Juri Hafidz Syeikh Ali Jaber ternyata Kakeknya Kelahiran Bumiayu Brebes

Kenalkah Anda dengan Syaikh Ali jaber ?

Beliau muncul di media TV saat menjadi juri di acara Hafidz cilik. Dan sejak saat itu, beliau juga sering ngisi kajian islam di TV swasta lain. Dengan gaya khas dialek arabnya yang kental mengucapkan bahasa Indonesia dengan fasih. 

Ternyata, saat diwawancarai di acara Hitam Putih Trans 7, kakeknya dahulu tinggal di Bumiayu Kabupaten Brebes. Dan ini ternyata betul dan diamini oleh salah satu akun FB yang dari Bumiayu.
Salah satu akun di FB mengomentari, Abdul Karim Nagib mengatakan, betul kakeknya dahulu tinggal di Bumiayu..
Ayah beliau pergi ke Arab kembali, menikah dan berumah tangga disana (Madinah).

Saudara - saudara sepupunya masih banyak di Indonesia, antara lain ada yang tinggal di Kauman (dekat MBS) Bumiayu.
Syeikh Ali Jaber, menikah dengan sepupunya juga, yang tinggal di Lombok.. Kini tinggal di Jakarta.
Ali Jaber itu nama salahsatu marga keturunan Arab dari Keluarga Besar Al-Yaff'i Al-'Ulya (atau Yafe').
Tokoh Nasional dari keturunan Al-Yaff'i Al-'Ulya a.l K.H. Ali Yafi (N.U).
WALLAHUA'LAM.


Berikut Profil beliau, Syaikh ali jaber, 

Profile Singkat Syekh Ali Jaber
Syaikh Ali Jaber, demikian sapaan akrab Syaikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber, lahir di kota Madinah Al-Munawarah pada tanggal 3 Shafar 1396 H, bertepatan dengan tanggal 3 Febuari 1976 M. Ia menjalani pendidikan, baik formal maupun informal, di Madinah.
Tahun 1410 H/1989 M, ia tamat ibtidaiyah, tahun 1413 H/1992 M tamat tsanawiyah, tahun 1416 H/1995 M tamat aliyah. Tahun 1417
H/1997 M hingga saat ini ia mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Al-Qur’an di Masjid Nabawi, Madinah.
Sedari kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al-Qur’an. Ayahandanyalah yang awalnya
memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Qur’an, karena dalam Al-Qur’an terdapat semua ilmu.Allah SWT.

Dalam mendidik agama, khususnya
Al-Qur’an dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat. Ini implementasi dari hadis Nabi Muhammad SAW yang membolehkan memukul anak bila di usia tujuh tahun tidak melaksanakan shalat fardhu.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam. Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-
kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.
Tidak mengherankan, di usianya yang masih terbilang belia, sebelas
tahun, ia telah hafal 30 juz Al Qur’an.

Sejak itu pula Syaikh Ali memulai berdakwah mengajarkan ayat-ayat Allah SWT di masjid tersebut, kemudian belanjut ke masjid lainnya Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh Al-Qur’an di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah.
Tahun 2008, ia melebarkan sayap dakwahnya hingga ke Indonesia. Kebetulan ia menikahi seorang gadis shalihah asli Lombok, Indonesia, bernama Umi Nadia, yang lama tinggal di Madinah. Pada tahun yang sama, ia melaksana­
kan shalat Maghrib di masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat. Selepas shalat ada salah seorang pengurus masjid memintanya untuk menjadi
imam shalat Tarawih di masjid Sunda Kelapa, karena saat itu hampir mendekati bulan Ramadhan.

Sejak itulah ia terus mendapat kepercayaan masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia.
Demi menunjang komunikasinya dalam berdakwah, ia pun mulai belajar bahasa Indonesia.
Beliau menjalani pendidikan seluruhnya di Madinah, 1410 H Tamat Ibtidaiyah, 1413 H Tamat Tsanawiyah, 1416 H Tamat Aliyah, dan 1417 H – Sekarang
Mulazamah dan Kursus Al-Quran di Masjid Nabawi – Madinah.
Menikah dengan wanita

Keturunan Indonesia bernama Umi Nadia, dan telah memiliki 1 anak bernama hasan, saat ini menetap di Pondok Bambu Jakarta Timur.

Guru-guru Syeh Ali Jaber yang pernah mengajar beliau adalah :
Syeikh Abdul Bari’as Subaity (Imam Masjid Nabawi, sebelumnya Imam Masjidil Haram), Syeikh Khalilul Rahman (Ulama Al Qur’an di
Madinah dan Ahli Qiraat),
Syeikh Prof. Dr. Abdul Azis Al Qari’ (Ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Qur’an Madinah.dan Imam Masjid Quba), Syeikh Said Adam (Ketua Pengurus Makam Rasulullah SAW dan Pemegang Kunci makam
Rasulullah SAW), Syeikh Muhammad Ramadhan (Ketua Majelis.Tahfidzul Qur’an di Masjid Nabawi), Syeikh Muhammad Husein Al Qari’ (Ketua Ulama.Qira’at di Pakistan).
Selama di kota madinah beliau aktif sebagai Guru Tahfidz Qur’an di.Masjid Nabawi dan Imam Sholat di salah satu masjid kota Madinah.
Kegiatan selama di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut :
Guru Tahfidz Al-Qur’an di Islamic Centre / Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok NTB,
Imam Besar dan Khatib di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok NTB,
Imam Sholat Tarawih, Qiyamul Lail dan pembimbing Tadarus Al- Qur’an selama Ramadhan 1429 H serta Imam Sholat Idul Fitri 1429 H di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat,
Pengajar di Pesantren Tahfidz Al- Qur’an Al-Asykar Puncak Jawa Barat,
Muballigh Majelis Taklim di Jakarta dan sekitarnya
(Nikmatnya sedekah TPI, Indonesia Menghafal TPI, dan mengajar di majelis taqlim di pancoran)
Akun Twitter dari Syeh Ali Jaber KLIK DISINI !
Disadur oleh admin dari
Majalah Al Kisah (Profile Syekh Ali Jaber)
Dan dari sumber lainnya
 

Related Posts:

0 Response to " Juri Hafidz Syeikh Ali Jaber ternyata Kakeknya Kelahiran Bumiayu Brebes "

Post a Comment