Kekecewaan ini diungkapkan oleh Sekretaris Komisi III DPRD
Brebes, Heri Fitriansyah, ST saat kunjungan kerja di proyek pembangunan. Menurutnya,
pekerja seharusnya diberi atribut keselamatan kerja, seperti helm atau sepatu. Pelaksana
harus bertanggung jawab soal ini, jangan cari selamat untuk diri sendiri.
“ Kami tak segan-segan akan memberi sanksi tegas bila pelaksana
tidak memenuhi standar kerja proyek. Hal ini hanya untuk keselamatan bersama, kalau
ada yang celaka maka pelaksana bisa kami tuntut, belikan mereka sepatu dan
lainnya, paling berapa," katanya kepada Pelaksana proyek Senin (26/09).
Selain permasalahan pekerja, proyek pembangunan jembatan
tersebut juga masih mengalami kendala yang sama, yakni tingginya volume air di
sungai Pemali. Hal tersebut dikarenakan intensitas hujan yang cukup tinggi dari
mulai bulan Agustus lalu hingga sekarang.
"Progress sudah di atas 40%. Mudah-mudahan cepat
selesai, karena akses ini benar-benar sudah ditunggu oleh masyarakat,"
imbuhnya.
Meski demikian, pihak pelaksana pembangunan proyek jembatan Muhammad
Eki masih optimis pengerjaan akan selesai tepat waktu di Dukuh Tegalwangi yang
nilainya mencapai Rp. 6 miliar.
"Dengan kondisi aliran sungai yang tidak stabil maka
ini menjadi kendala utama. Kadang ketika malam air naik, sore turun, ya repot
juga. Tapi kami tetap optimis akan tepat waktu jika keadaan air seperti ini,"
katanya.
Kendala yang sama juga dialami di pembangunan jembatan di
Dusun Kedung Abad yang nilainya Rp. 2 miliar. Menurut pihak pengawas, Basir
Efendi, volume air di sungai Pemali mulai tinggi dari 25 Agustus hingga
sekarang.
"Ya kami optimis pengerjaan akan selesai tepat waktu,
yaitu 16 November nanti. Tapi tergantung cuaca. Dari akhir Agustus sampai
sekarang kan sering hujan, dan mungkin Oktober curah hujan makin tinggi,"
katanya. (Eko/LH)
0 Response to "Komisi III DPRD Brebes Meninjau dan Menyayangkan Proyek Pembangunan 2 jembatan Tidak Kenakan Atribut Keselamatan Kerja"
Post a Comment