hasil
temuan dan Rencana Perbaikan Keterampilan Sosial Peserta didik Melalui Model
Pembelajaran discovery learning Pada
Siklus III
No. |
Temuan |
Keterampilan Sosial |
|
1. |
Peserta didik mau
bertanya dan mampu mengemukakan pendapatnya dengan baik. |
2. |
Peserta didik ikut
berpartisipasi saat pembelajaran |
3. |
Peserta didik mau
berinisiatif untuk mengemukakan
pendapatnya dan mengambil solusi jika ada masalah. |
4. |
Peserta didik terfokus dan terarah dalam
pembelajaran |
5. |
Peserta didik berani
menyampaikan hasil analisisnya. |
6. |
Peserta didik mau
menanggapi hasil analisis temannya dengan baik. |
Aktivitas Guru |
|
7. |
Peneliti sudah maksimal mengkondisikan peserta
didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. |
8. |
Peneliti sudah terarah dalam memancing pertanyaan –
pertanyaan yang
terkait dengan materi dan jawaban peserta didik sesuai materi yang di bahas. |
9. |
Peneliti sudah menunjukkan ketegasan pada
peserta didik yang tidak aktif dan suka ribut. |
10. |
Peneliti sudah optimal dalam menerapkan model
discovery learning |
Aktivitas Peserta didik |
|
11. |
Peserta didik tidak
ribut dan ngobrol
sendiri, semua terfokus. |
B. Temuan /
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan
observer selama penelitian dilaksanakan pada siklus I dan kemudian diperbaiki
untuk perencanaan pada siklus II, kekurangan pada siklus I diantaranya peserta
didik masih sedikit yang mau mengemukakan pendapatnya, peserta didik masih
ribut selama google meet, peserta didik masih ada yang hanya mendengarkan
saja, peserta didik tidak mau
berinisiatif untuk mengutarakan hasil analisisnya, peserta didik masih cuek dan belum mau
menanggapi hasil analisis peserta didik lain. Selain itu, Peneliti juga masih belum maksimal
mengkondisikan peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran, peneliti
terlalu memakan banyak waktu untuk bertanya yang tidak
terkait dengan materi, peneliti masih
belum tegas pada peserta didik yang tidak aktif dan suka ribut.
Data tersebut diperoleh dari hasil
catatan lapangan, dokumentasi, lembar pemantau tindakan guru dan peserta didik,
serta lembar kuesioner. Untuk itu, peneliti dan observer melakukan tindak
lanjut dengan memperbaiki kekurangan dari siklus I. Hal ini dilakukan agar
tindakan pada siklus II berjalan dengan lancar dan meminimalisir terjadinya
kekurangan seperti pada siklus I.
Pada siklus II Peserta didik sudah berani yang mau
mengemukakan pendapatnya walau belum semuanya. Peserta didik masih ada yang diam saja dan hanya
menjadi pendengar. Beberapa peserta didik masih ada yang terdengar ribut dan
ngobrol sendiri. Beberapa peserta didik mau
berinisiatif untuk mengungkapakan hasil analisisnya. Peserta didik mau menyampaikan hasil analisisnaya.
Hanya beberapa peserta
didik masih cuek dan belum mau menanggapi hasil temuan temannya. Sinyal yang
tidak stabil menjadikan peserta didik keluar masuk google meet. Selain itu
peneliti sudah cukup maksimal
mengkondisikan peserta didik agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti sudah menggunakan waktu untuk bertanya yang berkaitan dengan materi tetapi peneliti masih belum tegas pada peserta didik yang tidak
aktif dan suka ribut serta ada beberapa yang masih belim menyalakan kameranya. Peneliti sudah
mengoptimalkan langkah-langkah model pembelajaran discovery
learning. Hasil lembar kuesioner pada
siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan sosial peserta
didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran discovery learning dengan materi adaptasi makhluk hidup terhadap
lingkungannya
Pada siklus III menunjukkan keterampilan social peserta
didik mau bertanya dan mampu mengemukakan pendapatnya dengan baik, Peserta
didik ikut berpartisipasi saat pembelajaran, eserta didik mau berinisiatif untuk mengemukakan pendapatnya dan mengambil solusi jika ada masalah, peserta didik terfokus dan
terarah dalam pembelajaran, Peserta
didik berani menyampaikan hasil analisisnya, Peserta didik mau menanggapi hasil analisis temannya dengan baik.
Selain itu nampak juga aktivitas peneliti sudah maksimal mengkondisikan peserta didik agar aktif dalam
kegiatan pembelajaran, Peneliti sudah terarah dalam memancing pertanyaan –
pertanyaan yang terkait
dengan materi dan jawaban peserta didik sesuai materi yang di bahas, Peneliti sudah menunjukkan ketegasan pada
peserta didik yang tidak aktif dan suka ribut, Peneliti sudah
optimal dalam menerapkan model discovery learning. Keseluruhan sudah sangat
baik baik peserta didik maupun peneliti itu sendiri.
1.
Hasil Pengamatan aktivitas
pembelajaran peserta didik dalam penskoran
Hasil
pengamatan siklus I, siklus II dan siklus III dalam kegiatan pembelaharan dapat
di sajikan sebagai berikuat :
Tabel 4.5: Lembar pengamatan aktivitas pembelajaran
Siklus I
No |
Aspek yang Diobservasi |
Kemunculan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Kegiatan Pra KBM |
|||
a. Guru mempersiapkan alat peraga |
√ |
|
3 |
|
b. Guru menyiapkan peserta didik |
√ |
|
5 |
|
c. Guru mengabsen peserta didik |
√ |
|
4 |
|
d. Guru membimbing peserta didik
berdoa |
√ |
|
5 |
|
e. Guru memberi motivasi belajar pada
peserta didik |
√ |
|
4 |
|
2
|
Kegiatan Awal |
|||
a. Guru memberikan apersepsi |
√ |
|
3 |
|
b. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran |
√ |
|
4 |
|
3 |
Kegiatan inti |
|||
a. Guru menjelaskan tentang adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya dengan pendekatan scientifik dan metode discovery learning |
√ |
|
3 |
|
b. Guru menunjuk salah satu peserta
didik untuk menganalisis adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya |
√ |
|
4 |
|
c. Guru membimbing peserta didik
dalam mengerjakan LKPD dan evaluasi tentang adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya |
√ |
|
4 |
|
d. Guru membimbing peserta didik
menemukan solusi dalam penyelesaian masalah. |
√ |
|
3 |
|
e. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami |
√ |
|
4 |
|
4 |
Kegiatan akhir |
|||
a. Guru melibatkan peserta didik
untuk membuat simpulan pembelajaran |
√ |
|
3 |
|
b. Guru mengadakan tes akhir |
√ |
|
4 |
|
c. Guru mengoreksi tes akhir |
√ |
|
4 |
|
d. Guru menganalisis hasil tes akhir |
√ |
|
4 |
|
Jumlah |
16 |
|
61 |
|
Rata-rata |
3,81 |
Tabel 4.6: Lembar pengamatan aktivitas pembelajaran Siklus II
No |
Aspek yang Diobservasi |
Kemunculan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Kegiatan Pra KBM |
|||
a. Guru mempersiapkan alat peraga |
√ |
|
4 |
|
b. Guru menyiapkan peserta didik |
√ |
|
5 |
|
c. Guru mengabsen peserta didik |
√ |
|
5 |
|
d. Guru membimbing peserta didik
berdoa |
√ |
|
5 |
|
e. Guru memberi motivasi belajar pada
peserta didik |
√ |
|
4 |
|
2
|
Kegiatan Awal |
|||
a. Guru memberikan apersepsi |
√ |
|
3 |
|
b. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran |
√ |
|
4 |
|
3 |
Kegiatan inti |
|||
a. Guru menjelaskan tentang adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya dengan pendekatan scientifik dan metode discovery learning |
√ |
|
4 |
|
b. Guru menunjuk salah satu peserta
didik untuk menganalisis adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya |
√ |
|
4 |
|
c. Guru membimbing peserta didik
dalam mengerjakan LKPD dan evaluasi tentang adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya |
√ |
|
4 |
|
d. Guru membimbing peserta didik
menemukan solusi dalam penyelesaian masalah. |
√ |
|
3 |
|
e. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami |
√ |
|
4 |
|
4 |
Kegiatan akhir |
|||
a. Guru melibatkan peserta didik
untuk membuat simpulan pembelajaran |
√ |
|
4 |
|
b. Guru mengadakan tes akhir |
√ |
|
5 |
|
c. Guru mengoreksi tes akhir |
√ |
|
5 |
|
d. Guru menganalisis hasil tes akhir |
√ |
|
4 |
|
Jumlah |
16 |
|
67 |
|
Rata-rata |
4,19 |
Tabel 4.7: Lembar pengamatan aktivitas pembelajaran Siklus III
No |
Aspek yang Diobservasi |
Kemunculan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Kegiatan Pra KBM |
|||
a. Guru mempersiapkan alat peraga |
√ |
|
5 |
|
b. Guru menyiapkan peserta didik |
√ |
|
5 |
|
c. Guru mengabsen peserta didik |
√ |
|
5 |
|
d. Guru membimbing peserta didik
berdoa |
√ |
|
5 |
|
e. Guru memberi motivasi belajar pada
peserta didik |
√ |
|
5 |
|
2
|
Kegiatan Awal |
|||
a. Guru memberikan apersepsi |
√ |
|
5 |
|
b. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran |
√ |
|
5 |
|
3 |
Kegiatan inti |
|||
a. Guru menjelaskan tentang adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya dengan pendekatan scientifik dan metode discovery learning |
√ |
|
5 |
|
b. Guru menunjuk salah satu peserta
didik untuk menganalisis adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya |
√ |
|
5 |
|
c. Guru membimbing peserta didik
dalam mengerjakan LKPD dan evaluasi tentang adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya |
√ |
|
5 |
|
d. Guru membimbing peserta didik
menemukan solusi dalam penyelesaian masalah. |
√ |
|
4 |
|
e.
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi
yang belum dipahami |
√ |
|
5 |
|
4 |
Kegiatan akhir |
|||
a. Guru melibatkan peserta didik
untuk membuat simpulan pembelajaran |
√ |
|
5 |
|
b. Guru mengadakan tes akhir |
√ |
|
5 |
|
c. Guru mengoreksi tes akhir |
√ |
|
5 |
|
d. Guru menganalisis hasil tes akhir |
√ |
|
5 |
|
Jumlah |
16 |
|
79 |
|
Rata-rata |
4,94 |
Keterangan:
1.
kurang sekali
2.
kurang
3.
cukup
4.
baik
5.
baik sekali
Dari table diatas dapat terlihat bahwa aktivitas
pembelajaran yang di lakukan mengalami peningkatan. Pembelajaran pada siklus I
mendapat skor 3,81 dengan kategori cukup meningkat menjadi 4,19 dengan kategori
baik dan meningkat kembali menjadi 4,94 dengan kategori baik dan hamper baik
sekali. Sedangkan penilaian ( penskoran ) pengamatan aktivitas peserta didik dapat
terlihat dalam table berikut :
Tabel 4.8: Lembar pengamatan aktivitas peserta didik Siklus I
No |
Aspek Yang Diamati |
Kemunculan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengikuti pelajaran. |
√ |
- |
3 |
2 |
Tingkah laku peserta
didik saat guru menjelaskan materi. |
√ |
- |
4 |
3 |
Sikap peserta didik
mengungkapkan pendapat |
√ |
- |
4 |
4 |
Sikap peserta didik
dalam memperhatikan pendapat atau jawaban teman. |
√ |
- |
3 |
5 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan pertanyaan. |
√ |
- |
2 |
6 |
Keaktifan peserta
didik dalam menjawab pertanyaan. |
√ |
- |
3 |
7 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengeluarkan pendapat. |
√ |
- |
3 |
8 |
Sikap
peserta didik dalam minat belajar. |
√ |
- |
4 |
9 |
Semangat peserta didik
dalam belajar. |
√ |
- |
4 |
10 |
Ketenangan kelas. |
√ |
- |
3 |
Jumlah Skor |
33 |
|||
Rata-rata |
3,3 |
Tabel 4.9: Lembar pengamatan aktivitas peserta didik Siklus II
No |
Aspek Yang Diamati |
Kemunculan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengikuti pelajaran. |
√ |
- |
4 |
2 |
Tingkah laku peserta
didik saat guru menjelaskan materi. |
√ |
- |
5 |
3 |
Sikap peserta didik
mengungkapkan pendapat |
√ |
- |
4 |
4 |
Sikap peserta didik
dalam memperhatikan pendapat atau jawaban teman. |
√ |
- |
4 |
5 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan pertanyaan. |
√ |
- |
3 |
6 |
Keaktifan peserta
didik dalam menjawab pertanyaan. |
√ |
- |
4 |
7 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengeluarkan pendapat. |
√ |
- |
4 |
8 |
Sikap
peserta didik dalam minat belajar. |
√ |
- |
4 |
9 |
Semangat peserta didik
dalam belajar. |
√ |
- |
5 |
10 |
Ketenangan kelas. |
√ |
- |
4 |
Jumlah Skor |
41 |
|||
Rata-rata |
4,1 |
Tabel 4.10: Lembar pengamatan aktivitas peserta didik siklus
III
No |
Aspek Yang Diamati |
Kemunculan |
Skor |
|
Ya |
Tidak |
|||
1 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengikuti pelajaran. |
√ |
- |
4 |
2 |
Tingkah laku peserta
didik saat guru menjelaskan materi. |
√ |
- |
5 |
3 |
Sikap peserta didik
dalam bekerja kelompok. |
√ |
- |
5 |
4 |
Sikap peserta didik
dalam memperhatikan pendapat atau jawaban teman. |
√ |
- |
5 |
5 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengajukan pertanyaan. |
√ |
- |
4 |
6 |
Keaktifan peserta
didik dalam menjawab pertanyaan. |
√ |
- |
5 |
7 |
Keaktifan
peserta didik dalam mengeluarkan pendapat. |
√ |
- |
5 |
8 |
Sikap
peserta didik dalam minat belajar. |
√ |
- |
5 |
9 |
Semangat peserta didik
dalam belajar. |
√ |
- |
5 |
10 |
Ketenangan kelas. |
√ |
- |
5 |
Jumlah Skor |
48 |
|||
Rata-rata |
4,8 |
Keterangan:
1.
kurang sekali
2.
kurang
3.
cukup
4.
baik
5.
baik sekali
Dari hasil penilaian aktivitas selama
pembelajaran peserta didik dapat di lihat mengalami peningkatan. Pada siklus I
mendapat skor 3,3 dengan predikat cukup, meningkat menjadi 4,1 pada siklus II
dengan predikat baik, dan meningkat kembali menjadi 4,8 dengan predikat baik
hampir baik sekali.
Keterangan:
1. Persentase pemantau tindakan guru pada siklus I
=
2. Persentase pemantau tindakan peserta didik pada
siklus I
=
3. Persentase pemantau tindakan guru pada siklus II
=
4. Persentase pemantau tindakan peserta didik pada
siklus II
=
5. Persentase pemantau tindakan guru pada siklus III
=
6. Persentase pemantau tindakan peserta didik pada
siklus II
=
Persentase diatas digambarkan dengan grafik sebagai
berikut:
Gambar 4.2
Perolehan Aktivitas
Tindakan Guru dan Peserta didik pada Siklus I, Siklus II, dan siklus III
Dari grafik diatas, terlihat bahwa terjadi peningkatan
aktivitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran IPA menggunakan model discovery
learning pada siklus I , siklus II dan siklus III.
2.
Hasil perolehan belajar peserta
didik
Berikut
hasil evalasi belajar peserta didik kelas VI umtuk pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dapat dilihat pada table berikut :
Siklus I
Tabel 4.11: Analisis hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam
siklus I
Nilai |
Banyak Peserta didik |
Jumlah Nilai |
Prosentase |
100 |
0 |
0 |
0% |
90 |
0 |
0 |
0% |
80 |
2 |
160 |
18,19% |
70 |
3 |
210 |
27,27% |
60 |
5 |
300 |
45,45% |
50 |
1 |
50 |
9,09% |
40 |
0 |
0 |
0% |
30 |
0 |
0 |
0% |
20 |
0 |
0 |
0% |
10 |
0 |
0 |
0% |
0 |
0 |
0 |
0% |
Jumlah |
11 |
720 |
100% |
Rata-rata |
65,45 |
Nilai terendah adalah 50 sebanyak 1 peserta didik.
Nilai tertinggi adalah 80 sebanyak 2 peserta didik.
Nilai kurang dari 70 sebanyak 6 peserta didik.
Nilai lebih dari sama dengan 70 sebanyak 5 peserta
didik
Grafik 4.3 hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan
alam siklus I
Ketuntasan Pembelajaran
= 45%
Secara garis besar, pelaksanaan siklus I berlangsung
cukup baik dengan hasil rata- rata 65,45 dengan nilai aktifitas perbaikan pembelajaran sebesar 3,76 (baik) dan aktivitas peserta
didik 3,3.
Akan tetapi kegiatan pada siklus I perlu diulang karena masih banyak peserta
didik yang mempunyai hasil belajar yang rendah.
Siklus II
Tabel 4.12: Analisis hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam
siklus II
Nilai |
Banyak Peserta didik |
Jumlah Nilai |
Prosentase |
100 |
1 |
100 |
9,09% |
90 |
1 |
180 |
9,09% |
80 |
2 |
160 |
18,19% |
70 |
4 |
210 |
36,36% |
60 |
3 |
180 |
27,27% |
50 |
0 |
0 |
0% |
40 |
0 |
0 |
0% |
30 |
0 |
0 |
0% |
20 |
0 |
0 |
0% |
10 |
0 |
0 |
0% |
0 |
0 |
0 |
0% |
Jumlah |
11 |
810 |
100% |
Rata-rata |
73,64 |
Nilai terendah adalah 60 sebanyak 3 peserta didik.
Nilai tertinggi adalah 100 sebanyak 1 peserta didik.
Nilai kurang dari 70 sebanyak 3 peserta didik.
Nilai lebih dari sama dengan 70 sebanyak 8 peserta
didik
Grafik 4.4 hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan
alam siklus I
Ketuntasan Pembelajaran
= 72%
Secara garis besar, pelaksanaan siklus II berlangsung
cukup baik dengan hasil rata- rata 73,64 dengan nilai aktifitas perbaikan pembelajaran sebesar 4,19 (baik) dan aktivitas peserta
didik 4,1.
Akan tetapi kegiatan pada siklus II perlu diulang karena masih banyak peserta
didik yang mempunyai hasil belajar yang rendah.
Siklus III
Meskipun sudah ada perkembangan tapi hasilnya belum
maksimal atau belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan juga
tujuan pembelajaran belum sepenuhnya tercapai, maka dilaksanakan proses belajar
mengajar siklus ketiga. Siklus III dilaksanakan pada hari jum’at, 13 November
2020. Adapun hasil pengolahan data pelaksanaan
siklus III adalah :
Tabel 4.13: Analisis hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan alam
siklus III
Nilai |
Banyak Peserta didik |
Jumlah Nilai |
Prosentase |
100 |
3 |
300 |
27,27% |
90 |
3 |
270 |
27,27% |
80 |
3 |
240 |
27,27% |
70 |
2 |
140 |
18,19% |
60 |
0 |
0 |
0% |
50 |
0 |
0 |
0% |
40 |
0 |
0 |
0% |
30 |
0 |
0 |
0% |
20 |
0 |
0 |
0% |
10 |
0 |
0 |
0% |
0 |
0 |
0 |
0% |
Jumlah |
11 |
950 |
100% |
Rata-rata |
86,36 |
Nilai terendah adalah 70 sebanyak 2 peserta didik.
Nilai tertinggi adalah 100 sebanyak 3 peserta didik.
Nilai kurang dari 70 sebanyak 0 peserta didik.
