Nur Nadlifah : Berencana itu Keren Menuju Keluarga Berkualitas


BREBES ( cbm-news.com ) - Berencana itu keren, sehingga masyarakat harus mampu melakukan perencanaan kehidupan yang matang agar nantinya terwujud keluarga berketahanan dan lahir generasi – generasi yang berkualitas. 

Demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Dapil Jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M saat memberikan materi di hadapan anggota Fatayat NU di Gedung Serbaguna Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Bumiayu Brebes, Sabtu ( 30/7/2022 ).


Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes dan juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3KB ) Kabupaten Brebes dr. Sri Gunadi Parwoko, M.Kes.


Dengan menggandeng BKKBN Jawa Tengah dalam program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana, Nur Nadlifah mengatakan,  program Bangga Kencana ini memegang peranan penting dalam mewujudkan generasi unggul melalui perencanaan berkeluarga.


“Kependudukan saat ini menjadi permasalahan besar di Indonesia, baik itu kuantitas maupun kualitasnya, sehingga masyarakat perlu diedukasi agar mampu berencana mengatur jarak kelahiran sehingga tidak terjadi kenaikan jumlah penduduk yang signifikan setiap tahunnya," katanya.


Berencana itu keren, lanjut Nadlifah, dalam kehidupan dan berbagai aktifitas, semua pekerjaan, bisnis dan sebagainya jika dilaksanakan dengan perencanaan maka hasilnya Insya Allah baik. 


" Makanya keluarga pun harus direncanakan sehingga kita punya ukuran dan evaluasi apa yang sudah maupun belum dicapai," pungkasnya

Related Posts:

Sosialisasi 4 Pilar, Nur Nadlifah Ajak Santri Tanamkan Cinta terhadap Tanah Air


BREBES - Anggota DPR-RI Komisi IX Dapil jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M menggelar kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan bersama lembaga Infarul Khotoya Kabupaten Brebes Pada 24 Juli 2022.


Terlihat berdasarkan pantauan, peserta sangat antusias datang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi 4 Pilar bersama Hj. Nur Nadlifah yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai 4 Pilar kebangsaan (Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika).


Hj.Nur Nadlifah menyampaikan betapa pentingnya masyarakat untuk mengetahui dan memahami 4 pilar kebangsaan. “Betapa pentingnya kita untuk mengetahui dan memahami menanamkan kecintaan kita terhadap bangsa & tanah air (Hubbul Wathan Minal Iman)”, katanya, Senin, (24/07/2022).


Selain itu, Mbak Nad sapaan akrabnya menilai bahwa sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini sebagai kegiatan untuk mengingatkan kembali dan membumikan nilai-nilai Pancasila, dasar negara Republik Indonesia. “kita wajib menaruh pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara pada bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga kita sanggup terhindar dari pemahaman radikalisme & perilaku intoleran,” jelasnya.


Untuk meminimalisir aktivitas paham radikalisme, Mba Nad mengajak seluruh santri wajib benar -benar tahu nilai Pancasila & Undang-Undang Dasar 1945.


“Sebab, Pancasila sendiri adalah ruh dari bangsa ini & sebuah ideologi yang sesungguhnya wajib sebagai landasan dasar perilaku pada setiap masyarakat negara Indonesia,” Urai Mbak Nad.


Dalam kegiatan ini, Mba Nad memberikan apresiasi pada seluruh santri karena telah mengelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan, sebagai anak mudah pentingnya santri ikut terlibat, berkontribusi dan andil dalam demokrasi khususnya dibidang politik, yang mengutamakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Related Posts:

Nur Nadlifah : Bentengi Anak dari Pergaulan yang Salah


BREBES ( trelepmedia.com ) - Tahun kedepan Indonesia mau menjadi seperti apa, tergantung hari ini bagaimana kita mengasuh bagaimana kita mendidik dan bagaimana kita menyiapkan generasi anak anak kita yang berkualitas, tidak hanya sehat fisik tapi pola pikir yang baik punya pribadi yang baik, sesuai kepribadian bangsa Indonesia ini menjadi sangat penting.



Demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Dapil Jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M saat memberikan materi di hadapan anggota Fatayat NU dan Muslimat NU di Desa Sigambir Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes, Minggu ( 24/7/2022 ).


Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah drg. Widwiono, M.Kes dan juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3KB ) Kabupaten Brebes dr. Sri Gunadi Parwoko, M.Kes.



Menurut Nur Nadlifah, yang bisa membentengi pola pikir anak kita yang bisa mengarahkan hati anak kita itu  dari hatinya sendiri, sehingga kita harus wujudkan anak kita ini memiliki hati yang benar - benar bisa menjaga diri sendiri baik dari sisi pergaulan maupun dari sisi mengkonsumsi obat - obatan atau makanan - makanan yang tidak sehat.


" Pergaulan ini juga harus diperhatikan, jangan sampai anak anak belum waktunya menikah mereka terpaksa karena harus menikah. Orang tua harus mampu mengedukasi anaknya agar fokus meraih masa depannya terlebih dahulu, bukan langsung diarahkan menikah muda," imbunya.


Tidak hanya masalah kesehatan, nikah muda juga dapat menimbulkan masalah ekonomi atau keuangan. Hal ini umumnya terjadi pada pria yang belum ada kesiapan secara mental dalam menanggung nafkah dan berperan sebagai suami dan ayah. Dampaknya, lingkaran kemiskinan baru dalam kehidupan bermasyarakat pun tercipta.

Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Asupan Gizi Seimbang untuk Cegah Stunting


TEGAL ( trelepmedia.com ) -  asupan gizi seimbang pada anak mesti diperhatikan agar terhindar dari stunting, yakni gangguan pertumbuhan atau kekerdilan karena kurang gizi kronis. Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, M.M pada kegiatan sosialisasi dan KIE Bangga Kencana di hadapan 250 warga Desa Pecabean Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Jumat (22/07/2022 ).

Kabupaten Tegal, kata Nur Nadlifah,  masih menduduki peringkat tinggi kasus stunting di Indonesia, sehingga, perlu penanganan lebih intensif.  Semua pihak harus ikut berperan, seperti perangkat desa, bidan desa, kader desa TKSK bersinergi, bersama-sama mencegah stunting. 


" Kegiatan nyata dengan mengedukasi masyarakat mengenai cara mengolah makanan bergizi, beragam dan seimbang, melakukan penimbangan balita secara teratur, pemberian makanan tambahan, serta memperhatikan pola asuh dan memastikan orang tua atau pengasuh balita benar-benar memperhatikan apa yang dimakan balita. Jangan sampai mengonsumsi makanan yang bikin kenyang tapi tidak bergizi,” katanya..


Masyarakat, lanjut Nur Nadlifah, harus tetap menjaga kondisi kesehatannya. Selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan stop buang air sembarangan, menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19 serta membasmi tempat perindukan nyamuk agar terhindar dari demam berdarah, terutama saat cuaca seperti sekarang ini.


Sementara itu, menurut Deputi Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso menambahkan, fokus pencegahan stunting itu melalui pendekatan hulu dan keluarga.

 

"Pendekatan keluarga diupayakan agar keseimbangan segera terisi tanpa lubang penjebak yang merugikan.  Lubang penjebak itu adalah masih tingginya angka kematian bayi, angka stunting dan angka kurang gizi," pungkasnya.


Related Posts:

Sosialisasi Empat Pilar Demokrasi bersama PMII Kabupaten Tegal dan Mba Nad


TEGAL - Sebagai upaya penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara di kalangan masyarakat dan juga anak muda, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia  (PMII) Kabupaten Tegal menggelar sosialisasi 4 pilar sebagai fondasi anak muda dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara di tengah carut marut politik di Indonesia yang begitu rumit.  

Kegiatan ini dilaksanakan di aula PMII Tegal, Sabtu, (7/7/2022). Dalam sosialisasi empat pilar, dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI fraksi PKB dapil  Jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.ag, M.M.  

Mba Nad, sapaan akrab Hj. Nur Nadlifah menyampaikan, ciri khas Indonesia sebagai bangsa adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan dan persatuan, apalagi Indonesia terdiri dari berbagai suku,ras dan adat istiadat yang majemuk diberbagai daerah dan provinsi seIndonesia. Maka empat pilar kebangsaan menjadi konsen yang harus diprioritaskan pada anak mudah sebagai fondasi yang menentukan kokohnya jiwa nasionalisme anak mudah. 

" Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pentingnya menanamkan nilai-nilai luhur demi mewujudkan bangsa dan negara yang adil,makmur sejahtera dan bermartabat sesuai dengan pilar kebangsaan Indonesia yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal Ika," tegasnya.

Dalam kegiatan ini, Mba Nad memberikan apresiasi pada PB PMII karena telah mengelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan, sebagai anak mudah pentingnya kader-kader  PMII ikut terlibat, berkontribusi dan andil dalam demokrasi khususnya dibidang politik, yang mengutamakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Tentu, apresiasi juga datang dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yakn Ketua Umum, yakni Muhammad Abdul Syukri Apresiasi kepada mba Nad atas kehadirannya dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan sebagai fondasi anak muda menghadapi tantangan di masa mendatang.

Related Posts:

Hj. Nur Nadlifah : Tingkat Stunting di Kabupaten Brebes Masih Tinggi


BREBES ( trelepmedia.com ) - Persoalan stunting di Kabupaten Brebes yang masih tinggi telah menjadikan Kabupaten ini salah satu fokus penanganan oleh Pemerintah pusat. Demikian disampaikan oleh anggota DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX Hj. Nur Nadlifah, S.Ag, MM saat memberikan sosialisasi kepada anggota Fatayat NU di Aula Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes, Minggu ( 3/7/2022 ).


Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah drg. Widwiono, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes dr. H. Sri Gunadi Parwoko dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Brebes H. Zubad Fahilatah


Nur Nadlifah menegaskan, sesuai peraturan presiden terkait penanganan stunting, leading sektornya murni di BKKBN. Meskipun begitu, penanganan stunting di kabupaten Brebes harus melibatkan banyak sektor.


" Misalnya untuk penanganan gizi, kesehatan, pangan, sanitasi harus terintegrasi semua, agar saling mendukung dalam percepatan penurunan kasus stunting. Harapan saya, di tahun 2023 kasus stunting tinggal 14 persen," tegasnya.


Dirinya berpesan kepada masyarakat Kabupaten Brebes untuk mulai hidup sehat dengan memperhatikan pola hidup, pola asuh dan pola makan.


Sementara itu, kepala perwakilan BKKBN Jawa Tengah drg. Widwiono menyoroti bahwa masih sangat rendahnya kaum laki - laki yang mau menggunakan alat kontrasepsi, karena pandangannya masih bertumpu bahwa alat kontrasepsi untuk perempuan.


Kepala DP3KB Kabupaten Brebes dr. Sri Gunadi Parwoko mengajak kepada komunitas fatayat agar masuk sebagai kader posyandu ataupun kader Pengabdian kepada masyarakat (PKM).


" Hal ini agar tingkat pelayanan kesehatan masyarakat itu bisa lebih masuk dan melibatkan organisasi matang seperti fatayat NU," pungkasnya.

Related Posts: