BREBES – Puluhan guru TK di tiga kecamatan terpilih mengikuti workshop dan seminar dengan tema “ Dampak Lingkungan Terhadap Kesehatan Anak Serta peningkatan Guru Dalam Pendidikan Inklusi dan Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes, Sabtu (1/4).
Tiga Kecamatan yang mengikuti diantaranya Kecamatan
Larangan, Kersana dan Jatibarang. Hadir sebagai narasumber dr. Dr. Pratiti, S.
PKJ dari RSUP Sardjito pelayanan Kesehatan Jiwa dan Remaja Yogyakarta dan dr.
Dr. Suhartono M.KM dari Universitas Diponegoro Semarang.
Narasumber dr.Dr. Pratiti, S.PKJ memaparkan, guru harus bisa
mendeteksi anak didiknya terutama anak yang hiperaktif. Sulit memusatkan perhatian biasa disebut
Attention Deficity Hiperactify Disorder (ADHD). Beberapa cirinya diantaranya
sering gagal dalam memusatkan perhatian pada hal-hal kecil atau ceroboh / tidak
hati-hati, sulit memusatkan perhatian pada waktu tugas atau kegiatan, sering
tidak mengikuti petunjuk atau gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah.
“ Selanjutnya ciri lainnya sering sulit mengatur tugas,
sering menghindar ( tidak suka yang rumit / tidak tekun), sering menghilangkan
benda yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau kegiatan, perhatiannya
sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar dan sering lupa dalam kegiatan
sehari-hari,”paparnya.
Diharapkan, kata Pratiti, setelah mengikuti workshop, guru
TK bisa mengatasi anak didiknya yang hiperaktif dan mengarahkan menjadi
anak yang rajin, tekun dan cerdas.
Melakukan pendampingan bekerjasama dengan orang tua anak.
0 Response to "Guru TK Dilatih Deteksi Anak Hiperaktif Sejak Dini"
Post a Comment