Chandra pun berenang ke seberang danau untuk mengejar Nandini tapi Nandini sudah menghilang. Chandra melihat jejak kakinya dan mengikutinya sementara Nandini bersembunyi di balik batu dan meloloskan diri saat Chandra tidak melihatnya.
Dharma menangis dan berlari. Kartikay mengejarnya dan menarik tangannya
lalu mengatakan kalau Bindusara harus meminta maaf padanya karena meski dia
seorang pangeran dia tidak bisa memperlakukan gadis seperti ini. Dharma
menjawab tidak perlu untuk itu karena Bindusara tidak akan mau mengerti. Dharma
menambahkan kalau keberadaannya hanya untuk membantu rakyat Champa dan setelah
Bindusara menikah dirinya akan segera pergi . Kartikay lalu melihat bekas
gigitan kalajengking di tangan Dharma dan membebatnya dengan kainnya. Ellis pun
melihat mereka berdua dan menjadi emosi lalu meremas gelas di tangannya hingga
tangannya berdarah.
Nandini masuk ke dalam istana. Chandra memperhatikan dari kejauhan dan
berpikirbmengapa Nandini tidak mau berhenti dan jika dia di istana mengapa dia
menjauhinya lalu Chandra mengejar masuk dan bertanya pada prajurit mengenai
Nandini Prajurit menjawab tidak melihatnya. Chandra memarahi mereka lalu
berjalan masuk sambil berteriak memanggil Nandini. Prajurit pun berkata kalau
Kalau mereka sudah tidak waras karena cintanya. Chandra masuk ke dalam istana
dan mencari2 Nandini. Nandini sendiri sudah berhanti baju dan menyembunyikan
bajunya yang tadi. Dharma masuk sambil menangis dan Nandini bertanya. Chandra
yang merasa bahagia terus mencari Nandini dan berkata kalau Nandini pasti pergi
menemui Bindusara. Nandini meminta Dharma berhenti menangis lalu bergerak
mencari air untuk Dharma. Chandra berjalan di koridor dan Nandini juga berjalan
di sisi yang berlawanan. Chandra menabrak Nandini. Selendang Nandini terjatuh dan
Nandini ketakutan lalu dengan cepat mengambil selendang untuk menutupi
wajahnya. Chandra pun meminta maaf dan mengatakan, “ aku minta maaf karena
terlalu bahagia melihat Nandini..aku sudah mencari2nya selama bertahun2 dan
sekarang aku akan pergi untuk menemuinya ”.
Di kamar, Bindusara tengah melamun dan teringat Dharma. Lalu Bindusara
mendengar suara langkah kaki dan berkata agar meninggalkannya sendiri. Chandra
bersuara dan Bindusara menyambutnya. Chandra lalu berkata, “ dia ada
disini..kau membuat kamarmu gelap jadi bagaimana dia bisa melihatku.. biarkan
aku menghidupkan lilin..” Chandra pun menghidupkan lilin di kamar Bindusara.
Bindusara bertanya siapa yangbdia maksud dan Chandra menjawab “ibumu”.
Bindusara menjawab kalau Helena bersama Justin. Chandra pun menjawab kalau
Nandini yang dimaksudnya. Bindusara pun mengepalkan tangannya dan mengatakan
kalau Nandini sudah tiada dan tidak akan pernah kembali. Chandra menyahuti
kalau Nandini masih hidup dan sudah dilihatnya hari ini lalu Chandra memanggil
pelayan menyuruhnya mengumpulkan semua wanita di istana ke aula.
Nandini berlari masuk ke dalam kamar dengan ketakutan dan Dharma bertanya
mengalami ketakutan dan dimana air yang diambilnya. Nandini mengatakan kalau
Raja Chandra melihat wajahnya. Pelayan datang dan mengatakan agar Prabha
berkumpul di aula.