Nilai lebih dari sama dengan 70 sebanyak 11 peserta
didik
Grafik 4.5 hasil evaluasi mata pelajaran Ilmu pengetahuan
alam siklus III
Ketuntasan Pembelajaran
= 100%
Berdasarkan temuan hasil refleksi
dalam siklus III ini secara keseluruhan pembelajaran ilmu pengetahuan alam
kompentensi dasar Menganalisis
tumbuhan berdasarkan lingkungannya. Kemampuan peserta didik kelas VI SD Negeri Malahayu 05 Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes sudah
berhasil dengan ketuntasan klasikal 100
% dengan nilai rata-rata 86,36 Dengan hasil tersebut menunjukkan peserta didik sudah mempunyai kemampuan
untuk memecahkan masalah pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam kompentensi dasar menganalisis adaptasi tumbuhan terhadap
lingkungannya dengan ditandai
nilai rata-rata tes yang sudah sama dengan lebih dari Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan kemampuan memecahkan masalah sudah menunjukkan dengan
prosentase peserta didik yang cukup tinggi. Berikut ini
adalah data hasil tes akhir peserta didik dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran
sebelum siklus, siklus I, siklus II dan
siklus III dalam bentuk grafik.
Grafik 4.6 : Nilai Formatif ilmu pengetahuan alam Pra Siklus, Siklus I, siklus II dan Siklus III.
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan
bahwa hasil yang diperoleh pada pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III
mengalami peningkatan yaitu peserta didik memperoleh nilai sama dengan lebih
besar dari 70 , pada pra siklus 27,27% naik menjadi 45,46% pada siklus I, naik lagi menjadi 72,73% pada siklus
II dan naik kembali 100%, sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai di bawah 70 mengalami penurunan dari sebelum
siklus 72,73% turun menjadi 54,54% pada
siklus I, turun lagi menjadi 27,27% pada
siklus II dan turun kembali menjadi 0%. Selain itu rata- rata keberhasilan kelas juga mengalami peningkatan
dari pra siklus 56,36 menjadi 65,45 pada
siklus I, siklus II 73,64 dan 86,36 pada siklus III, yang artinya ketuntasan peserta
didik secara klasikal berhasil tuntas 100%.
C.
Pembahasan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan baik sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Adapun untuk hasil pelaksanaan per
siklus sebagai berikut :
Siklus I
Setelah melaksanakan pengamatan atas
tindakan pelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala
kegiatan yang dilakukan. Pada kegiatan siklus I dapat dilihat guru kurang
memberikan penguatan atau motivasi selama proses pembelajaran berlangsung. Inilah yang
menyebabkan peserta didik tidak bersemangat atau mempunyai motivasi belajar
yang rendah, sehingga mengakibatkan peserta didik tidak aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Siklus I belum optimal sehingga peserta didik belum termotivasi
untuk belajar. Terlihat juga guru kurang memberi bimbingan kepada dalam memberikan
pertanyaan kepada peserta didik, sehingga peserta didik dalam menjawab
pertanyaan melenceng ataupun menjawab dengan kata tidak tahu. Hasil pada tahap refleksi diri dapat
diketahui siklus I berjalan dengan cukup baik, namun masih perlu dilakukan
siklus II, karena aktivitas dan prestasi belajar peserta didik masih rendah.
Hasil refleksi pada siklus I digunakan untuk perbaikan - perbaikan pada siklus
II.
Siklus II
Kegiatan siklus II telah
dilaksanakan, pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam kelas juga
dilaksanakan. Selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang
dilakukan. Pada kegiatan siklus II dapat dilihat guru sudah memberikan
penguatan atau motivasi selama proses pembelajaran berlangsung meskipun baru terlihat
masih kurang greget. Baru beberapa peserta didik yang nampak bersemangat Namun
antusias dan motivasi untuk mencari solusi permasalahan masih rendah, sehingga
baru sebagian peserta didik yang napak aktif sedangkan peserta didik yang lain
masih hanya sebagai pendengar setia. Pada siklus II ini bisa dikatakan masih
belum berhasil. Dalam aktifitas terlihat juga guru kurang memberi bimbingan
dalam memberikan pertanyaan kepada peserta didik, serta hanya terfokus pada
anak – anak yang dapat menjawab sedangkan anak yang sebagai pendengar setia
tidak di hiraukan. Hasil pada tahap refleksi diri dapat
diketahui siklus II berjalan dengan cukup baik, namun masih perlu dilakukan
siklus III, karena prestasi belajar peserta didik masih rendah. Hasil refleksi
pada siklus II digunakan untuk perbaikan - perbaikan pada siklus III.
Siklus III
Setelah
melaksanakan pengamatan atas tindakan pelajaran di dalam kelas pada perbaikan
pembelajaran siklus III, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan
yang dilakukan. Pada siklus III ini dapat dilihat bahwa
guru telah memberikan penguatan/motivasi selama proses pembelajaran berlangsung
sehingga peserta didik terlihat bersemangat dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Media atau alat peraga yang digunakan guru pada siklus III sudah
optimal digunakan sehingga mempengaruhi proses perbaikan pembelajaran.
Pelaksanaan siklus III dipandang
sudah cukup karena hasil belajar peserta didik pada pembelajaran ilmu
pengetahuan alam kompentensi menganalisis
adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya, mengalami peningkatan yaitu peserta didik
memperoleh nilai sama dengan lebih besar dari 70, pada pra siklus 27,27% naik menjadi 45,46% pada siklus I dan naik lagi menjadi
72,73% pada siklus II, kembali mengalami kenaikan menjadi 100% pada siklus III
sedangkan peserta didik yang memperoleh
nilai di bawah 70 mengalami
penurunan dari sebelum siklus 72,73% turun menjadi 54,54% pada siklus I, dan
turun lagi menjadi 27,27% pada siklus II, kembali mengalami penurunan menjadi 0% pada siklus III. Selain
itu rata- rata keberhasilan kelas juga
mengalami peningkatan dari pra siklus 56,36 menjadi 65,45 pada siklus I, 73,64 pada siklus II, dan 86,36 pada siklus III yang
artinya ketuntasan peserta didik secara klasikal berhasil tuntas 100 %.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil
perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa
pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kompentensi menganalisis adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungannya,
Mengalami peningkatan yaitu siswa memperoleh nilai sama dengan lebih besar
dari 70, pada pra siklus 27,27% naik menjadi 45,46% pada
siklus I, naik lagi menjadi 72,73% pada siklus II, dan naik lagi menjadi 100%,
sedangkan siswa yang memperoleh nilai di
bawah 70 mengalami
penurunan dari sebelum siklus 72,73%
turun menjadi 54,54% pada siklus I, turun lagi menjadi 27,27% pada siklus II dan terun lagi menjadi
0%. Selain itu rata - rata keberhasilan kelas juga mengalami peningkatan
dari pra siklus 56,36 menjadi 65,45 pada siklus I, 73,64 pada siklus II dan 86,36 pada siklus III yang
artinya ketuntasan siswa secara klasikal berhasil tuntas 100%.
Pada penelitian ini
juga dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan metode discovery learning materi Ilmu Pengetahuan
Alam kompentensi dasar menganalisis adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya siswa lebih mudah untuk memahami materi
pelajaran.
2. Penggunaan metode discovery
learning dapat memotivasi dan
melatih siswa untuk dapat menggungkapkan pendapat.
3. Aktivitas siswa pun meningkat, siswa
terlihat aktif dalam proses pembelajaran yaitu dalam menjawab pertanyaan guru
dan melakukan tugas guru dengan penuh semangat
B.
Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan
kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang harus dilaksanakan guru dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam membangkitkan minat, motivasi belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas,
diantaranya adalah :
1. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan pembelajaran dengan cara menyampaikan
tujuan pada awal kegiatan pembelajaran;
2. Ciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga dapat meningkatkan minat dan
motivasi belajar siswa;
3. Gunakan metode atau media pembelajaran yang tepat agar dapat merangsang
keterlibatan fisik dan psikis siswa;
4. Libatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran;
5. Tunjukkan kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar untuk memudahkan
terciptanya iklim kelas yang menyenangkan;
6. Menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi pembelajaran
yang efektif;
7. Mengakhiri suatu kegiatan dengan penyimpulan tentang hasil belajar yang
dicapai siswa;
8. Memberikan balikan positif terhadap hasil kerja siswa;
9. Berikan tugas dan LKPD pada google classroom yang sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.