Chandra memeriksa semua wanita yang berkumpul di aula dengan membuka
penutup wajah mereka satu persatu. Chandra menghentikannya dan berkata kalau
yang dilakukannya tidak sopan tapi Chandra menjawab kalau ibunya sudah kembali
dan akan ditemukannya lalu Chandra tetap melanjutkan aksinya. Nandini sendiri
menjadi cemas. Saat Chandra hendak membuka penutup wajah Nandini tiba2 Chanakya
datang dan menegurnya karena membuka penutup wajah mereka tanpa ijin. Dadima
juga meminta Chandra menghormati mereka. Chandra duduk dengan sedih. Chanakya
membubarkan yang lain.
Chandra lalu berbicara pada Chanakya kalau dirinya benar2 melihat Nandini.
Helena menimpali, “ baiklah..kita mempercayaimu melihat Nandini tapi jika dia
ada disini mengapa dia tidak muncul di hadapan kita..dia mencintai Bindusara
tapi dia bahkan tidak pergi untuk melihatnya..nenek..apakah Nandini
menemuinya?? Lihat Chandra..semua tamu akan mempertanyakan Rajanya ”. Dadima
meminta Helena untuk tidak berbicara seperti itu pada Chandra. Helena meminta
Chandra menerima kepergian Nandini. Chandra berteriak kalau Nandini masih
hidup. Chanakya menenangkan Chandra dan berkata kalau dirinya mempercayainya.
Chandra kemudian beranjak pergi. Dadima berbicara pada Chanakya kalau dirinya
tidak bisa melihat Chandra seperti itu karena meski Nandini sudah pergi selama
10 tahun tapi Chandra tidak pernah bisa menerimanya. Chanakya mengatakan kalau
dirinya sudah menghentikan Chandra dari cintanya tapi sekarang cinta itu
merusak kehidupan Chandra dan membuatnya terluka. Chanakya lalu beranjak pergi.
Nandini berdiri menatap lukisan wajah Nandini. Dharma menghampiri Nandini dan
bertanya. Nandini berkata bahwa hari ini Chandra merasa dirinya adalah istrinya
dan Chandra terlihat tidak berdaya, Nandini merasa ingin menemui Chandra dan
berkata kalau dirinya adalah istrinya untuk membantu ketidakberdayaan Chandra.
Dharma menjawab, “ bu..aku hanya memilikimu saja ibuku meninggal saat
melahirkanku dan sekarang aku tidak mau kehilanganmu..aku menemukan sosok ibu
dalam dirimu “. Lalu Dharma membawanya kembali ke kamar. Chandra sendiri tengah
memandangi lukisan Nandini di kamarnya.
Chanakya menemui Chandra di kamarnya dan memberinya minum agar lebih baik
dan kemudian beranjak pergi. Chandra dengan tatapan kosong kembali mengingat
kenangannya bersama Nandini.
Helena menenangkan
Bindusara dan berkata kalau dia akan segera menjadi raja dan semua akan
menjadi seperti yang diinginkannya.
Charumitra tengah mengobrol dengan Chitralekha dan Ellis mengenai kecantikan
Nandini, Chitralekha bertanya pada Ellis apakah dia pernah melihat Nandini.
Ellis menjawab kalau dirinya melihat Nandini saat masih kecil tapi yang
diingaynya hanya lah tentang Nandini yang sudah melenyapkan ibu Bindusara.
Charumitra pun berkata dirinya akan membenci Nandini karena Bindusara juga
membencinya. Sementara Justin tengah bersama Bhadraketu dan Kartikay. Mereka
juga membicarakan Chandra Nandini. Paginya Dharma tengah menghias kuku kaki
Charumitra. Charumitra memarahinya lagi karena sudah merusak ritualnya semalam.
Dharma mencoba menjelaskan kalau dirinya berusaha menyelamatkannya dari seekor
kalajengking. Charumitra lalu pura2 kasihan melihat luka di tangan Dharma dan
membelai tangannya tapi kemudian dia menekan luka tersebut sambil berteriak
marah karena semalam dia tidak mengalihkan pandangannya hingga membuat
Bindusara melihat Dharma lebih dulu daripada dirinya. Dharma pun menangis
kesakitan dan mencoba melepaskan diri lalu mengatakan agar membiarkannya pergi.
Charumitra menyahut agar dia menyelesaikan tugas nya dulu.
Bindusara masuk ke kamar Charumitra. Pelayan dan Dharma beranjak pergi tapi
Charumitra melarang Dharma pergi. Bindusara mendekati Charumitra dan memeluknya
lalu mengatakan bahwa mereka membutuhkan privasi. Bindusara mengatakan hal
tersebut untuk menyindir Dharma yang masih saja berdiam diri di kamar
Charumitra. Dharma menyahut agar Bindusara mengajari calon istrinya yang
memalukan yang melarangnya pergi. Dharma pun beranjak pergi. Charumitra tertawa
lalu berbicara dengan Bindusara untuk tidak membiarkan Dharma pergi Setelah
pernikahan mereka karena Dharma akan menjadi hiburan untuknya lalu Charumitra
memeluknya lagi. Bindusara hanya menatap kepergian Dharma melalui jendela.
Nandini berjalan di koridor dan berpapasan dengan Dadima. Dadima
menghentikannya dan memberikan gelasnya lalu berbicara dengannya sambil
menggenggam tangannya. Dadima menyuruh Nandini memberikan air itu pada Chandra.
Nandini hanya mengangguk dan berjalan pergi seraya berpikir mengapa merasa
tidak asing dengan sentuhan tangan Dadima tadi.
Apama dan Helena melihat Justin yang tengah bercermin di baki air lalu
bertanya apa yang dilakukannya. Justin mengatakan kalau dirinya berlatih untuk
melihat bayangan wajah calon istrinya. Apama dan Helena berbicara dengannya.
Justin kembali berbicara meminta Helena menikahkannya tahun depan dan
menyuruhnya berbicara dengan beberapa putri kerajaan yang hadir di istana.
Helena punn menamparnya. Apama bertanya. Helena dengan amarah mengatakan
kalau Justin tidak pernah bisa melakukan apapun dan sekarang meminta untuk
menikah. Helena juga berkata kalau sekarang Chandra juga mengkhayal sudah
melihat Nandini di istana. Justin
berkata kalau dirinya juga melihat Nandini. Helena emosi dan berteriak pada
Justin. Apama pun menyuruh Justin pergi. Apama lalu
berbicara pada Helena kalau Chandra sudah tidak waras dan hanya Nandini
yang menjadi jawabannya. Jika Nandini tidak kembali maka semua ini tidak akan
pernah hilang.
Nandini masuk kamar Chandra dan sketsa masa lalunya kembali terbayang. Nandini
melangkah perlahan2 dan melihat Chandra tengah tertidur. Lalu Nandini melihat
lukisannya bersama Dhurdhara dan Nandini membelainya. Nandini kembali teringat
sketsa masa lalunya. Nandini lalu berkata kalau lukisan itu menggambarkan
begitu banyak cinta dan itu membuat Nandini bertanya2 mengapa Nandini
melenyapkan Dhurdhara. Nandini melihat buku2 di meja dan memeriksanya. Sketsa
dirinya kembali terbayang dan Nandini merasa tidak asing dengan buku2 tersebut.
Nandini lalu melihat pakaian, perhiasan dan gelang kaki yang membuat memori
ingatannya semakin kuat tapi tiba2 terdengar Chandra mengigau memanggil
Nandini. Nandini berpikir kalau Chandra mengatakan yang sebenarnya mengenai
Nandini yang berada dalam istana karena Chandra tidak melihat kehadirannya didalam
kamarnyabyapi tetap mengungsi memanggil nama Nandini. Nandini mendekat ke
Chandra dan meletakkan gelasnya di meja tapi ketika hendak pergi angin
menerbangkan selendangnya dan tangan Chandra menarik tangannya. Nandini pun
terkejut dan merasakan getaran tangan Chandra. Chandra membuka matanya dan
melihat Nandini dengan samae lalu berkata, “ Nandini tolong jangan tinggalkan
aku..aku tau kau akan kembali..cintaku yang menang karena kau kembali sekarang
”. Chandra menarik Nandini agar mendekat. Memori ingatan Nandini semakin kuat,
dia menatap Chandra dan meletakkan tangannya di wajah Chandra lalu membelainya.
Nandini pun merasa cemas dengan keadaan Chandra.
0 Response to "SINOPSIS CHANDRA NANDINI EPISODE 58 PART 2"
Post a Comment